Surat Al-Hijr Ayat 72

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِى سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ

Arab-Latin: La'amruka innahum lafī sakratihim ya'mahụn

Artinya: (Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)".

« Al-Hijr 71Al-Hijr 73 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Hijr Ayat 72

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hijr Ayat 72 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah berharga dari ayat ini. Ada kumpulan penafsiran dari para ulama berkaitan makna surat Al-Hijr ayat 72, antara lain sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

72-73. Allah yang mahapencipta bersumpah dengan siapa saja yang Dia kehendaki dan dengan apa saja yang Dia kehendaki, adapun makhluk, tidak boleh baginya bersumpah kecuali dengan nama Allah, dan (disini) Allah bersumpah dengan hidupnya Muhammad sebagai penghormatan baginya. ”sesungguhnya kaum luth dalam kelalaian yang parah, mereka berjalan tak tentu arah dan semakin tidak terbendung, sampai akhirnya suara petir siksaan menyambar mereka pada waktu terbitnya matahari.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

72-73. Allah bersumpah dengan kehidupan Rasulullah Muhammad sebagai penghormatan baginya -dan tidak ada yang boleh bersumpah dengan hal ini kecuali Allah- dan penegasan atas kemurkaan-Nya terhadap kaum Luth yang tenggelam dalam kesesatan dan enggan menerima nasehat, sehingga mereka dibinasakan dengan suara yang menggelegar pada waktu terbitnya matahari.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

72. Dan demi hidupmu -wahai Rasul- sesungguhnya kaum Lūṭ benar-benar terkekang oleh nafsu syahwat mereka yang kotor.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

72. لَعَمْرُكَ (Demi umurmu)
Para ahli tafsir bersepakat bahwa yang dimaksud dengan kata ini adalah sumpah dari Allah ta’ala dengan umur Nabi Muhammad.
Allah bersumpah dengan makhluk-makhluk-Nya sesuai kehendak-Nya, seperti bintang, waktu dhuha, matahari, malam, dan lain sebagainya.

إِنَّهُمْ لَفِى سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ(sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)”)
Makna (السكرة) disini adalah keadaan bergejolaknya syahwat yang diharamkan.
Yakni mereka dalam kesesatan yang mereka lakukan tanpa kesadaran.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Mereka disifati dengan kemabukan yang merupakan tanda rusaknya akal, dan terombang-ambing yang menandakan rusaknya penglihatan; oleh karena itu ketergantungan seseorang dengan suatu gambar dapat dipastikan akalnya telah rusak, dan pengihatannya yang terombang-ambing, serta hatinya sedang mabuk.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

72. Allah berfirman dengan sumpah: “Demi umurmu wahai Muhammad, sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan atau kesesatan”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

“Demi umurmu} demi kehidupanmu wahai Muhammad {sesungguhnya mereka dalam keadaan mabuk mereka itu} kesesatan dan kelalaian mereka {terombang-ambing} ragu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

71-72. “luth berkata” kepada mereka lantaran semakin gentingnya keadaan yang menghimpitnya ”inilah putri putri (negeriku) (kawinlah dengan mereka) jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)”, mereka tidak mempedulikan penuturannya. karena itu, Allah berkata kepada RasulNya, Muhammad ”demi umurmu (Muhammad) sesungguhnya mereka terombang ambing di dalam kemabukan (kesesatan)” kemabukan (mereka) ini, adalah mabuk cinta untuk melakukan perbuatan keji yang mana mereka itu sudah tidak mempedulikan cercaan dan celaan atas perbuatan itu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 67-72
Allah SWT memberitahukan tentang kedatangan kaum nabi Luth kepadanya ketika mereka mengetahui tamu-tamunya yang berwajah tampan, dan mereka datang kepada nabi Luth dengan perasaan yang sangat gembira karena tamu-tamunya itu (Luth berkata, "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kalian memberi malu (kepadaku) (68) dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian membuat aku terhina” (69)) Hal ini dikatakan oleh nabi Luth sebelum dia mengetahui bahwa tamu-tamunya itu adalah utusan Allah, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam konteks surah Hud. Adapun di sini penyebutan bahwa mereka adalah utusan-utusan Allah didahulukan, lalu Dia menghubungkan dengan penyebutan kedatangan kaumnya dan bantahannya kepada kaumnya. Akan tetapi, huruf “wawu” tidak menunjukkan pengertian tertib, terlebih lagi jika ada dalil yang menunjukkan kebalikannya. Lalu mereka berkata kepadanya sebagai jawaban mereka: (Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?) yaitu, kami tidak melarangmu menerima seorang tamu pun. Lalu nabi Luth memberikan petunjuk kepada mereka kepada wanita-wanita mereka. Tuhan mereka menjadikan untuk mereka apa yang ada pada kaum wanita berupa farji yang diperbolehkan. Telah disebutkan pembahasan hal itu dengan penjelasan tentang itu sehingga tidak butuh diulangi lagi. Semua ini terjadi, dan mereka dalam keadaan lengah dari apa yang ditimpakan dan meliputi mereka berupa ujian, dan apa yang akan ditimpakan kepada mereka di pagi harinya berupa azab yang menetap. Oleh karena itu Allah SWT berfirman kepada nabi Muhammad SAW: (Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan) (72)) Allah SWT bersumpah dengan menyebut kehidupan Nabi SAW dan dalam hal ini terdapat penghormatan yang besar dan kedudukan yang tinggi bagi beliau.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,"Allah tidak menciptakan dan menjadikan makhluk yang lebih mulia daripada nabi Muhammad SAW, dan aku belum pernah mendengar Allah bersumpah dengan menyebut kehidupan seseorang selain beliau" Allah SWT berfirman: (Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan). (72)) dia berkata yaitu demi hidup dan usiamu, dan keberadaanmu di dunia (Sesungguhnya mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan))
Qatadah berkata tentang firmanNya, (kemabukan mereka) yaitu dalam kesesatan mereka (mereka terombang-ambing) yaitu bermain-main.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya, (demi hidupmu) kehidupanmu (Sesungguhnya mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan)) dia berkata yaitu terombang-ambing.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata: (لَفِي سَكۡرَتِهِمۡ يَعۡمَهُونَ) lafii sakratihim ya’mahuun : “sungguh mereka terombang-ambing di dalam kemabukan mereka.” terombang-ambing dalam kesesatan mereka dan besarnya nafsu mereka sehingga menghilangkan akal mereka.

Makna ayat: Firman-Nya ta’ala “Demi umurmu sungguh mereka terombang-ambing dalam kemabukan mereka.” yaitu demi hidupmu wahai Rasul Kami, sesungguhnya mereka, kaum Luth “dalam kemabukan.” Dalam kesesatan yang menghilangkan akal mereka, sampai mereka jatuh kederajat yang paling rendah lebih rendah dari derajat hewan. “terombang-ambing” bingung,

Pelajaran dari ayat:
• Kemuliaan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana Allah ta’ala bersumpah dengan umur beliau pada firman-Nya (لعمرك).


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Hijr ayat 72: Orang Arab biasa bersumpah dengan umur seseorang. Di sini Allah bersumpah dengan umur atau kehidupan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memuliakan beliau. Namun perlu diketahui, bahwa bagi kita dilarang bersumpah dengan nama selain Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللهِ فَقَدْ كَفَرَ اَوْ اَشْرَكَ

“Barang siapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirk.” (HR. Tirmidzi dan ia menghasankannya)

Mereka tidak peduli lagi dengan kritik dan celaan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hijr Ayat 72

Sebelum melanjutkan kisah kaum nabi lut, Allah berfirman, demi umurmu, wahai nabi Muhammad atau nabi nuh, sungguh mereka, yakni kaum nabi lut terus saja terombang-ambing dalam kemabukan sehingga tidak akan menyadari kesesatan mereka. Dalam keadaan yang demikian itu maka mereka dibinasakan oleh Allah dengan suara keras yang mengguntur yang terjadi ketika matahari akan terbit.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjelasan dari kalangan mufassir terkait isi dan arti surat Al-Hijr ayat 72 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita semua. Dukung dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Cukup Sering Dilihat

Terdapat banyak halaman yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Lail, Luqman 13, Maryam, Yasin 9, At-Taubah 40, Al-Fatihah 6. Ada pula Dua (2) Terakhir al-Baqarah, Al-Hujurat 10, ‘Abasa, Al-Baqarah 285-286, An-Naas, Al-Ma’idah 32.

  1. Al-Lail
  2. Luqman 13
  3. Maryam
  4. Yasin 9
  5. At-Taubah 40
  6. Al-Fatihah 6
  7. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  8. Al-Hujurat 10
  9. ‘Abasa
  10. Al-Baqarah 285-286
  11. An-Naas
  12. Al-Ma’idah 32

Pencarian: waidza batostum batostum jabarin artinya, al bagarah, al a'raf ayat 143, an-nisa ayat 29, wama muhammadun illa rasul

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: