Surat Fatir Ayat 36
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا۟ وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُم مِّنْ عَذَابِهَا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِى كُلَّ كَفُورٍ
Arab-Latin: Wallażīna kafarụ lahum nāru jahannam, lā yuqḍā 'alaihim fa yamụtụ wa lā yukhaffafu 'an-hum min 'ażābihā, każālika najzī kulla kafụr
Artinya: Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Mengenai Surat Fatir Ayat 36
Paragraf di atas merupakan Surat Fatir Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan pelbagai penjabaran dari beragam pakar tafsir mengenai kandungan surat Fatir ayat 36, misalnya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sedangkan orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasulNya, bagi mereka api Neraka Jahanam yang membakar, tidak ditetapkan kematian untuk mereka sehingga mereka bisa mati lalu beristirahat dari azab dan siksanya juga tidak diringankan dari mereka. Dengan balasan seperti ini Allah akan membalas setiap orang yang kafir yang berkubang dalam kekafiran dan bersikukuh mempertahankannya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
36-37. Sedangkan orang-orang yang mati dalam keadaan kafir, maka balasan bagi mereka adalah neraka Jahannam; di dalamnya mereka tidak akan mati agar terlepas dari azab dan tidak pula diringankan siksaannya. Ini merupkan balasan yang adil bagi orang yang tetap dalam kekafiran sehingga mati dalam keadaan itu dan berpaling dari kebenaran.
Mereka berteriak meminta pertolongan dari api naraka kerena merasakan kesakitan dan penyesalan, berharap kepada Allah agar mengeluarkan mereka darinya sehingga dapat menggapai apa yang telah mereka lewatkan dan memperbaiki apa yang telah mereka rusak ketika di dunia. Namun bagaimana mereka akan melakukan hal itu; sedangkan Allah telah memberi mereka kesempatan dan memanjangkan umur mereka? Akan tetapi mereka tidak mendekat kepada Tuhan mereka, bahkan mereka mendustakan dan berpaling dari peringatan-Nya. Kemudian Allah berfirman kepada mereka: “Rasakanlah azab yang dahulu ingin kalian segerakan sebagai bentuk pendustaan dan penentangan kalian, maka tidak ada penolong bagi kalian dari kezaliman yang telah kalian lakukan.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
36. Bagi orang-orang yang kafir kepada Allah ada api neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya, kematian tidak akan tiba atas mereka sehingga mereka mati untuk bebas dari azab. Siksa Jahanam juga tidak diringankan sedikit pun dari mereka. Dengan balasan seperti inilah Kami membalas setiap orang yang mengingkari nikmat-nikmat Tuhannya pada hari Kiamat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
36. لَا يُقْضَىٰ عَلَيْهِمْ (Mereka tidak dibinasakan)
Dengan kematian.
فَيَمُوتُوا۟( sehingga mereka mati)
Dan dapat beristirahat dari azab.
وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُم مِّنْ عَذَابِهَا ۚ( dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya)
Namun setiap kali kulit mereka terbakar, Kami ganti dengan kulit yang baru agar mereka merasakan azab.
كَذٰلِكَ نَجْزِى كُلَّ كَفُورٍ(Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir)
Yakni demikianlah balasan buruk itu Kami berikan bagi orang yang yang sangat kafir.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
36. Dan orang-orang yang mengingkari Allah, rasulNya dan Al-Qur’an, maka bagi mereka itu adalah neraka Jahanam yang mana mereka abadi di dalamnya. Tidak ada ketentuan bagi mereka untuk mati lagi sehingga mereka bisa beristirahat dari siksaan dan tidak pula azab Jahanam diringankan untuk mereka. Seperti itulah Kami membalas setiap orang yang banyak kekufurannya, bersikeras untuk menolak (keimanan) dan belebih-lebihan dalam kekufuran
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Orang-orang yang ingkar, bagi mereka itu neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan hingga mereka mati dan tidak diringankan azabnya} azab neraka {dari mereka. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat ingkar
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
36. Setelah Allah menjelaskan keadaan para penghuni surge dengan segala kenikmatan yang mereka dapatkan, maka Allah menjelaskan keadaan para penghuni neraka dan azab yang akan mereka dapatkan, seraya berfirman, “Dan orang-orang kafir” yaitu orang-orang yang mengingkari apa-apa yang dibawa oleh para Rasul, seperti ayat-ayat, dan mereka mengingkari perjumpaan dengan Allah.
“Bagi mereka Neraka Jahanam”; mereka disiksa di dalamnya dengan siksaan yang paling dahsyat dan hukuman yang paling keras.
“Mereka tidak dibinasakan” dengan kematian “sehingga mereka mati” sehingga mereka bisa beristirahat ”dan tidak pula diringankan dari mereka azabnya.”
Jadi, dahsyat dan besarnya siksaan itu terus melanda mereka sepanjang waktu dan setiap detik.
“Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 36-37
Setelah menyebutkan keadaan orang-orang yang berbahagia, Allah mulai menjelaskan tentang orang-orang yang celaka. Maka Dia berfirman: (Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati) sebagaimana Allah SWT berfirman: (dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup) (Surah Thaha: 74) Disebutkan dalam hadits shahih Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Adapun ahli neraka yang merupakan penghuni tetapnya, maka mereka tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup” Allah SWT berfirman: (Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.” Dia menjawab, "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)" (77)) (Surah Az-Zukhruf) mereka dalam keadaan itu berpandangan bahwa kematian lebih menyenangkan bagi mereka, tetapi tidak ada jalan bagi mereka untuk itu. Allah SWT berfirman: (Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam (74) Tidak diringankan azab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa (75)) (Surah Az-Zukhruf) dan (Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya) (Surah Al-Isra: 97) dan (Karena itu, rasakanlah. Dan kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain azab (30)) (Surah An-Naba’) Kemudian Allah SWT berfirman: (Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir) yaitu, inilah pembalasan bagi orang yang kafir kepada Tuhannya dan medustakan kebenaran.
Firman Allah SWT: (Dan mereka berteriak di dalam neraka itu) yaitu menyeru dan berteriak memohon kepada Allah SWT dengan suara mereka: (Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”) yaitu, mereka meminta agar kembali ke dunia agar mereka mengerjakan amal selain dengan amal mereka yang pertama. Allah SWT mengetahui bahwa seandainya Dia mengembalikan mereka ke dunia, pasti mereka akan kembali mengerjakan apa yang dilarang bagi mereka melakukannya. Dan sesungguhnya mereka benar-benar berdusta. Oleh karena itu, Allah SWT tidak memperkenankan permintaan mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang mereka dalam ucapan mereka: (Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)? (11) Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan) (Surah Ghafir: 11, 12) yaitu Allah tidak memperkenankan kalian untuk hal itu, karena kalian seperti demikian. Dan seandainya kalian dikembalikan ke dunia, maka kalian kembali mengerjakan apa yang dilarang bagi kalian mengerjakannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak datang kepada kamu pemberi peringatan?) yaitu, bukankah kalian hidup di dunia dalam usia yang, sehingga seandainya kalian termasuk orang yang mau mengambil manfaat dari kebenaran, maka sungguh kalian dapat mengambil manfaatnya dalam usia kalian itu?
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa usia yang dijadikan alasan Allah dalam hal itu untuk anak cucu nabi Adam dalam firmanNya (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?) adalah enam puluh tahun.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Allah SWT telah mengemukakan alasan terhadap seorang hamba yang Dia panjangkan usianya hingga mencapai enam puluh tahun”
Berdasarkan hal ini bahwa usia yang dijadikan alasan Allah terhadap para hambaNya dan Dia jadikan sebagai hujjah terhadap mereka. Maka itulah yang dijadikan patokan bagi kebanyakan usia umat ini, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits itu.
Firman Allah SWT: (dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ikrimah, Abu Ja'far Al-Baqir, Qatadah, dan Sufyan bin Uyaynah, bahwa mereka berkata yang dimaksud adalah uban.
As-Suddi dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa yang dimaksud adalah Rasulullah SAW Ibnu Zaid membaca firmanNya: (Ini (Muhammad) adalah seorang pemberi peringatan di antara pemberi-pemberi peringatan yang telah terdahulu (56)) (Surah An-Najm)
Pendapat inilah yang.shahih dari Qatadah dalam apa yang diriwayatkan oleh Syaiban darinya, bahwa dia berkata,"Allah mengemukakan hujjah terhadap mereka dengan usia dan para rasul" Ini adalah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir, dan pendapat inilah yang lebih kuat, karena firman Allah SWT: (Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja” Dia menjawab, "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)” (77) Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu, tetapi kebanyakan di antara kamu benci kepada kebenaran itu (78)) (Surah Az-Zukhruf) yaitu sungguh Kami telah menjelaskan kepada kalian kebenaran itu melalui lisan para rasul, lalu kalian menolak dan menentangnya. Dan Allah SWT berfirman: (Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul) (Surah Al-Isra: 15) dan (Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” (8) Mereka menjawab, "Benar ada, "sesungguhnya telah dalang kepada kami seorang pemberi peringatan, namun kami mendustakannya dan kami katakan, "Allah tidak menurunkan sesuatu pun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar” (9)) (Surah Al-Mulk) yaitu maka rasakanlah azab neraka ini sebagai balasan dari pertentangan kalian terhadap para nabi selama usia kalian, maka pada hari ini tidak ada seorang penolong pun bagi kalian yang menyelamatkan kalian dari azab, siksaan, dan belenggu-belenggu.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Fatir ayat 36: Adapun mereka yang kafir, sungguh telah Allah siapkan api jahannam, mereka diadzab di dalamnya dengan adzab yang keras yang tidak akan pernah berakhir. Mereka semua berada di dalam adzab ini, Allah tidak berikan mereka kematian dan istirahat dari adzab, Allah juga tidak meringankan adzab pada mereka dari kerasnya adzab dan api jahannam. Inilah balasan bagi orang yang kafir, dan mengingkari Allah dan Rasul-Nya ﷺ.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan keadaan penghuni surga dan kenikmatannya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan keadaan penghuni neraka dan siksaannya.
Kepada ayat-ayat yang dibawa para rasul dan mengingkari pertemuan dengan Tuhan mereka.
Yakni mereka akan disiksa dengan siksaan yang dahsyat.
Dengan dimatikan.
Dan dapat beristirahat. Bahkan mereka tidak mati dan tidak hidup di sana.
Azab yang pedih senantiasa menimpa mereka di setiap saat dan setiap waktu.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fatir Ayat 36
Bila orang-orang yang mengikuti tuntunan Al-Qur'an dimasukkan ke surga, maka mereka yang durhaka akan disiksa di dalam neraka. Dan orang-orang yang kafir kepada Allah, rasul, dan kitab-Nya, maka bagi mereka neraka jahanam. Mereka terus disiksa di dalamnya dan sama sekali tidak dibinasakan hingga mereka mati supaya rasa pedih dari azab yang mereka terima tidak akan pernah berhenti, dan tidak diringankan dari mereka azabnya sedikit pun meski waktu berlalu. Demikianlah kami membalas setiap orang yang sangat kafir. 37. Dan pedihnya siksa membuat mereka berteriak di dalam neraka itu untuk memohon kepada Allah, 'ya tuhan kami, keluarkanlah kami dari neraka ini, niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan de-ngan kedurhakaan dan kemaksiatan yang telah kami kerjakan dahulu. ' (lihat juga: al-Mu'min'n/23: 107'108). Teriakan itu tidak sama sekali mengurangi siksaan yang mereka terima, bahkan dikatakan kepada mereka, 'bukankah kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, untuk mengambil pelajaran, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan, yaitu para rasul dengan penjelasan-penjelasan dari Allah' maka rasakanlah azab kami, dan bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penjabaran dari beragam mufassir terkait makna dan arti surat Fatir ayat 36 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita semua. Bantulah perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.