Surat Al-Kahfi Ayat 38
لَّٰكِنَّا۠ هُوَ ٱللَّهُ رَبِّى وَلَآ أُشْرِكُ بِرَبِّىٓ أَحَدًا
Arab-Latin: Lākinna huwallāhu rabbī wa lā usyriku birabbī aḥadā
Artinya: Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Terkait Dengan Surat Al-Kahfi Ayat 38
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 38 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Terdapat sekumpulan penjelasan dari kalangan ahli ilmu terkait makna surat Al-Kahfi ayat 38, di antaranya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
“Akan tetapi, aku tidak mengatakan seperti pernytaanmu yang menunjukan kekafiranmu. Ucapanku adalah ‘Dzat yang memberi nikmat yang memberi karunia adalah Allah, tuhanku semata. Aku tidak menyekutukan seseorangpun dalam ibadahku kepadaNya’
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
38. Namun aku tidak akan berkata seperti yang engkau katakan, akan tetapi aku berkata, "Dia lah Allah, Mahasuci Tuhanku yang menganugerahkan kita berbagai nikmat-Nya, dan aku tidak akan menyekutukan-Nya dengan sesuatupun dalam beribadah.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
38. لّٰكِنَّا۠ هُوَ اللهُ رَبِّى (Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku)
Yakni akan tetapi Allah adalah Tuhanku.
وَلَآ أُشْرِكُ بِرَبِّىٓ أَحَدًا(dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku)
Tidak seperti yang kamu lakukan.
39. وَلَوْلَآ إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَآءَ اللهُ (Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “maasyaallaah)
Yakni mengapa saat kamu memasuki kebunmu tidak mengatakan “MasyaaAllah”. Ini merupakan dorongan baginya agar mengakui bahwa kebun dan segala isinya itu ada dengan kehendak Allah, Allah bisa saja menghendaki untuk tetap menjaganya atau menghendaki untuk menhancurkannya.
لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ ۚ(tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)
Ini adalah dorongan baginya untuk mengakui kelemahannya, dan apa yang dapat ia lakukan untuk merawat kebun itu sebenarnya adalah karena pertolongan Allah dan bukan karena kekuatan dan kemampuannya. Dan tidak ada seorangpun yang mampu mengambil harta dan kenikmatannya kecuali Allah.
Dalam hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah berkata kepada Abu Musa: “maukah kamu aku tunjukkan bagian dari perbendaharaan surga? Ketahuilah ia adalah kalimat Laa ilaaha illaa Allah.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
38. Tetapi aku percaya bahwa: Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak akan mempersekutukan Tuhanku dengan suatu apapun sebagaimana yang engkau lakukan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Akan tetapi aku} Akan tetapi aku tidak akan berkata seperti perkataanmu, tetapi aku akan berkata {Dia adalah Allah, Tuhanku, dan aku tidak menyekutukan sesuatu pun dengan Tuhanku
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
38. OLeh karena itu, tatkala temannya yang beriman melihat kondisinya dan konsistensinya dalam kekufuran dan kezhaliman, maka temannya itu berkata mengabarkan tentang dirinya dengan nada bersukur kepada Rabbnya dan menegaskan agamanya ketika terjadi perdebatan-perdebatan dan lontaran-lontaran syubhat, “Tetapi aku (percaya bahwa), ‘Dia-lah Allah, Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Rabbku’ ,” dia mengakui rububiyah Allah dan keesaanNya dalam rububiyah, dia konsisten dalam ketaatan dan ibadah kepadaNya, dan bahwasanya dia tidak akan mempersekutukanNYa dengan siapa pun dari makhlukNya.
Kemudian, dia mengabarkan bahwa nikmat Allah kepadanya berupa keimanan dan Islam, sekalipun harta dan anaknya sedikit, sesungguhnya merupakan kenikmatan yang sebenarnya. Adapun kenikmatan selain itu, akan terancam musnah dan hukuman serta siksaan terhadapnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 37-41
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang apa yang dijawab oleh pemiliknya yang mukmin seraya menasehati dan memperingatkannya agar dari ingkar kepada Allah dan teperdaya (Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?) Ini merupakan pengingkaran terhadap dosa besar yang dilakukan orang yang mengingkari kepada Tuhannya yang menciptakannya. Allah memulai penciptaan manusia dari tanah, yaitu nabi Adam, kemudian menjadikan keturunannya dari air mani yang hina. Sebagaimana Allah berfirman: (Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kalian) (Surah Al-Baqarah: 28) yaitu bagaimana bisa kalian ingkar terhadap Tuhan kalian, sedangkan dalil-dalil tentangNya pada kalian telah tampak dan jelas? setiap orang mengetahuinya dalam dirinya. karena sesungguhnya tidak ada seorang pun melainkan mengetahui bahwa dirinya asalnya tidak ada, kemudian ada, dan keberadaannya itu tidak ada dengan sendirinya, dan tidak bersandar kepada suatu makhluk pun, karena kedudukannya sama. Maka dapat diketahui bahwa keberadaannya disandarkan kepada Penciptanya, yaitu Allah tidak ada Tuhan selain Dia, pencipta segala sesuatu. Oleh karena itu pemilik yang mukmin berkata: (Tetapi aku (percaya bahwa); Dia-lah Allah, Tuhanku) yaitu tetapi aku tidak mengatakan ucapanmu, melainkan aku mengakui Allah sebagai Tuhanku Yang Maha Esa (dan aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Tuhanku) bahkan Dialah Allah yang wajib disembah semata, tidak ada sekutu bagiNya
Kemudian dia berkata: (Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “Masya Allah", tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah? Jika kamu anggap aku lebih kurang daripada kamu dalam hal harta dan anak (39)) (Surah Al-Kahfi) Ini merupakan anjuran dan dorongan atas hal itu, yaitu mengapa saat kamu memasuki kebunmu, kamu merasa takjub dengannya ketika melihatnya kamu tidak memuji kepada Allah atas nikmat yang telah Dia berikan kepadamu, dan Dia memberimu harta dan anak yang belum pernah diberikan kepada orang lain. sehingga kamu berkata bahwa semua ini atas kehendak Allah, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Firman Allah: (Maka mudah-mudahan Tuhanku akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik daripada kebunmu (ini)) yaitu di akhirat (dan mudah-mudahan Dia mengirimkan kepada kebunmu) yaitu menimpakan kepada kebunmu di dunia yang kamu kira bahwa kebun itu tidak akan musnah dan lenyap (ketentuan (petir) dari langit) Ibnu Abbas, Adh-Dhahhak, Qatadah, dan Malik meriwayatkan dari Az-Zuhri yaitu azab dari langit.
Makna yang tampak adalah hujan besar yang mengejutkan yang mencabut tanaman dan pepohonan. Oleh karena itu Allah berfirman (hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin) yaitu gundul dan tanahnya licin, telapak kaki tidak dapat tegak dan berjalan di atasnya.
Firman Allah: (atau airnya menjadi surut ke dalam tanah) yaitu, menyerap masuk ke dalam tanah, yaitu lawan kata dari mata air yang muncul ke permukaan tanah yang dicari di permukaan bumi. dan “Al-gha’ir” adalah airnya berada di dalam bumi, sebagaimana Allah berfirman: (Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kalian menjadi kering; maka siapakah yang mendatangkan air yang mengalir bagi kalian?” (30)) (Surah Al-Mulk) yaitu air yang mengalir dan berlimpah. Di sini Allah berfirman: (atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi (41)) Kata “Al-ghaur” adalah bentuk mashdar dari “gha’ir”, dan itu lebih kuat. sebagaimana yang dikatakan seorang penyair:
“Kuda-kudanya terus-menerus meringkik seraya berbaris, sedangkan tali-talinya masih terpegang olehnya”
“Maknannya adalah naa’ihat (meringkik)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Kahfi ayat 38: Dia mengakui rububiyyah Allah dan uluhiyyahnya (keberhakan-Nya untuk diibadahi), kemudian ia memberitahukan sebagaimana pada ayat selanjutnya, bahwa nikmat yang diberikan Allah kepadanya berupa iman dan Islam meskipun harta dan anaknya sedikit merupakan nikmat hakiki, adapun nikmat selainnya akan segera hilang dan bisa mendatangkan azab.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 38
Tetapi akuberbeda dengan engkau, aku percaya kepada tuhan, dialah Allah, tuhanku, yang menciptakan, memelihara dan menganugerahkan kepadaku berbagai macam kebaikan. Hanya dia yang aku sembah, dan aku tidak mempersekutukan tuhanku dengan sesuatu pun. Dan mengapa engkau tidak mengucapkan, ketika engkau memasuki kebunmu yang subur dan penuh dengan berbagai macam buah dan tanaman ma'sya' alla'h, la' quwwata illa' billa'h, sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Semestinya engkau ucapkan kalimat itu sebagai tanda syukur kepada Allah yang menciptakan dan menganugerahkan kebaikan kepadamu. Sekiranya engkau melihat harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu, tidaklah mengapa, itulah anugerah tuhan yang diberikan untukku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjelasan dari para ulama tafsir terkait kandungan dan arti surat Al-Kahfi ayat 38 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita bersama. Sokonglah syi'ar kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.