Surat Al-Ahzab Ayat 33

وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

Arab-Latin: Wa qarna fī buyụtikunna wa lā tabarrajna tabarrujal-jāhiliyyatil-ụlā wa aqimnaṣ-ṣalāta wa ātīnaz-zakāta wa aṭi'nallāha wa rasụlah, innamā yurīdullāhu liyuż-hiba 'angkumur-rijsa ahlal-baiti wa yuṭahhirakum taṭ-hīrā

Artinya: Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

« Al-Ahzab 32Al-Ahzab 34 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Mengenai Surat Al-Ahzab Ayat 33

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ahzab Ayat 33 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan penting dari ayat ini. Terdapat kumpulan penafsiran dari para ahli tafsir terhadap makna surat Al-Ahzab ayat 33, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Tetaplah kalian di rumah kalian, jangan meninggalkannya kecuali bila ada hajat. Jangan memperlihatkan kecantikan kalian, seperti yang dilakukan oleh wanita-wanita jahiliyah pertama di zaman-zaman yang telah berlalu sebelum Islam. Ini adalah pembicaraan kepada seluruh wanita Mukmin di setiap masa. Tegakkanlah (wahai istri-istri Nabi) shalat dengan sempurna pada waktunya. Bayarlah zakat sebagaimana yang Allah syariatkan. Taatilah Allah dan RasulNya dalam perintah keduanya dan larangan keduanya. Allah mewasiatkan hal itu untuk kalian karena Dia hendak membersihkan kalian dan menjauhkan kalian dari keburukan dan gangguan wahai Ahlul Bait Nabi, (termasuk dalam hal ini adalah istri-istri beliau dan anak keturunan beliau), dan menyucikan jiwa kalian sesuci-sucinya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

33. Dan tetaplah kalian dalam rumah kalian, janganlah kalian keluar dari rumah melainkan ada kebutuhan seperti menuntut ilmu, atau demi mencari pahala, atau juga mengharap keutamaan, seperti untuk shalat jamaah, berbuat baik, dan menyambung silaturrahim.

Dan janganlah kalian bertabarruj, dengan menampakkan perhiasan kalian seperti perbuatan para wanita pada zaman jahiliyah, namun hendaklah kalian menjadi wanita yang memiliki rasa malu.

Dan tetaplah mendirikan shalat, bersegeralah menunaikan zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Wahai para istri Nabi, sesungguhnya dengna perintah melakukan perbuatan baik dan utama dan larangan dari perbuatan buruk dan dosa ini, Allah hendak membersihkan kalian dari kotoran kemaksiatan dan dosa, dan menyucikan kalian sesuci-sucinya sesuai dengan ketinggian derajat kalian dan kemuliaan sifat kalian.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

33. Menetaplah di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian keluar darinya kecuali karena ada keperluan, dan janganlah kalian tampakkan keindahan kalian sebagaimana yang menjadi kebiasaan para wanita sebelum datangnya Islam, yang menampakkannya untuk menggoda kaum lelaki. Dirikanlah salat dengan sempurna dan tunaikan zakat harta kalian serta taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah berkehendak untuk menghilangkan kotoran dan dosa dari diri kalian wahai para istri Nabi dan Ahlibaitnya, dan Allah berkehendak untuk membersihkan jiwa kalian dengan cara menghiasinya dengan berbagai akhlak yang utama dan membersihkannya dari kotoran-kotoran jiwa dengan sebersih-bersihnya, tidak tersisa setelah itu satu kotoran pun.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

33. وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ (dan hendaklah kamu tetap di rumahmu)
Ini merupakan perintah bagi mereka agar menetap dan berdiam diri di rumah-rumah mereka.

وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجٰهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ ۖ(dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu)
Makna (التبرج) adalah perbuatan wanita yang menampakkan perhiasaan dan kecantikannya yang harus ia sembunyikan yang dapat mengundah syahwat laki-laki.

وَأَطِعْنَ اللهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ (dan taatilah Allah dan Rasul-Nya)
Dalam segala yang disyariatkan, dan taatilah Rasulullah dalam segala urusan dunia yang dia perintahkan kepada kalian.

إِنَّمَا يُرِيدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ(Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait)
Yakni wahai ahlul bait nabi, Allah ketakwaan dan ketaatan yang Allah perintahkan kepada kalian adalah agar memebersihkan dosa yang memperburuk kehormatan yang diakibatkan ketidak-taatan terhadap apa yang diperintahkan Allah dan melakukan apa yang dilarang-Nya.

وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا (dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya)
Dari segala kotoran.
Ahlul bait dalam ayat ini menurut Ibnu Abbas, Ikrimah, Atha, dan Said bin Jabir adalah khusus ditujukan kepada istri-istri Rasulullah. Dan ini adalah pendapat yang benar, sebab ayat ini diturunkan bagi mereka, dan ayat sebelum dan sesudahnya juga diturunkan bagi mereka, dan dalam ayat-ayat tersebut sama sekali tidak menyinggung tentang Ali bin Abi Thalib beserta istri dan anak-anaknya.
Pendapat lain menyebutkan bahwa ayat ini mencakup seluruh ahlul bait yang bertakwa, baik itu istri-istrinya, anak-anaknya, dan paman-pamannya dan keturunan mereka; namun ayat ini tidak mencakup orang yang tidak bertakwa dari mereka seperti Abu Lahab dan semisalnya pada setiap zaman.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Allah menyebut tinggalnya seorang wanita di rumahnya sebagai ketetapan { وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ } "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu" dan makna ini adalah salah satu makna yang tertinggi dan luhur. Hal ini membawa kestabilan pada dirinya, kenyamanan pada hatinya, dan keterbukaan pada dadanya. Menyimpang dari keputusan ini akan membawanya pada: gejolak dalam jiwanya, kegelisahan dan sesak di dadanya, dan terpaan pada akibat-akibat yang tidak diinginkan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

33. “Menetaplah di dalam rumah, jangan terlalu banyak keluar tanpa keperluan yang disyariatkan. Jangan kalian tampakkan perhiasan (bersolek/menampakkan kecantikan) yang wajib kalian tutupi sehingga tidak mengundang syahwat para laki-laki. Dirikanlah shalat pada awal waktu, tunaikanlah zakat fitrah, dan taatilah perintah syariat Allah dan rasul-Nya. Sesungguhnya Allah hanya ingin membersihkan kalian dari dosa-dosa dan mensucikan kalian dari segala yang kotor wahai ahlu bait (keluarga nabi).” Maksud ahlul bait dalam ayat ini adalah para istri Nabi. Asy-syaukani mengatakan: Ini adalah kebenaran, ayat ini turun kepada/untuk para istri Nabi. Sebelum ayat ini maupun sesudah ayat ini. Ayat ini bukan untuk keluarga Ali dan istrinya Fatimah atau putera-puteranya radliyallahu ‘anhum. Seperti maksud kata ahlul bait pada surat Hud adalah istri Nabi Ibrahim


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Tetaplah di rumah-rumah kalian} dan tetaplah di rumah-rumah kalian, lalu janganlah kalian keluar tanpa ada keperluan {dan janganlah kalian bersolek} janganlah kalian menampakkan keindahan kalian {seperti orang-orang jahiliah dahulu bersolek} yang terdahulu sebelum Islam {Tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa dari kalian} dosa dan keburukan {wahai ahlul bait dan membersihkan kalian dengan sebersih-bersihnya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

33. “Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian,” maksudnya, tinggal selalu di dalam rumah, sebab yang demikian itu lebih selamat dan lebih menjaga kehormatan kalian, “dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” Maksudnya, janganlah kalian banyak keluar dengan berhias atau memakai wangi-wangian sebagaimana kebiasaan wanita jahiliyah dahulu yang sama sekali tidak mempunyai pengetahuan dan agama. Semua ini adalah untuk mencegah keburukan dan segala pemicunya.
Dan tatkala Allah memerintahkan mereka bertakwa secara umum dan diperintahkan melakukan beberapa partikal takwa, maka Allah menegaskannya karena melihat betapa butuhnya kaum wanita kepadanya. Demikian pula Allah memerintah mereka untuk taat, khususnya melakukan shalat dan zakat yang keduanya sangat di perlukan oleh setiap orang; dan keduanya merupakan ibadah yang paling besar dan ketaatan yang paling mulia. Sebab di dalam shalat terkandung keikhlasan kepada al-ma’bud (Allah), sedangkan di dalam zakat terkandung ikhsan (berbuat baik) kepada orang lain.
Lalu Allah memerintah mereka taat secara umum, seraya berfirman, “Taatilah Allah dan RasulNya,” termasuk dalam taat kepada Allah dan RasulNya adalah segala perintah yang bersifat anjuran. “Sesungguhnya Allah bermaksud” dengan perintah yang diperintahkan kepada kalian dan larangan yang dilarang terhadap kalian “hendak menghilangkan dosa dari kalian” maksudnya, gangguan, keburukan dan kotoran “hai ahlul bait, dan membersihkan kalian sebersih-bersihnya,” sehingga kalian menjadi orang-orang yang suci lagi disucikan. Maksudnya, maka pujilah Rabb kalian dan bersyukurlah kepadaNya atas semua perintah-perintah dan larangan-larangan tersebut yang telah Dia kabarkan kemaslahatnnya; yaitu bahwa sesungguhnya semua itu adalah murni demi kemaslahatan kalian, bahkan sama sekali Allah tidak menghendaki dosa bagi kalian dengan hal itu, melainkan agar jiwa kalian suci, akhlak kalian menjadi bersih dan amal perbuatan kalian menjadi baik serta pahala kalian menjadi sangat besar.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 32-34
Ini merupakan etika yang diperintahkan Allah SWT kepada istri-istri Nabi SAW, dan kaum wanita umatnya mengikut mereka dalam hal itu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman kepada istri-istri Nabi SAW bahwa apabila mereka bertakwa kepada Allah SWT sesuai dengan yang Dia perintahkan kepada mereka, maka sesungguhnya tidak ada seorang wanita pun yang setara dengan mereka dan tidak ada seorang wanita pun yang dapat menyusul keutamaan dan kedudukan mereka.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara) As-Suddi dan lainnya mengatakan berkata makna yang dimaksud adalah mereka istri-istri Nabi SAW tidak boleh bertutur kata dengan lemah lembut jika berbicara dengan lelaki. Hal itu karena Allah SWT berfirman: (sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya) yaitu rasa khianat (dan ucapkanlah perkataan yang baik)
Ibnu Zaid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah ucapan yang baik, pantas, dan tegas. Maknannya adalah bahwa seorang wanita itu jika berbicara dengan lelaki lain hendak tidak memakai suara yang lemah lembut, yaitu janganlah seorang wanita berbicara dengan lelaki lain seperti dia berbicara kepada suaminya.
Firman Allah SWT: (dan hendaklah kamu tetap di rumahmu) yaitu, diamlah di rumahmu dan janganlah keluar rumah kecuali karena suatu keperluan. Termasuk keperluan yang diakui oleh syariat adalah menunaikan shalat di masjid dengan semua persyaratan­nya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,”Janganlah melarang hamba-hamba perempuan Allah dari masjid-masjidNya, dan hendaklah mereka keluar dalam keadaan berpakaian yang tertutup rapi”
Qatadah berkata tentang firmanNya: (dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliah yang dahulu) yaitu jika kalian keluar dari rumah kalian. Dahulu wanita jika berjalan berlenggak-lenggok dengan langkah yang merusak dan memikat, lalu Allah SWT melarang hal itu.
Muqatil bin Hayyan berkata tentang firmanNya: (dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliah yang dahulu) “At-Tabarruj” maknannya adalah mengenakan kain kerudung di kepalanya tanpa mengikatnya, lalu mengikatnya untuk menutupi kalung, antingnya dan lehernya. Jika tidak maka semuanya itu terlihat, yang demikian itu adalah tabarruj. Kemudian ini berlaku menyeluruh untuk semua kaum wanita mukmin dari melakukan tabarruj.
Firman Allah SWT: (dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya) Pada mulanya Allah melarang mereka dari perbuatan buruk, kemudian memerintahkan mereka untuk berbuat kebaikan seperti mendirikan shalat, yaitu menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya dan menunaikan zakat yaitu artinya berbuat baik kepada makhluk (dan taatilah Allah dan Rasul-Nya) Ini termasuk ke dalam bagian Athaf 'Am 'Ala Khas.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya) Ini memasukkan istri-istri Nabi SAW ke dalam pengertian ahlul bait di sini, karena mereka adalah yang menjadi penyebab turunnya ayat ini. Dan penyebab turunnya ayat itu termasuk ke dalamnya berdasarkan suatu ungkapan, tetapi adakalanya hanya berdasarkan suatu ungkapan saja, atau beserta yang lainnya menurut pendapat yang shahih.
Kemudian termasuk hal yang tidak diragukan lagi bagi orang yang merenungkannya bahwa istri-istri Nabi SAW termasuk dalam firmanNya: (Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya) Karena sesungguhnya konteks ayat ini berkaitan dengan mereka, Oleh karena itu Allah SWT berfirman setelah semua ini: (Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu)) yaitu, ketahuilah apa yang diturunkan Allah SWT kepada Rasulallah SAW di dalam rumah kalian berupa Al-Qur'an dan sunnah. Pendapat ini dikatakan Qatadah dan lainnya. Ingatlah nikmat yang dikhususkan Allah bagi kalian di antara semua manusia, bahwa wahyu ada yang diturunkan di rumah-rumah kalian, bukan rumah orang lain. Aisyah binti Abu Bakr Ash-Shiddiq adalah istri Nabi SAW yang paling utama mendapat nikmat ini, paling beruntung, dan paling khusus di antara istri-istri beliau yang lainnya dalam mendapatkan rahmat yang melimpah ini. Karena sesungguhnya belum pernah diturunkan kepada Rasulullah SAW suatu wahyu pun di atas tempat tidur seorang istri selain dari tempat tidurnya, sebagaimana yang pernah disebutkan sabda Nabi SAW yang menceritakan hal itu.
Ibnu Jarir berkata,”Ingatlah kalian atas nikmat Allah atas kalian, yaitu Allah telah menjadikan ayat-ayatNya dan hikmah dibacakan di dalam rumah-rumah kalian. Maka bersyukurlah kepada Allah atas hal itu dan memujilah kepadaNya.
(Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui) yaitu Dzat yang memiliki kelembutan kepada kalian karena Dia telah menjadikan di rumah-rumah kalian ayat-ayat Allah dan hikmah selalu dibacakan. Dia Maha Mengetahui tentang kalian, karena memilih kalian sebagai istri-istri Rasulullah SAW. Qatadah berkata tentang firmanNya: (Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabi)) Allah menyebut nikmat kepada mereka dalam hal itu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ahzab ayat 33: Kemudian Allah mewasiatkan mereka dengan berkata : Tetaplah di rumah-rumah kalian dan berdiamlah serta menetap di dalamnya, janganlah kalian keluar dari rumah-rumah kalian dengan berhias, mempercantik diri sebagaimana yang dilakukan wanita-wanita jahiliyyah sebelum islam, dan tegakkanlah shalat serta menjaga atas waktunya dan syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, wajib-wajibnya, sunnah-sunnahnya. Tunaikanlah zakat yang diwajibkan zakat tersebut bagi kalian, dan teruslah di atas ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dalam menjalankan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan. Sungguh Allah menginginkan kalian beramal dengan amalan-amalan ini, dan melarang kalian dengan larangan-larangan ini; Agar kalian menjauhi keburukan, kehinaan dan kekejian wahai Ahlu Bait (keluarga) Nabi ﷺ, Allah juga ingin mensucikan kalian secara sempurna sampai kalian menjadi suci dan disucikan serta menjadi qudwah bagi wanita-wanita yang beriman (lainnya).


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma tentang firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait,” ia berkata, “Ayat ini turun berkenaan istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara khusus.”

Maksudnya, isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah, dan keluar rumah hanyalah jika ada keperluan yang dibenarkan syara'. Perintah ini juga meliputi segenap wanita mukminah. Tetap di dalam rumah dapat lebih menyelamatkan dan menjaga mereka.

Yakni sebelum datangnya Islam, di mana kaum wanita memperlihatkan kecantikannya kepada laki-laki. Setelah Islam datang, maka yang boleh ditampakkan adalah perhiasan yang biasa tampak saja, lihat lebih jelasnya di tafsir surah An Nuur: 31. Menurut Syaikh As Sa’diy, maksud ayat tersebut adalah janganlah kamu sering keluar sambil berdandan dan memakai wewangian sebagaimana kebiasaan orang-orang Jahiliyyah dahulu yang tidak memiliki ilmu dan agama. Ini semua adalah untuk menghindari keburukan dan sebab-sebab yang membawa kepadanya.

Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan mereka bertakwa secara umum, dan memerintahkan bagian-bagian takwa, maka mereka diperintahkan agar tetap di rumah dan dilarang bertabarruj (berdandan ketika keluar rumah) sebagaimana kebiasaan Jahiliyyah, karena perlunya mereka dijelaskan hal ini. Demikian pula mereka diperintahkan taat, khususnya dengan melakukan shalat dan menunaikan zakat yang dibutuhkan sekali oleh setiap orang. Keduanya adalah ibadah besar dan ketaatan yang agung, di dalam shalat ada sikap ikhlas kepada Allah yang disembah, dan di dalam zakat ada sikap ihsan kepada hamba-hamba Allah. Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan mereka taat secara umum, firman-Nya, “dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.” Termasuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya adalah menaati semua yang diperintahkan; wajib atau sunat.

Demikian pula keburukan dan kotoran.

Dengan adanya perintah dan larangan itu.

Ahlul bait di sini, yaitu keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Sehingga kamu suci lagi menyucikan. Oleh karena itu, pujilah Tuhanmu dan syukurilah karena adanya perintah dan larangan ini, yang telah Dia beritahukan maslahatnya, dan bahwa hal itu murni maslahat (tidak ada mafsadatnya); Allah tidak menghendaki mengadakan kesempitan dan kesulitan bagimu, bahkan agar dirimu bersih dan pahalamu besar.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahzab Ayat 33

Dan hendaklah kamu, wahai istri-istri nabi, tetap di rumahmu dan tidak keluar kecuali untuk keperluan yang dibenarkan oleh agama, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah dahulu, di antaranya menggunakan gelang kaki dan menghen'takkannya saat berjalan serta menampakkan bagian tubuh yang seharusnya ditutupi. Dan laksanakanlah salat secara sempurna, baik salat wajib maupun sunah; tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan rasul-Nya dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Sesungguhnya Allah, dengan menurunkan perintah dan larangan itu, bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait, yaitu keluarga rasulullah, dan membersih'kan kamu sebersih-bersihnya. 34. Dan ingatlah, yakni hafalkan, pahami, laksanakan, dan ajarkanlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah, yakni Al-Qur'an, dan hikmah, yakni sunah nabi. Sungguh, Allah mahalembut kepada orang-orang yang taat, maha mengetahui siapa saja yang layak mendapat kemuliaan dan kedudukan tinggi. Khitab dalam ayat-ayat ini memang ditu'jukan kepada para istri nabi, namun wanita muslimah yang baik harus mencontoh apa yang dikerjakan oleh para istri nabi tersebut.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penjelasan dari kalangan ulama tafsir mengenai makna dan arti surat Al-Ahzab ayat 33 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Banyak Dibaca

Tersedia ratusan halaman yang cukup banyak dibaca, seperti surat/ayat: Do’a Sholat Dhuha, Asmaul Husna, Al-Baqarah, Al-Waqi’ah, Al-Mulk, Shad 54. Ada juga Ar-Rahman, Yasin, Al-Ikhlas, Ayat Kursi, Al-Kahfi, Al-Kautsar.

  1. Do’a Sholat Dhuha
  2. Asmaul Husna
  3. Al-Baqarah
  4. Al-Waqi’ah
  5. Al-Mulk
  6. Shad 54
  7. Ar-Rahman
  8. Yasin
  9. Al-Ikhlas
  10. Ayat Kursi
  11. Al-Kahfi
  12. Al-Kautsar

Pencarian: surah an nasr, surat al mulk ayat 1-30, surat quraisy, asy syams latin, surah al ashr

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.