Surat Al-Hajj Ayat 78

وَجَٰهِدُوا۟ فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ ۚ هُوَ ٱجْتَبَىٰكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى ٱلدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَٰهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّىٰكُمُ ٱلْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِى هَٰذَا لِيَكُونَ ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱعْتَصِمُوا۟ بِٱللَّهِ هُوَ مَوْلَىٰكُمْ ۖ فَنِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُ

Arab-Latin: Wa jāhidụ fillāhi ḥaqqa jihādih, huwajtabākum wa mā ja'ala 'alaikum fid-dīni min ḥaraj, millata abīkum ibrāhīm, huwa sammākumul-muslimīna ming qablu wa fī hāżā liyakụnar-rasụlu syahīdan 'alaikum wa takụnụ syuhadā`a 'alan-nāsi fa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta wa'taṣimụ billāh, huwa maulākum, fa ni'mal-maulā wa ni'man-naṣīr

Artinya: Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.

« Al-Hajj 77Al-Mu'minun 1 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Hajj Ayat 78

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hajj Ayat 78 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan berharga dari ayat ini. Didapati beragam penjelasan dari banyak mufassir berkaitan makna surat Al-Hajj ayat 78, misalnya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

77-78. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad, rukuk dan sujudlah kalian dalam shalat kalian, sembahlah Tuhan kalian semata, tanpa menyekutukan apa pun denganNya, dan lakukanlah kebajikan-kebajikan, agar kalian beruntung. Dan berjihadlah menundukkan diri kalian sendiri, laksanakanlah perintah Allah dengan sempurna, dan serulah manusia ke jalanNYa. Berjihadlah kalian dengan harta benda, lisan dan diri kalian, dengan mengikhlaskan niat padanya karena Allah, juga berserah diri kepadaNya dengan hati dan anggota tubuh kalian. Dia telah memilih kalian untuk mengemban agama ini. Dan Dia telah mencurahkan kenikmatan pada kalian dengan menjadikan ajaran syariat agama kalian penuh kemudahan, tidak menyempitkan dan tidak menyulitkan dalam beban ajaran-ajaran dan hokum-hukumNya, sebagaimana dulu terjadi pada sebagian umat sebelum kalian. Ajaran agama yang penuh kemudahan ini merupakan ajaran bapak moyang kalian, Ibrahim. Dan sesungguhnya Dia telah menamakan kalian dengan nama “orang-orang Muslim” sejak sebelumnya, yaitu dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya dan juga dalam al-Qur’an ini. Dan Dia telah mengkhususkan kalian dengan pilihan ini supaya penutup para rasul,Muhamad menjadi saksi atas kalian bahwa dia telah menyampaikan risalah Tuhannya pada kalian, dan kalian menjadi saksi-saksi atas umat-umat bahwa rasul-rasul mereka sungguh telah menyampaikan apa yang dikabarkan Allah pada kalian dalam kitab sucinya. Maka kewajiban kalian untuk menyadari urgensi kenikmatan ini, lalu kalian mensyukurinya, dan menjaga rambu-rambu agama Allah dengan menjalankan shalat dengan memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya, mengeluarkan zakat yang wajib, dan agar kalian kembali kepada Allah dan bertawakal kepadaNya. Dia adalah sebaik-baik Pelindung bagi orang yang berwala’ kepadaNYa dan Dia sebaik-baik Penolong bagi hamba yang meminta pertolongan kepadaNYa.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

78. Dan berjihadlah dengan sebenar-benarnya menggunakan harta dan diri kalian demi meninggikan kalimat Allah, dengan mengerahkan seluruh kemampuan dan tenaga dalam segala aspek; dalam berdakwah, melawan hawa nafsu, dan dalam peperangan.

Allah telah memilih kalian untuk agama-Nya dan menolong syariat-Nya. Allah tidak menjadikan syariat yang diperintahkan kepada kalian agar kalian mendapat kesusahan. Teguhlah di atas agama ayah kalian, Ibrahim, agama yang penuh kemudahan dan toleransi. Ibrahim adalah orang yang menyebut kalian sebagai kaum muslimin sebelum al-Qur’an diturunkan dan dalam al-Qur’an -sebagaimana dalam firman Allah ‘Ya Tuhan kami jadikanlah kami dua orang yang berserah diri kepada-Mu (muslim) dan dari keturunan kami umat yang berserah diri kepada-Mu (muslimin). (al-Baqarah: 128)- agar Nabi Muhammad menjadi saksi atas kalian bahwa dia telah menyampaikan risalahnya kepada kalian, dan agar kalian menjadi saksi atas umat-umat yang lain bahwa para rasul mereka telah menyampaikan risalah kepada mereka. Dan dirikanlah shalat pada waktunya dan tunaikanlah zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dan serahkanlah urusan kalian kepada Allah, Dia adalah penolong kalian dan pengatur urusan kalian. Dialah sebaik-baik penolong bagi orang-orang beriman.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

78. Dan berjihadlah di jalan Allah dengan jihad yang ikhlas karena mengharap rida-Nya. Dia memilih kalian dan menjadikan agama kalian sebagai agama yang mudah, tidak ada kesukaran dan pemaksaan di dalamnya. Agama yang mudah ini adalah agama nenek moyang kalian, Ibrahim -'alaihissalām-, dan Allah telah menamai kalian dalam kitab-kitab terdahulu dan dalam Al-Qur`ān sebagai orang-orang muslim, agar rasul menjadi saksi atas kalian bahwa ia telah menyampaikan pada kalian apa yang diperintahkan padanya untuk disampaikan, dan agar kalian menjadi saksi atas segenap umat-umat terdahulu bahwa rasul-rasul mereka telah menyampaikan wahyu Allah tersebut. Maka bersyukurlah kalian kepada Allah atas nikmat itu dengan mendirikan salat secara sempurna, tunaikanlah zakat harta kalian, kembalilah kepada Allah, dan berpegang teguhlah kepada-Nya dalam segala urusan, sungguh Dia sebaik-baik pelindung bagi orang-orang mukmin yang dilindungi-Nya, dan sebaik-baik penolong bagi orang-orang mukmin yang ditolong-Nya, maka mintalah perlindungan dan pertolongan kepada-Nya niscaya Dia pasti melindungi dan menolong kalian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

78. وَجٰهِدُوا۟ فِى اللهِ (Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah)
Yakni berperang melawan orang-orang kafir dan membela diri dari serangan mereka jika mereka menyerang negeri kaum muslimin.

حَقَّ جِهَادِهِۦ ۚ( dengan jihad yang sebenar-benarnya)
Yakni jihad yang ikhlas karena Allah tanpa takut cercaan orang lain.

هُوَ اجْتَبَىٰكُمْ (Dia telah memilih kamu)
Yakni Wahai kaum muslimin, Allah telah memilih kalian untuk memeluk agama-Nya.

وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ (dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan)
Yakni kesempitan dan kesulitan.
Allah memberi keringanan bagi kalian dalam pernikahan dengan membolehkan untuk menikahi dua, tiga, dan empat perempuan serta budak wanita yang kalian miliki; membolehkan mengqashar shalat dan tidak berpuasa bagi musafir, menjalankan shalat dengan isyarat bagi yang tidak mampu melakukannya dengan sempurna.
Allah tidak mempersempit mereka dengan membebankan apa yang berat bagi mereka, Allah memberi jalan keluar bagi dosa mereka dengan taubat dan menerima permohonan ampun serta penghapusan dosa dengan kaffarat dan ganti rugi yang disyariatkan Allah dalam hal ini, dan berbagai rukhshah lainnya.

مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرٰهِيمَ ۚ( agama orang tuamu Ibrahim)
Yakni ikutilah agama bapak kalian, Nabi Ibrahim.

هُوَ(Dia)
Yakni Allah.

سَمَّىٰكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ(telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu)
Yakni dalam kitab-kitab yang terdahulu.
Pendapat lain mengatakan yang menamai mereka adalah Nabi Ibrahim dengan perkataannya (ومن ذريتنا أمة مسلمة لك) “dan (jadikanlah) anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu”

وَفِى هٰذَا(dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini)
Yakni kalian disebut dalam al-Qur’an dengan sebutan orang-orang muslim.

لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ ( supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu)
Bahwa dia telah menyampaikan risalah kepada kalian.

وَتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ ۚ (dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia)
Bahwa Rasul mereka telah menyampaikan risalah kepada mereka. Atau maksudnya adalah agar kalian menjadi saksi atas umat-umat yang telah kalian sampaikan kepada mereka agama Allah.

فَأَقِيمُوا۟ الصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ الزَّكَوٰةَ(maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat)
Allah mengkhususkan penyebutan dua ibadah ini karena keduanya memiliki keutamaan yang lebih.

وَاعْتَصِمُوا۟ بِاللهِ(dan berpeganglah kamu pada tali Allah)
Yakni jadikanlah Dia sebagai pelindung dari apa yang kalian takuti, dan kembalilah kepada-Nya dalam setiap urusan.

هُوَ مَوْلَىٰكُمْ ۖ( Dia adalah Pelindungmu)
Yakni penolong kalian dan pengatur urusan kalian.

فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ (maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong)
Yakni tidak ada yang menyerupai-Nya dalam mengurus urusan kalian dan dalam menolong kalian untuk melawan musuh-musuh kalian.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Al-Hasan al-Bashri pernah berkata: Sesungguhnya seseorang bisa berjihad di jalan Allah dengan sesungguhnya, sekalipun dia tidak memukulkan pedangnya.

2 ). Allah menutup surah al-Haj dengan ayat: { وَجَٰهِدُوا۟ فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ }, hal ini menunjukkan bahwa setelah melakukan semua ibadah-ibadah yang diperintahkan dalam surah ini merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk terus berijtihad dan bermujahadah dalam melaksanakan ibadah-ibadah tersebut, dan hari-hari yang mulia dengan mengambil keutamaan di dalamnya, dan memperbanyak amalan-amalan yang berbeda di dalamnya, dan bahwasanya ibadah-ibadah itu ditunaikan bukan dikhususkan untuk hari-hati tersebut, melainkan setiap hamba lah yang membutuhkan ibadah itu, shalat, puasa, zakat, dan senantiasa berpegang teguh di atas jalan Allah.

3 ). Jika diperhatikan dengan seksama, bahwasanya ada kemudahan yang Allah berikan kepada hamba-Nya dalam melaksanakan ibadah, namun kemudahan itu tidak mengikuti hawa nafsu dan keingnanan seorang hamba tersebut, kemudahan itu bukan berart tidak adanya tantangan dan keletihan dalam melaksanakan ibadah, bukan kah Allah mengakhiri surah ini dengan ayat-Nya: { وَجَٰهِدُوا۟ فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ } "Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya" dari ayat ini dapat difahami bahwa tingkat balasan dan pahala bagi seorang tergantung besaran dan keletihan dalam melaksanakan ibadah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

78. Berjihadlah pada jalan Allah untuk melawan musuh-musuh dengan jihad yang sebenar-benarnya hanya mengharap keridhoan-Nya. Dia telah memilih kamu untuk menolong syariat-Nya. Dia sekali-kali tidak menjadikan untukmu kesempitan dan kesulitan dalam agama. Namun Dia menjadikannya mudah dan ringan. Dia telah memberi keringanan kepadamu seperti boleh mengqashr dan menjamak shalat, berbuka ketika bulan Ramadan bagi musafir dan orang yang sakit. Tayamum, boleh memakan bangkai karena mendesak. Sesungguhnya syariat yang mudah ini adalah syariat nenek moyangmu Ibrahim yang dijadikan bapak bagi umat muslim. Sebab beliau adalah bapak rasul sallallahu ‘alaihi wa sallam atau kakeknya. Rasul layaknya bapak dalam kemurahan hari terhadap umat. Maka Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Dia Allah telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu dengan berkata sebagaimana pada surat Al-baqarah ayat 128 dalam Alquran ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong bagi orang yang beriman. Tidak ada penolong yang lebih baik dari-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Berjuanglah pada (jalan) Allah} berjihadlah di jalan Allah dan memerangi musuh-musuhNya {dengan sebenar-benarnya} dengan jihad yang sebenarnya dan ikhlas karenaNya {Dia telah memilih kalian} memilih kalian untuk agamaNya {dan tidak menjadikan kesulitan} kesempitan dan penderitaan {untuk kalian dalam agama. {Agama nenek moyang kalian} Dia meluaskan agama kalian seberti agama ayah kalian {Ibrahim. Dia telah menamai kalian dengan orang-orang muslim sebelumnya} Allah adalah Dzat yang menamai kalian dengan orang-orang muslim sebelumnya dalam kitab-kitab terdahulu {dan dalam (kitab) ini} Al-Qur’an {agar Rasul menjadi saksi atas kalian dan agar kalian menjadi saksi atas manusia. Maka tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah pada Allah} berlindunglah kepada Allah dalam semua urusan kalian {Dia adalah pelindung kalian} penolong dan pengawas urusan-urusan kalian {Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong}


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


78. “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya,” maksud dari kata al-jihad, yaitu mengerahkan kemampuan untuk dapat menggenggam tujuan yang dibidik. Jihad di jalan Allah dalam artian sebenarnya, yaitu melaksanakan perintah Allah dengan sepenuhnya, menyeru sesame manusia kepada jalanNya dengan berbagai macam cara yang dapat merealisasikannya, berupa pemberian nasihat, pembelajaran, peperangan, pembinaan, pencelaan, ceramah, dan lain sebagainya. “Dia telah memilih kamu,” maksudnya Dia telah memilih kalian wahai kaum Muslimin dari kalangan umat manusia dan memilihkan agama bagi kalian serta meridhainya bagi kalian (sebagai ajaran agama). Dia juga memilihkan kitab terbaik dan utusan yang paling uatama bagi kalian. Maka, terimalah anugerah besar ini dengan menegakkan jihad di jalannya dengan sepenuh arti.
Manakala Firman Allah yang berbunyi, “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya,” mungkin ada orang yang meyangka bahwa ini merupakan bentuk taklif (pembebanan tanggung jawab) yang diluar batas kemampuan atau taklif yang memberatkan, maka Allah menyisihkannya dari anggapan itu dengan FirmanNYa, “Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan,” maksudnya, suatu kepellikan dan kesulitan. Justru benar-benar meringankannya dan memudahkan dengan kemudahan yang paling puncak. Pertama : tidaklah Allah memerintahkan dan mengharuskan melainkan (pasti) sesuatu yang mudah dirasakan oleh manusia, tidak memberatkan dan menyusahkannya. Selain itu, bila muncul beberapa faktor yang mengharuskan adanya dispensasi (peringanan), maka Allah meringankan kewajiban yang Allah perintahkan, baik dengan menggugurkannya atau menggugurkan sebagiannya.
Dari ayat ini, bisa dipetik sebuah kaidah syar’i: “masyaqqah (kesulitan) mendatangkan taisir (kemudahan masalah)” dan “keadaan darurat memperbolehkan hal-hal yang yang diharankan.” Sehingga banyak hukum furu’ (cabang) (yang dikenal di dalam kitab-kitab hukum) masuk ke dalam kaidah ini.
“Agama orang tuamu, Ibrahim,” maksudnya ajaran agama yang telah disebutkan dan perintah-perintah yang tertuliskan meruppakan (hakikat) ajaran agama ayah kalian, Ibrahim yang beliau pegangi, maka tepatilah dan berpegang teguhlah dengannya. “DIa menamai kamu sekalian orang-orang Musllim dari dahulu,” maksudnya dalam kitab-kitab terdahulu, kalian telah disebutkan dan sudah dikenal masyhur. “Dan (begitu pula) dalam (al-Quran ini),” kitab ini dan aturan syariat ini. Pengertiannya, bahwa nama ini menjadi milik kalian dahulu dan sekarang ini. “Supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu,” beserta amalan-amalan kalian; baik atau buruk. “Dan supaya kalian semua menjadi saksi atas segenap manusia,” lantaran status kalian sebagai umat terbaik yang dimunculkan bagi umat manusia, umat yang wasath (pertengahan), adil lagi terpilih. Kalian bersaksi untuk mendukung para rasul bahwa mereka telah menyampaikan risalah kepada umat-umat mereka, dan bersaksi di hadapan para umat bahwa para rasul mereka telah menyampaikan ajaran agama kepada mereka, melalui berita yang Allah kabarkan kepada kalian dalam kitabNya.
“Maka dirikanlah shalat,” dengan rukun-rukun, syarat-syarat dan atuaran-aturan serta seluruh kelaziman (yang melengkapinya), “dan tunaikanlah zakat,” yang diwajibkan kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya, dalam rangka wujud rasa syukur kepada Allah atas limpahan kenikmatan kepada mereka. “Dan berpeganglah kamu pada tali Allah,” maksudnya bertahanlah denganNYa dan bertawakallah kepadaNya dalam menjalankannya, janganlah kalian berpangku pada adaya dan kekuatan kalian semata. “DIa adalah Pelindungmu,” Dzat yang menangani urusan-urusan kalian, hingga mengatur kalian dengan aturan yang bagus dan mengurusi kalian sesuai dengan ketentuan yang terbaik.
“Maka Dia-lah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong,” maksudnya sebaik-baik penguasa bagi obyek yang ditangani, sehingga terealisasikan apa yang ingin dicapai olehnya. Dan sebaik-baik Penolong bagi orang yang memohon pertolongan, hingga melenyapkan kejelekan darinya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 77-78
Para Imam berbeda pendapat tentang ayat sajdah kedua dalam surah Al-Hajj. Apakah disyariatkan untuk sujud pada ayat ini atau tidak? Ada dua pendapat
Firman Allah: (Dan berjihadlah pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya) yaitu dengan harta, lisan, dan jiwa kalian. Sebagaimana Allah SWT berfirman (bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya) (Surah Ali Imran: 102)
Firman Allah: (Dia telah memilih kalian) yairu, wahai umat ini, Allah telah memilih kalian di atas semua umat. Dia juga mengutamakan, memuliakan, dan mengkhususkan kalian dengan rasul yang paling mulia dan syariat paling sempurna. (dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan) yaitu Dia tidak membebankan kepada kalian apa-apa yang tidak mampu kalian kerjakan; Dia tidak mengharuskan sesuatu yang berat bagi kalian, melainkan Allah menjadikan bagi kalian jalan keluar. Shalat yang merupakan rukun terbesar Islam setelah dua kalimah syahadat, maka wajib dilakukan empat rakaat dalam keadaan di tempat, dan dalam perjalanan diringkas menjadi dua rakaat. Dalam situasi takut perang, maka bisa shalat dengan satu rakaat menurut sebagian imam, sesuai dengan apa yang terdapat dalam hadits. Kemudian bisa shalat dalam keadaan jalan kaki dan berkendara; baik menghadap kiblat atau tidak. Demikian juga shalat sunah dalam perjalanan, maka menghadap ke arah kiblat atau tidak, Berdiri dalam shalat merupakan wajib, tetapi menjadi gugur bagi orang yang sakit. Jadi orang yang sakit shalat sambil duduk, dan jika tidak mampu, maka dengan berbaring lain sebagainya yang termasuk keringanan pada semua hal fardu dan wajib. Oleh karena itu Nabi SAW bersabda,”Aku diutus dengan membawa agama Islam yang lurus dan penuh toleransi”
Oleh karena Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya (dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan) yaitu kesempitan.
Firman Allah: ((ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim) Ibnu Jarir berkata bahwa itu menjadi nashab dari firmanNya: (Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan) yaitu suatu kesempitan, bahkan meluaskannya bagi kalian sebagaimana agama orang tua kalian, nabi Ibrahim. Dia berkata,”Bisa juga menjadi nashab, yang bentuknya adalah,”ilzamu millata abiikum Ibrahim” (ikutilah agama orang tua kalian, Ibrahim)
Saya berkata, bahwa makna ayat ini sebagaimana firmanNya: (Katakanlah, "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus”...) (Surah Al-An'am: 161).
Firman Allah: (Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya (Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu) dia berkata bahwa yang dimaksud adalah Allah SWT. Demikian juga dikatakan Mujahid, ‘Atha’, Adh-Dhahhak, As-Suddi, Muqatil bin Hayyan, dan Qatadah.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (Dia telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu) yaitu nabi Ibrahim. Demikian itu karena doanya: (Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepadaMu) (Surah Al-Baqarah: 128) Ibnu Jarir berkata bahwa pendapat ini tidak mengandung tujuan apapu, karena sudah diketahui bahwa nabi Ibrahim tidak menyebutkan dalam Al-Qur'an nama umat ini dengan sebutan orang-orang muslim. Allah SWT telah berfirman: (Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini) Mujahid berkata bahwa Allah menamai kalian dengan sebutan orang-orang muslim itu dari dahulu dalam kitab-kitab terdahulu, dan di dalam Adz-Dzikir (Al-Qur'an). (Dan dalam (Al-Qur’an) ini) yaitu dalam Al-Qur’an. Demikian juga dikatakan selain Ibnu Jarir.
Saya berkata, Ini adalah pendapat yang benar, karena Allah SWT berfirman: (Dia telah memilih kalian dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan) Kemudian Allah mendorong dan membangkitkan semangat mereka untuk mengikuti apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dengan menyebutkan bahwa agama Islam itu adalah agama bapak moyang mereka, yaitu nabi Ibrahim. Kemudian Allah menyebutkan tentang karuniaNya kepada umat ini, yang di dalamnya diisyaratkan pujian dan sebutan yang baik terhadap umat ini sejak zaman dahulu, yang tertera di dalam kitab-kitab para nabi dan dibaca para rahib dan pendeta. Lalu Allah SWT berfirman: (Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu) yaitu sebelum Al-Qur'an ini (dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini)
Oleh karena itu Allah berfirman: (supaya Rasul itu menjadi saksi atas diri kalian dan supaya kalian semua menjadi saksi atas segenap manusia) yaitu sesungguhnya Kami menjadikan kalian demikian sebagai umat yang pertengahan, adil, terpilih, dan keadilan kalian telah disaksikan semua umat, agar kalian semua pada hari kiamat (menjadi saksi atas segenap manusia) karena pada hari itu semua umat mengakui kepemimpinan dan keutamaan umat ini atas umat lainnya. Jadi kesaksian mereka atas semua manusia di hari kiamat diterima, bahwa para rasul itu menyampai­kan risalah Tuhan mereka. Rasulallah SAW menjadi saksi atas umat ini, bahwa beliau telah menyampaikan risalah kepada mereka. Pembahasan ini telah kami sebutkan pada firmanNya: (Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian) (Surah Al-Baqarah: 143) Kami telah menyebutkan kisah nabi Nuh dan umatnya, sehingga tidak perlu mengulanginya lagi.
Firman Allah: (maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat) yaitu terimalah nikmat yang agung ini dengan mensyukurinya. Dan tunaikanlah hak Allah pada kalian dengan mengerjakan semua yang Dia fardhukan, menaati segala yang Dia wajibkan, dan meninggalkan apa yang Dia haramkan. Di antara yang paling penting adalah mendirikan shalat dan menunaikan zakat, yaitu berbuat kebaikan kepada makhluk Allah. yaitu menunaikan apa yang Dia wajibkan atas orang kaya untuk meneluarkan sebagian hartanya setiap tahun sekali untuk orang fakir, orang-orang lemah, dan orang-orang yang membutuhkan. Sebagaimana pembahasannya dan rinciannya telah dijelaskan di dalam ayat zakat dari surah At-Taubah.
Firman Allah: (dan berpeganglah kalian pada tali Allah) yaitu, berpegang teguhlah kepada Allah, mintalah pertolongan kepadaNya, berserah dirilah kepadaNya, dan mintalah dukungan kepadaNya (Dia adalah Pelindung kalian) yaitu Pemelihara, Penolong, dan Dzat yang memenangkan kalian atas musuh-musuh kalian (maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong) yaitu sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong terhadap para musuh.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Hajj ayat 78: Untuk menegakkan agama-Nya. Jihad artinya mengerahkan kemampuan untuk mencapai sesuatu. Berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya maksudnya adalah melaksanakan perintah Allah dan mengajak manusia kepada jalan-Nya dengan segala cara yang dapat mengantarkan kepadanya, seperti dengan nasehat, pengajian, memerangi, memberi adab, melarang, menasehati, dsb.

Wahai kaum muslimin, di antara sekian manusia, Dia memilih agama Islam untukmu dan meridhainya bagimu. Demikian pula memilihkan untukmu kitab yang paling utama dan rasul yang paling utama, maka terimalah nikmat yang besar itu dengan berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya.

Oleh karena berjihad di jalan Allah terkadang timbul kesan, bahwa hal tersebut menyulitkan, maka Allah menerangkan, bahwa dalam agama tidak ada satu pun yang menyulitkan.

Oleh karena itu, Dia memberikan kemudahan ketika darurat, seperti adanya qasar (mengurangi jumlah rakaat shalat), tayammum, memakan bangkai, berbuka ketika sakit dan kerika safar (bepergian jauh). Dari ayat ini dapat diambil kaidah, “Al Masyaqqah tajlibut taisir.” (Kesulitan mendatangkan kemudahan) dan “Adh Dharuuraatu tubiihul mahzhuuraat” (Darurat itu membolehkan hal yang terlarang).

Agama Beliau adalah Islam.

Maksudnya, dalam kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Nama ini “Muslim” senantiasa dipakai untukmu dahulu maupun sekarang.

Yakni terhadap amalmu, baik dan buruk.

Yakni bahwa para rasul telah menyampaikan risalah mereka.

Maksudnya, percayalah kepada-Nya dan bertawakkallah kepada-Nya.

Karena orang yang meminta perlindungan-Nya akan dilindungi.

Bagi orang yang meminta pertolongan kepada-Nya, sehingga Dia akan menghindarkan sesuatu yang tidak diinginkannya. Selesai tafsir surah Al Hajj dan al Hamdulillahi Rabbil ‘aalamin.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hajj Ayat 78

Setelah dijelaskan pada ayat di atas bahwa untuk meraih keberuntungan, orang beriman diperintahkan untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia, pada ayat ini dijelaskan bahwa untuk meraih keberuntungan, orang beriman diperintahkan untuk berjihad pada jalan Allah. Untuk meraih keberuntungan itu, beribadahlah kamu, wahai orang-orang yang beriman, dan berjihadlah kamu di jalan Allah, yakni mencurahkan seluruh potensi dan kemampuan untuk mengharumkan islam dan kaum muslim dengan jihad yang sebenar-benarnya, perjuangan yang total dalam menggali seluruh potensi dan kemampuan. Dia telah memilih kamu, wahai Muhammad untuk menjadi nabi dan rasul pamungkas; dan dia, Allah, tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama, yakni dalam melaksanakan ajaran islam ini, karena islam menekankan prinsip memudahkan, meminimalkan beban, dan bertahap dalam menetapkan syariah, hukum agama. Memeluk islam dan menjadi muslim itu merupakan kelanjutan dari agama nenek mo-yangmu ibrahim, yakni meyakini tidak ada tuhan selain Allah dan tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Dia (Allah) telah menamakan kamu, orang-orang yang meyakini prinsip tauhid itu, adalah orang-orang muslim, berserah diri kepada Allah, sejak dahulu, dan begitu pula kamu dinamakan muslim dalam Al-Qur'an ini, agar rasul, nabi Muhammad itu menjadi saksi atas diri kamu semua dalam mengamalkan ajaran islam dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia dalam mewujudkan prinsip tidak ada tuhan selain Allah dan tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Maka, sejalan dengan prinsip tersebut, laksanakanlah salat dengan baik dan benar sesuai syarat dan rukunnya, serta tepat waktu; tunaikanlah zakat dengan sempurna, dan berpegangteguhlah kepada Allah dalam pikiran dan perasaan. Dialah pelindungmu dari segala bencana dunia-akhirat; dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong bagi manusia dan seluruh makhluk. 1-2. Sungguh, pasti beruntung orang-orang mukmin yang telah mantap imannya dan terbukti dengan mengerjakan amal-amal saleh. Orang yang demikian itu ialah orang yang khusyuk dalam salatnya, yakni tumakninah, rendah hati, fokus, serta menyadari dengan sepenuuhnya bahwa dia sedang menghadap sang penciptanya (lihat juga: al-baqarah/2: 45'46).


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penafsiran dari para ulama terhadap makna dan arti surat Al-Hajj ayat 78 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita bersama. Sokonglah usaha kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Banyak Dikaji

Kami memiliki berbagai topik yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Falaq, Al-Qadr, Al-A’la, Al-Hujurat 13, Yusuf 28, Al-Isra 32. Juga Seribu Dinar, Adh-Dhuha, Do’a Setelah Adzan, An-Naba, Al-Kafirun, Al-Fatihah.

  1. Al-Falaq
  2. Al-Qadr
  3. Al-A’la
  4. Al-Hujurat 13
  5. Yusuf 28
  6. Al-Isra 32
  7. Seribu Dinar
  8. Adh-Dhuha
  9. Do’a Setelah Adzan
  10. An-Naba
  11. Al-Kafirun
  12. Al-Fatihah

Pencarian: al alaq ayat 19, alfajr, surat al mulk latin sebelum tidur, surat quraisy latin, al baqarah 285

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.