Surat Al-Hijr Ayat 47
وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَٰنًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَٰبِلِينَ
Arab-Latin: Wa naza'nā mā fī ṣudụrihim min gillin ikhwānan 'alā sururim mutaqābilīn
Artinya: Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Tentang Surat Al-Hijr Ayat 47
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hijr Ayat 47 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah menarik dari ayat ini. Terdapat bermacam penjelasan dari kalangan mufassirun terkait kandungan surat Al-Hijr ayat 47, sebagiannya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
45-48. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi apa yang dilarang, akan ada di Kebun-kebun dan di sungai-sungai yang mengalir. Dikatakan kepada mereka, “Masuklah kalian kedalam kebun-kebun ini dengan selamat dari seluruh keburukan dan aman dari semua siksaan.” Dan kami telah mencabut sifat-sifat buruk dari diri hati-hati mereka, seperti kedengkian dan dari permusuhan. Mereka hidup di dalam surga dalam keadaan bersaudara, di mana saling mencintai satu dengan yang lain, mereka duduk di singgasana yang besar, wajah mereka saling menyapa untuk menjalin hubungan dan cinta. Di dalamnya mereka tidak merasa lelah dan payah Dan mereka di dalamnya hidup abadi di selamanya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
47. Dan Kami mencabut kedengkian dan kebencian yang ada di dalam dada mereka, Kami menjadikan mereka saudara-saudara yang saling mengasihi, duduk di atas dipan-dipan besar, yang sebagian mereka saling memandang kepada sebagian lainnya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
47. وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ (Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka)
Makna (الغل) yakni kedengkian dan permusuhan.
إِخْوٰنًا (sedang mereka merasa bersaudara)
Yakni saudara seagama dan mereka saling mengasihi.
عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِينَ(duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan)
Yakni mereka saling bertatap muka.
Makna (السرير) yakni tempat duduk yang tinggi yang disiapkan untuk tempat kebahagiaan.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib dengan sanad yang berbeda-beda, bahwa ia berkata kepada Ibnu Thalhah: sungguh aku benar-benar berharap aku dan ayahmu termasuk orang-orang yang dimaksud dalam firman Allah:
وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍ إِخْوٰنًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِينَ
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
47. Kami telah melenyapkan segala rasa dendam, hasad yang berada dalam hati mereka para penghuni surga, sedang mereka bersaudara dan saling mencintai, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan yang tinggi. Ayat ini turun untuk Abu Bakar dan Umar sebab terlepasnya belenggu Jahiliyyah antara Bani Hasyim, Bani Addi dan Bani Tamim
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kami mencabut} Kami mengeluarkan {apa yang ada dalam hati mereka yang berupa dendam} dendam dan permusuhan {Mereka bersaudara duduk di atas dipan dengan berhadap-hadapan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
47. “dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka” maka hati mereka senantiasa selamat dari setiap dendam, kedengkian, bersih lagi saling mencintai kepada sesama “sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap hadapan diatas dipan dipan” hal ini menunjukan tentang terjadinya saling berkunjung dan bertemu serta kesopanan etika diantara mereka karena setiap orang saling berhadapan dengan yang lain, tidak membelakanginya duduk bertelekan pada dipan dipan yang berhiaskan kasur, permata, dan berbagai batu batu mulia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 45-50
Setelah Allah menyebutkan keadaan penghuni neraka, lalu Allah mengiringkannya dengan menyebutkan penghuni surga, bahwa mereka berada di dalam taman-taman dan mata airnya banyak. Firman Allah: (Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera) yaitu dalam keadaan selamat dari penyakit dan kalian selalu dalam keadaan sejahtera (lagi aman) yaitu dari semua ketakutan dan keterkejutan, dan janganlah kalian takut akan dikeluarkan, dan jangan pula takut akan terputus dan mati
Firman Allah: (Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedangkan mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan (47))
Disebutkan dalam hadits shahih melalui riwayat Qatadah, telah bercerita kepada kami Abu Al-Mutawakkil An-Naji bahwa Abu Sa'id Al-Khudri bercerita kepada mereka, bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Orang-orang mukmin diselamatkan dari neraka, lalu mereka ditahan di atas sebuah jembatan di antara surga dan neraka. Maka sebagian dari mereka menyangkut perkara penganiayaan yang pernah terjadi di antara mereka ketika di dunia. Sehingga mereka dibersihkan dan disucikan, lalu mereka diizinkan untuk masuk surga”
Terkait firman Allah, (Mutaqabilin) Mujahid berkata bahwa artinya sebagian dari mereka tidak membelakangi sebagian yang lainnya.
Firman Allah: (Mereka tidak merasa lelah di dalamnya) yaitu, merasa lelah dan sakit, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim,”Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku agar menyampaikan berita gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah di dalam surga terbuat dari bambu, tidak ada kegaduhan di dalamnya dan tidak pula kelelahan”
Firman Allah: (dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan darinya) sebagaimana yang disebutkan dalam hadits,”Dikatakan kepada ahli surga,"Sesungguhnya kalian tetap sehat dan tidak akan sakit selama-lamanya. Sesungguhnya kalian tetap hidup dan tidak akan mati selama-lamanya. Sesungguhnya kalian tetap muda dan tidak akan tua selama-lamanya. Dan sesungguhnya kalian tetap tinggal di dalam surga dan tidak akan pindah darinya selama-lamanya”
Allah SWT berfirman (mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah darinya (108)) (Surah Al-Kahfi)
Firman Allah: (Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (49) dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih (50)) yaitu, beritahukanlah wahai Muhammad kepada hamba-hambaKu, bahwa Aku adalah Tuhan yang mempunyai rahmat dan mempunyai azab yang sangat pedih. Telah dijelaskan sebelumnya pembahasan ayat yang mulia ini, yang menunjukkan dua kedudukan yaitu harapan dan ketakutan.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata:
(وَنَزَعۡنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنۡ غِلٍّ) wa naza’naa maa fii shudhuurihim min ghill : “Dan Kami cabut dari dada mereka berupa kebencian.” : iri, dengki, permusuhan, dan perseteruan.
(عَلَىٰ سُرُرٖ مُّتَقَٰبِلِينَ) ‘alaa suruim mutaqaabiliin : “Di atas dipan-dipan saling berhadapan.” Yaitu saling melihat satu sama lain, selama mereka duduk, ketika mereka telah pergi, dipan itu akan berputar sehingga tidak bisa melihat satu sama lain lagi.
Makna ayat:
Firman-Nya (وَنَزَعۡنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنۡ غِلٍّ) “Dan Kami hilangkan dari dada mereka berupa kebencian.” Yaitu, Allah tidak menyisakan pada dada para penghuni surga hal yang dapat mengurangi kenikmatan surga atau mengeruhkan kebersihannya, seperti kebencian, iri, permusuhan, dan perseteruan. Firman-Nya : (إِخۡوَٰنًا عَلَىٰ سُرُرٖ مُّتَقَٰبِلِينَ) “(sedang mereka merasa) bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” Ketika hati mereka sudah bersih dari segala sesuatu yang dapat mengurangi dan mengkeruhkan kenikmatan surga, mereka berada di dalam kasih sayang satu sama lain, saling bersaudara, mereka disatukan dalam satu majlis duduk bersama saling berhadapan, ketika mereka ingin kembali ke istana mereka masing-masing, dipan itu berputar sehingga mereka tidak bisa melihat satu sama lain lagi.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Hijr ayat 47: Yakni satu sama lain tidak melihat tengkuk saudaranya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka saling menziarahi dan berkumpul bersama, adab dan akhlak mereka sangat mulia, di mana masing-masing berhadap-hadapan dan tidak membelakangi, sambil bertelekan di atas dipan-dipan yang dihiasi permadani, mutiara dan berbagai perhiasan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hijr Ayat 47
Allah menjelaskan dalam ayat-ayat berikut kondisi kejiwaan dan hubungan timbal-balik di antara orang-orang yang bertakwa di surga. Allah menyatakan, dan di surga kelak akan kami lenyapkan segala rasa dendam, benci, dengki, dan iri yang ada dan terpendam dalam hati mereka selama di dunia. Dengan demikian, mereka merasa bersaudara dan bersahabat satu dengan lainnya dalam suasana bahagia dan gembira. Mereka duduk saling berhadapan di atas dipan-dipan yang telah disiapkan bagi mereka. (lihat: surah al-wa'qi'ah/56: 15'23)selain itu, mereka juga tidak merasa lelah, letih, maupun jenuh di dalamnya. Mereka tidak lagi perlu bersusah payah melakukan berbagai usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, seperti yang dulu mereka lakukan di dunia. Apa saja yang mereka butuhkan sudah tersedia di dalam surga, dan lebih dari itu, mereka pun tidak akan dikeluarkan darinya; mereka kekal dalam kenikmatan surga itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penjelasan dari para ahli tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-Hijr ayat 47 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita semua. Bantu syi'ar kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.