Surat Ar-Ra’d Ayat 27

وَيَقُولُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ ۗ قُلْ إِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ

Arab-Latin: Wa yaqụlullażīna kafarụ lau lā unzila 'alaihi āyatum mir rabbih, qul innallāha yuḍillu may yasyā`u wa yahdī ilaihi man anāb

Artinya: Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya",

« Ar-Ra'd 26Ar-Ra'd 28 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Tentang Surat Ar-Ra’d Ayat 27

Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Ra’d Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran mendalam dari ayat ini. Ditemukan aneka ragam penafsiran dari beragam ulama mengenai kandungan surat Ar-Ra’d ayat 27, misalnya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang-orang kafir berkata untuk mengungkapkan penentangan, ”mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad satu mukjizat yang dapat di saksikan dengan indra kami, seperti mukjizat musa dan isa? katakalnlah kepada mereka, Sesungguhnya Allah menyesatkan orang yang dikehendakiNya dari kalangan para penentang hidayah, dan keberadaan mukjizat-mukjizat tidak akan berguna bagi dirinya. Dan Dia akan memberikan hidayah menuju agamaNya yang benar kepada orang yang kembali kepadaNya dan mencari ridhaNya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

27-28. orang-orang kafir yang sesat itu berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad mukjizat yang dapat kami lihat seperti mukjizat tongkat Musa dan lainnya.”

Allah menjawab mereka: “Allah menyesatkan orang-orang yang berpaling dari kebenaran dengan kehendak-Nya, sehingga mukjizat tidak dapat membuat mereka puas. Dan Allah memberi hidayah kepada orang-orang yang bertaubat dari dosa-dosa mereka, mereka beriman dan mengakui keesaan Allah, dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah dalam mengesakan dan mentaati-Nya. Maka ketauhilah hai manusia, bahwa hati akan menjadi tenang dan damai dengan mengingat Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

27. Orang-orang yang kafir kepada Allah dan ayat-ayat-Nya berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad suatu bukti nyata yang menunjukkan kebenarannya sehingga kami beriman kepadanya?” Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang mengusulkan tersebut, “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dengan keadilan-Nya, membimbing siapa yang kembali kepada-Nya dengan tobat dengan karunia-Nya”. Urusan hidayah bukan berada di tangan mereka sehingga mereka bisa mengaitkannya dengan turunnya mukjizat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

27. قُلْ إِنَّ اللهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ (Katakanlah: “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki)
Sebagaimana telah tersesat orang-orang yang mengatakan “tidakkah diturunkan kepadanya mukjizat dari Tuhannya?”

وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ(dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”)
Yakni Allah memberi petunjuk kepada kebenaran bagi orang yang bertaubat dan berhenti dari perbuatan dosanya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

27 Orang-orang kafir Makkah berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad mukjizat yang nyata dari Tuhannya seperti tongkat dan tangan nabi Musa, serta unta nabi Saleh?” Katakanlah wahai Nabi: “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya dan meninggalkan pembangkangan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Orang-orang yang kafir berkata,“Mengapa tidak diturunkan kepadanya tanda dari Tuhannya” Katakanlah,“Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepadaNya bagi orang yang bertaubat”} kembali dengan bertaubat


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

27. Allah memberitahukan bahwa orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, mereka bersikap keras kepala kepada Rasulullah dan melontarkan usulan dengan berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Rabbnya?” klaim mereka bahwa, bila datang sebuah ayat (bukti kekuasaan Allah), niscaya mereka akan beriman. Maka Allah menjawab pernyataan mereka dengan berfirman, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepadaNya’,” yaitu orang yang mencari keridhaanNya. Hidayah dan kesesatan bukan berada di tangan mereka hingga mereka bisa menjadikan (keputusan keimanan mereka) itu tergantung dengan kemunculan tanda (mukjizat) Allah. Kendatipun demikian, mereka sebenarnya berdusta,
"Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."
(Al-An’am:111).
Rasulullah tidak terikat suatu kezaliman untuk mendatangkan ayat (bukti kebesaran Allah) yang sudah mereka tentukan dan usulkan. Tetapi, bila beliau mendatangi mereka dengan (hanya) membawa sebuah ayat pun yang menjelaskan kebenaran yang beliau emban, itu sudah cukup dan telah merealisaasikan tujuan. Demikian ini lebih bermanfaat bagi mereka daripada mereka menuntut dihadirkannya ayat-ayat yang mereka inginkan. Seandainya ayat-ayat itu datang menghampiri mereka sesuai dengan apa yang mereka usulkan, maka pasti mereka tetap saja tidak beriman, lalu Allah akan menimpakan siksa pada mereka dengan segera.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 27-29
Allah SWT memberitahukan tentang apak yang dikatakan orang-orang musyrik (Mengapa tidak) yaitu mengapa tidak (diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?) sebagaimana firmanNya: (maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus) (Surah Al-Anbiya: 5) Pembahasan tentang hal ini telah disebutkan beberapa kali bahwa Allah mampu memperkenankan apa yang mereka minta. Disebutkan dalam hadits bahwa Allah menurunkan wahyu kepada Rasulallah SAW ketika mereka meminta beliau mengubah bukit Shafa menjadi emas, dan mengalirkan untuk mereka mata air, serta menggeser bukit-bukit yang di sekitar Makkah, lalu menggantinya menjadi kebun-kebun,"Jika kamu mau, wahai Muhammad, Aku akan memberi mereka hal itu. Tetapi jika mereka mengingkarinya, maka Aku akan mengazab mereka dengan azab yang belum pernah Aku timpakan kepada seorang pun di alam semesta. Dan jika kamu mau, maka Aku bukakan atas mereka pintu taubat dan rahmat" Lalu Rasulullah SAW bersabda,”Tidak, bukakanlah untuk mereka pintu taubat dan rahmat” Oleh karena itu Allah SWT berfirman kepada RasulNya: (Katakanlah, "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertobat kepada-Nya”) yaitu, Dia adalah Dzat yang menyesatkan dan memberi petunjuk. Sama saja baik Dia memberikan mukjizat kepada RasulNya sesuai dengan apa yang mereka minta atau tidak memperkenankan permintaan mereka. Sesungguhnya petunjuk dan kesesatan itu tidak ada kaitannya dengan ada dan tidak adanya hal itu. sebagaimana Allah berfirman: (Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman) (Surah Yunus: 101) Oleh karena itu Allah berfirman: (Katakanlah, "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepadaNya”) yaitu Dia memberi petunjuk kepada orang yang bertaubat dan kembali kepadaNya serta memohon pertolongan dan tunduk kepadaNya ((yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah) yaitu, hati mereka senang dan tenang berada di sisi Allah, merasa tenteram ketika mengingatNya, dan ridha kepadaNya sebagai Pelindung dan Penolong. Oleh karena itu Allah berfirman (Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram) yaitu Allah berhak untuk hal itu.
(Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik (29)) Ibnu Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yaitu gembira dan tenang hatinya.
Ibrahim An-Nakha'i berkata yaitu,”Kebaikan bagi mereka”
Qatadah berkata bahwa Ini merupakan kata bahasa Arab. Seseorang berkata,"Thuba Laka" yaitu “Kamu mendapatkan kebaikan”. Dia berkata dalam riwayat lain, (tuba lahum) yaitu kebaikan bagi mereka (tempat kembali yang baik) yaitu tempat kembali. Pendapat-pendapat ini adalah sama, tidak ada pertentangan di antaranya.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna ayat :
Firman-Nya pada ayat (27) (وَيَقُولُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡلَآ أُنزِلَ عَلَيۡهِ ءَايَةٞ مِّن رَّبِّهِۦۚ) telah berlalu contoh permintaan ini dari para musyrikin, yaitu mereka meminta Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam sebuah ayat seperti, unta Nabi Shalih atau tongkat Nabi Musa agar mereka beriman, sedangkan mereka berdusta akan hal itu, sehingga permintaan mereka itu hanya akan membawa untuk merendahkan dan penentangan, seandainya mereka jujur, ayat-ayat Al-Qur’an tentu lebih besar dari mukjizat unta dan tongkat, sehingga Allah ta’ala berfirman kepada Rasul-Nya : (قُلۡ إِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ) “Katakanlah,sesungguhnya Allah menyesatkan siapapun yang Dia kehendaki,” sekalipun ia melihat dan menyaksikan beribu-ribu mukjizat (وَيَهۡدِيٓ إِلَيۡهِ مَنۡ أَنَابَ) dan memberi hidayah sekalipun ia belum pernah melihat satupun mukjizat namun ia kembali kepada Allah, lalu Dia memberinya dan hatinya hidayah untuk berjalan kepada-Nya dan menjadikannya di antara para wali-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Ar-Ra’d ayat 27: Mereka menyatakan, bahwa jika mukjizat itu datang, niscaya mereka akan beriman, padahal kesesatan dan hidayah bukanlah di tangan mereka, sehingga mereka menggantungkan hal itu dengan datangnya mukjizat. Mereka berdusta dalam ucapannya itu, bahkan, ”Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Terj. Al An’aam: 111)

Demikian juga tidak mesti rasul itu harus mendatangkan mukjizat yang mereka tentukan dan usulkan, bahkan jika Beliau datang kepada mereka dengan membawa ayat yang menerangkan kebenaran yang dibawanya, maka hal itu pun sudah cukup, dan lebih bermanfaat bagi mereka dari usulan yang mereka usulkan. Hal itu, karena jika mukjizat yang mereka usulkan itu datang, lalu mereka tidak beriman, maka azab akan disegerakan untuk mereka.

Sehingga ayat-ayat yang menunjukkan kebenaran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah berguna sedikit pun baginya.

Yakni bertobat kepada-Nya, atau mencari keridhaan-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Ra’d Ayat 27

Demikianlah Allah menjelaskan balasan bagi orang yang enggan menerima kebenaran dan orang kafir yang hanya mengejar kesenangan duniawi. Dan tidak hanya menolak kebenaran, orang-orang kafir juga berkata dengan nada mengejek, mengapa tidak diturunkan kepadanya (nabi Muhammad) tanda berupa mukjizat yang dapat dilihat secara kasat mata dari tuhannya, seperti halnya mukjizat nabi musa dan isa' katakanlah, wahai nabi Muhammad, sesungguhnya Allah menyesatkan'membiarkan sesat'siapa yang dia kehendaki karena keingkarannya sendiri, betapapun banyak mukjizat yang dilihatnya, dan Allah memberi petunjuk bagi orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya, mereka yang mendapat petunjuk adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan hati mereka menjadi tenang dan tenteram dengan banyak mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan banyak mengingat Allah hati menjadi tenteram.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beragam penjabaran dari kalangan ahli ilmu terhadap kandungan dan arti surat Ar-Ra’d ayat 27 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita bersama. Dukung dakwah kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Banyak Dibaca

Nikmati berbagai halaman yang banyak dibaca, seperti surat/ayat: Yasin, Ar-Rahman, Al-Waqi’ah, Do’a Sholat Dhuha, Al-Kahfi, Al-Baqarah. Juga Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Shad 54, Al-Mulk, Asmaul Husna, Al-Kautsar.

  1. Yasin
  2. Ar-Rahman
  3. Al-Waqi’ah
  4. Do’a Sholat Dhuha
  5. Al-Kahfi
  6. Al-Baqarah
  7. Ayat Kursi
  8. Al-Ikhlas
  9. Shad 54
  10. Al-Mulk
  11. Asmaul Husna
  12. Al-Kautsar

Pencarian: quran surat an-nur ayat 2, surat asy syu'ara, surat yasin dan latinnya, surat al anbiya ayat 83, surat an nasr beserta artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.