Surat Maryam Ayat 28

يَٰٓأُخْتَ هَٰرُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ ٱمْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا

Arab-Latin: Yā ukhta hārụna mā kāna abụkimra`a sau`iw wa mā kānat ummuki bagiyyā

Artinya: Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",

« Maryam 27Maryam 29 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Tentang Surat Maryam Ayat 28

Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 28 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan penting dari ayat ini. Terdapat kumpulan penjelasan dari para mufassirun berkaitan kandungan surat Maryam ayat 28, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Wahai saudarinya orang shalih, harun, ayahmu bukanlah seorang lelaki yang buruk yang melakukan perbuatan keji, dan ibumu dahlu bukanlah seorang wanita berperilaku buruk yang melakukan perzinaan. ”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

28. Wahai wanita yang menyerupai Harun (seorang yang saleh) dalam ibadahnya, sungguh ayahmu sama sekali bukan seorang pezina, dan ibumu bukan seorang pezina. Engkau benar-benar berasal dari keluarga yang suci lagi terkenal dengan kesalehannya, lalu bagaimana bisa engkau melahirkan seorang anak laki-laki tanpa ayah?"


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

28. يٰٓأُخْتَ هٰرُونَ (Hai saudara perempuan Harun)
Harun adalah lelaki shalih yang hidup pada zaman itu.
Terdapat pendapat mengatakan makna ayat ini adalah Wahai orang yang kami kira seperti Harun dalam ibadah, bagaimana kamu melakukan perbuatan yang seperti ini (zina)?

مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا (ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina)
Lalu dari mana kamu belajar berbuat keburukan seperti ini?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

27-28
1 ). Perhatikan bahaya dari sikap terburu-buru dan menunduh orang yang tidak bersalah (padahal yang terlihat Maryam adalah perempuan baik) dengan tuduhan yang keji, hanya dengan membandingkan dengan perbandingan yang tidak didasari oleh bukti yang kuat.

2 ). { يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا } "Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina" coba mentadabburi bagaimana pihak-pihak kerabat langsung digabungkan dalam ayat ini; ayat ini menjelaskan besarnya pengaruh mereka terhadap baik dan rusaknya seorang perempuan, contoh lainnya terdapat dala firman Allah : { وَكَانَ أَبُوهُمَا صَٰلِحًا } "sedang ayahnya adalah seorang yang saleh" [ Al-Kahfi : 82 ]


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

28. Hai saudara perempuan Harun dalam hal menjaga diri dan ketaatan dalam ibadah. Dia adalah orang saleh dari bani Israil. Dia adalah nabi dan juga saudara Musa ‘alaihimas salam yang terkenal dengan ketenangan dan kebaikan. Ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu juga bukanlah seorang pezina. Lalu darimana engkau dapatkan anak ini?"


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Wahai saudara perempuan Harun} wahai saudara Harun dalam ibadah {ayahmu bukan seorang yang berperangai buruk} seorang pezina {dan ibumu bukan seorang perempuan pezina”} pezina


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


28. “Hai saudara perempuan Harun,” zahir ayat ini menunjukkan bahwa Harun adalah saudara aslinya, sehingga mereka menisbatkannya kepada Harun. [Kebiasaan mereka pada zaman dahulu adalah menggunakan nama-nama para nabi. Akan tetapi, Harun ini bukan Harun putra ‘Imran, saudara Nabi Musa, karena antara keduanya ada jarak masa berabad-abad lamanya].
“Ayahmu sekali-kali bukanlah seorang penjahat, dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina,” maksudnya tidaklah dua orang tuamu melainkan orang-orang shalih, selamat dari perbuatan jelek yang mereka isyaratkan (yaitu zina). Maksud ucapan mereka, “Kenapa sifatmu berbeda dengan sifat mereka berdua, dengan melakukan perbuatan yang tidak pernah mereka lakukan?” hal ini disebabkan biasanya, anak keturunan itu mengikuti sebagian sifat baik atau buruk orang tua. Maka mereka merasa heran berdasarkan pengetahuan yang ada dalam hati mereka, bagaimana mungkin perbuatan ini terjadi pada Maryam?!


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 27-33
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Maryam ketika diperintahkan puasa pada hari itu, yaitu agar dia tidak berbicara kepada seorang pun. Maryam akan menjaga dan melaksanakan perintah itu. Maryam berserah diri kepada perintah Allah SWT dan pasrah kepada keputusanNya. Lalu Maryam menggendong putranya dan membawanya kepada kaumnya. Ketika mereka melihatnya membawa bayinya, mereka sangat kaget dan mengecamnya dengan sangat berat, (Mereka berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar”) yaitu perkara yang sangat berat dosanya. Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid, Qatadah, As-Suddi, dan lainnya
(Hai saudara perempuan Harun) yaitu wahai wanita yang ibadahnya mirip dengan nabi Harun (Ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezin) yaitu kamu berasal dari keluarga yang baik, suci, terkenal kesalehannya, ibadahnya, dan zuhudnya. Maka bagaimana bisa hal itu terjadi darimu?
Ali bini Abi Thalhah dan As-Suddi berkata bahwa dikatakan kepada Maryam: (Hai saudara perempuan Harun) yaitu saudara nabi Musa, dan Maryam berasal dari keturunannya. Sebagaimana yang dikatakan kepada seseorang dari Bani Tamim “wahai saudara Tamim”, dan dari Bani Mudhar dipanggil “wahai saudara Mudhar”. Dikatakan, bahwa Maryam dinisbatkan kepada seorang lelaki shalih di kalangan mereka yang bernama Harun; Maryam dalam kezuhudan dan ibadahnya sama dengan lelaki itu.
Firman Allah: (maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata, "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih ada dalam ayunan?” (29)) yaitu ketika mereka mencurigai keadaan Maryam dan mengingkari kejadian yang dialaminya, dan berkata kepadanya seraya menuduhnya berbuat tidak senonoh dan perbuatan zina. Saat itu Maryam sedang puasa dan tidak bicara, maka dia memalingkan ke arah anaknya, dan memberi isyarat mereka agar berbicara dengan anaknya. Maka mereka menjawab seraya memperolok-olokkan dan menyangkan bahwa Maryam meledek dan mempermainkan mereka: (Bagaimanakah kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?) (Berkata Isa, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah”) kalimat pertama yang diucapkan adalah menyucikan dan membersihkan Dzat Tuhannya dari sifat beranak, kemudian meneguhkan bahwa dirinya hamba Allah.
Firman Allah: (Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi) membersihkan nama ibunya dari tuduhan yang dinisbatkan kepadanya berupa perbuatan keji.
Firman Allah: (dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada) Mujahid dan Ats-Tsauri berkata bahwa makna yang dimaksud adalah Allah menjadikanku orang yang mengajarkan kebaikan.
Firman Allah: (dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup) Sebagaimana firman Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW: (dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal) (99))(Surah Al-Hijr)
Firman Allah: (dan berbakti kepada ibuku) yaitu Allah memerintahkan kepadaku untuk berbakti kepada ibuku. Allah SWT menyebutkannya setelah taat kepada Tuhannya, karena Allah SWT sering menjadikan beriringan antara perintah menyembahNya dan taat kepada kedua orang tua. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu) (Surah Al-Isra: 23) dan (Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu) (Surah Luqman: 14)
Firman Allah: (dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka) yaitu, Allah tidak menjadikanku seorang yang sewenang-wenang dan enggan untuk menyembah dan taat kepadaNya serta enggan berbakti kepada ibuku, sehingga aku menjadi orang yang celaka. Sufyan Ats-Tsauri berkata bahwa makna “al-jabbarusy syaqiyyu” adalah orang yang dikendalikan oleh amarah.
Firman Allah: (Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali (33)) Penegasan darinya tentang penyembahannya kepada Allah SWT dan bahwa dia adalah makhluk Allah yang hidup, mati dandibangkitkan sebagaimana semua makhluk. Akan tetapi, dia diselamatkan dari semua keadaan merupakan keadaan paling berat yang dirasakan semua hamba Allah. Semoga shalawat dan salam Allah tercurahkan kepadanya


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Maryam ayat 28: Maryam dipanggil saudara perempuan Harun, karena ia seorang wanita yang saleh seperti kesalehan Nabi Harun ‘alaihis salam. Namun menurut Syaikh As Sa’diy, bahwa Maryam memang saudara perempuan Harun, namun Harun di sini bukan Harun bin Imran saudara Nabi Musa, karena antara keduanya berbeda jauh abadnya. Ketika itu, sudah biasa menamai anak-anak yang lahir di kalangan mereka dengan nama para nabi.

Hal itu, karena sudah biasa, bahwa keturunan itu mengikuti orang tuanya dalam kesalehan. Oleh karena itu, mereka heran terhadapnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 28

Tidak puas mencemoohan maryam, mereka pun merendahkannya dengan menyebut keluarganya. Mereka berkata, 'wahai saudara perempuan harun! ayahmu dalam kehidupannya bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan pula seorang perempuan pezina. Bagaimana mungkin engkau melakukan hal yang memalukan ini''29. Maryam tidak gentar menghadapi cemoohan kaumnya, maka untuk menjawabnya dia menunjuk kepada anak yang sedang digendongnya. Melihat isyaratnya untuk bertanya kepada anak tersebut, mereka berkata, 'bagaimana mungkin kami akan berbicara dengan bayi yang masih dalam ayunan itu''.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah kumpulan penjelasan dari berbagai ahli tafsir mengenai kandungan dan arti surat Maryam ayat 28 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita bersama. Dukung usaha kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Sering Dicari

Kami memiliki banyak halaman yang paling sering dicari, seperti surat/ayat: Ayat Kursi, Al-Kautsar, Al-Kahfi, Al-Waqi’ah, Yasin, Al-Baqarah. Ada pula Asmaul Husna, Ar-Rahman, Al-Ikhlas, Do’a Sholat Dhuha, Al-Mulk, Shad 54.

  1. Ayat Kursi
  2. Al-Kautsar
  3. Al-Kahfi
  4. Al-Waqi’ah
  5. Yasin
  6. Al-Baqarah
  7. Asmaul Husna
  8. Ar-Rahman
  9. Al-Ikhlas
  10. Do’a Sholat Dhuha
  11. Al-Mulk
  12. Shad 54

Pencarian: almaidah ayat 6, al isra ayat 24, surat an nur ayat 24, qul a'udzu birabbinnas, al jumuah ayat 9-10

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.