Surat Al-Baqarah Ayat 141
تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ ۖ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُم مَّا كَسَبْتُمْ ۖ وَلَا تُسْـَٔلُونَ عَمَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Arab-Latin: Tilka ummatung qad khalat, lahā mā kasabat wa lakum mā kasabtum, wa lā tus`alụna 'ammā kānụ ya'malụn
Artinya: Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.
« Al-Baqarah 140 ✵ Al-Baqarah 142 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Terkait Dengan Surat Al-Baqarah Ayat 141
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 141 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran berharga dari ayat ini. Didapati beraneka penjelasan dari banyak pakar tafsir terkait makna surat Al-Baqarah ayat 141, antara lain seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Mereka itu umat yang mendahului kalian dan telah berlalu, bagi mereka amal perbuatan mereka bagi kalian amal perbuatan kalian, kalian tidak dimintai pertanggungjawaban tentang amal perbuatan mereka dan mereka pun tidak dimintai pertanggungjawaban tentang perbuatan amal kalian.
Dan dalam ayat ini terkandung petunjuk untuk memutus ketergantungan kepada manusia lainnya, dan tidak boleh silau dengan garis keturunan yang tersambung dengan mereka, serta ukuran itu ialah iman pada Allah dan ibadah kepada Nya semata, dan mengikuti para rasul, dan bahwasanya orang-orang yang kafir kepada salah seorang Rasul dari rasul-rasul Allah maka sesungguhnya dia telah kafir kepada semua Rasul.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
141. Itulah sekelompok manusia yang telah berlalu masanya, bagi mereka balasan apa yang telah mereka kerjakan, dan bagi kalian balasan apa yang kalian kerjakan; kalian tidak akan ditanya di hari kiamat tentang amal perbuatan mereka di dunia, namun setiap orang hanya akan ditanya tentang amal perbuatannya sendiri.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
141. Itulah umat yang telah berlalu sebelum kalian. Mereka telah menemui (balasan) amal perbuatan yang telah mereka lakukan. Mereka akan mendapatkan balasan amal perbuatan mereka lakukan, dan kalian pun akan mendapatkan balasan amal perbuatan kalian. Kalian tidak akan ditanya tentang amalan mereka, dan mereka pun tidak akan ditanya tentang amalan kalian. Maka tidak ada seorangpun yang akan dihukum karena dosa orang lain, dan dia tidak akan mendapat manfaat apapun dari apa yang dilakukan orang lain. Setiap orang akan mendapatkan balasan atas apa yang diperbuatnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Mereka-lah umat-umat yang telah usai. Mereka mendapat balasan atas segala amalnya, begitu juga kalian akan mendapat balasan baik amal kebaikan atau keburukan. Tidak ada gunanya kalian bersekutu dengan mereka kalau kalian tidak beramal kebaikan. Kelak di hari kiamat, kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan kalian. Bukan pertanggungjawaban atas para pendahulu kalian, atau orang-orang yang hidup setelah kalian
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Itulah umat yang telah lalu. Bagi mereka apa yang telah mereka usahakan dan bagi kalian apa yang telah kalian usahakan. Kalian tidak akan diminta pertanggung jawaban atas apa yang telah mereka kerjakan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
141. Telah berlalu tafsir ayat tersebut. Dan Allah mengulang ayat ini untuk memupuskan adanya ketergantungan kepada makhluk, dan bahwasanya yang menjadi sifat manusia itu, bukan dari perbuatan para pendahulu dan nenek moyangnya. Maka manfaat yang sebenarnya adalah dengan perbuatan, bukan dengan sebatas penisbatan diri kepada orang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 139-141
Allah SWT berfirman sembari memberi bimbingan kepada nabiNya SAW tercurahkan kepadanya, untuk menghindari melakukan perdebatan dengan kaum musyrikin: (Katakanlah: "Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah) artinya yaitu apakah kalian ingin membantah kami mengenai tauhid kepada Allah, keikhlasan, ketundukan kepadaNya dan mengikuti perintah-perintahNya serta menjauhi larangan-laranganNya? (Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu) yang mengatur urusan kami dan urusan kalian, Dzat yang layak disembah hanya kepadaNya tanpa ada sekutu bagiNya (dan bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati), yakni kami berlepas diri dari kalian dan kalian berlepas diri dari kami, sebagaimana Allah berfirman dalam ayat lain, (Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan" (41)) (Surah Yunus) dan (Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya) (20) (Surah Ali Imran) Allah juga memberitahukan tentang nabi Ibrahim AS (Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku". Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)?"(80)) (Surah Al-An’am) dan (Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah)) (Surah Al-Baqarah: 258)
Allah SWT berfirman dalam ayat yang mulia ini, (bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati) artinya: kami berlepas diri dari kalian sebagaimana kalian berlepas diri dari kami, dan kami adalah orang-orang yang ikhlas kepadaNya, yaitu dalam peribadatan. Kemudian Allah SWT menolak klaim mereka bahwa nabi Ibrahim dan para nabi yang datang setelahnya dari kalangan Bani Israil mengikuti agama mereka, baik Yahudi maupun Nasrani. Allah SWT berfirman, (Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah) artinya, tetapi Allah lebih mengetahui tentang segala sesuatu, dan Dia telah memberitahukan bahwa mereka bukanlah Yahudi maupun Nasrani, sebagaimana Allah SWT berfirman, (Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik (67)) dan ayat setelahnya (Surah Ali Imran).
Allah SWT berfirman, (dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?) Hasan Al-Basri mengatakan, "Mereka membaca kitab Allah yang telah datang kepada mereka bahwa agama yang benar adalah agama Islam, nabi Muhammad SAW adalah Rasul Allah, nabi Ibrahim, nabi Isma'il, nabi Ishaq, nabi Ya'qub, dan para keturunannya telah bersih dari agama Yahudi dan Nasrani, dan Allah telah memberikan kesaksian terhadap hal tersebut, dan mereka mengakui hal itu kepada diri mereka sendiri. Tetapi mereka menyembunyikan kesaksian Allah itu dari mereka"
Firman Allah SWT (Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan) di dalamnya mengandung ancaman dan peringatan yang sangat keras, yang berarti bahwa pengetahuanNya meliputi tindakan-tindakan kalian, dan Dia akan membalasnya.
Kemudian Allah SWT berfirman, (Itu adalah umat yang telah lalu) artinya, mereka telah meninggalkan (baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan) yaitu bagi mereka amal mereka dan bagi kalian amal kalian. (dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan) Jadi tidak berpengaruh bagi kalian nasab kalian kepada mereka, jika kalian tidak mengikuti mereka. Jangan tertipu dengan hanya mengklaim hubungan dengan mereka, kecuali jika kalian benar-benar mengikuti perintah Allah dan mengikuti para rasulNya yang diutus sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Sesungguhnya, siapa saja yang mengingkari satu nabi, maka dia telah mengingkari semua rasul, terutama jika dia mengingkari pemimpin para nabi, penutup para rasul, rasul dari Tuhan semesta alam bagi semua manusia dan jin, dari semua orang yang bertanggung jawab (atas amal ibadahnya), semoga shalawat dan salam Allah tercurah atas mereka semua, selama-lamanya sampai hari kiamat, dan semoga Allah meridhai para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka sampai hari kiamat
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna ayat :
Kemudian, Allah Ta’ala mengulangi kembali apa yang telah ditegaskan pada ayat-ayat sebelumnya, untuk meneruskan pembinaan dan perbaikan jika mereka memang pantas untuk menjadi orang yang baik. Allah Ta’ala mengabarkan bahwa berbangga dengan generasi terdahulu dan keturunan tidak bermanfaat bagi mereka. Oleh karena itu hendaknya mereka menyelamatkan dirinya sendiri dari kebodohan, dengan iman, islam, dan ihsan. Adapun generasi yang terdahulu sudah lewat masanya dan akan mendapat balasan apa yang mereka lakukan. Dan kalian akan mendapatkan balasan atas perbuatan kalian sendiri, dan kalian tidak akan ditanya mengenai amalan orang lain serta tidak mungkin akan diberikan pahala atas amalan yang dilakukan orang lain.
Pelajaran dari ayat :
• Setiap orang akan dibalas sesuai amalan yang telah dikerjakannya, dan tidak akan ditanya tentang amalan orang lain, kecuali jika menjadi penyebab terjadinya amalan itu.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Baqarah ayat 141: Kemudian Allah mengulangi ayat-ayat ini dan mengajarkan bahwasannya disana ada jamaah dari golongan para nabi dan rasul berserta para pengikutnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Dalam ayat di atas terdapat pemutusan hubungan ketergantungan kepada makhluk, iman dan amal mereka tidak bisa dilimpahkan kepada yang lain sebagaimana dosa orang lain tidak dilimpahkan kepadanya. Demikian juga agar kita tidak tertipu oleh nasab, bahkan yang dinilai adalah iman dan amal shalih, bukan amal nenek moyang kita.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 141
Itulah, yakni nabi ibrahim dan anak cucunya, umat yang telah lalu. Seandainya mereka benar menganut agama yahudi atau nasrani seperti yang kamu duga, perbuatan mereka tidak akan berguna bagi kamu karena mereka mengamalkan agamanya dengan benar, se dangkan kamu tidak. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang telah kamu usahakan. Dan kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban ten-tang apa yang dahulu mereka kerjakan setelah pada ayat yang lalu diceritakan perilaku kaum yahudi secara umum, pada ayat ini Allah menjelaskan sikap mereka dan juga orang musyrik terkait persoalan khusus, yaitu pengalihan kiblat salat dari baitulmakdis di palestina ke kakbah di mekah. Pada saat nabi berhijrah ke madinah, beliau dan para sahabatnya selama 16 sampai 17 bulan melaksanakan salat menghadap ke baitulmakdis. Pada rajab tahun ke-2 hijriah, Allah memerintahkan nabi untuk menghadap ke masjidilharam di mekah. Tentang hal ini Allah berfirman sebagai berikut. Orang-orang yang kurang akal di antara manusia, yakni sebagian orang yahudi dan kelompok lain, akan mengolok-olok nabi dan kaum mukmin dengan berkata, apakah yang memalingkan mereka, yakni kaum muslim, dari kiblat yang dahulu mereka berkiblat kepadanya' pemberitahuan awal ini dilakukan agar nabi dan orang-orang islam tidak kaget jika hal itu tejadi. Lalu Allah memerintahkan kepada nabi untuk menjawab mereka. Katakanlah, wahai rasul, milik Allah-lah timur dan barat. Allah berhak untuk menyuruh hamba-Nya menghadap ke arah mana saja, apakah ke arah timur atau barat, karena semua arah adalah milik Allah. Mereka yang beriman dengan benar akan mengikuti seluruh perintah Allah. Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Allah. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki ke jalan yang lurus. Allah yang paling mengetahui siapa yang pantas untuk mendapat petunjuk itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian pelbagai penjelasan dari para mufassirun terhadap isi dan arti surat Al-Baqarah ayat 141 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita bersama. Bantu perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.