Surat Al-Isra Ayat 104
وَقُلْنَا مِنۢ بَعْدِهِۦ لِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱسْكُنُوا۟ ٱلْأَرْضَ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ ٱلْءَاخِرَةِ جِئْنَا بِكُمْ لَفِيفًا
Arab-Latin: Wa qulnā mim ba'dihī libanī isrā`īlaskunul-arḍa fa iżā jā`a wa'dul-ākhirati ji`nā bikum lafīfā
Artinya: Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: "Diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur (dengan musuhmu)".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Berkaitan Surat Al-Isra Ayat 104
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 104 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran berharga dari ayat ini. Tersedia bermacam penjabaran dari para ulama terkait makna surat Al-Isra ayat 104, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kemudian kami berfirman kepada bani israil pasca kebinasaan fir’aun dan para pengikutnya. ”tinggalah kalian di negeri syam, apabila nanti datang hari kiamat, kami akan datang membawa kalain dari kubur-kubur kalian menuju tempat perhitungan amal dan perbuatan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
104. Dan setelah kebinasaan Fir'aun dan bala tentaranya, Kami berfirman kepada Bani Israil, "Menetaplah di negeri Syam, tetapi apabila hari Kiamat telah tiba, Kami akan kumpulkan kalian semua di padang mahsyar untuk dihisab."
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
104. وَقُلْنَا مِنۢ بَعْدِهِۦ لِبَنِىٓ إِسْرٰٓءِيلَ اسْكُنُوا۟ الْأَرْضَ (dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: “Diamlah di negeri ini)
Yakni di negeri Baitul Maqdis.
فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ (maka apabila datang masa berbangkit)
Yakni kehidupan akhirat, yaitu hari kiamat. Atau kerusakan kedua yang akan mereka lakukan sebagaimana yang disebutkan di awal surat.
جِئْنَا بِكُمْ لَفِيفًا (niscaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur)
Yakni Kami akan datangkan kalian dari kubur kalian dengan bercampur baur antara mukmin dan kafir dari segala tempat.
Pendapat lain mengatakan yakni Kami akan datangkan kalian dari berbagai suku dan negeri menuju Baitul Maqdis untuk menyempurnakan apa yang telah Allah tetapkan dari kerusakan yang akan mereka lakukan pada kali kedua.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
104. Kami berfirman kepada Bani Israil sesudah kebinasaan Fir’aun: "Diamlah di negeri ini, negeri di mana kalian ingin diusir oleh Fir’aun. Maka apabila hari kiamat datang, niscaya Kami kumpulkan kalian dalam keadaan bercampur baur antara mukmin dan kafir"
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Lalu Kami berfirman setelah itu} setelah pembinasaan Fir’aun {kepada Bani Israil,“Tinggallah di negeri ini} negeri Syam {Apabila janji kebangkitan datang, Kami akan mengumpulkan kalian dalam keadaan bercampur baur” (104)} kelompok-kelompok yang berbeda dari setiap ras
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
103-104. “Kemudian dia berkehendak,” yaitu Firaun “mengusir mereka (Musa dan pengkiut-pengikutnya) dari bumi (Mesir) itu,” maksudnya mengusir dan mengeluarkan mereka dari negeri itu, “maka Kami menenggelamkan (Firaun) serta orang-orang yang bersama-samanya seluruhnya,” dan Kami wariskan bumi dan rumah-rumah mereka kepada Bani Israil. Oleh karenanya, Allah berfirman, “Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil, ‘Diamlah di negeri ini. Maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur (dengan musuhmu)’,” semuanya, untuk memberi balasan setiap orang, sesuai dengan amalannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 101-104
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia telah mengutus nabi Musa dengan membawa sembilan mukjizat yang jelas. Mukjizat-mukjizat itu adalah bukti yang jelas atas kebenaran kenabiannya dan apa yang dia sampaikan kepada Fir'aun. Mukjizat-mukjizat itu adalah tongkat, tangan, tahun paceklik, terbelahnya laut, banjir, belalang, kutu, katak, dan darah, yang semuanya merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah, tetapi mereka menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa”
Yaitu, sekalipun telah menyaksikan mukjizat-mukjizat tersebut, mereka tetap mengingkarinya. (Mereka menolak kebenaran itu dengan cara yang aniaya dan sombong, (Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongannya, padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya) (Surah An-Naml: 14) ternyata mukjizat-mukjizat itu tidak berhasil terhadap mereka. Maka demikian juga seandainya Kami memenuhi permintaan orang-orang yang meminta kepadamu atas hal itu. dan mereka berkata, (“Kami tidak akan percaya kepadamu (Muhammad) sebelum engkau memancarkan mata air dari bumi untuk kami) (Surah Al-Isra’: 90) maka mereka tidak akan menepatinya dan tidak mau beriman, kecuali jika Allah menghendaki. Sebagaimana yang dikatakan Fir'aun kepada nabi Musa setelah menyaksikan mukjizat-mukjizat ini: (Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir) Dikatakan bahwa maknanya adalah seorang penyihir. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Sembilan mukjizat yang telah disebukan oleh para imam ini merupakan hal yang dimaksud ayat ini yang pengertiannya sama dengan firmanNya: (Dan lemparkanlah tongkatmu!” Maka ketika (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh. ”Wahai Musa! Jangan takut! Sesungguhnya di hadapan-Ku, para rasul tidak perlu takut, (10) kecuali orang yang berlaku zalim yang kemudian mengubah (dirinya) dengan kebaikan setelah kejahatan (bertobat); maka sungguh, Aku Maha Pengampun, Maha Penyayang (11) Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia akan keluar menjadi putih (bersinar) tanpa cacat. (Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan macam mukjizat (yang akan dikemukakan) kepada Fir‘aun dan kaumnya. Mereka benar-benar orang-orang yang fasik” (12)) (Surah An-Naml) Kedua ayat ini menyebutkan dua mukjizat nabi Musa, yaitu tongkat dan tangannya, sedangkan mukjizat-mukjizat lainnya disebutkan di dalam surah Al-A'raf secara rinci.
Oleh karena itu nabi Musa berkata kepada Fir'aun: (Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata) yaitu, hujjah dan dalil-dalil atas kebenaran dari apa yang aku sampaikan kepadamu (dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir’aun, seorang yang akan binasa) yaitu, binasa. Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah. Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah terlaknat. Ibnu Abbas dan Adh-Dhahhak juga berkata bahwa kata (matsburan) adalah dikalahkan. dan penggunaan makna “binasa” menurut pendapat Mujahid dan Qatadah itu mencakup semuanya,
Firman Allah: (Kemudian (Fir'aun) hendak mengusir mereka (Musa dan para pengikutnya) dari bumi (Mesir)) yaitu mengusir mereka dari sana (Maka kami tenggelamkan dia (Fir'aun) serta orang-orang yang bersama-sama dia seluruhnya (103) dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil, "Diamlah di negeri ini") Dalam hal ini terdapat berita gembira bagi nabi Muhammad SAW bahwa beliau akan mendapatkan kemenangan atas Makkah, mengingat bahwa surah ini adalah Makkiyyah yang diturunkan sebelum Hijrah; dan memang demikianlah, karena sesungguhnya penduduk Makkah bertekad untuk mengusir Rasulullah SAW dari sana, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sungguh, mereka hampir membuatmu (Muhammad) gelisah di negeri (Mekah) karena engkau harus keluar dari negeri itu, dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak akan tinggal (di sana), melainkan sebentar saja (76) (Yang demikian itu) merupakan ketetapan bagi para rasul Kami yang Kami utus sebelum engkau, dan tidak akan engkau dapati perubahan atas ketetapan Kami (77)) (Surah Al-Isra’). Oleh karena itu Allah menganugerahkan Makkah kepada RasulNya SAW sehingga beliau memasukinya secara paksa menurut pendapat yang paling terkenal di antara dua pendapat. Beliau mengalahkan penduduknya, kemudian membebaskan mereka karena kelembutan dan kemurahannya. Sebagaimana Allah menganugerahkan belahan bumi timur dan barat bumi kepada kaum yang tertindas dari kalangan Bani Israil, dan menganugerahkan negeri-negeri yang berada di bawah kekuasaan Fir'aun, beserta harta benda, buah-buahan, dan perbendaharaannya. Sebagaimana Allah berfirman: (demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya (itu) kepada Bani Israil (59)) (Surah Asy-Syu'ara) DI sini Allah berfirman: (Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil, "Diamlah di negeri ini. Maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kalian dalam keadaan bercampur baur (dengan musuh kalian) (104)) yaitu kalian semua dan musuh kalian.
Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, dan Adh-Dhahhak berkata bahwa “lafifan” maknanya adalah semuanya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 104
Dan setelah itu, yakni setelah penenggelaman itu, kami berfirman kepada bani israil, tinggAllah di negeri ini, palestina dan sekitarnya, tetapi apabila masa berbangkit datang kelak di hari kiamat, niscaya kami kumpulkan kamu dalam keadaan bercampur baur dengan orang-orang kafir dan semua musuh-Musuhmu. Dan kami akan memperhitungkan amal perbuatanmu dan memberikan pembalasan yang setimpal sesuai apa yang mereka lakukan. Setelah menguraikan kisah nabi musa dan kaumnya serta kaum musyrik yang enggan menerima kebenaran yang disampaikan nabi Muhammad, ayat selanjutnya menjelaskan tujuan diturunkan kitab suci Al-Qur'an untuk menyatakan bukti-bukti kebenaran itu. Dan kami turunkan Al-Qur'an itu dengan benar, yakni benar Al-Qur'an itu datang dari Allah, dan Al-Qur'an itu turun dengan membawa kebenaran, dalam kandungannya. Dan kami tidaklah mengutus engkau wahai nabi Muhammad, melainkan sebagai pembawa berita gembira bagi orang-orang yang taat akan masuk surga dan pemberi peringatan bagi orang-orang yang durhaka akan masuk neraka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah kumpulan penjabaran dari kalangan mufassirin berkaitan isi dan arti surat Al-Isra ayat 104 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita. Dukung perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.