Surat As-Saffat Ayat 53
أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَدِينُونَ
Arab-Latin: A iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamadīnụn
Artinya: Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?"
« As-Saffat 52 ✵ As-Saffat 54 »
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Kandungan Berharga Terkait Surat As-Saffat Ayat 53
Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 53 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan berharga dari ayat ini. Tersedia variasi penjelasan dari beragam pakar tafsir terkait makna surat As-Saffat ayat 53, misalnya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
52 -53 dia berkata “bagaimana kamu membenarkan kebangkitan kembali (setelah hancur) padahal itu sangat mustahil? apakah bila kita mati, jasad kita hancur luluh dan menjadi tanah serta menyisakan tulang belulang, apakah kita akan tetap dibangkitkan diperhitungkan dan dibalas sesuai dengan amal perbuatan kami?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
53. Apakah kalau kita sudah mati dan menjadi tanah dan tinggal tulang belulang yang lapuk, apakah kita akan dibangkitkan dan dibalas atas amal-amal kita di dunia?”
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
53. أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظٰمًا أَءِنَّا لَمَدِينُونَ (Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?)
Yakni untuk diberi pembalasan atas amalan kami setelah kami menjadi tanah dan tulang belulang?
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
53. Apakah jika kita telah mati menjadi debu dan tulang belulang, kita akan dibalas dan dihitung amal perbuatannya?
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Apabila kami telah mati, lalu menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar diberi balasan} benar-benar akan dibalas atas apa yang kami kerjakan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
50-59. Setelah Allah menjelaskan kenikmatan mereka dan puncak kebahagiaan mereka dengan berbagai makanan, minuman, istri-istri yang cantik jelita, dan tempat-tempat duduk yang baik, maka Allah menjelaskan percakapan dan dialog di antara mereka tentang masalah masalah yang sudah berlalu, dan bahwasanya mereka terus dalam perbincangan dan saling bercakap-cakap hingga hal itu menyebabkan salah seorang di antara mereka berkata, “sesungguhnya aku dahulu mempunyai seorang teman” di dunia, ia mengingkari kehidupan setelah mati, dan ia mencelaku karena aku membenarkannya.
dan ia mengatakan, “Apakah kamu sungguh sungguh termasuk orang orang yang membenarkan? apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar benar diberi pembalasan,?” maksudnya, apakah kita akan diberi balasan atas amal perbuatan kita?! Artinya, bagaimana kamu membenarkan perkara yang tidak mungkin ini, yang benar benar sangat aneh ini!? Yaitu, apabila kita telah tercabik cabik dan menjadi tanah dan tulang belulang kita akan dibangkitkan dan dihidukan kembali, lalu kita dihisab dan diberi pembalasan sesuai dengan amal perbuatan kita? seorang penghuni surge ini berkata kepada rekan rekannya, inilah kisah dan berita dariku dengan temanku, dan aku tetap dan terus beriman lagi meyakini, sedangkan dia tetap dan terus mendustakan lagi mengingkari kebangkitan, hingga kita mati lalu kita dibangkitkan, dan kemudian aku sampai kepada apa yang kalian lihat sekarang berupa berbagai kenikmatan yang telah diinformasikan oleh para rasul, sedangkan dia sudah tidak diragukan lagi telah sampai ada azab.
Maka apakah “kalian mau meninjau “ supaya kita bisa melihatnya hingga kita makin merasa senang dan bahagia dengan apa yang sedang rasakan ini, dan agar itu benar benar menjadi pandangan dengan kasat mata!? Nampaknya bahwa di antara perihal keadaan para penghuni surge dan kebahagiaan sebagian dengan sebagian yang lain, adalah bahwa mereka pun pergi mengikutinya untuk meninjau temannya. ”Maka ia meninjau” dan melihat temannya tersebut “di tengah tengah mereka yang menyala nyala.” Maksudnya, di tengah tengah azab dan siksaannya. Azab benar benar telah mengelilinginya. Lalu orang itu berkata seraya mencela temannya atas keadaannya dan bersyukur kepada Allah atas karuniaNya, Karena telah menyelamatkan dirinya dari tipu muslihat temannya, “Demi Allah, sesungguhnya kamu benar benar hampir mencelakakanku.” Maksudnya, engkau hampir membinasakanku disebabkan kerancuan-kerancuan pemikiran yang kamu masukkan kepadaku berdasarkan anggapanmu.
“JIkalau tidak karena nikmat Rabbku,” kepadaku dengan meneguhkan pendirianku pada Islam, “pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret” di dalam azab bersamamu.
“Maka apakah kita tidak akan mati melainkan hanya kematian kita yang pertama saja, dan kita tidak akan disiksa?” maksudnya, orang yang beriman itu berkata kepadanya dengan membanggakan nikmat Allah kepada para penghuni surge dengan kekal abadi dan selamat dari azab. Ini adalah bentuk kalimat Tanya yang bermakna pengukuhan dan penetapan.
Dan FirmanNya, “Lalu sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain sambil bercakap-cakap,” ma’mul (objek) dalam kalimat ini dihapus, sedangkan konteksnya adalah kelezatan dan kesenangan. Maka ini menunjukkan bahwa mereka bila membicarakannya dan juga tentang masalah-masalah yang diperselisihkan serta rumit. Sebagaimana sudah dimakhlumi bahwa kelezatan para ahli ilmu adalah dengan memperbincangkan ilmu dan membahasnya melebihi kelezatan-kelezatan yang terjadi dalam perbincangan masalah dunia. Di sisi ini, di dalam surge, mereka mempunyai bagian yang sangat besar, mereka dapat menyingkap berbagai kenyataan-kenyataan ilmiah di dalam surge yang tidak mungkin di ungkapkan.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat As-Saffat ayat 53: 52-53. Dan sungguh temanku ini dahulu berkata dengan nada merendahkan dan pengingkaran : Apakah perkataan Rasul ﷺ jujur, beserta para Nabi dan Rasul lainnya, yang mereka berkata kepada kami bahwa ketika kami mati jasad kami lebur dan menjadi tanah, dan kemudian Allah akan membangkitkan kami serta mengembalikan ciptaan-Nya, kemudia dihisab atas amalan-amalan kami dan dibalas atas amalan kami, maka jika baik akan dibalas dengan kebaikan, dan jika buruk maka akan dibalas dengan keburukan ?? Maksud dari ucapannya adalah pengingkaran.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Terhadap amal yang kita kerjakan.
Seorang penghuni surga menceritakan kepada saudara-saudaranya tentang kawannya ketika di dunia yang mengingkari kebangkitan, di mana kawannya itu pernah berkata kepadanya yang maknanya adalah, “Mengapa kamu mengimani perkara yang jauh dan asing ini, yaitu bahwa apabila kita telah hancur menjadi tanah dan tulang belulang kita akan dibangkitkan kembali untuk dihisab dan diberikan balasan?“ Kawannya ini tetap mengingkari kebangkitan sampai ia mati, sedangkan ia tetap beriman kepada kebangkitan sampai ia mati. Oleh karenanya, ia memperoleh kenikmatan seperti yang disebutkan di atas, sedangkan kawannya menerima azab, wal ‘iyaadz billah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 53
Apabila kita telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kita benar-benar akan dibangkitkan dari kubur untuk diberi pembalasan atas perbuatan kita''54. Demikianlah cerita salah sorang penghuni surga kepada kawan-kawannya. Dia pun berkata, 'maukah kamu pergi bersamaku untuk meninjau temanku yang dulu mengingkari hari kebangkitan itu''.
Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang
Demikian variasi penafsiran dari para mufassirun berkaitan isi dan arti surat As-Saffat ayat 53 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi ummat. Support usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.