Surat Fatir Ayat 11

وَٱللَّهُ خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَٰجًا ۚ وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِۦ ۚ وَمَا يُعَمَّرُ مِن مُّعَمَّرٍ وَلَا يُنقَصُ مِنْ عُمُرِهِۦٓ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ

Arab-Latin: Wallāhu khalaqakum min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma ja'alakum azwājā, wa mā taḥmilu min unṡā wa lā taḍa'u illā bi'ilmih, wa mā yu'ammaru mim mu'ammariw wa lā yungqaṣu min 'umurihī illā fī kitāb, inna żālika 'alallāhi yasīr

Artinya: Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.

« Fatir 10Fatir 12 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Berkaitan Dengan Surat Fatir Ayat 11

Paragraf di atas merupakan Surat Fatir Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir berharga dari ayat ini. Ada beraneka penjelasan dari berbagai mufassir terkait makna surat Fatir ayat 11, antara lain seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Allah menciptakan bapak kalian, Adam dari tanah, kemudian menjadikan keturunannya dari air yang hina, kemudian Dia menjadikan kalian laki-laki dan perempuan. Seorang wanita tidak hamil dan tidak melahirkan kecuali dengan ilmuNya, seseorang tidak dipanjangkan umurnya, dan seseorang tidak dipendekkan umurnya kecuali dalam Kitab di sisi Allah, yaitu Lauhul Mahfuzh sebelum ibunya mengandungnya dan melahirkannya, dan Kitab tersebut telah mencatat semua itu, Allah mengetahuinya sebelum menciptakannya, apa yang telah ditulis dengannya tidak bertambah dan tidak berkurang. Sesungguhnya penciptaan kalian, ilmu tentang keadaan kalian dan penulisannya di Lauhul Mahfuzh, semuanya adalah mudah bagi Allah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

11. Allah menciptakan kalian dari tanah; darinya Adam diciptakan dan darinya diciptakan makanan yang merupakan sumber kehidupan manusia. Kemudian Allah menciptakan kalian dari air mani, dan menjadikan kalian berpasangan, ada laki-laki dan perempuan.

Tidak ada perempuan yang hamil dan melahirkan, melainkan dengan pengetahuan, perhatian, dan pengaturan Allah. Dan tidak ada orang yang berumur panjang atau yang berumur pendek melainkan telah Allah tetapkan dalam kitab yang mencantumkan ajal mereka. Semua itu merupakan hal mudah bagi Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

11. Allah yang menciptakan bapak kalian Adam dari tanah, kemudian Allah menciptakan kalian dari setetes air, kemudian Allah menjadikan kalian laki-laki dan wanita yang berpasang-pasangan. Tidak ada ibu yang mengandung dan melahirkan kecuali dalam ilmu Allah, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya. Umur seorang hamba tidak ditambah dan tidak dikurangi kecuali hal itu tertulis di Lauḥul Maḥfuẓ. Sesungguhnya penciptaan Adam dari tanah dan penciptaan kalian yang melalui beberapa fase serta penulisan umur kalian di Lauḥul Maḥfuẓ adalah perkara yang mudah bagi Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

11. وَاللهُ خَلَقَكُم مِّن تُرَاب (Dan Allah menciptakan kamu dari tanah)
Yakni dalam cakupan penciptaan bapak kalian Adam yang diciptakan dari tanah.

ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ(kemudian dari air mani)
Yang dikeluarkan dari tulang punggung bapak kalian.

ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوٰجًا ۚ( kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan)
Yakni Allah memasangkan sebagian kalian dengan sebagian lainnya, laki-laki dan perempuan sepasang.

وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِۦ ۚ( Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya)
Sehingga tidak ada ilmu rencana yang keluar dari pengetahuan Allah.

وَمَا يُعَمَّرُ مِن مُّعَمَّرٍ وَلَا يُنقَصُ مِنْ عُمُرِهِۦٓ( Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya)
Yakni tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula mengurangi umur orang lain.

إِلَّا فِى كِتٰبٍ ۚ( melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab)
Yakni kitab Lauh Mahfuhz.
Said bin Jabir berkata: umur yang telah lewat merupakan pengurangan umurnya, dan umur yang akan datang adalah umur yang dipanjangkan.
Pendapat lain mengatakan, yakni Allah tidak memperpanjang umur seseorang sampai masa tua dan tidak pula mengurangi umur orang lain agar tidak mencapai masa tua kecuali telah tercantum dalam kitab, yakni telah ditetapkan Allah.
Penambahan dan pengurangan umur merupakan ketentuan dan takdir Allah, yang dipengaruhi sebab-sebab yang mempengaruhi penambahan dan pengurangan umur. Hal yang dapat menjadi sebab penambahan umur adalah silaturrahim; sedangkan sebab pengurangan umur adalah banyak melakukan kemaksiatan kepada Allah.

إِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ(Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah)
Tidak ada yang sulit bagi-Nya, dan tidak ada yang tersembunyi dari-Nya baik itu sesuatu yang banyak maupun sedikit, yang besar maupun yang kecil.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Perhatikan ayat ini: { وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ } "Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya" Berhentilah sejenak dan pikirkan berapa banyak wanita dari manusia dan betina dari bukan manusia yang ada pada saat ini? Berapa banyak betina yang merangkak, yang lain berjalan, yang ketiga terbang, dan yang keempat berenang! Apakah dia sedang hamil atau melahirkan saat ini?! Jumlahnya milyaran dan semua ini tidak tersembunyi dari Allah ta'ala! Sungguh sebuah hikmah yang luar biasa dalam mendidik hati dengan kualitas yang luar biasa ini: kualitas ilmu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

11. Allah SWT menciptakan leluhur kalian, Adam dari tanah. Kemudian Kami menciptakan kalian dari sperma (mani), lalu menjadikan kalian dua jenis, laki-laki dan perempuan. Tidak ada perempuan yang mengandung dan melahirkan kecuali sepengetahuan dan seizinNya. Dia juga tidak memanjangkan umur seseorang dan mengurangi umur yang lain kecuali sudah ada di lauhil mahfudz sesuai (umur) biasanya dan berlaku. Sesungguhnya orang yang umurnya panjang maka akan dikatakan kepadanya “Dia mendapatkan umurnya” dan orang yang mati saat kecil maka akan dikatakan kepadanya dibandingkan dengan yang lainnya “Umurnya belum sempurna”, meskipun umur masing-masing dari keduanya itu dibatasi dan sudah ditentukan, tidak ditambah dan tidak dikurangi. Sesungguhnya membatasi umur itu adalah perkara mudah bagi Allah, bukan perkara yang sulit.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Menciptakan kalian dari tanah, lalu air mani, kemudian Dia menjadikan kalian berpasang-pasangan} laki-laki dan perempuan, lalu laki-laki menikahi perempuan {Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan} tidak pula melahirkan {kecuali Dia mengetahuinya. Tidak dipanjangkan umur seseorang} dan tidak dipanjangkan umur seseorang {dan tidak pula dikurangi umurnya, kecuali (ada) dalam kitab} di Lauhil Mahfudz {Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

11. Allah mengingatkan penciptaanNya kepada manusia dan bagaimana manusia berpindah fase demi fase, sejak dari tanah lalu menjadi air mani dan seterusnya.
“Kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan,” yakni, Dia terus memindahkan kalian dari satu fase ke fase berikutnya hingga menjadikan kalian sampai berpasang-pasangan, yang laki-laki mengawini yang perempuan; yang melalui perkawinan itu diharapkan adanya anak keturunan. Sekalipun nikah itu merupakan salah satu sebabnya, namun ia tetap selalu disertai qadha’, takdir, dan ilmu Allah.
“Dan tidak ada seorang perempuanpun yang mengandung dan tidak pula melahirkan melainkan denga ilmu-Nya" begitupula perkembangan manusia seluruhnya ada dalam ketentuan dan ilmu Allah.
"dan tidaklah dia memberi umur dari yang diberi umur dan tidak pula dikurangi umurnya.” Maksudnya, orang yang diberi umur panjang, “melainkan” dengan ilmu-Nya. Atau, tidaklah dikurangi dari umur manusia dan dia berusaha untuk menyambungnya, dan sekiranya ia tidak melakukan hal-hal yang menjadi sebab makin pendeknya umur, seperti zina, durhaka terhadap kedua ibu-bapak, memutus hubungan kerabat (silaturahim) dan yang serupa; yang tersebut di atas adalah termasuk faktor penyebab pendeknya umur.
Artinya: panjang atau pendeknya umur, baik karena suatu sebab atau tanpa sebab, semuanya berdasarkan ilmu Allah, dan Dia telah mengukuhkannya “dalam KItab” yang terjadi atas hamba, dalam setiap waktu, hari dan kehidupan. "sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah" yakni, kecakupan ilmu Allah dengan semua mua'amalah yang banyak itu dan juga cakupan kitabNya padanya.
Itulah tiga dalil dari sekian dalil-dalil tentang (kebenaran) kebangkitan dan akan dihidupkannya kembali manusia, semuanya rasional. Allah mengingatkannya di dalam ayat-ayat ini: menghidupkan bumi setelah kematiannya, dan sesunggunya yang menghidupkannya dialah yang akan menghidupkan yang mati. Dan memindahkan manusia dalam setiap fase perkembangan hidup, dan Dia yang mengadakannya dan memindahkannya setingkat demi setingkat, darisatu kondisi ke kondisi yang lain, sehingga sampailah pada satu takdirnya, maka Dialah Allah lebih mampu untuk mengembalikan dan menciptakannya kembali dalam bentuk ciptaan yang lain adalah lebih mudah dan itu lebih gampang bagiNya.
Begitu pula cakupan ilmuNya terhadap seluruh bagian-bagian (partikel-partikel) alam samawi dan alam bumi, yang kecil dan yang besar, yang ada di dalam hati, dan janin yang ada di dalam Rahim, bertambah dan berkurangnya umur, semua itu ada di dalam suatu kitab. Dan karena yang telah terjadi itu sudah terbukti mudah bagiNYa, maka kalau Dia menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati tentu lebih mudah dan lebih gampang lagi. Maka Mahasuci Allah yang kebaikanNya amat sangat banyak, dan Dia mengingatkan hamba-hambaNya akan apa yang mengandung kebaikan bagi mereka untuk kehidupan dunia dan akhirat mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 9-11
Seringkali Allah SWT membuat dalil tentang hari berbangkit dengan menghidupkan bumi yang tandus, sebagaimana di permulaan surah Al-Hajj. Dia mengingatkan kepada para hambaNya agar mengambil pelajaran dari hal ini atas terjadinya hari kebangkitan. Sesungguhnya bumi yang mati dan tandus yang tidak ada tumbuhan padanya, apabila Dia mengirmkan awan kepadanya yang menandung air hujan, lalu Dia menurunkannya hujan di atasnya (hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah) Demikian juga tubuh-tubuh, apabila Dia hendak membangkitkannya, maka Dia menurunkan dari bawah 'ArsyNya hujan yang merata ke seluruh bumi, dan bangkitlah semua tubuh itu dari kuburnya masing-masing, sebagaimana benih yang tumbuh dari bumi. Oleh karena itu disebutkan dalam hadits shahih:”Semua tubuh anak cucu Adam hancur kecuali tulang ekornya, dan dari tulang itu dia diciptakan dan dari tulang itu pula dia dibangkitkan”
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Demikianlah kebangkitan itu)
Firman Allah: (Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya) yaitu barangsiapa yang menginginkan hidup mulia di dunia dan akhirat, maka hendaklah dia tetap taat kepada Allah SWT. Maka sesungguhnya dengan itu dia akan meraih apa yang dia niatkan, karena sesungguhnya Allah adalah Raja dunia dan akhirat, dan milikNyalah semua kemuliaan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: ((yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya kekuatan semuanya kepunyaan Allah (139)) (Surah An-Nisa’)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Barang siapa yang menghendaki kemuliaan) dengan menyembah berhala-berhala. (maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya)
Qatadah berkata tentang firmanNya (Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya) yaitu hendaklah seseorang mencari kemuliaan dengan taat kepada Allah SWT.
Dikatakan bahwa barangsiapa yang menghendaki pengetahuan tentang kemuliaan, yaitu milik siapakah itu. (maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya) Pendapat itu dikatakan oleh Ibnu Jarir.
Firman Allah SWT: (Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik) yaitu dzikir, membaca Al-Qur'an, dan berdoa. Penadapat itu dikatakan sejumlah ulama salaf.
Firman Allah SWT: (dan amal yang saleh dinaikkan-Nya) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa yang dimaksud dengan perkataan-perkataan yang baik adalah mengingat Allah SWT, itu dibawa naik ke hadapan Allah SWT. Dan amal shalih adalah menunaikan ibadah fardhu, maka barangsiapa yang menyebut nama Allah dan menunaikan kewajibannya. maka amalnya membawa naik dzikrullah ke hadapan Allah SWT. Dan barangsiapa yang berzikir menyebut nama Allah namun tidak menunaikan kewajiban-kewajibannya, maka perkataan-perkataannya dikembalikan kepada amalnya, dan amalnyalah yang berhak menerimanya. Demikian juga dikatakan Mujahid, yaitu bahwa amal shalih mengangkat perkataan-perkataan yang baik. Demikian juga dikatakan Abu Al-’Aliyah, Adh-Dhahhak, dan lainnya.
Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa perkataan tidak diterima kecuali dengan amal.
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan) Mujahid berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang memamerkan dengan amal mereka, yaitu membuat tipu muslihat kepada orang lain dengan memperlihatkan kepada mereka seakan-akan mereka adalah orang yang taat kepada Allah, padahal mereka adalah orang yang dimurkai Allah karena mereka pamer dengan amal perbuatan mereka. (Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali) (Surah An-Nisa: 142)
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa mereka adalah orang-orang musyrik. Tetapi yang benar bahwa itu bermakna umum, sedangkan orang-orang musyrik termasuk ke dalam dengan hal yang lebih utama. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur) yaitu rusak, bathil, dan tampak kepalsuan mereka dari dekat bagi orang-orang yang mempunyai pandangan hati dan akal. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu, melainkan Allah akan menampakkannya melalui wajahnya dan kesalahanlisannya. Dan tidak sekali-kali seseorang merahasiakan sesuatu, melainkan Allah akan memakaikan pakaian yang sesuai dengan apa yang dia sembunyikan itu. Jika baik maka itu kebaikan, dan jika buruk maka keburukan, maka yang. Orang yang pamer maka perkaranya tidak dapat berlanjut kecuali hanya di mata orang yang bodoh. Adapun bagi orang-orang mukmin yang mempunyai firasat yang tajam, maka hal itu tidak dapat menipu mereka, bahkan langsung diketahui mereka dari dekat. Terlebih bagi Tuhan Yang Maha Mengetahui hal yang ghaib, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagiNya.
Firman Allah SWT: (Dan Allah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari air mani) Dia memulai penciptaan nenek moyang kalian dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari air yang hina (kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan) yaitu laki-laki dan perempuan, sebagai kelembutan dan rahmatNya, Dia menjadikan bagi kalian pasangan dari jenis kalian agar kalian tenang bersamanya. Firman Allah: (Dan tidak ada seorang perempuan pun mengandung dan tidak (pula) melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya) yaitu Dia mengetahui hal itu, tidak ada sesuatu dari hal itu yang tersembunyi dariNya, dan bahkan (tiada sehelai daun pun yang gugur, melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)) (Surah Al-An'am: 59)
Firman Allah: (Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuz)) yaitu, tidaklah Dia memberi sebagian dari benih itu usia yang panjang dengan sepengetahuanNya, melainkan hal itu tercatat di dalam kitab pertama (dan tidak pula dikurangi umurnya) dhamir ini kembali kepada jenis, bukan kepada 'ain­nya, karena yang diberi umur panjang tercatat di dalam Lauhil Mahfuz dan dalam pengetahuan Allah SWT dimana usianya tidak dikurangi, dan sesungguhnya dhamir itu kembali kepada jenisnya.
Ibnu Jarir berkata bahwa ayat ini seperti ucapan mereka,"Aku mempunyai sebuah baju dan separuhnya, yaitu separuh pakain yang lain"
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam meriwayatkan dari ayahnya tentang firmanNya: (dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuz)) dia berkata bahwa tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan dari rahim tanpa menyempurnakan usianya. Abdurrahman berkata tentang penafsiran ayat ini, bahwa tidakkah kamu melihat ada manusia yang diberi usia seratus tahun, sedangkan yang lainnya ada yang mati pada saat dilahirkan? Inilah yang dimaksud oleh makna itu.
(dan tidak pula dikurangi umurnya) yaitu habisnya usia sedikit demi sedikit, semuanya diketahui di sisi Allah, tahun demi tahun, bulan demi bulan, minggu demi minggu, hari demi hari, dan saat demi saat, semuanya tercatat di sisi Allah dalam kitab­Nya. Pendapat ini dinukil Ibnu Jarir dari Abu Malik. Ibnu Jarir memilih pendapat yang pertama, yakni pendapat yang sejalan dengannya
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah) yaitu mudah bagiNya, dan segala sesuatu dan semua rincian makhlukNya dalam pengetahuanNya. Karena sesungguhnya pengetahuanNya mencakup semuanya, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dariNya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Fatir ayat 11: Ketahuilah wahai manusia, bahwasanya Allah Dialah yang awal pertama kali yang menciptakan bapak kalian Adam dari tanah, kemudian Allah jadikan keturunannya berasal dari air yang suci, yaitu air yang keluar dari kemaluan laki-laki yang masuk dalam rahim perempuan setelah jima’, kemudian Allah menciptakan dari air ini manusia seluruhnya, baik laki-laki maupun perempuan. Ketahuilah bahwa setiap perempuan tidaklah mengandung dan menyusui kecuali dengna izin Allah saja. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umurnya satupun dari makhluk sehingga tua renta, dan tidak pula dikurangi dari umurnya dan mati ketika masih kecil atau masih muda kecuali telah tertulis di Lauhil Mahfudz, Allah tidak menambah dan mengurangi atas apa yang telah Allah tetapkan. Ketahuilah bahwa Allah menciptakan kalian dan mengajarkan keadaan-keadaan kalian dan menulis seluruhnya, adalah mudah bagi Allah.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yaitu dengan menciptakan nenek moyangmu Adam ‘alaihis salam dari tanah.

Yakni keturunannya dari air mani.

Dia senantiasa memindahkan keadaan kamu dari periode yang satu kepada periode yang selanjutnya sampai kamu berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan dan menikah, lalu kamu mempunyai anak dan keturunan. Menikah meskipun termasuk sebab untuk menghasilkan keturunan, namun tetap terikat dengan qadha’ Allah dan qadar-Nya serta ilmu-Nya. Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Demikian pula periode yang dilalui manusia juga dengan sepengetahuan-Nya dan qadha’-Nya.

Yakni dengan sepengetahuan-Nya, atau maksudnya tidaklah berkurang umur seseorang yang hendak sampai kepada akhirnya kalau bukan karena dia mengerjakan sebab-sebab berkurangnya umur seperti zina, durhaka kepada kedua orang tua, memutuskan tali silaturrahim dan perbuatan lainnya yang termasuk sebab pendeknya umur. Artinya, panjang dan pendeknya umur dengan adanya sebab dan tanpa sebab itu, semuanya dengan sepengetahuan Allah dan hal itu sudah dicatat dalam Lauh Mahfuzh.

Oleh karena itu, Tuhan yang mengadakan manusia dan merubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain sampai keadaan yang telah ditentukan baginya, tentu lebih mampu mengadakannya kembali, bahkan yang demikian mudah bagi-Nya. Demikian pula peliputan ilmu-Nya kepada semua bagian alam, baik alam bagian bawah maupun alam bagian atas, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi dalam dada maupun janin yang tersembunyi dalam perut, bertambahnya amal dan berkurangnya dan dicatatnya semua itu dalam sebuah kitab, juga sama sebagai dalil bahwa Dia mampu menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Dan lagi Dia juga yang menghidupkan bumi setelah matinya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fatir Ayat 11

Dan di antara tanda kekuasaan-Nya adalah bahwa Allah menciptakan bapak kamu, nabi adam, dari tanah kemudian menciptakan kamu dari air mani yang bersumber dari saripati makanan yang juga berasal dari tanah, kemudian dia menjadikan kamu berpasangan laki-laki dan pe-rempuan sebagai suami istri. (lihat juga: an-najm/53: 45) tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan, melainkan de-ngan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan ti-dak pula dikurangi umurnya, melainkan sudah ditetapkan dalam kitab, yaitu lau' ma'f''. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah karena dia mahakuasa dan maha mengetahui. 12. Allah mahakuasa, maha pencipta. Di antara bukti kekuasaan Allah adalah penciptaan manusia. Untuk memenuhi keperluan hidup manusia, Allah menciptakan lautan dengan beragam sumber dayanya. Dan tidak sama antara dua lautan; yang ini tawar, menyuburkan tanah, menumbuhkan tanam-tanaman, sangat segar, dan sedap diminum, dan lautan yang lain airnya asin lagi pahit karena sangat asin dan tentu tidak sedap untuk diminum. Dan dari masing-masing lautan itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat secara bersungguh-sungguh mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai, yakni mutiara dan marjan (lihat juga: ar-ra'm'n/55: 22). Dan di sana kamu melihat kapal-kapal berlayar membelah laut agar kamu dapat mencari karunia-Nya dan agar kamu bersyukur kepada-Nya atas limpahan rahmat tersebut.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penafsiran dari banyak pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Fatir ayat 11 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita bersama. Sokong kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dikaji

Telaah berbagai materi yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Mu’minun, At-Taubah 122, Al-Baqarah 148, Al-Hujurat 10-12, At-Taubah 105, Al-Insyirah 8. Termasuk Ath-Thalaq 2-3, Al-Insyiqaq, At-Takwir, At-Tahrim 8, Al-Alaq 1-5, Al-Isra 26-27.

  1. Al-Mu’minun
  2. At-Taubah 122
  3. Al-Baqarah 148
  4. Al-Hujurat 10-12
  5. At-Taubah 105
  6. Al-Insyirah 8
  7. Ath-Thalaq 2-3
  8. Al-Insyiqaq
  9. At-Takwir
  10. At-Tahrim 8
  11. Al-Alaq 1-5
  12. Al-Isra 26-27

Pencarian: surat al quraisy beserta artinya, suray al mulk, doa al ikhlas dan artinya, surat ali imron ayat, terjemahan surah al qariah

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.