Surat Ar-Ra’d Ayat 29
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ طُوبَىٰ لَهُمْ وَحُسْنُ مَـَٔابٍ
Arab-Latin: Allażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti ṭụbā lahum wa ḥusnu ma`āb
Artinya: Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Penting Terkait Dengan Surat Ar-Ra’d Ayat 29
Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Ra’d Ayat 29 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah penting dari ayat ini. Diketemukan beberapa penjelasan dari banyak ahli ilmu berkaitan kandungan surat Ar-Ra’d ayat 29, misalnya seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya, dan mengerjakan amal-amal shalih, bagi mereka kebahagiaan, pandangan sejuk dan keadaan yang baik, serta tempat kembali yang baik menuju surga dan keridoan Allah.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
29. Allah memberi kabar gembira bagi orang-orang beriman yang mengerjakan amal shalih, bahwa mereka akan mendapatkan kehidupan yang bahagia yang membuat mereka ridha, dan mendapatkan tempat terbaik di surga.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
29. Orang-orang yang beriman kepada Allah, melakukan amal-amal saleh yang mendekatkan mereka kepada Allah, mereka berada di dalam kehidupan yang baik di alam Akhirat, bagi mereka adalah akhir yang baik, yaitu surga.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
29 Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik kelak di akhirat
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka itu kebahagiaan} bagi mereka itu kehidupan yang baik di akhirat {dan tempat kembali yang baik} tempat kembali
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
29. Kemudian Allah berfirman, “Orang-orang yang beriman dan beramal salih,” yaitu orang-orang yang beriman dengan sepenuh hati mereka kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya dan Hari Akhir, membuktikan keimanannya dengan amalan-amalan shalih berupa amalan-amalan hati seperti cinta Allah, rasa takut dan pengharapan kepadaNya dan amalan-amalan anggota tubuh seperti shalat dan lainnya.
“Mereka mendapatkan kebahagiaan dan tempat kembali yang baik,” mereka mendapatkan kondisi yang baik dan tempat kembali yang bagus. Balasan demikian itu, lantaraan mereka mendapatkan keridhaan Allah dan kemuliaan dariNya di dunia dan akhirat. Mereka juga memperoleh kesempurnaan dalam menikmati kenyamanan istirahat dan ketentraman yang uttuh. Termasuk hal itu adalah, pohon Thuba yang berada di surga, yang mana naungannya yang panjang tidak bisa ditempuh oleh seseorang yang berkendaraan di bawahnya selama seratus tahun lamanya, sebagaimana keterangannya tertuang dalam hadits-hadits shahih.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 27-29
Allah SWT memberitahukan tentang apak yang dikatakan orang-orang musyrik (Mengapa tidak) yaitu mengapa tidak (diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?) sebagaimana firmanNya: (maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus) (Surah Al-Anbiya: 5) Pembahasan tentang hal ini telah disebutkan beberapa kali bahwa Allah mampu memperkenankan apa yang mereka minta. Disebutkan dalam hadits bahwa Allah menurunkan wahyu kepada Rasulallah SAW ketika mereka meminta beliau mengubah bukit Shafa menjadi emas, dan mengalirkan untuk mereka mata air, serta menggeser bukit-bukit yang di sekitar Makkah, lalu menggantinya menjadi kebun-kebun,"Jika kamu mau, wahai Muhammad, Aku akan memberi mereka hal itu. Tetapi jika mereka mengingkarinya, maka Aku akan mengazab mereka dengan azab yang belum pernah Aku timpakan kepada seorang pun di alam semesta. Dan jika kamu mau, maka Aku bukakan atas mereka pintu taubat dan rahmat" Lalu Rasulullah SAW bersabda,”Tidak, bukakanlah untuk mereka pintu taubat dan rahmat” Oleh karena itu Allah SWT berfirman kepada RasulNya: (Katakanlah, "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertobat kepada-Nya”) yaitu, Dia adalah Dzat yang menyesatkan dan memberi petunjuk. Sama saja baik Dia memberikan mukjizat kepada RasulNya sesuai dengan apa yang mereka minta atau tidak memperkenankan permintaan mereka. Sesungguhnya petunjuk dan kesesatan itu tidak ada kaitannya dengan ada dan tidak adanya hal itu. sebagaimana Allah berfirman: (Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman) (Surah Yunus: 101) Oleh karena itu Allah berfirman: (Katakanlah, "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepadaNya”) yaitu Dia memberi petunjuk kepada orang yang bertaubat dan kembali kepadaNya serta memohon pertolongan dan tunduk kepadaNya ((yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah) yaitu, hati mereka senang dan tenang berada di sisi Allah, merasa tenteram ketika mengingatNya, dan ridha kepadaNya sebagai Pelindung dan Penolong. Oleh karena itu Allah berfirman (Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram) yaitu Allah berhak untuk hal itu.
(Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik (29)) Ibnu Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yaitu gembira dan tenang hatinya.
Ibrahim An-Nakha'i berkata yaitu,”Kebaikan bagi mereka”
Qatadah berkata bahwa Ini merupakan kata bahasa Arab. Seseorang berkata,"Thuba Laka" yaitu “Kamu mendapatkan kebaikan”. Dia berkata dalam riwayat lain, (tuba lahum) yaitu kebaikan bagi mereka (tempat kembali yang baik) yaitu tempat kembali. Pendapat-pendapat ini adalah sama, tidak ada pertentangan di antaranya.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata :
(طُوبَىٰ لَهُمۡ وَحُسۡنُ مََٔابٖ) thuubaa lahum wa husnu ma’aab : bagi mereka pohon Tuba di surga, dan tempat kembali yang baik, Negeri Keselamatan.
Makna ayat :
Firman-Nya : (ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ طُوبَىٰ لَهُمۡ وَحُسۡنُ مََٔابٖ) berita dari Allah ta’ala tentang apa yang telah Allah siapkan untuk orang-orang yang beriman dan beramal saleh, yaitu dengan thuuba yaitu keadaan yang indah dan baik, tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, atau sebuah pohon di surga dan tempat kembali yang baik; surga negeri keselamatan dan kenikmatan yang abadi.
Pelajaran dari ayat :
• Janji Allah ta’ala kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh dengan kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Ar-Ra’d ayat 29: Kepada rukun iman yang enam.
Mereka membuktikan keimanannya dengan amal saleh.
Karena mereka mendapatkan keridhaan Allah dan kemuliaan-Nya di dunia dan akhirat. Mereka juga memperoleh istirahat dan ketenangan yang sempurna, di antaranya adalah dengan memperoleh pohon thubaa di surga; di mana seorang pengendara berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun, namun belum juga dilaluinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Ra’d Ayat 29
Mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulnya dan mengerjakan kebajikan serta amal saleh. Mereka pasti mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik di akhirat kelak, berupa surga dan keridaan Allah. Orang kafir dengan nada mengejek meminta rasul untuk mendatangkan mukjizat yang kasat mata. Mereka lupa bahwa Al-Qur'an adalah mukjizat yang begitu nyata. Wahai nabi Muhammad, demikianlah, kami telah mengutus engkau kepada suatu umat'yakni seluruh manusia sampai akhir zaman'yang sungguh sebelumnya telah berlalu beberapa umat yang kepada mereka juga dikirim para rasul. Kami mengutusmu agar engkau bacakan kepada mereka Al-Qur'an yang kami wahyukan kepadamu, padahal mereka tetap saja ingkar kepada tuhan yang maha pengasih, maha penyayang. Katakanlah, dia yang maha pengasih dan penyayang itu adalah tuhanku, dan tidak ada tuhan yang layak disembah selain dia; hanya kepada-Nya aku bertawakal dan berserah diri, dan hanya kepada-Nya aku bertobat dan memohon ampunan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah sekumpulan penafsiran dari banyak mufassirin terkait isi dan arti surat Ar-Ra’d ayat 29 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita bersama. Bantu dakwah kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.