Surat Saba Ayat 34
وَمَآ أَرْسَلْنَا فِى قَرْيَةٍ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَآ إِنَّا بِمَآ أُرْسِلْتُم بِهِۦ كَٰفِرُونَ
Arab-Latin: Wa mā arsalnā fī qaryatim min nażīrin illā qāla mutrafụhā innā bimā ursiltum bihī kāfirụn
Artinya: Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Berkaitan Surat Saba Ayat 34
Paragraf di atas merupakan Surat Saba Ayat 34 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan penting dari ayat ini. Terdokumentasi beraneka penjelasan dari beragam mufassir terhadap makna surat Saba ayat 34, di antaranya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Kami tidak mengutus di sebuah negeri seorang rasul yang mengajak kepada mentauhidkan Allah dan mengesakanNya dengan ibadah, kecuali orang-orang dari penduduknya yang tenggelam dalam hawa nafsu dan syahwat berkata, “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kalian bawa (wahai para rasul).”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
34-37. Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul kepada sebuah negeri untuk memberi peringatan kepada penduduknya, melainkan orang-orang yang hidup dalam kemewahan akan segera mendustakannya, dan menyatakan kekafiran dan penentangan terhadapnya; dan mereka merasa tidak akan mendapat azab, sebab di dunia mereka memiliki banyak harta dan keturunan yang mereka kira dapat menjadi sebab keselamatan. Namun itu merupakan pemikiran yang menyimpang.
Hai Muhammad, katakanlah kepada mereka: “Keluasan dan kesempitan rezeki merupakan urusan Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak memahami hal yang sebenarnya. Keluasan dan kesempitan rezeki bukan merupakan bukti dari apa yang mereka katakan; harta dan keturunan bukanlah hal yang dapat mendekatkan seseorang kepada Allah, kecuali bagi orang yang beriman dan beramal shalih, dan menjadikan harta dan keturunannya sebagai jalan untuk mencapai keridhaan Allah; maka mereka itu akan mendapat balasan yang berlipat-ganda berkat keimanan, keshalihan, dan perbuatan mereka dalam memenuhi hak dari harta dan keturunan; mereka akan mendapatkan keridhaan dan berada dalam istana-istana surga yang tinggi, mendapat segala kenikmatan dan selamat dari segala kekurangan.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
34. "Tidaklah Kami mengutus ke salah satu negeri seorang Rasul yang memperingatkan mereka dari azab Allah kecuali orang-orang yang hidup bergelimang kenikmatan di sana dari para pemegang kekuasaan, kedudukan dan harta kekayaan berkata, “Sesungguhnya kami kafir (ingkar) kepada apa yang kalian bawa -wahai para Rasul-.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
34. إِنَّا بِمَآ أُرْسِلْتُم بِهِۦ كٰفِرُونَ (“Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya”)
Yakni kami tidak percaya terhadap tauhid dan keimanan yang kalian diutus untuknya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
34. Kami tidak mengutus kepada penduduk suatu negeri seorang rasul yang memberi peringatan mereka tentang hukuman Allah kecuali orang-orang kaya dan pemimpin-pemimpin buruk di dalamnya berkata: “Sesungguhnya kami mendustakan apa yang diutus kepadamu, yaitu ilmu tauhid dan keimanan.” Ayat ini diturunkan untuk seorang laki-laki yang meminta temannya untuk meninggalkan Muhammad, lalu berkata kepadanya: “Sesungguhnya tidak ada suku Quraisy yang mengikutinya kecuali orang-orang buangan dan orang-orang miskin” Melalui hal itu dia mengetahui bahwa dia adalah nabi yang haq lalu mengimaninya. Maka turunlah ayat ini dan Nabi SAW berkata kepadanya: “Sesungguhnya Allah telah menurunkan pembenaran atas ucapanku”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kami tidak mengutus pemberi peringatan ke suatu negeri, kecuali orang-orang yang hidup mewah} orang-orang mendapat nikmat di sana {berkata,“Sesungguhnya kami ingkar pada yang diutus kepada kalian”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
34. Allah memberitakan tentang keadaan umat-umat terdahulu yang mendustakan para Rasul, keadaannya seperti keadaan orang-orang yang mendustakan Rasul mereka saat ini, yaitu Muhammad; dan bahwa Allah, apabila mengutus Rasul di salah satu kota, maka kaum yang hidup mewah di negeri itu mendustakannya, kemewahannya yang mereka miliki membuat mereka congkak dan mereka berbangga-bangga dengannya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 34-49
Allah SWT berfirma seraya menghibur NabiNya dan memerintahkan kepadanya untuk mengambil pelajaran dari para rasul sebelumnya, dan Allah memberitahukan kepadanya bahwa tidak sekali-sekali Dia mengutus seorang nabi ke suatu penduduk negeri, melainkan orang-orang makmurnya mendustakannya, dan orang-orang lemah mereka mengikutinya, sebagaimana yang dikatakan kaum nabi Nuh di sini: (Mereka berkata, "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?”) (Surah Asy-Syu'ara: 111) Allah SWT berfirman di sini: (Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan pun) yaitu seorang nabi atau seorang rasul (melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata) Mereka adalah orang-orang yang memiliki kenikmatan, terhormat, makmur, dan memiliki kekuasaan.
Qatadah berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang bertindak sewenang-wenang, dan pemimpin mereka dalam kejahatan (Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya) yaitu kami tidak akan beriman dan mengikutinya
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang yang hidup makmur dan mendustakan para rasul: (Dan mereka berkata, "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab” (35)) yaitu, mereka membanggakan dirinya dengan banyaknya dan anak-anak mereka, dan mereka yakin bahwa hal itu menunjukkan kepada kecintaan dan besarnya perhatian Allah kepada mereka. Tidaklah Allah memberi mereka semuanya itu di dunia, kemudian Allah mengazab mereka di akhirat. itu mustahil bagi mereka. Maka Allah berfirman: (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa) (55) Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) (Surah Al-Mu'minun) Dan Allah SWT memberitahukan tentang orang yang memiliki dua kebun, bahwa dia adalah orang yang memiliki harta, buah-buahan, dan banyak anak. Kemudian semuanya itu tidak memberikan manfaat sedikit pun kepadanya, bahkan semuanya dicabut oleh Allah SWT ketika di dunia sebelum di akhirat. Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (Katakanlah, "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikendaki-Nya)) Allah memberikan harta kepada orang yang Dia cintai dan orang yang tidak Dia cintai, laku Dia membuat fakir orang Dia kehendaki dan membuat kaya orang yang Dia kehendaki, dan hanya milikNyalah hikmah yang sempurna, dan hujjah yang pasti (tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sekali-sekali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikit pun) Tidaklah hal ini merupakan dalil yang menunjukkan kecintaan Kami kepada kalian, bukan pula perhatian Kami kepada kalian
Oleh karena itu Allah berfirman: (tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh) yaitu sesungguhnya yang mendekatkan kalian kepada Kami hanyalah keimanan dan amal shalih (mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan) yaitu, amal kebaikan mereka dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat (dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga)) yaitu di tempat-tempat tinggi di surga dalam keadaan aman dari siksaan, ketakutan, gangguan, dan semua kejahatan yang menakutinya.
(Dan orang-orang yang berusaha (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan untuk dapat melepaskan diri dari azab Kami) yaitu mereka berusaha menghalangi dari jalan Allah dan enggan mengikuti para rasulNya dan membenarkan ayat-ayatNya (mereka itu dimasukkan ke dalam azab) yaitu, mereka semuanya akan dibalas sesuai dengan amal perbuatan mereka.
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”)
yaitu sesuai dengan hikmahNya Dia melapangkan rezeki kepada seseorang dan memberinya harta yang banyak, dan menyempitkan rezeki yang lainnya sehingga hidupnya sangat miskin. Dalam hal itu ada hikmah yang terkandung di dalamnya dan hanya Dia sendirilah yang mengetahuinya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya (21)) (Surah Al-Isra')
yaitu sebagaimana mereka berbeda-beda kehidupannya di dunia, yang ini ini fakir, dan yang itu kaya dan lapang. Maka demikian keadaan mereka di akhirat, yang ini berada di dalam ruangan-ruangan tertinggi di surga, dan yang itu berada di dalam siksaan di dasar neraka terbawah.
Firman Allah SWT: (Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya)
yaitu, bagaimanapun kelian membelanjakan harta kalian kepada apa yang diperintahkan dan dihalalkan Allah kepada kalian, Dia pasti akan menggantinya kepada kalian di dunia dengan suatu ganti dan di akhirat dengan balasan dan pahala. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits: “Allah Swt. berfirman, "Berinfaklah, maka Aku akan menggantinya kepadamu”
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Saba ayat 34: Allah menghibur Nabi-Nya ﷺ dengan berkata : Tidaklah diutus pada suatu negeri dari para Rasul kecuali mereka memerintahkan dengan tauhid, dan mengancam, memperingatkan, melarang dari syirik; Kecuali orang-orang yang kaya dan penuh kemewahan yang berkata : Sungguh kami dengan apa yang diutus oleh Allah, kami mendustakan dan menolaknya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan keadaan umat-umat terdahulu yang mendustakan para rasul bahwa keadaannya sama seperti orang-orang yang pada saat itu mendustakan Rasul mereka Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, di mana Allah Subhaanahu wa Ta'aala ketika mengutus seorang rasul di satu tempat selalu saja diingkari oleh orang-orang yang hidup mewah lagi menyombongkan diri.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Saba Ayat 34
Nabi Muhammad sempat khawatir karena dakwahnya ditolak dan dihalang-halangi oleh kaum musyrik mekah. Allah lantas menghibur beliau dengan firman-Nya, 'dan setiap kami mengutus seorang pemberi peringatan kepada penduduk suatu negeri tempat rasul diutus, pasti orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, 'kami benar-benar mengingkari, tidak percaya, dan menolak apa yang kamu sampaikan se-bagai utusan/risalah yang kamu bawa. '35. Penolakan itu dibarengi kesombongan dan keangkuhan akibat kekayaan dan keturunan yang Allah anugerahkan kepada mereka. Dan mereka berkata, 'kami memiliki lebih banyak harta dan anak-anak daripada kamu, dan kami tidak akan diazab sebab Allah mengasihi kami. Dia memberi kami limpahan nikmat yang besar di dunia ini dan membebaskan kami dari azab di akhirat nanti. ' sungguh, hal itu hanyalah dugaan mereka yang tenggelam dalam kenikmatan duniawi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penafsiran dari berbagai ulama berkaitan makna dan arti surat Saba ayat 34 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita. Dukunglah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.