Surat Luqman Ayat 17

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

يَٰبُنَىَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأْمُرْ بِٱلْمَعْرُوفِ وَٱنْهَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ

Arab-Latin: Yā bunayya aqimiṣ-ṣalāta wa`mur bil-ma'rụfi wan-ha 'anil-mungkari waṣbir 'alā mā aṣābak, inna żālika min 'azmil-umụr

Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

« Luqman 16Luqman 18 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Berkaitan Dengan Surat Luqman Ayat 17

Paragraf di atas merupakan Surat Luqman Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan berharga dari ayat ini. Terdapat aneka ragam penjabaran dari beragam mufassirun mengenai isi surat Luqman ayat 17, di antaranya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Wahai anakku, dirikanlah shalat dengan sempurna dengan rukun-rukun, syarat-syarat dan wajib-wajibnya. Perintahkanlah kepada yang baik dan cegahlah dari yang mungkar dengan lemah lembut dan hikmah sebatas kemampuanmu. Bersabarlah atas apa yang menimpamu dalam rangka beramar ma’ruf dan bernahi mungkar. Ketahuilah bahwa wasiat-wasiat ini termasuk perkara-perkara yang diperintahkan oleh Allah, yang patut dilakukan dengan penuh kemauan.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

17. Wahai anakku, dirikanlah shalat pada waktunya dan dengan syarat-syaratnya, perintahkanlah orang lain untuk mentaati Allah, laranglah mereka dengan penuh hikmah dari kemaksiatan, dan bersabarlah atas perlakuan orang lain terhadapmu saat kamu berdakwah kepada mereka; sungguh kesabaran itu adalah perkara yang agung, dan ia merupakan perkara yang patut diperhatikan dan dipertahankan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

17. Wahai anakku! Dirikanlah salat dengan mengerjakannya sesempurna mungkin, perintahkan kepada yang makruf dan laranglah dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap kesusahan yang menimpamu dalam melaksanakan perintah itu, sesungguhnya apa yang kamu perintahkan itu merupakan hal-hal yang diwajibkan Allah kepadamu, maka kamu tidak punya pilihan lain.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

17. يٰبُنَىَّ أَقِمِ الصَّلَوٰةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَ ۖ (Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu)
Dia mengkhususkan penyebutan ibadah-ibadah ini karena ini merupakan ibadah yang paling utama dan asas kebaikan.

إِنَّ ذٰلِكَ(Sesungguhnya yang demikian itu)
Yakni ibadah-ibadah yang disebutkan tadi.

مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ(termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah))
Yakni hal-hal yang Allah wajibkan kepada hamba-hamba-Nya.
Dan kemungkinan maksud dari kalimat ini bahwa hal-hal ini merupakan bagian dari kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh orang yang memiliki akhlak yang mulia dan perbuatan yang pasti dilakukan oleh orang yang teguh dalam beragama.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Seorang pendakwah kepada Allah ta'ala, dan seorang penyeru kepada kebaikan, dan orang yang melarang dari kemungkaran : ia pasti merasakan cobaan, maka ia butuh dengan kesabaran yang besar atas cobaan yang diterima dari orang-orang baik berbentuk ucapan ataupun perbuatan, dan Allah telah mengumpulkan antara perintah dan larangan dengan kesabaran dalam wasiat luqman kepada anaknya:

{ يَٰبُنَىَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأْمُرْ بِٱلْمَعْرُوفِ وَٱنْهَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ }
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)."


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

17. Wahai anakku, dirikanlah shalat sesuai dengan waktunya dengan menyempurnakannya, dan ajak dan perintahkanlah manusia untuk berbuat kebaikan. Yaitu segala sesuatu yang mengandung kebaikan. Laranglah manusia dari perbuatan tercela/mungkar, yaitu segala yang mengandung kejelekan. Juga bersabaarlah atas musibah-musibah dan kesulitanmu. Sesungguhnya melakukan nasihat-nisihat ini merupakan ketetapan perkara wajib yang harus dilakukan manusia.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Wahai anakku, tegakkanlah shalat dan suruhlah berbuat yang makruf dan cegahlah dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang diutamakan} yang ditetapkan dan diperintahkan oleh Allah


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

17. “Hai anakku, dirikanlah shalat,” Luqman mengajak anaknya shalat dan menganjurkannya, karena shalat merupakan ibadah badaniyah yang paling besar, “dan suruhlah mengerjakan yang baik dan cegahlah dari perbuatan yang mungkar,” hal ini mengharuskan adanya ilmu pengetahuan kepada yang baik untuk memerintahkan padanya, dan pengetahuan kepada yang baik untuk memerintahkan padanya, dan pengetahuan kepada yang mungkar agar ia bisa mengingkarinya, dan perintah melakukan hal-hal yang mana amar ma’ruf dan nahi mungkar tidak akan bisa dilakukan secara sempurna kecuali dengannya, seperti sikap lembut dan sabar. Sesungguhnya sabar ini telah ditegaskan dalam FirmanNya, “Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu,” dan dari keberadaannya sebagai orang yang mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya, menahan diri dari apa yang dilarang. Maka hal ini mencakup penyempurnaan diri dengan cara mengerjakan kebaikan dan meninggalkan keburukan dan menyempurnakan orang lain dengannya melalui perintah dan larangannya. Dan ketika sudah dimaklumi bahwa pasti akan mendapatkan cobaan apabila dia (seseorang) melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar, dan bahwa dalam melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar itu terdapat banyak rintangan bagi jiwa, maka Allah memerintahkan kepadanya unttuk bersabar dalam menghadapi semua itu, seraya berkata, “Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu,” yang diajarkan dan dinasihatkan oleh Luqman kepada anaknya di atas “termasuk hal-hal yang diwajibkan” maksudnya, termasuk perkara yang ditekankan dan diperhatiakn, dan tidak ada yang dibimbing untuknya kecuali orang-orang yang mempunyai kemauan tinggi.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 16-19
Ini adalah nasehat-nasehat bermanfaat yang dikisahkan Allah SWT tentang Luqman yang bijaksana, agar manusia mencontoh dan mengikuti jejaknya. Oleh karena itu dia berkata: (Hai Anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi) yaitu sesungguhnya perbuatan zalim, atau dosa, sekalipun, sebesar biji sawi. Sebagian ulama memperbolehkan dhamir yang terdapat dalam firmanNya, "Innaha" sebagai dhamir sya'n dan kisah. Memperbolehkan juga membaca rafa' dari kata mitsqal, tetapi yang pertama itu lebih utama.
Firman Allah SWT: (niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya)) yaitu, Allah pasti menghadirkannya pada hari kiamat saat timbangan amal perbuatan dipasang, dan Allah membalas amal perbuatan, jika perbuatan baik, maka balasannya baik, dan jika perbuatan buruk, maka balasannya buruk, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekali pun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan) (Surah Al-Anbiya: 47) Seandainya dzarrah itu di tempat yang terlindungi dan tertutup rapat di dalam sebuah batu besar, atau melayang di langit, atau terpendam di dalam bumi, sesungguhnya Allah akan mendatangkan dan membalasnya. Karena sesungguhnya bagi Allah tidak ada sesuatu yang tersembunyi bahkan sebesar dzarrah, baik yang ada di langit maupun di bumi. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui) yaitu Maha Halus pengetahuanNya. Maka tidak ada segala sesuatu yang tersembunyi bagiNya, sekalipun sangat kecil dan sangat lembut (lagi Maha Mengetahui) langkah-langkah semut di malam yang gelap gulita.
Kemudian Luqman berkata: (Hai Anakku, dirikanlah shalat) sesuai dengan batasan-batasan dan waktu-waktunya (dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar) yaitu sesuai dengan kemampuan dan kesanggupanmu (dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu) Perlu diketahui bahwa memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran pasti akan mendapatkan gangguan dari orang lain. Maka dia memerintahkannya untuk bersabar.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)) yaitu, Sesungguhnya bersabar dalam menghadapi gangguan manusia benar-benar termasuk hal yang diwajibkan. Firman Allah: (Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia) dia berkata,”Janganlah memalingkan wajahmu dari orang lain saat kamu berbicara dengan mereka atau saat mereka berbicara kepadamu, dengan maksud menganggap remeh dan bersikap sombong kepada mereka. Akan tetapi, bersikap lemah lembutlah dan cerahkanlah wajahmu terhadap mereka. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:”Sekalipun berupa sikap yang ramah dan wajah yang cerah saat kamu menjumpai saudaramu. Dan janganlah kamu memanjangkan kainmu, karena sesungguhnya cara berpakaian seperti itu tidak disukai oleh Allah”
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia) yaitu janganlah kamu bersikap sombong, sehingga kamu menganggap remeh hamba-hamba Allah, dan kamu memalingkan wajahmu saat mereka berbicara denganmu
Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam tentang firmanNya: (Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia) yaitu, janganlah berbicara dengan memalingkan mukamu. Demikian juga diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, Yazid bin Al-’Asham, Abu Al-Jauza’, Sa'id bin Jubair, Adh-Dhahhak, Ibnu Zaid, dan lainnya.
Ibrahim An-Nakha'i berkata bahwa maknanya adalah membual. Pendapat yang benar adalah pendapat yang pertama.
Firman Allah SWT: (dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh) yaitu langkah yang angkuh, sombong, dan takabur. Janganlah bersikap demikian, karena Allah akan membencimu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri) yaitu orang yang sombong dan bangga dengan dirinya terhadap orang lain. Allah SWT berfirman: (Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung (37)) (Surah Al-Isra’) Penjelasan tentang ini telah dijelaskan pada bagiannya
Firman Allah: (Dan sederhanalah kamu dalam berjalan) yaitu, berjalanlah dengan langkah yang biasa dan wajar, tidak lambat dan tidak cepat, melainkan pertengahan di antara keduanya.
Firman Allah: (dan lunakkanlah suaramu) yaitu janganlah berlebihan dalam berbicara, dan janganlah mengeraskan suaramu terhadap hal yang tidak ada manfaatnya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai) Mujahid dan lainnya berkata, suara yang keras berlebihan itu diserupakan dengan suara keledai dalam kekerasan dan tingginya, selain itu suara itu tidak disukai Allah SWT. Penyerupaan dengan suara keledai ini menunjukkan bahwa hal itu diharamkan dan dicela
Ini adalah nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat yang dikisahkan Al-Qur'an tentang Luqman Al-Hakim. Telah diriwayatkan dari Luqman berupa hikmah-hikmah dan nasehat-nasehat lainnya yang cukup banyak


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Luqman ayat 17: Kemudian berkata Lukman kepada anaknya : Wahai anakku, tegakkan shalat pada setiap waktunya, sempurnakan rukun-rukunnya, syarat-syaratnya, wajib-wajibnya dan sunnah-sunnahnya, kerjakan yang baik-baik dan jauhi kemunkaran karena ketahuilah, engkau akan ditimpa kejelekkan karena sebab hal itu, sabarlah bagimu dalam mengerjakan hal itu (perintah Allah dan menjauhi larangannya). Ketahuilah bahwa ketaatan yang tersebutkan dari perintah-perintah untuk ber azzam atas amalan-amanlan tersebut, dan perhatian atas amalan itu serta menjalankannya kecuali dikerjakan oleh ulul azmi (para Nabi yang 5) dan pemilik cita-cita yang tinggi.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Karena ia merupakan ibadah yang paling besar.

Hal ini menghendaki untuk mengetahui yang ma’ruf dan yang mungkar, demikian pula mengetahui sesuatu yang menyempurnakan amar ma’ruf dan nahi mungkar seperti lembut dan bersabar. Dalam ayat ini terdapat penyempurnaan terhadap diri dengan mengerjakan kebaikan dan meninggalkan keburukan, dan menyempurnakan orang lain dengan memerintah dan melarang.

Oleh karena dalam memerintah dan melarang terdapat ujian, dan karena memerintah dan melarang berat dilakukan oleh jiwa, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan untuk bersabar.

Dan tidak ada yang diberi taufik kepadanya kecuali orang yang memiliki kemauan yang keras.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Luqman Ayat 17

Wahai anakku! laksanakanlah salat secara sempurna dan konsisten, jangan sekali pun engkau meninggalkannya, dan suruhlah manusia berbuat yang makruf, yakni sesuatu yang dinilai baik oleh masyarakat dan tidak bertentangan dengan syariat, dan cegahlah mereka dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu sebab hal itu tidak lepas dari kehendak-Nya dan bisa jadi menaikkan derajat keimananmu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting dan tidak boleh diabaikan. 18. Dan janganlah kamu sombong. Janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia secara congkak dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Bersikaplah tawaduk dan rendah hati kepada siapa pun. Sungguh, Allah tidak menyukai dan tidak pula melimpahkan kasih sayang-Nya kepada orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penjelasan dari berbagai pakar tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Luqman ayat 17 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita. Bantu perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Sering Dilihat

Kaji berbagai topik yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat: At-Taubah 105, Al-Alaq 1-5, Al-Hujurat 10-12, At-Tahrim 8, Al-Insyirah 8, Ath-Thalaq 2-3. Termasuk Al-Insyiqaq, Al-Baqarah 148, Al-Mu’minun, Al-Isra 26-27, At-Taubah 122, At-Takwir.

  1. At-Taubah 105
  2. Al-Alaq 1-5
  3. Al-Hujurat 10-12
  4. At-Tahrim 8
  5. Al-Insyirah 8
  6. Ath-Thalaq 2-3
  7. Al-Insyiqaq
  8. Al-Baqarah 148
  9. Al-Mu’minun
  10. Al-Isra 26-27
  11. At-Taubah 122
  12. At-Takwir

Pencarian: surat kafirun dan artinya, makna al hujurat ayat 12, quran surah al isra, surat ikhlas dan artinya, qul audzu birobbil falaq artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: