Surat An-Nahl Ayat 117
مَتَٰعٌ قَلِيلٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Arab-Latin: Matā'ung qalīluw wa lahum 'ażābun alīm
Artinya: (Itu adalah) kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Berkaitan Surat An-Nahl Ayat 117
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 117 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beraneka penjabaran dari para ulama terhadap kandungan surat An-Nahl ayat 117, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kekayaan mereka di dunia adalah kekayaan yang akan sirna lagi sedikit, dan bagi mereka di akhirat siksaan yang menyakitkan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
117. Bagi mereka kesenangan yang sedikit dan rendah, hasil dari hawa nafsu yang mereka ikuti, dan bagi mereka azab yang pedih pada hari Kiamat.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
117. مَتٰعٌ قَلِيلٌ (kesenangan yang sedikit)
mereka mendapatkan sedikit kesenangan dengan perkataan mereka yang menghalalkan dan mengharamkan sesuai hawa nafsu mereka.
وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (dan bagi mereka azab yang pedih)
Yang mereka masuki di akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
117. Bagi mereka itu sedikit nikmat yang akan sirna di dunia. Dan bagi mereka itu azab yang sangat pedih di akhirat.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kesenangan yang sedikit dan bagi mereka azab yang pedih
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
117. Jika mereka sempat bersenang-senang di dunia, maka sesungguhnya “itu (adalah) kesenangan yang sedikit,” dan tempat kembali mereka adalah neraka “dan mereka mendapatkan azab yang pedih.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 114-117
Allah SWT memberitahukan kepada hamba-hambaNya yang mukmin untuk memakan rezekiNya yang halal dan baik, dan bersyukur kepadaNya atas hal itu. Sesungguhnya Dia adalah Dzat yang memberi nikmat itu kepada mereka yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya. Kemudian Allah SWT menyebutkan sesuatu yang Dia haramkan atas mereka, karena di dalamnya terkandung mudharat bagi mereka, dalam agama dan urusan dunia mereka; yaitu bangkai, darah, dan daging babi: (dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah) yaitu hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah. Sekalipun demikian: (tetapi barang siapa yang terpaksa memakannya) yaitu dia membutuhkannya tanpa melakukan kezaliman dan melampaui batas (Maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Telah dijelaskan pembahasan yang semisal dengan ayat ini dalam surah Al-Baqarah; sehingga tidak perlu diulangi lagi dalam, segala puji bagi Allah.
Kemudian Allah melarang dari menempuh jalan orang-orang musyrik yang menghalalkan dan mengharamkan sesuatu hanya berdasarkan nama-nama dan istilah-istilah yang mereka ada-adakan menurut pendapat mereka sendiri berupa bahirah, saibah. washilah, ham dan lainnya yang menjadi hukum bagi mereka yang mereka buat-buat sendiri di masa Jahiliyah.
Lalu Allah SWT berfirman: (Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, "Ini halal dan ini haram," untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah) Termasuk ke dalam pengertian ini setiap orang yang mengadakan suatu bid'ah yang tidak ada sandarannya dari hukum syara', atau dia menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah, atau mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah, berdasarkan pendapat dan hawa nafsunya. Huruf “maa” dalam firmanNya: (apa yang disebut-sebut) adalah “maa masdariyah”, yakni janganlah berkata dusta terhadap apa yang disebut lidah kalian.
Kemudian Allah SWT memperingatkan atas hal itu, lalu berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung) yaitu di dunia, dan tidak pula di akhirat. Adapun di dunia, maka itu hanya kesenangan sementara. Adapundi akhirat maka bagi mereka itu azab yang pedih, Sebagaimana Allah berfirman: (Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras (24)) (Surah Luqman) dan (Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung (69) (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka (70)) (Surah Yunus)
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna ayat:
Kesenangan yang sedikit” sekalipun mereka bersenang-senang sedikit dengan harta, anak keturunan, kemuliaan, dan kekuasaan, itu semua hanyalah kesenangan yang sangat sedikit sekali. Seorang yang memiliki ini tidak serta merta dianggap sebagai orang yang bahagia dan beruntung, karena apa yang akan ia hadapi adalah azab akhirat yang pedih lagi abadi yang tidak ada habisnya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat An-Nahl ayat 117: Di dunia.
Di akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 117
Jika mereka mengada-adakan kebohongan terhadap Allah lalu memperoleh kebaikan, ingatlah bahwa sesungguhnya itu hanyalah kesenangan yang sedikit dan segera musnah; dan ingatlah pula bahwa setelah itu mereka akan mendapat azab yang pedih sebagai balasan atasnya. Dan ingatlah, wahai nabi Muhammad, bahwa terhadap orang yahudi kami haramkan banyak hal, di antaranya apa yang telah kami ceritakan dahulu kepadamu di ayat yang lain (al-an'a'm/6: 146). Kami tidak menzalimi mereka dengan mengharamkan semua itu, justru merekalah yang menzalimi diri sendiri dengan berbuat berbagai kemaksiatan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beraneka penafsiran dari kalangan ahli ilmu berkaitan makna dan arti surat An-Nahl ayat 117 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita semua. Dukung kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.