Surat Al-Isra Ayat 47
نَّحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَسْتَمِعُونَ بِهِۦٓ إِذْ يَسْتَمِعُونَ إِلَيْكَ وَإِذْ هُمْ نَجْوَىٰٓ إِذْ يَقُولُ ٱلظَّٰلِمُونَ إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلًا مَّسْحُورًا
Arab-Latin: Naḥnu a'lamu bimā yastami'ụna bihī iż yastami'ụna ilaika wa iż hum najwā iż yaqụluẓ-ẓālimụna in tattabi'ụna illā rajulam mas-ḥụrā
Artinya: Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik-bisik (yaitu) ketika orang-orang zalim itu berkata: "Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Tentang Surat Al-Isra Ayat 47
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 47 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran mendalam dari ayat ini. Ditemukan beragam penafsiran dari berbagai mufassir berkaitan makna surat Al-Isra ayat 47, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kami lebih mengetahui apa yang didengarkan oleh para pemuka suku quraisy, ketika mereka mendengarkannmu, sedang tujuan mereka adalah jahat. Mereka menyimak bukanlah demi mendapatkan petunjuk dan menerima kebenaran. Dan kami mengetahui bisikan-bisikan antar mereka sewaktu mereka berkata, ”kalian itu tidaklah mengikuti kecuali seorang lelaki yang kena sihir hingga akalnya pun kacau. ”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
47-48. Allah menyingkap kedustaan para pemimpin orang-orang musyrik Makkah bagi Nabi Muhammad: “Kami Maha Mengetahui keadaan mereka saat mereka mendengarmu membaca al-Qur’an kemudian mereka saling berbisik, ketika orang-orang zalim yang menghina Nabi dan al-Qur’an itu berkata, ‘Kalian tidak lain hanya mengikuti orang yang terkena sihir sehingga dia berkata sesuatu yang tidak jelas’.
Hai Nabi, lihatlah bagaimana mereka menyebutmu dengan sebutan-sebutan yang sangat jauh dari sifatmu yang sebenarnya dengan mengatakan kamu adalah tukang sihir, syair, dan orang gila? Mereka telah tersesat akibat kedustaan ini, sehinga mereka tidak mendapatkan jalan kebenaran.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
47. Kami lebih mengetahui bagaimana para pemuka mereka mendengarkan Al-Qur`ān. Mereka mendengarkannya bukan untuk mendapatkan petunjuk darinya, namun hanya ingin mencemooh dan bersenda gurau tatkala engkau membacanya. Dan Kami juga lebih mengetahui apa yang orang-orang musyrik itu bisik-bisikkan berupa klaim dusta dan untuk menghalangi manusia darinya (Muhammad), sewaktu mereka berkata kufur pada diri mereka sendiri, Wahai manusia, kalian tidaklah mengikuti kecuali seorang laki-laki yang terkena sihir lagi tidak waras akalnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
47. نَّحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَسْتَمِعُونَ بِهِۦٓ (Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan)
Yakni mereka meremehkanmu dan mengolok al-Qur’an, serta bermain-main saat kamu menyebut Tuhanmu saja tanpa menyebut tuhan-tuhan mereka.
وَإِذْ هُمْ نَجْوَىٰٓ (dan sewaktu mereka berbisik-bisik)
Yakni dan Kami lebih mengetahui apa yang mereka bisikkan saat merea saling berbisik tentang kedustaan dan ejekan.
إِذْ يَقُولُ الظّٰلِمُونَ إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلًا مَّسْحُورًا (ketika orang-orang zalim itu berkata: “Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir”)
Yakni orang yang terkena sihir sehingga akalnya terganggu dan kurang waras.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
47. Kami lebih mengetahui tentang keadaan mereka saat mendengarkan Al-Qur’an. Mereka itu adalah orang-orang mengolok-olok dirimu dan Al-Qur’an, yaitu ketika orang-orang musyrik itu mendengarkanmu saat membaca Al-Qur’an, saat mereka saling berbisik secara samar-samar untuk mendustakan dan menghina Al-Qur’an, dan saat mereka berkata: “Tidak ada yang kalian ikuti kecuali seorang laki-laki yang telah diguna-guna sehingga dia kehilangan akal dan menjadi gila”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kami lebih tahu bagaimana mereka mendengarkannya saat mereka mendengarkanmu dan berbisik-bisik} Kami lebih tahu terhadap sesuatu yang mereka rahasiakan terkait perkaramu {ketika orang-orang zalim itu berkata,“Kalian hanya mengikuti seorang laki-laki yang terkena sihir”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
47. “Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan,” maksudnya, sesungguhnya Kami menghambat mereka dari perolehan manfaat tatkala mendengarkan al-Quran, karena Kami tahu bahwa niatan-niatan mereka jelek. Mereka ingin mencari-cari kekurangan sekecil apa pun untuk tujuan mendiskreditkan al-Quran, tujuan mendengarnya mereka bukan untuk mencari petunjuk dan menerima kebenaran. Mereka tetap bertekad untuk tidak mengikuti al-Quran. Maka barangsiapa keadaannya demikian adanya, niscaya mendengarkan al-Quran tidak akan berguna baginya sedikitpun. Untuk itu, Allah berfirman, “Sewaktu mereka mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik-bisik,” yaitu mereka saling berbisik, “(yaitu) ketika orang-orang zhalim itu berkata,” dalam pembicaraan mereka yang lirih “Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” Maka apabila seperti ini bentuk bisikan kezhaliman yang beredar di antara mereka, dan mereka telah mengembangkan opini (mereka) bahwa Rasulullah itu terkena sihir, berarti mereka tidak mau menghiraukan perkataan beliau, dan sedang mengigau, tidak paham apa yang dikatakan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 47-48
Allah SWT memberitahukan kepada NabiNya tentang apa yang dibisikkan para pemimpin orang-orang kafir Quraisy ketika mereka mendengarkan apa yang dibacakan oleh Nabi SAW secara sembunyi-sembunyi melalui kaum mereka tentang apa yang mereka katakan bahwa Nabi SAW adalah seorang laki-laki yang tekena sihir, dari kata “As-saahir” yang artinya terkena sihir, atau dari kata “as-sahru” yang artinya paru-paru. yaitu, tidaklah yang kalian ikuti melainkan seorang manusia yang memakan makanan. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair:
“Maka jika engkau menanyakan kepada kami tentang apa yang kami alami, maka sesungguhnya kami adalah orang-orang kecil dari kalangan manusia yang diberi makan”
Dikatakan yus-haru bit ta'ami wasy'syarabi artinya diberi makan dan minum. Pendapat ini dinilai benar oleh Ibnu Jarir. Tetapi masih perlu dipertimbangkan kebenarannya, karena sesungguhnya orang-orang kafir itu dalam kalimatnya ini bermaksud bahwa Nabi Saw. adalah seorang yang kena sihir yang memiliki jin. Jin itu selalu datang kepadanya menyampaikan kalam yang telah didengarnya, kemudian Nabi Saw. membacanya.
Di antara orang-orang kafir ada yang menuduhnya sebagai seorang penyair, ada yang menuduhnya sebagai seorang dukung, ada yang menuduhnya orang yang gila, dan ada yang menuduhnya seorang yang ahli sihir. Oleh karena itu Allah berfirman: (Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar)) Yakni mereka tidak dapat memperoleh petunjuk ke jalan yang benar dan tidak dapat menemukan jalan keluar dari kesesatannya. Allah SWT memberitahukan kepada NabiNya SAW tentang apa yang dibisikkan pemimpin orang-orang kafir Quraisy ketika mereka mendengarkan apa yang dibacakan oleh Nabi SAW secara sembunyi-sembunyi dari kaum mereka. Mereka berkata bahwa Nabi SAW adalah laki-laki yang terkena sihir, berdasarkan pendapat yang terkenal dari kata “As-sihru” atau kata “As-Sahru” yang artinya paru-paru. yaitu, tidaklah yang kalian ikuti, yaitu nabi Muhammad melainkan seorang manusia yang memakan makanan. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair:
“Maka jika engkau menanyakan kepada kami tentang apa yang kami alami, maka sesungguhnya kami adalah orang-orang kecil dari kalangan manusia yang diberi makan”
Yang mereka kehendaki di sini adalah bahwa dia terkena sihir yang memiliki jin yang datang kepadanya menyampaikan kalam yang telah dia dengar, kemudian Nabi SAW membacanya. Di antara mereka ada yang berkata bahwa beliau adalah seorang penyair, ada yang yang berkata bahwa beliau adalah dukun, ada yang berkata bahwa beliau adalah orang gila, dan ada yang berkata bahwa beliau adalah ahli sihir. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar) (48)) yaitu mereka tidak mendapat petunjuk kepada kebenaran dan tidak mendapati jalan keluar darinya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Isra ayat 47: Yakni Kami cegah mereka dari mengambil manfaat ketika mendengarkan Al Qur’an, karena Kami mengetahui niat mereka yang buruk, di mana mereka ingin mencari-cari kesalahan untuk mencelamu. Mendengarnya mereka bukan untuk mengambil petunjuk dan menerima yang hak karena mereka sudah kokoh untuk tidak mengikutinya.
Dalam bisik-bisik mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 47
Apa yang dilakukan kaum musyrik itu tidak luput dari pengetahuan Allah. Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan engkau, bahwa mereka melecehkan kamu dan mencari-cari celah untuk menolak kebenaran Al-Qur'an, dan sewaktu mereka berbisik-bisik di antara mereka sendiri untuk mendustakan Al-Qur'an, yaitu ketika orang-orang zalim itu berkata, kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir. Allah memerintahkan kepada rasul, lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu, dengan menggunakan kata-kata seperti dukun, penyair, penyihir, gila, dan sebagainya, karena itu mereka menjadi sesat, jauh dari petunjuk tuhan, dan tidak dapat lagi menemukan jalan yang benar menuju kepadanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah variasi penjabaran dari beragam mufassirin mengenai makna dan arti surat Al-Isra ayat 47 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk ummat. Dukunglah perjuangan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.