Surat An-Nahl Ayat 53
وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْـَٔرُونَ
Arab-Latin: Wa mā bikum min ni'matin fa minallāhi ṡumma iżā massakumuḍ-ḍurru fa ilaihi taj`arụn
Artinya: Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Mengenai Surat An-Nahl Ayat 53
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 53 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir berharga dari ayat ini. Didapatkan variasi penjelasan dari para mufassirin berkaitan isi surat An-Nahl ayat 53, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan apa saja yang ada pada kalain beruapa kenikmatan hidayah kesehatan jasmani keluasan rizki dan anak dan lain-lain, maka itulah adalah dari Allah semata, Dia lah pemberi kenikmatan-kenikmatan itu kepada kalian. Kemudian bila turun kepada kalian penyakit, bala dan paceklik, maka kepada Allah lah kalian riuh dengan doa.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
53-54. Hai manusia, apa yang telah Allah berikan kepada kalian merupakan bentuk karunia dan kebaikan-Nya; namun mengapa jika kalian tertimpa musibah maka hanya kepada-Nya kalian meminta pertolongan, dan jika Allah telah mengabulkan permintaan kalian dan menghilangkan musibah tersebut, sebagian kalian berpaling dengan menyekutukan-Nya?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
53. Nikmat apapun yang ada pada kalian -wahai manusia-, baik nikmat agama atau dunia, maka itu semua dari Allah, bukan dari selain-Nya. Kemudian manakala kalian ditimpa ujian, sakit atau kemiskinan, maka hanya kepada Allah semata kalian berdoa dengan merendahkan diri agar Dia menghilangkannya dari kalian. Siapa yang memberikan kenikmatan dan menghilangkan kesulitan, maka Dia lah semata yang berhak disembah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
53. وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ (Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu)
Berupa segala kenikmatan dengan segala jenisnya.
فَمِنَ اللهِ ۖ( maka itu dari Allah-lah)
Baik itu kenikmatan agama, yaitu pengetahun tentang kebenaran yang sesungguhnya dan pengetahuan tentang kebaikan untuk dapat diamalkan; maupun kenikmatan dunia seperti kenikmatan pada jiwa, jasad, atau dari faktor luar seperti dari harta benda dan lainnya.
Segala kenikmatan ini berasal dari Allah. Oleh sebab itu wajib bagi orang yang berakal untuk bersyukur kepada Pemberi segala kenikmatan tersebut.
ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْـَٔرُونَ(dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan)
Yakni memohon agar itu dihilangkan.
Makna (الضر) yakni penyakit, musibah, kemiskinan, kekeringan, dan segala yang memberi kemudharatan kepada manusia.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
53. Dan kalian itu tidak memiliki nikmat agama dan nikmat dunia kecuali hanya dari Allah. Lalu ketika kalian ditimpa penderitaan berupa sakit, kefakiran dan kebutuhan (mendesak), maka hanya kepadaNyalah kalian mengemis agar diangkat penderitaan itu
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Segala nikmat yang ada pada kalian itu dari Allah. Kemudian apabila kalian ditimpa} kalian ditimpa {kemudaratan, maka kepadaNyalah kalian meminta pertolongan} kalian menyeru memohon pertolongan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
53. “dan apa saja nikmat yang ada padamu” nikmat lahiriah ataupun batiniah, ”maka dari Allah lah (datangnya)” tiada seorangpun yang menyertai Allah di dalamnya, ”kemudian bila kamu ditimpa oleh kemudaratan” baik berupa kemiskinan, penyakit, dan keadaan yang menyulitkan, ”maka hanya kepadaNyalah kamu meminta pertolongan” maksudnya mendengung dengungkan doa dan permohonan karena kalian mengetahui, bahwa tidak ada yang sanggup menyingkirkan keburukan dan kesengsaraan selain Dia. Dialah satu satunya Dzat yang memegang kendali pencurahan karunia kepada kalian berupa apa saja yang kalian inginkan, dan membelokkan apa saja yang kalian benci. Dialah Dzat yang tidak sepatutnya ibadah dikerjakan kecuali diarahkan kepadaNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 51-55
Allah SWT memberitahukan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, dan bahwa peribadatan itu hanya kepada Nya, tidak ada sekutu bagiNya. Sesungguhnya Dialah yang memiliki, menciptakan, dan pemilik segala sesuatu (dan untuk-Nyalah ketaatan itu selama-lamanya) Mujahid, Ikrimah, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa maknanya adalah selama-lamanya.
Mujahid berkata bahwa maknanya adalah murni hanya kepadaNya, yaitu hanya kepadaNya peribadatan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi. Sebagaimana firmanNya: (Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nyalah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan (83)) (Surah Ali Imran) Ini berdasarkan pendapat Ikrimah, maka termasuk dalam bagian "kebaikan". Adapun berdasarkan pendapat Mujahid, maka termasuk dalam bagian "Perintah". yaitu, takutlah dan janganlah menyekutukan Aku dengan sesuatu apa pun, dan murnikanlah ketaatan kalian hanya kepadaKu. Sebagaimana firmanNya: (Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)) (Surah Az-Zumar: 3)
Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa Dialah yang memiliki manfaat dan mudharat, dan bahwa segala sesuatu yang ada pada hamba-hambaNya berupa rezeki, nikmat, kesehatan, dan pertolongan hanya dari karunia dan kebaikanNya kepada mereka (dan bila kalian ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nyalah kalian meminta pertolongan) yaitu karena kalian telah mengetahui bahwa tidak ada seorang pun yang dapat melenyapkan sesuatu kecuali Allah, maka sesungguhnya kalian dalam keadaan darurat, kalian meminta pertolongan kepadaNya dengan permintaan yang sangat mendesak. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan apabila kalian ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kalian seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan kalian ke daratan, kalian berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih) (Surah Al-Isra: 67) Di sini Allah berfirman: (Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari kalian, .tiba-tiba sebagian dari kalian mempersekutukan Tuhannya (54), biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka) Dikatakan bahwa huruf “lam” di sini adalah “Lam Al-’Aqibah” menunjukkan makna akibat. Dikatakan bahwa huruf “lam” bermakna “ta'lil”; yaitu, Kami tetapkan hal itu bagi mereka agar mereka kafir, yakni mereka menyembunyikan dan mengingkari nikmat Allah kepada mereka. Padahal Dialah yang melimpahkan nikmat-nikmat itu kepada mereka, Dialah yang melenyapkan bahaya itu dari mereka. Kemudian Allah SWT mengancam mereka melalui firmanNya: (maka bersenang-senanglah kalian) yaitu, berbuatlah sesuai kehendak kalian, dan bersenang-senanglah sebentar dalam hal itu (Kelak kalian akan mengetahui) akibat dari hal itu
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata: (فَإِلَيۡهِ تَجَۡٔرُونَ) fa`ilaihi taj`aruun : “maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” Kalian mengangkat suara ketika berdoa kepada-Nya memohon kesembuhan.
Makna ayat:
Firman-Nya “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu maka dari Allah.” Allah ta’ala mengabarkan tentang kenyataan orang-orang yang mengingkari-Nya kemudian menjelaskan kepada mereka bahwa segala nikmat yang ada pada mereka baik besar maupun kecil seperti kesehatan, harta, dan anak, maka itu semua adalah dari Allah ta’ala Yang Menciptakan mereka, dan Pemberi kehidupan kepada mereka bukan salah satu dari mereka (berhala). Kemudian dalil yang menunjukkan pada hal itu, yaitu naluri alami mereka, ketika mereka tertimpa keburukan seperti kemiskinan dan sakit atau perubahan keadaan seperti takut tenggal di laut mereka mengangkat suara seraya meminta pertolongan kepada Allah, memohon kepada-Nya agar menghilangkan keburukan atau menyelamatkan mereka dari kebinasaan. Firman-Nya “Dan apabila kamu ditimpa oleh kemudharatan maka hanya kepada-Nya-lah” tidak kepada yang lain “kamu meminta pertolongan” mengangkat suara mereka untuk berdoa dan memohon pertolongan kepada-Nya subhanahu wa ta’ala.
Pelajaran dari ayat:
• Seluruh nikmat yang ada pada seorang hamba, baik kecil maupun besar adalah dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat An-Nahl ayat 53: Baik yang nampak maupun yang tersembunyi.
Bukan dari selain-Nya.
Seperti kemiskinan dan penyakit.
Dengan mengeraskan suara, karena kamu mengetahui, bahwa hanya Dia saja yang mampu menghindarkan bahaya. Oleh karena Dia yang memberikan apa yang kamu cintai dan menghindarkan apa yang kamu benci, maka hanya Dia saja yang berhak diibadahi. Akan tetapi, kebanyakan manusia menzalimi diri mereka sendiri, mereka ingkari nikmat Allah yang telah menyelamatkan mereka dari musibah, sehingga ketika telah hilang musibah itu, sebagian di antara mereka menyekutukan-Nya dengan sesuatu.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 53
Dan bagaimana bisa kamu tidak beribadah dan taat kepada-Nya, padahal segala nikmat, baik yang ada pada diri-Mu maupun yang kamu nikmati dalam kehidupanmu, bersumber dari Allah yang maha pemurah' jika dia mencabut nikmat-nikmat itu, tentu kamu tidak akan bisa hidup. Kemudian apabila kamu ditimpa sedikit kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu segera meminta pertolongan agar kesengsaraan itu dihilangkan dari kamu. Kemudian apabila dia yang mahakuasa dan maha esa telah menghilangkan bencana dan kesengsaraan itu dari kamu, ketaatanmu kepadanya bukannya bertambah, malah sebagian kamu berpaling lalu mempersekutukan tuhan penolongmu dengan yang lain.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beberapa penjabaran dari kalangan ahli ilmu terhadap isi dan arti surat An-Nahl ayat 53 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita bersama. Support kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.