Surat Al-Ahzab Ayat 58

وَٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ بِغَيْرِ مَا ٱكْتَسَبُوا۟ فَقَدِ ٱحْتَمَلُوا۟ بُهْتَٰنًا وَإِثْمًا مُّبِينًا

Arab-Latin: Wallażīna yu`żụnal-mu`minīna wal-mu`mināti bigairi maktasabụ faqadiḥtamalụ buhtānaw wa iṡmam mubīnā

Artinya: Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.

« Al-Ahzab 57Al-Ahzab 59 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Tentang Surat Al-Ahzab Ayat 58

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ahzab Ayat 58 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Didapati berbagai penjelasan dari beragam mufassirun berkaitan isi surat Al-Ahzab ayat 58, sebagiannya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang Mukmin, baik laki-laki maupun perempuan dengan kata-kata maupun perbuatan bukan karena dosa yang mereka lakukan, maka mereka telah melakukan kedustaan dan dosa yang paling buruk, dan melakukan dosa yang paling jahat, yang karenanya mereka berhak dihukum setimpal di akhirat.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

58. Dan orang-orang yang menyakiti hamba-hamba Allah yang beriman tanpa sebab dosa dan kesalahan yang mengharuskannya mendapat hukuman, maka mereka telah melakukan kedustaan dan dosa yang jelas, mereka tidak akan terbebas dari dosa itu hingga mereka bertaubat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

58. Dan orang-orang yang menyakiti kaum mukminin dan mukminat dengan ucapan maupun perbuatan tanpa adanya dosa yang mereka lakukan seperti perbuatan jahat yang mengharuskan untuk disakiti, maka sesungguhnya mereka telah melakukan kedustaan dan dosa yang jelas.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

58. وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنٰتِ (Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat)
Dengan cara apapun baik itu dengan perkataan maupun perbuatan.

بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا۟( tanpa kesalahan yang mereka perbuat)
Yakni tanpa alasan yang benar. Dan alasan yang benar seperti jika seseorang dihina, dipukul, atau dibunuh maka ia boleh membalasnya sebagai qishash baginya; dan jika dia menusak suatu benda maka pelakunya harus menggantinya, atau jika ia melakukannya dengan sengaja maka ia harus dihukum ta’zir.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ وَٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ بِغَيْرِ مَا ٱكْتَسَبُوا۟ } "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat" seperti meremehkan salah satu dari mereka dan meremehkan nasabnya, kampung halamannya, atau rupanya – dan semua itu bukan dari kehendaknya–; Oleh karena itu, hukumannya sangat berat dan menyakitkan: { فَقَدِ ٱحْتَمَلُوا۟ بُهْتَٰنًا وَإِثْمًا مُّبِينًا } "maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata" Termasuk di dalamnya menuduhnya melakukan sesuatu yang tidak ia lakukan. Maka hendaklah kita periksa hati kita dan jaga lisan kita.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

58. Orang-orang yang telah menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan dengan perkataan maupun perbuatan yang tercela, dengan mencela/mengumpat atau menganiaya atau membunuh seorang mukmin, maka sejatinya mereka telah membawa beban dusta yang buruk. Ibnu Abbas mengatakan: Ayat ini turun untuk Abdullah bin Ubai dan orang-orang yang bersamanya. Mereka menghasut Aisyah radliyallahu ‘anha. Nabi berkata: Siapa memintakan maaf untuk orang yang telah menyakitiku, serta mengumpulkan di dalam rumahnya beserta orang-orang yang menyakitiku. Muqatil berpendapat bahwa ayat ini turun untuk Ali, karena beberapa orang munafik telah menyakitinya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka lakukan} tanpa ada dosa yang mereka kerjakan {sungguh, mereka telah menanggung} menanggung {kebohongan} kebohongan menjijikkan {dan dosa yang nyata} yang nyata


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

57-58. Setelah Allah memerintahkan menghormati Rasulullah, dan bershalawat dan salam untuknya, maka Allah melarang menyakitinya dan Dia mengancam atas tindakan ini, seraya berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan RasulNya.” ini menyakiti dalam bentuk ucapan atau perbuatan berupa tindakan mencela dan memaki atau melecehkannya, atau melecehkan agamanya, atau apa saja yang dapat berakibat menyakitinya, “Allah akan melaknatinya di dunia,” yakni: mengusir dan menjauhkan mereka. Di antara laknat atau kutukan terhadap mereka di dunia adalah Dia memastikan terbunuhnya orang yang mencela Rasulullah dan menyakitinya.
“Dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.” Sebagai balasan baginya atas perbuatan menyakiti Nabi adalah dia disakiti dengan azab yang sangat pedih. Jadi, menyakiti Rasulullah itu tidak sama dengan menyakiti selain beliau, sebab seorang hamba itu belum beriman kepada Allah hingga beriman kepada RasulNya, sedangkan beliau mempunyai hak untuk dihormati yang merupakan konsekuensi dari iman, di mana hal ini menuntut agar beliau tidak diperlakukan seperti selainnya, meskipun menyakiti orang-orang Mukmin pun merupakan perbuatan keji dan dosanya sangat besar.
Maka dari itu Allah berfirman tentang hal ini, “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang Mukmin dan Mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat,” maksudnya, tanpa perbuatan dosa dari mereka yang mengharuskan untuk disakiti, “maka sesungguhnya mereka telah memikul” di punggung mereka “kebohongan” karena mereka telah menyakiti mereka tanpa sebab, “dan dosa yang nyata,” karena mereka menzhalimi orang-orang beriman dan menodai kehormatan yang diperintahkan oleh Allah untuk dihormati. Maka dari itu, mencela seorang yang beriman dan menodai kehormatan yang diperintahkan oleh Allah untuk dihormati.
Maka dari itu, mencela seorang yang beriman mengharuskan (mengakibatkan) hukum dera (ta’zir) sesuai dengan kondisi orang Mukmin yang disakiti itu dan ketinggian kedudukannya. Jadi, mendera orang yang mencaci sahabat itu lebih keras, dan mendera orang yang mencaci ulama atau ahli agama itu lebih besar daripada mencaci selain mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 57-58
Allah SWT berfirman seraya mengancam dan memperingatkan orang yang menyakiti Allah dengan menentang perintah-perintahNya, melanggar larangan-laranganNya dan terus melakukan hal itu, serta menyakiti RasulNya dengan mencelanya atau merendahkannya. Kami berlindung kepada Allah dari hal itu
Disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Allah SWT berfirman, "Anak cucu Adam menyakiti Aku, dia mencaci masa, padahal Akulah yang menciptakan masa. Aku membolak-balikkan malam dan siang harinya”
Makna dari hal ini adalah bahwa orang-orang di masa Jahiliyah selalu mengatakan,"Celakalah masa itu, karena telah menimpakan kepada kami ini dan itu" Mereka menyandarkan perbuatan-perbuatan Allah SWT kepada masa dan mencacinya, padahal sesungguhnya yang melakukan semua itu hanyalah Allah SWT, Lalu Allah melarang atas hal itu.
Makna yang tampak bahwa ayat itu bermakna umum mencakup semua orang yang menyakiti Nabi SAW dengan sesuatu hal. Dan barangsiapa yang menyakiti Nabi SAW, maka dia menyakiti Allah, sebagaimana orang yang taat kepada Rasulullah SAW, maka dia taat kepada Allah SWT
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat) yaitu mereka melancarkan tuduhan buruk kepada mereka sesuatu yang pada mereka bersih dari hal itu, dan mereka tidak mengetahui dan tidak pernah melakukannya (maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata) yaitu merupakan suatu kebohongan besar jika menceritakan orang-orang mukmin dan mukminat dengan sesuatu hal yang tidak pernah mereka lakukan, dengan maksud mencela dan merendahkan. Orang-orang yang paling banyak terkena ancaman ini adalah orang-orang yang kafir kepada Allah dan RasulNya, kemudian kaum Rafidhah, yang merendahkan dan mencela para sahabat, padahal Allah SWT membersihkan mereka dari hal itu. Mereka menggambarkan para sahabat dengan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang diberitakan Allah SWT tentang mereka. Allah SWT memberitahukan bahwa Dia telah ridha kepada kaum Muhajirin dan kaum Anshar serta memuji mereka. Akan tetapi, orang-orang yang bodoh itu mencela, merendahkan, dan menggunjing para sahabat dengan hal-hal yang tidak pernah mereka lakukan selamanya. Pada hakikatnya mereka sendirilah yang terbalik hatinya karena mencela orang yang terpuji dan memuji orang yang tercela.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ahzab ayat 58: Allah mengabarkan bahwasanya orang-orang yang menyakiti orang-orang yang beriman dengan apapun dengan tanpa hak dan sebab; Maka mereka membawa di punggung-punggung mereka kejahatan dan dosa, mereka akan mendapatkan balasan atas perbuatan mereka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Oleh karena itu, mencaci-maki salah seorang kaum mukmin menghendaki untuk diberi hukuman ta’zir (hukuman yang mendidik) sesuai keadaan orang yang dicaci-maki dan kedudukannya. Dan menta’zir orang yang mencaci maki sahabat lebih pantas lagi, dan bahwa mencaci maki para ulama dan orang-orang yang baik agamanya lebih besar dosanya daripada selain mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahzab Ayat 58

Termasuk kategori menyakiti nabi adalah menyakiti orang-orang yang beriman. Dan karena itu, Allah menegaskan bahwa orang-orang yang menyakiti dengan menuduh, menghina, dan mengganggu orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan berupa perbuatan buruk yang sengaja mereka perbuat (lihat juga: al-baqarah/2: 286), maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata yang menyebabkan mereka layak menerima azab dari Allah. Dari ayat ini tidak dapat diambil kesimpulan bahwa orang mukmin yang melakukan perbuatan buruk boleh disakiti, dihina, atau diganggu. 59. Setelah menjelaskan larangan menyakiti, menghina, dan mengganggu nabi dan orang-orang yang beriman, Allah lalu memerintah perempuan mukmin, khususnya istri-istri nabi, agar mengenakan jilbab supaya terhindar dari gangguan dan hinaan orang-orang jahat. Jilbab adalah baju longgar yang menutupi baju dan kerudung wanita atau baju luar bagi wanita. Model jilbab beragam sesuai selera pengguna dan adat suatu daerah. Di indonesia, jilbab dikenal sebagai penutup kepala wanita. Jilbab harus memenuhi beberapa kriteria, yakni tidak transparan dan dapat menutupi kepala, leher, serta dada. Sebelum ayat ini turun, pakaian wanita merdeka dan budak hampir sama. Kesamaan itu membuat mereka sulit dibedakan, sehingga laki-laki iseng terkadang menggoda perempuan merdeka karena disangkanya budak.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah bermacam penjabaran dari kalangan ulama berkaitan isi dan arti surat Al-Ahzab ayat 58 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita semua. Sokong perjuangan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dikunjungi

Tersedia banyak materi yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Insyirah 8, Al-Baqarah 148, At-Takwir, At-Taubah 122, Al-Isra 26-27, At-Tahrim 8. Juga Ath-Thalaq 2-3, Al-Mu’minun, At-Taubah 105, Al-Insyiqaq, Al-Hujurat 10-12, Al-Alaq 1-5.

  1. Al-Insyirah 8
  2. Al-Baqarah 148
  3. At-Takwir
  4. At-Taubah 122
  5. Al-Isra 26-27
  6. At-Tahrim 8
  7. Ath-Thalaq 2-3
  8. Al-Mu’minun
  9. At-Taubah 105
  10. Al-Insyiqaq
  11. Al-Hujurat 10-12
  12. Al-Alaq 1-5

Pencarian: surat asajadah, teks surat al kafirun, at tahrim ayat 6-8, walhamdulillahi rabbil alamin, apa yang dimaksud al adza

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.