Surat Ibrahim Ayat 1

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

الٓر ۚ كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَمِيدِ

Arab-Latin: Alif lām rā, kitābun anzalnāhu ilaika litukhrijan-nāsa minaẓ-ẓulumāti ilan-nụri bi`iżni rabbihim ilā ṣirāṭil-'azīzil-ḥamīd

Artinya: Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.

« Ar-Ra'd 43Ibrahim 2 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Berkaitan Dengan Surat Ibrahim Ayat 1

Paragraf di atas merupakan Surat Ibrahim Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penjabaran dari berbagai ulama tafsir mengenai kandungan surat Ibrahim ayat 1, sebagiannya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-2. Alif lam ra. Keterangan tentang huruf-huruf yang terpisah-pisah (seperti ini) telah berlalu dimuka pada permulaan surat al-baqarah. Al-qur’an ini adalah kitab yang kami wahyukan kepadamu -wahai rasul-, agar dengan itu kamu mengeluarkan manusia dari kesesatan dan penyimpangan menuju dan hidayah dan cahaya, -dengan izin tuhan mereka dan taufikNya-, menuju islam yang merupakan jalan menuju Allah yang Mahakuasa lagi Mahaterpuji dalam segala keadaan. Allah yang milikNya semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, sebagai ciptaan dan milikNya dan dibawah kendaliNya. Maka Dialah yang peribadahan wajib diarahkan kepadaNya semata. Dan akan menimpa kepada orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak mengikuti rasul-Nya pada hari kiamat nanti kebinasaan dan siksaan pedih.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

1-2. Pada awal surat al-Baqarah telah disebutkan penjelasan tentang huruf muqattha’ah, dan hikmah dari huruf-huruf ini adalah untuk menjelaskan mukjizat al-Qur’an.

Hai Rasulullah, Al-Qur’an yang mulia yang Kami turunkan -dengan kekuasaan dan keagungan Kami- kepadamu ini agar kami dapat mengeluarkan manusia dan jin dari gelapnya kekafiran dan kejahilan menuju cahaya keimanan dan hidayah dengan kehendak Sang Pencipta dan Pengatur urusan mereka; yaitu menuju agama Islam yang merupakan jalan Allah dalam kerajaan-Nya yang selalu terpuji dalam segala keadaan, jalan Allah Yang Memiliki segala yang ada di langit dan bumi yang tujuh. Adapun kebinasaan dan azab yang keras diperuntukkan bagi orang-orang yang mendustakan Allah dan para rasul-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

1. Alif Lām Rā. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. Al-Qur`ān ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu -wahai Rasul- agar kamu mengeluarkan manusia dari kekufuran, kebodohan dan kesesatan menuju iman, ilmu dan hidayah kepada agama Islam yang merupakan jalan Allah yang Maha Perkasa yang tidak dikalahkan oleh siapapun, yang Maha Terpuji dalam segala sesuatu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

1. كِتٰبٌ أَنزَلْنٰهُ إِلَيْكَ ((Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu)
Yakni wahai Muhammad ini adalah al-Qur’an, kitab yang Kami turunkan kepadamu.

لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمٰتِ إِلَى النُّورِ(supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang)
Dari gelapnya kekafiran, kebodohan, dan kesesatan menuju cahaya keimanan, ilmu, dan hidayah.

بِإِذْنِ رَبِّهِمْ(dengan izin Tuhan mereka)
Dengan izin Allah kepadamu untuk mengajari dan menyeru mereka kepada keimanan. Atau maknanya adalah bahwa tidak ada orang yang masuk kedalam cahaya keimanan kecuali dengan izin Allah.

إِلَىٰ صِرٰطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji)
Yakni jalan Allah yang jelas yang disyariatkan bagi hamba-hamba-Nya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

1. Alif, laam raa. Sebagai penekanan dan penetapan mukjizat Alquran, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surat-surat sebelumnya. Ini adalah Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu wahai Nabi untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kekafiran, kebodohan dan kesesatan menuju menuju cahaya keimanan, ilmu dan hidayah yang terang benderang dengan izin, taufik dan kemudahan dari Tuhan mereka. Yaitu menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa, Yang Menguasai kerajaan-Nya, Maha Menguasai para hamba-Nya, Yang Maha Terpuji atas setiap keadaan, dan Yang berhak atas segala pujian atas segala anugerah nikmat-Nya. FirmanNya {Ila shirath} adalah bayan bagi nur yang disebutkan terlebih dulu


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Alif Lām Rā Kitab} Al-Qur’an ini {yang Kami turunkan kepadamu agar kamu mengeluarkan manusia dari berbagai kegelapan menuju cahaya dengan izin Tuhan mereka} dengan perintah dan tuntunan Allah {menuju jalan} jalan {Tuhan Yang Maha perkasa lagi Maha Terpuji


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1-2. Allah memberitahukan bahwa Dia telah menurunkan kitabNya kepada RasulNYa Muhammad, demi kemaslahatan para makhluk. Yaitu untuk mengentaskan manusia dari kegelapan kebodohan, kekufuran, dan perangai-perangai yang buruk serta beragam maksiat menuju cahaya ilmu, iman, dan akhlak yang baik.
Firman Allah “dengan izin Rabb mereka”, maksudnya tidak akan terwujud hal yang mereka sukai karena (mencari ridha) Allah, mellainkan dengan kehendak dan pertolongan dari Allah. Hal ini mengandung anjuran bagi para hamba untuk meminta pertolongan Allah. Hal ini mengandung anjuran bagi para hamba untuk meminta bantuan kepada Rabb mereka. Kemudian Allah menerangkan arti ‘cahaya’ yang mana kitab ini memberi petunjuk mereka kepada cahaya itu seraya berfirman, “(Yaitu) menuju jalan Rabb Yang Maha Terpuji,” maksudnya jalan yang menghubungkan kepadaNya dan ke kampung kemuliaanNya, yang mencakup penguaasan imu kebenaran dan pengamalanya.
Dalam penyebutan nama Allah al- ‘aziz dan al-Hamid (Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji) sesudah penyebutan jalan yang menghubungkan menuju kemuliaanNya secara implisit, terkandung isyarat bahwa siapa saja yang menelusurinya (jalan tersebut), maka dia akan menjadi orang yang penuh kemuliaan dengan kemuliaan dari Allah, insan yang kuat meskipun tanpa pendukung kecuali Allah, terpuji dalam segala urusannya, dan akhir hidupnya pun baik. Itu semua sungguh membuktikan bahwa jalan Allah menjadi salah satu bukti kuat tentang kepemilikan Allah atas sifat-sifat yang sempurna dan agung, dan bahwa Dzat yang menegakkan jembatan tersebut adalah dzat yang mempunyai kekuasaan yang kuat, terpuji dalam setiap ucapan, tindakan dan ketetapan hukumnya, dan bahwa Dia diibadahi dengan berbagai jenis ibadah yang merupakan anak tangga menuju Sirath al-Mustaqim. Dan bahwa sebagaimana Allah menguasai kerajaan langit dan bumi, dalam aspek penciptaan, pemberian rizki dan pengaturan, maka Dia juga menguasai hak penetapan hukum atas hamba-hambaNya dengan hukum-hukum agama. Sebab mereka adalah miikNya, dan tidak sepantasnya bagi Allah membiarkan mereka begitu saja dengan sia-sia.
Usai menerangkan dalil dan buktinya, maka Allah mengancam orang-orang yang tidak patuh terhadap ketentuan tersebut. Allah berfirman, “Dan celakalah orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih,” yang tidak bisa diperkirakan kadar tingkat (kepedihaannya) dan tidak bisa dideskripsikan hakikat siksaanNya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-3
Telah disebutkan penjelasan tentang huruf-huruf terpisah di permulaan surah-surah ((Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu) yaitu, ini adalah kitab yang Kami turunkan kepadamu, wahai Muhammad. yaitu Al-Qur'an yang agung yang merupakan kitab paling mulia yang diturunkan Allah SWT dari langit kepada rasul paling mulia yang diutus Allah di bumi ini kepada semua penduduknya, baik berbangsa Arab maupun non-Arab.
(supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang) yaitu, sesungguhnya Kami mengutusmu, wahai Muhammad dengan kitab ini untuk mengeluarkan manusia dari apa yang mereka alami berupa kesesatan menuju jalan petunjuk, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran)) (Surah Al-Baqarah: 257),
Firman Allah: (dengan izin Tuhan mereka) yaitu Dia adalah Dzat yang memberi petunjuk kepada orang yang telah Dia takdirkan mendapat petunjuk melalui RasulNya yang diutus untuk membawa perintahNya untuk mereka petunjuk (menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa) yaitu Dzat yang Maha Perkasa yang tiada yang dapat menandingi dan mengalahkanNya, bahkan Dia Maha Mengalahkan semua selain Dia (lagi Maha Terpuji) yaitu Maha Terpuji dalam semua perbuatan, firman, syariat, perintah, dan laranganNya, dan Maha Benar dalam beritaNya.
Firman Allah: (Allah Yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi) Sebagian ulama membacanya dengan marfu’ dan ulama lain membacanya dengan majrur karena mengikuti sifat Allah
Firman Allah: (Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih) yaitu, kecelakaanlah bagi mereka pada hari kiamat ketika mereka menentangmu dan mendustakanmu, wahai Muhammad. Kemudian Allah menyebutkan bahwa mereka lebih menyukai kehidupan dunia daripada akhirat, yaitu mereka mendahulukan dunia dan menjadikannya di atas segalanya. Mereka bekerja untuk dunia, dan melupakan serta meninggalkan akhirat (dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah) yaitu mengikuti para rasul (dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok) yaitu mereka menghendaki agar jalan Allah bengkok, tidak lurus, dan terhambat. padahal jalan Allah itu lurus, dan orang yang menentangnya itu tidak membahayakannya, dan tidak pula orang-orang yang menghinanya. Mereka menginginkan demikian berada dalam kebodohan dan kesesatan yang jauh dari kebenaran. Tidak ada kebaikan yang diharapkan bagi mereka selama keadaan mereka demikian.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
(الٓرۚ) Alif Laam Raa : ini adalah salah satu dari huruf muqatha’ah, tertulis (الر) dan dibaca: Alif Laam Raa. Menyerahkan maknya lebih selamat, yaitu dengan perkataan: Allah lebih mengetahui maksud-Nya akan hal itu.
(كِتَٰبٌ) kitaabun : kitab yang agung ini.
(أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ) anzalnaahu ilaika : “Kami turunkan kepadamu.” Wahai Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam.
(مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ) minazh zhulumaati : “dari kegelapan” dari kegelapan kufur menuju cahaya iman.
(ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ) al-‘aziizil hamiid : “Yang Maha Perkasa dan Maha Terpuji.” Yang Maha Terpuji karena nikmat-nikmat-Nya.

Makna ayat :
Firman-Nya ta’la : (الٓرۚ) Allah lebih mengetahui maksudnya, firman-Nya : (كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ) “Kitab yang Kami turunkan kepadamu.” Yaitu kitab yang mulia yang Kami turunkan kepadamu Wahai Rasul Kami! (لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ) “agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan.” Yaitu kegelapann kufur dan kebodohan menuju cahaya iman dan ilmu syar’i, dan itu semua (بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ) “atas izin Rabbmu” dengan taufiq dan pertolongan-Nya (إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ) “menuju jalan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” Yaitu menuju jalan Yang Maha Perkasa, Yang Maha Mengalahkan dan Maha Terpuji yaitu Yang terpuji atas nikmat-nikmat dan karunia-Nya atas hamba-hamba-Nya dan seluruh makhluk.

Pelajaran dari ayat :
• Tegaknya hujjah atas mereka yang mendustakan Al-Qur’anul Karim, karena ia tersusun dari huruf-huruf yang terpotong seperti (الر) (طسم) (الم) (حم), namun mereka tidak mampu membuat yang semisalnya walau hanya satu surat.
• Penjelasan bahwa kekufuran adalah kegelapan dan iman adalah cahaya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Ibrahim ayat 1: Yakni gelapnya kebodohan, kekafiran, akhlak yang buruk serta berbagai kemaksiatan.

Yakni cahaya pengetahuan, keimanan, akhlak yang mulia serta berbagai ketaatan.

Dengan kehendak dan pertolongan-Nya. Dalam ayat ini terdapat dorongan kepada hamba agar meminta pertolongan kepada Tuhan mereka.

Yang mengandung pengetahuan terhadap kebenaran dan pengamalannya.

Menurut Syaikh As Sa’diy, disebutkan nama-Nya “Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji” setelah menyebutkan jalan yang mengarah kepada-Nya sebagai isyarat, bahwa barang siapa yang menempuh jalan itu, maka ia menjadi orang yang mulia dengan kemuliaan dari Allah, dan menjadi orang yang kuat, meskipun ia tidak memiliki pembela selain Allah, lagi terpuji dalam segala urusannya dan berkesudahan baik.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ibrahim Ayat 1

Surah ar-ra'd diakhiri dengan penegasan bahwa Allah dan orangorang yang diberi al-kitab akan menjadi saksi atas kebenaran risalah nabi Muhammad. Sebagai sambungannya, surah ibrahim ini lalu diawali dengan penjelasan bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad untuk mengajak manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya dengan izin Allah. Alif laam raa'. Ini adalah kitab Al-Qur'an yang kami turunkan kepadamu, wahai nabi Muhammad, agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kemusyrikan kepada cahaya tauhid yang terang-benderang, dengan izin tuhan, yaitu menuju jalan tuhan yang mahaperkasa lagi maha terpuji. Allah yang mahaperkasa itulah yang memiliki apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi. Bukti-bukti tentang wujud, keesaan, dan kekuasaan Allah berulang kali dijelaskan, tetapi masih banyak orang yang mengingkari. Oleh sebab itu, celakalah bagi orang yang ingkar kepada tuhan karena mereka pasti akan mendapat siksaan yang sangat berat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penjabaran dari banyak ulama mengenai isi dan arti surat Ibrahim ayat 1 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita semua. Sokong perjuangan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Banyak Dikunjungi

Terdapat berbagai materi yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 104, Al-Fatihah 7, Al-Baqarah 216, Yasin 40, Luqman 13-14, Al-Fatihah 2. Ada juga Al-Fatihah 1, Al-Baqarah 284-286, Yunus 41, Al-A’raf, Ali ‘Imran 191, Assalaamualaikum.

  1. Ali ‘Imran 104
  2. Al-Fatihah 7
  3. Al-Baqarah 216
  4. Yasin 40
  5. Luqman 13-14
  6. Al-Fatihah 2
  7. Al-Fatihah 1
  8. Al-Baqarah 284-286
  9. Yunus 41
  10. Al-A’raf
  11. Ali ‘Imran 191
  12. Assalaamualaikum

Pencarian: an nahl ayat 70, bacaan surat al mujadalah ayat 11, latin surat al baqarah ayat 284 286, mata'ul ghurur, surat yasin beserta terjemahannya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: