Surat Al-Hijr Ayat 41
قَالَ هَٰذَا صِرَٰطٌ عَلَىَّ مُسْتَقِيمٌ
Arab-Latin: Qāla hāżā ṣirāṭun 'alayya mustaqīm
Artinya: Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Terkait Surat Al-Hijr Ayat 41
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hijr Ayat 41 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapatkan sekumpulan penjabaran dari para pakar tafsir terhadap makna surat Al-Hijr ayat 41, antara lain sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
41-42. Allah berfirman, “Ini adalah jalan lurus, tengah-tengah, yang menghantarkan kepadaKu dan pada tempat kemuliaanKu. Sesungguhnya hamba-hambaKu yang ihklas kepadaKu, Aku tidak akan menjadikan bagimu kekuasaan terhadap hati-hati mereka untuk menyesatkan mereka dengan itu dari jalan lurus. Akan tetapi, kekuasaanmu hanya ada pada orang yang mengikutimu, dari kalangan orang-orang yang sesat lagi menyekutukan Allah yang rihda dengan kekuasaanmu dan ketaatan kepadamu, sebagai ganti ketaatan kepadaku.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
41-42. Allah menjawab pernyataannya itu: “Ini adalah jalan yang Aku tetapkan dan sunnah-Ku yang tidak akan berubah: ‘Sungguh hamba-hamba-Ku yang beriman tidak akan mampu kamu sesatkan, melainkan hamba-hamba-Ku yang kafir yang mengikutimu dalam kekafiran dan kemaksiatan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
41. Allah berfirman, "Ini adalah jalan lurus yang menyampaikan kepada-Ku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
41. قَالَ هٰذَا صِرٰطٌ عَلَىَّ مُسْتَقِيمٌ (Allah berfirman: “Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya))
Yakni wajib bagi-Ku untuk menjaganya, yaitu dengan tidak memberimu kekuasaan atas hamba-hamba-Ku.
Pendapat lain mengatakan maknanya adalah seperti perkataanmu saat mengancam seseorang “aku akan menghalangi jalanmu.”
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
41. Allah berfirman: “Menjaga hamba-hamba-Ku yang senantiasa ikhlas adalah menjadi tanggungjawab-Ku, dan bukan wewenangmu atas penjagaan terhadap mereka.”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dia} Allah SWT {berfirman,“Ini adalah jalan lurus} jalan yang lurus untuk kembali kepadaku, tidak ada belokan di dalamnya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
41. Allah berfirman ”ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku lah (menjaganya)” maksudnya jalan yang pertengahan, mengantarkan kepadaKu dan menuju ke tempat kemuliaanku.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 39-44
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang iblis, pembangkangan dan keangkuhannya, bahwa dia berkata kepada Tuhannya: (oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat) Sebagian ulama berkata bahwa iblis bersumpah atas nama penyesatan Allah terhadapnya.
Saya berkata,”Bisa bermakna bahwa karena Engkau telah menyesatkan aku (pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi) yaitu keturunan nabi Adam (di bumi) yaitu aku akan membuat mereka senang, menginginkan kemaksiatan dan menganjurkan serta menggiring mereka mereka untuk melakukannya (dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya) yaitu sebagaimana Engkau telah menyesatkan aku dan menakdirkanku atas hal itu, (kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka) sebagaimana Allah berfirman (Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil) (Surah Al-Isra: 62). Allah SWT berfirman seraya mengancam dan memberi peringatan (Allah berfirman, "Inilah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya)") yaitu, tempat kembali kalian semua adalah kepadaKu, maka Aku akan membalas kalian sesuai dengan amal kalian. Jika baik, maka balasannya kebaikan, dan jika buruk, maka balasannya keburukan. sebagaimana Allah SWT berfirman: (sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi (14)) (Surah Al-Fajr) Dikatakan bahwa jalan yang benar kembalinya kepada Allah dan ujungnya kepadaNya. Pendapat ini dikatakan Mujahid, Al-Hasan dan Qatadah, sebagaimana Allah berfirman: (Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus) (Surah An-Nahl: 9)
Firman Allah: (Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka) yaitu orang-orang yang Aku takdirkan mendapat petunjuk, maka tidak ada jalan bagimu kepada mereka, dan tidak juga kalian bisa sampai kepada mereka (kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat) Istisna’ munqati’
Firman Allah: (Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya (43)) yaitu neraka Jahanam adalah sesuatu yang dijanjikan bagi pengikut iblis. Sebagaimana Allah berfirman tentang Al-Qur'an: (Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya) (Surah Hud: 17) Kemudian Allah memberitahukan bahwa neraka Jahanam itu mempunyai tujuh pintu (Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka) yaitu telah ditetapkan bagi setiap pintunya akan dimasuki oleh para pengikut iblis, mereka tidak dapat menyelamatkan diri darinya. Semoga Allah melindungi kita dari sana. Masing-masing pengikut iblis memasukinya sesuai dengan amalnya, lalu dia tinggal di lapisan yang sesuai dengan amalnya.
Diriwayatkan dari Ali, dia berkata bahwa pintu-pintu neraka Jahanam itu ada tujuh, sebagiannya di atas sebagian lain. Jika pintu pertama penuh, maka pintu kedua diisi, kemudian pintu ketiga, hingga semuanya penuh.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka (44)) yaitu demi Allah merupakan tingkatan-tingkatan amal mereka.
Diriwayatkan dari Samurah bin Jundab, dari Nabi SAW, ”Sesungguhnya di antara penghuni neraka ada yang dimakan api neraka sampai batas kedua mata kakinya, dan sesungguhnya di antara mereka ada yang dimakan api neraka sampai batas pinggangnya, dan di antara mereka ada yang dimakan api neraka sampai batas tenggorokannya. Tempat-tempat mereka sesuai dengan amal mereka.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata: (هَٰذَا صِرَٰطٌ عَلَيَّ مُسۡتَقِيمٌ) haadzaa shiraathun ‘alayya mustaqiim : ini adalah jalan yang menuju kepada-Ku dan Aku lah yang akan merawat dan menjaganya.
Makna ayat: Firman-Nya ta’ala (قَالَ هَٰذَا صِرَٰطٌ عَلَيَّ مُسۡتَقِيمٌ ) “(Allah) berfirman, Inilah jalan yang menuju kepada-Ku.” Ini adalah jalan yang lurus kepada-Ku, Aku yang merawat dan menjaganya .
Pelajaran dari ayat:
• Terjaganya Para Rasul dan penjagaan Allah kepada para wali-Nya, sehingga mereka tidak tercemar kotoran dosa.
• Jalan Allah yang lurus menuju kepada-Nya ta’ala sehingga manusia bisa sampai kepada-Nya subhanahu wa ta’ala, lalu Dia menghitung perbuatan mereka, membalas mereka atas perbuatan baik dengan kebaikan, dan buruk dengan keburukan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hijr Ayat 41
Pernyataan iblis itu dijawab oleh Allah dengan berfirman, ini, yakni apa yang engkau katakan, baik yang engkau kecualikan maupun yang tidak, adalah jalan yang lurus, yang merupakan jalan kebenaran dan mengarah ke-pada-ku, yakni sesuatu ketentuan yang telah ditentukan dengan ketetapan dan kebijaksanaan-ku. Allah melanjutkan firman-Nya, sesungguhnya kamu, wahai iblis, tidak punya kuasa atas hamba-hamba-ku. Engkau tidak akan mampu menjerumuskan dan memalingkan mereka dari ketaatan kepada-ku, kecuali mereka yang mengikuti godaan-Mu dan enggan bertobat, yaitu orang yang sesat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjelasan dari para ulama terhadap kandungan dan arti surat Al-Hijr ayat 41 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita. Sokonglah kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.