Surat Al-Baqarah Ayat 113
وَقَالَتِ ٱلْيَهُودُ لَيْسَتِ ٱلنَّصَٰرَىٰ عَلَىٰ شَىْءٍ وَقَالَتِ ٱلنَّصَٰرَىٰ لَيْسَتِ ٱلْيَهُودُ عَلَىٰ شَىْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ ٱلْكِتَٰبَ ۗ كَذَٰلِكَ قَالَ ٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَٱللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ فِيمَا كَانُوا۟ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
Arab-Latin: Wa qālatil-yahụdu laisatin-naṣārā 'alā syai`iw wa qālatin-naṣārā laisatil-yahụdu 'alā syai`iw wa hum yatlụnal-kitāb, każālika qālallażīna lā ya'lamụna miṡla qaulihim, fallāhu yaḥkumu bainahum yaumal-qiyāmati fīmā kānụ fīhi yakhtalifụn
Artinya: Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.
« Al-Baqarah 112 ✵ Al-Baqarah 114 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Terkait Surat Al-Baqarah Ayat 113
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 113 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran menarik dari ayat ini. Ada sekumpulan penjabaran dari beragam ulama tafsir terhadap makna surat Al-Baqarah ayat 113, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan orang-orang Yahudi berkata, “orang-orang Nasrani itu sedikitpun tidak berada di atas ajaran agama yang benar”. Demikian pula kaum Nasrani mengatakan itu terhadap kaum Yahudi padahal mereka semua membaca Taurat dan Injil yang didalamnya termuat kewajiban beriman kepada seluruh Nabi. Begitu pula orang-orang yang tidak mengetahui dari kalangan kaum musyrikin Arab dan lainnya mengatakan ungkapan serupa dengan mereka, maksudnya mereka berkata kepada setiap penganut agama, “kamu tidak berada di atas asas yang benar sedikitpun”. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari kiamat tentang apa apa yang mereka perselisihkan dalam perkara agama, dan masing-masing akan dibalas sesuai dengan perbuatannya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
113. Orang-orang Yahudi menuduh orang-orang Nasrani bahwa mereka tidak berada dalam kebenaran sama sekali, begitu pula orang-orang-orang Nasrani menuduh orang-orang Yahudi; padahal keduanya telah membaca Taurat dan injil. Begitu juga orang-orang musyrik Arab menuduh Nabi Muhammad. Allah-lah yang akan memutuskan perkara yang mereka semua perselisihkan dalam urusan agama.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
113. Orang-orang Yahudi berkata, “Orang-orang Nasrani itu tidak menganut agama yang benar.” Dan orang-orang Nasrani berkata, “Orang-orang Yahudi itu tidak menganut agama yang benar.” Padahal mereka semua membaca kitab-kitab suci yang Allah -Ta'ālā- turunkan kepada mereka, dan di dalamnya ada perintah untuk beriman kepada semua Nabi tanpa membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain. Perbuatan mereka itu mirip dengan ucapan orang-orang musyrik yang tidak berilmu ketika mereka mendustakan semua Rasul berikut kitab-kitab suci yang diturunkan kepada mereka. Oleh karena itulah Allah akan memberikan keputusan bagi semua orang yang berselisih paham kelak pada hari kiamat. Allah akan memberi mereka keputusan yang adil, yang telah Dia sampaikan kepada hamba-hamba-Nya, bahwasa tidak ada keberuntungan bagi siapapun kecuali dengan mengimani semua kitab suci yang diturunkan oleh Allah -Ta'ālā-.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
113. وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَىٰ عَلَىٰ شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَىٰ لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَىٰ شَيْءٍ (Dan orang-orang Yahudi berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan”, dan orang-orang Nasrani berkata: “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan”)
Yakni setiap golongan menafikan kebaikan golongan lain dan mengaklaim untuk golongannya sendiri, dan mengingkari kebenaran yang ada pada golongan lain. Hal ini adalah perbuatan orang yang tidak obyektif, karena orang yang obyektif adalah yang mengakui kebenaran yang ada pada lawannya dan menjelekkan keburukan yang ada pada dirinya dan tidak membawa kebencian dalam menyebarkan kebenaran.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ia berkata: ketika datang utusan kaum Nasrani dari Najran kepada Rasulullah tiba-tiba datang uskup Yahudi (benama Rafi bin Huraimalah) kemudian terjadi perdebatan dengan Rasulullah. Rafi’ bin Huraimalah berkata: kalian itu tidak mempunyai suatu pegangan, mengingkari kenabian Musa, dan kafir terhadap Taurat. Kemudian Allah pun menurunkan ayat ini.
وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ ۗ(padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab)
Yakni padahal mereka semua membaca dalam kitab mereka kebenaran yang mereka ingkari.
كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ(Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui)
Mereka adalah umat-umat sebelum umat Yahudi dan Nasrani yang tidak mempunyai pengetahuan tentang kitab-kitab Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Seluruh kelompok Yahudi dan Nasrani menuduh kelompok selain mereka adalah salah. Padahal, yang benar adalah bahwa setiap keterangan dari kitab yang diturunkan adalah saling membenarkan satu sama lain. Yang lebih buruk dari itu, ada orang-orang musyrik yang bodoh yang berkata, padahal dia tidak mempunyai ilmu dan juga tidak mempunyai kitab. Mereka berkata: “Mereka itu semua (Yahudi dan Nasrani) bukanlah penyeru kepada agama yang benar sama sekali.” Sesungguhnya, kelak pada hari kiamat Allah Maha memberi putusan tentang klaim-klaim sepihak perihal agama yang manusia perselisihkan. Allah akan tunjukkan kepada mereka kebenaran tentang hal yang mereka perdebatkan. Sebab turunnya ayat ini adalah ketika Yahudi Madinah dan Nasrani Najran saling berdebat. Kaum Yahudi berkata: “Kalian (orang Nasrani) tidak punya pegangan atas agama yang benar.” Orang Yahudi mengingkari kenabian Isa dan kitab Injil. Adapun orang Nasrani juga berkata: “Kalian (orang Yahudi) tidak punya pegangan atas agama yang benar.” Orang Nasrani juga tidak percaya terhadap kenabian nabi Musa dan kitab Taurat. Maka turunlah ayat ini.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak menganut sesuatu apapun”} atas agama yang benar yang dianut {dan orang-orang Nasrani berkata, “Orang-orang Yahudi tidak menganut sesuatu apapun,” padahal mereka membaca Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui berkata} orang-orang musyrik dari bangsa Arab dan yang lainnya {seperti ucapan mereka itu. Allah akan menentukan hukum} memberi putusan {di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
113. Yang demikian itu disebabkan karena orang-orang ahli kitab menyimpan hawa nafsu dan dengki yang besar hingga sebagian mereka menyesatkan sebagian lain, dan sebagian lagi mengkafirkan sebagian lain sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak membaca dan menulis dari kaum Musyrikin Arab dan selainnya, setiap kelompok menyesatkan kelompok lainnya. Dan Allah akan menghakimi di antara kelompok-kelompok yang bertikai itu dengan ketetapnNya yang adil yang telah dikabarkan kepada hamba-hambaNya, maka tidaklah ada keberhasilan dan tidak juga ada keselamatan kecuali bagi orang yang mempercayai seluruh Rosul dan nabi, dan mentaati perintah-perintah Rabbnya, menjauhi larangan-laranganNya; sedangkan orang yang selain mereka, maka dia termasuk yang binasa.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 111-113
Allah SWT menjelaskan kesombongan orang Yahudi dan Nasrani terhadap keyakinan mereka, di mana setiap golongan dari mereka mengklaim bahwa hanya mereka yang akan masuk surga dengan berpegang teguh pada agama mereka masing-masing, sebagaimana Allah telah memberitahukan tentang mereka dalam Surah Al-Ma'idah, bahwa mereka berkata: (Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasihNya) (Surah Al-Maidah: 18) Lalu Allah SWT membantah mereka dengan fakta bahwa Dia akan menghukum mereka atas dosa-dosa mereka. Bahkan jika klaim mereka benar, maka keadaan seharusnya tidak seperti itu. Sebagaimana mereka juga telah mengklaim bahwa mereka tidak akan merasakan api neraka kecuali hanya selama beberapa hari saja, kemudian mereka akan dipindahkan ke surga. Lalu Allah SWT menolak klaim ini
Demikianlah Allah berfirman kepada mereka terkait klaim yang mereka buat tanpa dasar, bukti, dan keterangan. Allah SWT berfirman: (Demikian itu (hanya) angan-angan mereka).
Abu Al-'Aliyah berkata, yaitu angan-angan yang mereka buat kepada Allah tanpa dasar yang benar.
Qatadah dan Ar-Rabi' bin Anas juga mengungkapkan hal yang serupa.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Katakanlah), yaitu katakanlah nabi Muhammad. (Tunjukkanlah bukti kebenaranmu) Abu Al-'Aliyah, Mujahid, As-Suddi, dan Ar-Rabi' bin Anas berkata maknanya yaitu hujjah kalian
Qatadah menyatakan: "Buktikan klaim kalian atas hal tersebut"
(jika kamu adalah orang yang benar) yaitu terkait klaim yang kalian buat.
Kemudian Allah SWT berfirman: ((Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan) yaitu maknanya siapansaja yang ikhlas beramal hanya kepada Allah bahwa tidak ada sekutu bagiNya, Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: (Maka jika mereka berbantah (denganmu), katakanlah: (Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku) (Surah Al-Imran: 20)
Abu Al-’Aliyah dan Ar-Rabi’ berkata tentang ayat: ((Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah) yang siapa yang ikhlas (beribadah) hanya kepada Allah.
Sa'id bin Jubair berkata: (bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri) yaitu ikhlas (pandangannya) yaitu agamanya, (dan dia berbuat kebajikan) yaitu dia mengikuti ajaran yang baik.
Dan terkait firmanNya: (maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati) yaitu Allah menjamin bagi mereka pahala, dan memberi mereka rasa aman dari bahaya yang mereka takuti, (dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka) pada masa depan mereka, (dan tidak (pula) mereka bersedih hati) atas apa yang telah mereka tinggalkan, sebagaimana dikatakan oleh Sa'id bin Jubair bahwa (dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka) itu di akhirat dan (dan tidak (pula) yaitu mereka bersedih hati bersedih terhadap kematian.
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab) menjelaskan bahwa Dia menunjukkan pertentangan, permusuhan, dan pembangkangan mereka satu sama lain, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas bahwa ketika orang Nasrani dari Najran menghadap Rasulullah SAW, lalu beberapa orang alim dari orang Yahudi hadir, maka mereka akan bertengkar di hadapan Rasulullah SAW. Lalu Rafi’ bin Huraimilah berkata, "Kalian tidak memiliki dasar apa-apa”, sedangkan dia mengkafirkan nabi Isa AS dan Injil. Seorang laki-laki dari kalangan Nasrani Najran berkata kepada orang-orang Yahudi, "Kalian tidak memiliki dasar apa-apa," dan dia mengingkari kenabian Musa AS dan mengingkari Taurat. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk merespon ungkapan mereka: (Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab) maknanya yaitubahwa keduanya membaca isi yang terkandung dalam kitab mereka, tetapi mengingkari apa yang diyakini oleh agama yang lain, yaitu orang-orang Yahudi mengungkari nabi Isa, sedangkan mereka mempunyai kitab taurat yang di dalamnya terdapat kandungan bahwa Allah telah mengambil perjanjian atas mereka melalui lisan nabi Musa AS untuk meyakini nabi Isa AS. Sedangkan dalam Injil yang dibawa oleh nabi Isa itu terdapat kandungan untuk meyakini nabi Musa AS dan apa yang dia bawa berupa Taurat itu dari sisi Allah. Dan mereka saling mengingkari apa yang ada pada temannya.
Qatadah berkata terkait (orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan") betul; dahulu orang-orang Nasrani berpegang pada sesuatu, tetapi mereka kemudian berbuat bid’ah dan berselisih (dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan,") betul; dahulu orang-orang Yahudi berpegang pada sesuatu, tetapi mereka kemudian berbuat bid’ah dan berselisih.
Ungkapan ini menunjukkan bahwa kedua kelompok ini sebenarnya mengatakan yang benar mengenai tuduhan yang dilayangkan oleh kelompok yang lain. Namun, tampilan konteks ayat ini menunjukkan celaan terhadap mereka atas ucapan tanpa dasar mereka tentang kebenaran dari sesuatu yang berbeda dengan tuduhan itu. Oleh karena itu, Allah berfirman: (padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab) maknanya yaitu mereka membaca Kitab, namun tidak mengetahuan hukum Taurat dan Injil yang masing-masing dari keduanya pernah diwajibkan pada waktu tertentu, namun mereka mengimpang dari keduanya, membalas orang yang berbuat kerusakan dengan perbuatan kerusakan lain, sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah dalam riwayat pertama tentang tafsirnya, dan hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah: (Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu) menjelaskan kebodohan orang Yahudi dan Nasrani tentang apa yang mereka sampaikan dalam perdebatan mereka. Ini merupakan bentuk sindiran dan petunjuk.
Ada perbedaan pendapat mengenai orang yang disebut dalam firman Allah: (orang-orang yang tidak mengetahui), Ar-Rabi' bin Anas dan Qatadah mengatakan bahwa (Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui) artinya orang-orang Nasrani mengatakan hal yang sama dengan perkataan orang-orang Yahudi.
Ibnu Juraij berkata: Aku bertanya kepada 'Atha': “Siapakah orang-orang yang tidak mengetahui itu? Dia menjawab, "Umat-umat yang ada sebelum orang-orang Yahudi dan Nasrani, sebelum Taurat dan Injil."
Al-Suddi berkata: (Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui) artinya adalah orang Arab. Mereka berkata, "Muhammad itu tidak memiliki dasar apa-apa"
Abu Ja'far bin Jarir memilih pendapat bahwa pendapat-pendapat ini merujuk pada sesuatu yang umum yang mencakup semua kelompok yang tidak memiliki pengetahuan, dan dalil yang pasti untuk mendukung salah satu dari pendapat-pendapat ini, sehingga pemahaman yang mencakup semua kemungkinan adalah lebih tepat, dan hanya Allah yang lebih mengetahui.
Firman Allah SWT: (Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya) yaitu bahwa Allah akan mengumpulkan mereka semua pada hari kiamat lalu memisahkan mereka sesuai ketentuanNya yang adil dimana Dia tidak akan sewenang-wenang di dalamnya dan tidak akan berlaku zalim bahkan seberat dzarah.
Ayat ini seperti firman Allah dalam surah Al-Hajj (Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu (17)) (Surah Al-Hajj) dan (Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui" (26)) (Surah As-Saba’)
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata :
{ لَيۡسَتِ على شيئ } Laisat ‘ala syaii’ : Tidak berada di atas agama yang benar
{ يَتۡلُونَ ٱلۡكِتَٰبَۗ } Yatluunal kitaab : Yang dimaksud dengan kitab adalah Taurat dan Injil
{ الذين من قبلهم } Alladziina min qoblihim : Lafadz ini cocok bila ditujukan kepada orang-orang muysrik Arab, dan selain mereka umat-umat yang sebelumnya.
Makna ayat :
Pada ayat 113 menerangkan bahwa telah tercatat kekafiran orang-orang Yahudi maupun Nasrani. Dengan bukti persaksian bahwa mereka saling mengkafirkan satu sama lain. Yahudi mengkafirkan Nasrani dengan ucapannya “Mereka tidak berada di atas agama yang benar dan diperhitungkan.” Sedangkan orang Nasrani mengkafirkan Yahudi dengan ucapan,”Yahudi bukan apa-apa (tidak berada di atas agama yang benar) walaupun mereka membaca Taurat dan Injil.” Oleh karena itu saling mengkafirkan di antara mereka adalah realitas yang nyata. Kemudian Allah Ta’ala mengabarkan bahwa kekufuran dan kesesatan yang menimpa ahli kitab yaitu Yahudi dan Nasrani, juga menimpa umat-umat sebelumnya tanpa mereka ketahui, disebabkan oleh kebodohan mereka. Dan Allah Ta’ala memberitahukan bahwa Dia akan menjadi hakim di antara mereka pada hari kiamat dan akan membalas atas kekafiran dan kesesatan yang mereka perbuat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Baqarah ayat 113: Allah mengabarkan bahwasannya seluruh dari yahudi dan nasrani tidak mengetahui tentang akhirat meskipun mereka membaca taurat dan injil, mereka mengetahui apa yang ada didalam keduanya dari kewajiban imam atas seluru rasul.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Padahal dalam Taurat dan Injil terdapat kewajiban beriman kepada semua nabi.
Dari kalangan kaum musyrik.
Di akhirat, Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan memutuskan perkara antara kedua pihak yang berselisih dengan keputusan-Nya yang adil dan bahwa tidak ada yang selamat kecuali mereka yang beriman kepada semua nabi dan rasul, mengikuti perintah Tuhannya dan menjauhi larangannya, selain itu adalah orang-orang yang binasa.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 113
Dan orang yahudi berkata, orang nasrani itu tidak memiliki sesuatu, yakni pegangan berupa agama yang benar, padahal nabi isa telah datang kepada mereka, lalu mereka menging karinya. Dan orangorang nasrani juga berkata, orang-orang yahudi tidak memiliki sesuatu, yakni pegangan beru pa agama yang benar, padahal nabi musa telah datang kepada mereka, lalu mereka mengingkarinya. Padahal, mereka membaca kitab, yakni taurat bagi orang yahudi dan injil bagi orang nasrani. Apa yang disebutkan dalam ayat ini merupakan isi perdebatan antara yahudi dan nasrani di hadapan rasulullah. Rafi bin armalah, seorang yahudi, mengatakan kepada orang nasrani, kalian tidak punya suatu pegangan dan telah kafir terhadap isa dan injil. Seorang nasrani dari najran lalu menanggapinya, kalian juga tidak punya suatu pegangan dan telah kafir terhadap musa dan taurat. Demikian pula orang-orang musyrik arab yang tidak berilmu; mereka berkata seperti ucapan me-reka, ahli kitab, itu. Maka Allah akan mengadili mereka pada hari kiamat, tentang apa yang mereka perselisihkan dalam soal agama. Dan siapakah yang lebih zalim, berdosa, memusuhi Allah, dan menentang perintah-Nya dari pada orang yang melarang di dalam masjidmasjid Allah untuk beribadah dan menyebut nama-Nya, dan berusaha merobohkannya dengan menghentikan syiar-syiar agama di dalamnya, merusak kesucian agama yang menyebabkan mereka melupakan penciptanya, menyebarkan kemungkaran di masyarakat, dan membuat kerusakan di bumi' mereka tidak pantas mema sukinya kecuali dengan rasa takut, tunduk, taat, dan patuh kepada Allah. Mereka mendapat kehinaan di dunia sebagai akibat dari kezaliman mereka, dan di akhirat mendapat azab yang berat dalam neraka jahanam yang merupakan tempat menetap yang paling hina. Ayat ini Allah turunkan sebagai jawaban atas sikap kaum kafir mekah yang mela rang nabi Muhammad salat di masjidilharam.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beraneka penjelasan dari beragam ulama tafsir mengenai makna dan arti surat Al-Baqarah ayat 113 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk ummat. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.