Surat As-Saffat Ayat 48
وَعِندَهُمْ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرْفِ عِينٌ
Arab-Latin: Wa 'indahum qāṣirātuṭ-ṭarfi 'īn
Artinya: Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya,
« As-Saffat 47 ✵ As-Saffat 49 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Mengenai Surat As-Saffat Ayat 48
Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 48 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran penting dari ayat ini. Didapati aneka ragam penafsiran dari kalangan pakar tafsir berkaitan kandungan surat As-Saffat ayat 48, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
48-49 Di majelis mereka terdapat bidadari-bidadari yang suci, mereka tidak melihat kecuali kepada suami-suami mereka, bermata indah, seolah-olah mereka adalah telur yang terjaga yang belum tersentuh tangan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
48-49. Dan di sisi para penduduk surga terdapat bidadari-bidadari yang memiliki mata yang indah, jernih seperti mutiara yang tersimpan di dalam kerangnya, putih yang terlindungi dari sentuhan tangan; dan mereka tidak memandang melainkan kepada suami-suami mereka karena mereka menjada kehormatan dan pemalu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
48. Di Surga mereka mendapatkan istri-istri yang suci, pandangan mata mereka tidak menoleh kecuali kepada suami-suami mereka, mata mereka bening indah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
48. وَعِندَهُمْ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِ (Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya)
Yakni wanita-wanita yang hanya memandang suami-suaminya.
عِينٌ(dan jelita matanya)
Yakni mereka memiliki mata yang indah dan jelita.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Di antara nikmat penghuni surga: menggambarkan wanita mereka sebagai: { قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ } "bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya". Karena menundukkan pandangan mempunyai efek indah, yaitu kecantikan moral seorang wanita, lalu bagaimana dengan banyaknya godaan di dunia ini?!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
48. Bagi mereka di surga itu bidadari-bidadari sopan. Mereka membatasi pandangan mereka hanya kepada suami-suami mereka, tidak kepada yang lainnya serta matanya indah karena lebar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Di sisi mereka ada (bidadari) membatasi pandangan} perempuan-perempuan suci yang membatasi pandangan pasangannya {dan bermata indah} memiliki mata indah
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
48-49. Setelah Allah menjelaskan makanan, minuman, dan tempat-tempat duduk mereka, di mana kebanyakan kenikmatan dan rinciannya sudah masuk dalam FirmanNya, “surge-surga yang penuh kenikmatan,” namun hal-hal tersebut dirincikan agar diketahui lalu dirindukan oleh jiwa manusia, maka Allah kemudian istri-istri mereka seraya berfirman, “Di sisi-sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya.” Maksudnya, di sisi para penghuni negeri kenikmatan itu di tempat-tempat dekat (sekitar) mereka ada bidadari-bidadari cantik jelita nan sempurna lagi tidak liar pandangan matanya, baik karena pandangan matanya hanya dibatasi kepada suaminya saja karena sangat menjaga kesuciannya dan tidak melampaui kepada selain suaminya, atau karena ketampanan suami dan kesempurnaannya hingga di surge itu ia tidak mencari selain dia, dan tidak suka kecuali kepadanya, atau juga karena dia mmapu membatasi pandangan suaminya hanya kepada dirinya saja, dan hal ini membuktikan kesempurnaan dan kecantikannya yang luar biasa yang membuat pandangan sang suami hanya terpaku kepadanya saja. Dan tidak liarnya pandangan mata juga menunjukkan pada tidak liarnya jiwa dan rasa kasih saying kepadanya. Kedua makna di atas sangat mungkin dan keduanya shahih.
Semua ini menunjukkan ketampanan kaum lelaki dan kejelitaan wanita di dalam surge dan kecintaan satu sama lainnya dengan cinta yang membuatnya tidak berkeinginan kepada yang lain dan betapa sangat terpeliharanya kehormatan mereka semuanya, dan bahwasanya tidak ada rasa hasad (iri hati), rasa saling membenci, ataupun rasa permusuhan di sana. Hal itu terjadi karena tidak adanya faktor-faktor penyebabnya.
“Dan jelita matanya.” Maksudnya, jelita dan molek matanya, sedap dilihat, “seakan-akan mereka,” yakni, bidadari-bidadari itu “adalah telur yang tersimpan dengan baik,” maksudnya, tertutup, karena kecantikan dan kebeningannya, dan warna kulit mereka adalah warna kulit yang terindah dan merona, tidak ada cacat ataupun noda.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 38-49
Allah SWT berfirman kepada manusia: (Sesungguhnya kamu pasti akan merasakan azab yang pedih (38) Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan (39)) Kemudian dikecualikan dari hal itu para hambaNya yang ikhlas, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Demi masa (1) sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (3)) (Surah Al-Ashr: 1-3), (Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (4) Kemudian Kami kembalikan dia ke tempa, yang serendah-rendahnya (neraka), (5) kecuali orang-arang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (6)) (Surah At-Tin: 4-6) dan (Dan tidak ada seorang pun darimu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan (71) Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut (72)) (Surah Maryam) serta (Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya (38) kecuali golongan kanan (39)) (Surah Ai-Muddatsir) Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa) (40)) yaitu mereka tidak merasakan azab yang pedih dan tidak dipersulit dalam hisabnya, bahkan keburukan mereka dimaafkan jika mereka mempunyai keburukan, dan mereka dibalas satu kebaikannya dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali, bahkan lebih dari itu berdasarkan apa yang dikehendaki Allah SWT.
Firman Allah SWT: (Mereka itu memperoleh rezeki yang tertentu (41)) Qatadah dan As-Suddi berkata bahwa itu adalah surga, kemudian dijelaskan dengan firman SWT: (yaitu buah-buahan) yaitu yang beragam (Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan) yaitu mereka dilayani, bersenang-senang, dan bahagia (di dalam surga-surga yang penuh nikmat (43) di atas tahta-tahta kebesaran berhadap-hadapan (44))
Firman Allah SWT: (Kepada mereka diedarkan gelas (yang berisi air) dari mata air (surga) (45) (warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum (46) Tidak ada di dalamnya (unsur) yang memabukkan dan mereka tidak mabuk karenanya (47)) sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda (17) dengan membawa gelas (piala), cerek, dan minuman yang diambil dari air yang mengalir (18) mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk (19)) (Surah Al-Waqi'ah) Allah membersihkan khamr surga dari penyakit-penyakit yang ada di dalam khamr dunia berupa sakit kepala, perut mulas, mabuk, hilangnya akal sehat. Maka Allah SWT berfirman di sini: (Kepada mereka diedarkan gelas (yang berisi air) dari mata air (surga)) yaitu khamr dari sungai yang mengalir di dalam surga, yang airnya tidak pernah habis dan tidak pernah kering.
Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam, bahwa khamr itu mengalir berwarna putih, yakni warnanya bersinar, indah, dan baik. Tidak seperti khamr dunia yang kelihatan kotor, buruk, ada yang berwarna merah, kuning, keruh, dan lain sebagainya yang menjijikkan bagi orang yang berakal sehat.
Firman Allah: (sedap rasanya bagi orang-orang yang minum) yaitu rasanya enak seperti warnanya, dan kesedapan rasanya menunjukkan aromanya sedap, berbeda dengan khamr dunia dalam semua perkaranya.
Firman Allah SWT: (Tidak ada di dalamnya (unsur) yang memabukkan) yaitu, tidak memberikan pengaruh rasa mual pada perut di dalamnya. Pendapat ini dikatakan Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid, tidak sama dengan khamr dunia yang mempunyai pengaruh itu karena mengandung banyak unsur yang memabukkan.
Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan “Al-ghaul” adalah sakit kepala. Demikian juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas.
Qatadah berkata bahwa itu adalah sakit kepala dan perut mual.
Diriwayatkan dari Qatadah dan As-Suddi bahwa itu adalah mabuk yang menyebabkan hilanynya akal sehat mereka. Sebagaimana yang dikatakan seorang penyair:
“Gelas-gelas yang berisikan khamr terus-menerus membuat kami mabuk, dan melenyapkan akal sehat para peminumnya seorang demi seseorang”
Sa'id bin Jubair berkata, makna yang dimaksud adalah khamr surga tidak mengandung hal yang dibenci dan sesuatu yang menyakitkan. Pendapat yang shahih adalah pendapat Mujahid, yaitu perut mual.
Firman Allah SWT: (dan mereka tiada mabuk karenanya) Mujahid mengatakan bahwa akal sehat mereka tidak hilang. Demikian juga dikatakan Ibnu Abbas, As-Suddi dan lainnya.
Firman Allah SWT: (Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang pandangannya tidak liar) yaitu memelihara kehormatannya, tidak mau memandang kepada selain suami mereka. Demikianlah yang dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Zaid bin Aslam, Qatadah, As-Suddi, dan lainnya.
Firman Allah: (dan jelita matanya) yaitu indah matanya. Dikatakan bahwa bermata lebar, tetapi pendapat ini merujuk kepada pendapat yang pertama, yaitu bermata jeli dan indah. Jadi Dia menggambarkan mata mereka dengan indah dan terhormat, seperti yang dikatakan oleh Zulaikha tentang nabi Yusuf ketika memerintahkannya untuk keluar menemui para wanita pembesar kerajaannya, lalu mereka kagum dan terpana melihatnya sehingga mereka menduga bahwa dia adalah seorang malaikat karena ketampanan dan keanggunan penampilannya. Maka Zulaikha berkata: (Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku), tetapi dia menolak) (Surah Yusuf: 32) yaitu bahwa dia dengan ketampanannya ini, dia adalah seorang yang terhormat, bertakwa, dan bersih. Demikian juga bidadari-bidadari (bidadari-bidadari yang baik lagi cantik-cantik) (Surah Ar-Rahman: 70) Oleh karena itu Allah berfirman: (Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang pandangannya tidak liar dan matanya jelita (48))
Firman Allah: (seakan-akan mereka adalah telur (burung unta ) yang tersimpan dengan baik (49)) Allah menggambarkan mereka memiliki tubuh yang sangat cantik dan berkulit indah.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas twntang firman-Nya: (seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik (49)) dia berkata yaitu mutiara yang tersimpan
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik (49)) dia berkata yaitu putih telur saat kulit luarnya dikupas. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir berdasarkan firmanNya, (tersimpan dengan baik) dia berkata bahwa bagian luar telur diusap sayap burung, terkena sarang, dan terpegang oleh tangan, berbeda dengan bagian dalamnya. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat As-Saffat ayat 48: 44-49. Dan di antara sebagian dari pemuliaan Allah bagi mereka di surga, mereka duduk di tempat-tempat yang tinggi yang penuh keindahan, yang mereka dapat melihat satu sama lain. Pemuliaan Allah yang lainnya adalah adanya minuman yang beredar di antara mereka dari sungai khamr yang mengalir di surga.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Kepada suami mereka, yang demikian bisa karena sifat iffah (menjaga diri) yang tinggi dari mereka dan bisa juga karena gantengnya suami mereka, sehingga bidadari ini tidak meminta di surga selain meminta suaminya itu dan tidak cinta kecuali kepadanya. Bisa juga maksudnya bahwa bidadari itu membuat pandangan suami tercurah hanya kepadanya karena demikian cantiknya. Semua makna ini adalah benar, dan hal ini menunjukkan ganteng dan cantiknya penghuni surga, baik laki-laki maupun wanitanya dan saling cinta satu sama lain, dan cinta itu hanya tertuju kepada istri atau suaminya masing-masing; tidak kepada selainnya karena tingginya rasa ‘iffah mereka, dan bahwa di sana tidak ada yang iri serta tidak saling membenci, karena memang tidak ada sebab-sebabnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 48
Dan di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang bermata indah dan membatasi pandangannya hanya kepada pasangannya. 49. Bidadari-bidadari itu sangat elok, seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dan terjaga dengan baik dari tangan-tangan yang hendak menyentuh.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah kumpulan penafsiran dari banyak pakar tafsir terkait isi dan arti surat As-Saffat ayat 48 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.