Surat Luqman Ayat 28

مَّا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وَٰحِدَةٍ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌۢ بَصِيرٌ

Arab-Latin: Mā khalqukum wa lā ba'ṡukum illā kanafsiw wāḥidah, innallāha samī'um baṣīr

Artinya: Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

« Luqman 27Luqman 29 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Berkaitan Surat Luqman Ayat 28

Paragraf di atas merupakan Surat Luqman Ayat 28 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan berharga dari ayat ini. Ada aneka ragam penafsiran dari berbagai mufassirun berkaitan makna surat Luqman ayat 28, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Penciptaan kalian (wahai manusia) dan kebangkitan kalian di Hari Kiamat dalam kemudahan dan keringanannya tidak lain kecuali seperti menciptakan satu jiwa dan membangkitkannya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar kata-kata kalian, Maha Melihat perbuatan kalian dan akan membalas kalian atasnya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

28. Hai para hamba, tidaklah penciptaan dan kebangkitan kalian pada hari kiamat, melainkan hanya seperti penciptaan dan pembangkitan satu jiwa saja. Allah Maha Mendengar segala perkataan dan Maha Mengetahui segala kejadian.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

28. Penciptaan kalian -wahai manusia- dan kebangkitan kalian pada hari Kiamat untuk mendapatkan perhitungan amal dan pembalasan, kemudahannya tidak lain hanya seperti penciptaan dan pembangkitan satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, pendengaran-Nya terhadap satu suara tidak melalaikan-Nya dari pendengaran terhadap suara lainnya; Maha Melihat, penglihatan-Nya terhadap sesuatu tidak melalaikan-Nya terhadap penglihatan dari sesuatu yang lain, demikian pula penciptaan dan pembangkitan satu jiwa tidak melalaikan-Nya dari penciptaan dan pembangkitan jiwa-jiwa yang lain.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

28. مَّا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وٰحِدَةٍ ۗ (Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja)
Yakni kuasa Allah untuk membangkitkan seluruh makhluk-Nya dan untuk menciptakan mereka semua sama seperti kuasa-Nya untuk menciptakan satu makhluk dan membangkitkan satu makhluk, sebab Allah berkuasa untuk melakukan segala hal.

إِنَّ اللهَ سَمِيعٌۢ( Sesungguhnya Allah Maha Mendengar)
Segala yang terdengar.

بَصِيرٌ(lagi Maha Melihat)
Segala yang terlihat.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

28. Wahai manusia, Kami tidak menciptakan dan membangkitkan kalian dari kubur pada hari kiamat kecuali hanya seperti mencuptakan satu jiwa saja kemudian membangkitkannya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat atas segala sesuatu. Ayat ini turun untuk beberapa orang Quraisy yang mengingkari hari kebangkitan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Penciptakan dan pembangkitkan kalian tidak lain kecuali seperti (membangkitkan) satu jiwa saja} seperti menciptakan dan membangkitkan satu jiwa saja dalam kemudahannya {Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


28. Kemudian Dia menjelaskan keagungan dan kesempurnaan kekuasaanNya, dan bahwa ia tidak bisa dibayangkan oleh akal pikiran, seraya berfirman, “Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkanmu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti menciptakan dan membangkitkan satu jiwa saja,” ini adalah sesuatu yang membingungkan akal, di mana bahwa penciptaan seluruh manusia yang begitu banyak dan pembangkitan kembali mereka sesudah mati setelah mereka tercerai berai hanya dalam sekejap saja, sebagaimana Dia menciptakan satu jiwa. Maka tidak ada jalan untuk memungkiri kebangkitan, kehidupan kembali dan pembalasan terhadap amal perbuatan, kecuali karena kebodohan akan keagungan Allah dan kehebatan kekuasaanNya. Kemudian Dia menjelaskan keumuman (keuniversalan) pendengaranNya terhadap segala sesuatu yang bisa di dengar, dan penglihatannya terhadap segala sesuatu yang bisa dilihat, seraya berfirman, “Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 27-28
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang keagunganNya, kebesaranNya, dan kemuliaanNya, nama-namaNya yang terbaik, sifat-sifatNya yang tinggi, dan kalimat-kalimatNya yang sempurna yang tidak ada seorangpun dapat meliputinya dan tidak ada seorangpun yang dapat menggambarkan dan menghitung, sebagaimana pemimpin manusia dan penutup para rasul berdoa:”Aku tidak dapat menghitung pujian yang selayaknya kepadaMu. sebagaimana Engkau yang memuji DzatMu” Allah SWT berfirman: (Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah) yaitu, seandainya semua pepohonan bumi ini dijadikan sebagai pena-pena dan semua lautan sebagai tintanya, lalu ditambahkan kepadanya tujuh lautan yang serupa lalu digunakan untuk menulis kalimat-kalimat Allah yang menunjukkan atas keagungan, sifat-sifat, dan keluhuranNya, maka pena-pena itu akan patah dan semua laut menjadi kering, sekalipun ditambahkan lagi yang serupa berkali-kali lipat.
Sesungguhnya penyebutan tujuh laut itu hanya untuk menunjukkan makna hiperbola, bukan dimaksudkan untuk membatasi, bukan juga menunjukkan bahwa ada tujuh lautan di dunia ini sebagaimana yang dikatakan orang-orang yang menukil dari berita israiliyat yang tidak dapat dibenarkan dan didustakan, bahkan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain: (Katakanlah, "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimah-kalimah Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimah-kalimah Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan yang semisal” (109)) (Surah Al-Kahfi) Makna yang dimaksud dari firmanNya (bimitslihi) bukan hal lainnya saja, melainkan tambahan yang serupa, lalu ditambahkan yang serupa lagi, kemudian serupa lagi tanpa ada hentinya, karena ayat-ayat dan kalimat-kalimat Allah tidak dapat dibatasi.
Diriwayatkan bahwa ayat ini diturunkan tentang bantahan terhadap orang-orang Yahudi.
Ibnu Ishaq berkata,”Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Abi Muhammad, dari Sa'id bin Jubair atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa para pendeta Yahudi berkata kepada Rasulullah SAW di Madinah,"Wahai Muhammad, bagaimana pendapatmu tentang ucapanmu: (dan tidaklah kamu diberi pengetahuan, melainkan sedikit) (Surah Al-Isra: 85) Apakah yang kamu maksud itu kami atau kaummu?" Lalu Rasulullah SAW menjawab, "Keduanya" Mereka berkata,"Bukankah kamu sering membaca apa yang diturunkan kepadamu menyatakan bahwa sesungguhnya kami telah diberi kitab Taurat yang di dalamnya terdapat penjelasan segala sesuatu?" Lalu Rasulullah SAW menjawab: “Sesungguhnya kitab Taurat itu menurut ilmu Allah adalah sedikit, dan menurut kalian dari kitab itu terdapat apa yang menjadi kecukupan bagi kalian” Allah menurunkan firmanNya tentang apa yang mereka pertanyaankan tentang itu: (Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena) Demikian juga diriwayatkan dari Ikrimah dan ‘Atha’ bin Yasar. Hal ini menunjukkan bahwa ini adalah ayat Madaniyah, bukan Makkiyyah. Tetapi pendapat yang terkenal bahwa ayat ini adalah Makkiyyah. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah: (Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) yaitu Maha Perkasa yang menundukkan dan mengalahkan segala sesuatu. Maka tidak ada yang dapat mencegah apa yang Dia kehendaki, dan tidak ada yang dapat menentang dan menghalangi keputusanNya. Dia Maha Bijaksana dalam penciptaan, perintah, firman, perbuatan, syariat­ dan semua urusanNya. Firman Allah SWT: (Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu, melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja) yaitu tidaklah penciptaan semua manusia dan membangkitkan mereka di hari kebangkitan jika dikaitkan dengan kekuasaanNya itu tidak lain bagaikan menciptakan satu jiwa saja. Semuanya sangat mudah dan gampang bagiNya (Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka terjadilah ia (82)) (Surah Yasin), (Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata (50)) (Surah Al-Qamar) yaitu, tidak sekali-kali Allah memerintah sesuatu melainkan hanya sekali perintah, maka sesuatu itu terjadi, tanpa perlu mengulang dan mengukuhkan perintahNya (Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja (13) maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi (14)) (Surah An-Nazi'at)
Firman Allah: (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) Sebagaimana Dia Maha Mendengar ucapan mereka, Maha Mengetahui perbuatan merekam, Dia mendengarkan dan melihat satu jiwa saja. Begitu pula kekuasaan Allah atas mereka, seperti kekuasaanNya atas satu jiwa, Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Mleihat)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Luqman ayat 28: Allah kemudian menyebutkan kesempurnaan keagungan dan kuasa-Nya. Dan sesungguhnya Dia tidak dilemahkan oleh sesuatu apapun, maka jika Allah menginginkan sesuatu maka Dia berkata “jadilah” maka jadi dengan kuasa-Nya. Allah menjelaskan bahwa ciptaan-Nya adalah dari keturunan Adam hingga hari kiamat nanti, yang Allah tidak akan kesulitan dalam membangkitkan di hari kiamat nanti; Sebagaimana penciptaan pada awal pertama kali itu sendiri, sesungguhnya Allah maha mendengar ucapan-ucapan kalian, maha melihat kondisi kalian, yang tidak tersembunyi bagi-Nya sesuatu apapun, dan akan dihisab seluruh makhluk pada hari kiamat berdasarkan seluruh amalan mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan keagungan kekuasaan dan kesempurnaan-Nya, dan bahwa hal itu sulit dibayangkan oleh akal, tetapi segala sesuatu adalah mudah bagi-Nya.

Karena cukup dengan kata, “Kun” (jadilah), maka jadilah ia. Hal ini merupakan sesuatu yang mengherankan akal, karena Dia mencipta semua makhluk meskipun banyak, dan membangkitkan setelah mati setelah terpisah-pisah dalam satu kejapan mata saja, seperti Dia menciptakan satu jiwa saja. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk menganggap mustahil kebangkitan dan pembalasan terhadap amal, pengingkaran terhadapnya hanyalah disebabkan kebodohannya terhadap keagungan Allah Subhaanahu wa Ta'aala.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Luqman Ayat 28

Jika kehendak dan kuasa-Nya bersifat mutlak, maka menciptakan dan membangkitkan kamu setelah kematanmu bagi Allah hanyalah seperti menciptakan dan membangkitkan satu jiwa saja; itu sama sekali bukan hal sulit bagi-Nya. Sesungguhnya Allah maha mendengar, maha melihat (lihat pula: y's'n/36: 82). 29. Allah menundukkan dan mengendalikan apa saja yang ada di langit dan bumi. Di antara bentuk pengendaliannya ditunjukkan dalam ayat berikut. Wahai manusia, tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah telah memasukkan malam ke dalam siang sehingga pada musim panas waktu siang lebih panjang, dan sebaliknya memasukkan siang ke dalam malam sehingga pada musim dingin waktu malam lebih panjang, dan dia menundukkan matahari dan bulan agar sinar dan cahayanya memberi manfaat bagi makhluk hidup, di mana masing-masing terus beredar sampai kepada waktu yang ditentukan, yaitu hari kiamat. Sungguh, Allah mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan dan akan membalasnya sesuai amal perbuatanmu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian sekumpulan penjelasan dari kalangan ulama tafsir berkaitan makna dan arti surat Luqman ayat 28 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk ummat. Dukung usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Sering Dikaji

Kami memiliki ratusan topik yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Insyirah 8, Al-Insyiqaq, Al-Baqarah 148, At-Taubah 105, Al-Alaq 1-5, At-Takwir. Ada juga At-Taubah 122, Ath-Thalaq 2-3, At-Tahrim 8, Al-Hujurat 10-12, Al-Isra 26-27, Al-Mu’minun.

  1. Al-Insyirah 8
  2. Al-Insyiqaq
  3. Al-Baqarah 148
  4. At-Taubah 105
  5. Al-Alaq 1-5
  6. At-Takwir
  7. At-Taubah 122
  8. Ath-Thalaq 2-3
  9. At-Tahrim 8
  10. Al-Hujurat 10-12
  11. Al-Isra 26-27
  12. Al-Mu’minun

Pencarian: surat at taubah ayat 41, qs luqman 13 14, latin al quraisy, surat al baqarah ayat 214, al kahfi ayat 81

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.