Surat Hud Ayat 118
وَلَوْ شَآءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ ٱلنَّاسَ أُمَّةً وَٰحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ
Arab-Latin: Walau syā`a rabbuka laja'alan-nāsa ummataw wāḥidataw wa lā yazālụna mukhtalifīn
Artinya: Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Berkaitan Dengan Surat Hud Ayat 118
Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 118 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beraneka penafsiran dari beragam ahli tafsir terhadap kandungan surat Hud ayat 118, di antaranya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan sekiranya Tuhanmu menghendaki, pastilah Dia akan menjadikan manusia semuanya umat yang bersatu diatas satu agama, yaitu islam. Akan tetapi, Dia tidak menghendakinya, sehingga manusia akan tetap saling berselisih dalam agama-agama mereka, dan itu sesuai dengan kandungan hikmahNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
118. Seandainya Tuhanmu menghendaki, niscaya Dia akan menjadikan seluruh manusia dalam satu golongan, di atas kalimat tauhid dan jalan para nabi. Akan tetapi Allah tidak memaksa hamba-hamba-Nya untuk menempuh jalan kebenaran, namun hanya menyeru mereka kepadanya dan membiarkan mereka memilih; sehingga sebagian mereka beriman, dan sebagian lainnya menuruti hawa nafsunya; oleh sebab itu mereka selalu berselisih.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
118. Sekiranya Tuhanmu -wahai Rasul- berkehendak membuat manusia menjadi satu umat yang mengikuti kebenaran, niscaya Dia akan melakukannya. Akan tetapi Dia tidak menghendaki hal itu. Maka merekapun terus-menerus berselisih paham tentang kebenaran gara-gara mengikuti hawa nafsu dan melampaui batas.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
118. وَلَوْ شَآءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وٰحِدَةً ۖ (Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu)
Umat yang berada diatas kebenaran tanpa ada perselisihan, yang bersatu dalam agama Islam saja.
وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ(tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat)
Mereka masih saja berselisih tentang kebenaran karena mengikuti hawa nafsu.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
118-119
Qhotadah -rahimahullah- mengatakan : orrang-orang yang berada di bawah naungan rahmat Allah adalah mereka yang senantiasa dalam jama'ah. sekalipaun rumah-rumah dan badan mereka terpisah, sedangkan orang-orang terjerumus dalam maksiat adalah mereka selalu berselisih dan bertolak belakang sesamanya, sekalipun rumah dan jasad mereka berdekatan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
118. Jika Tuhanmu berkehendak, niscaya Dia akan menjadikan semuanya berada dalam satu agama, namun Dia menghendaki agar memilih, dengan tujuan untuk mewujudkan prinsip keadilan terkait pahala dan hukuman. Setelah menentukan pilihan, mereka masih tetap berselisih karena selalu mengikuti hawa nafsu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Jika Tuhanmu menghendaki, sungguh Dia akan menjadikan manusia umat yang satu} pemeluk agama yang satu {Dan mereka senantiasa berselisih
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
118 Allah mengabarkan bahwa kalau Dia berkehendak, niscaya Dia menjadikan manusia umat yang satu, berpegang teguh pada agama islam karena kehendak Allah tiada berbatas, taka da satupun yang menghalangiNya, akan tetapi hikmahNya menuntut mereka terus berselisih, menyelisihi jalan yang lurus, mengikuti jalan yang mengantarkan kepada neraka. Masing masing melihat kebenaran pada dirinya dan kesesatan pada orang lain.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 118-119
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia Maha Kuasa untuk menjadikan manusia umat yang satu dalam hal keimanan atau kekafiran. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya) (Surah Yunus: 99)
Firman Allah: (tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat (118) kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu) yaitu perselisihan itu masih ada di antara manusia dalam hal agama, akidah, madzhab dan pendapat mereka.
Firman Allah: (kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu) yaitu kecuali orang-orang yang diberi rahmat dari pengikut para rasul; yaitu orang-orang yang berpegang teguh kepada apa yang diperintahkan dari agama yang diberitahukan oleh para rasul Allah kepada mereka. Demikian itu keadaan mereka masih begitu hingga datanglah Nabi yang ummi, penutup para rasul dan para nabi, lalu mereka mengikuti, membenarkan dan membantu perjuangan beliau. Lalu mereka beruntung dengan kebahagiaan dunia dan akhirat
‘Atha’ berkata tentang firmanNya: (tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat) yaitu orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Majusi (kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu) yaitu memeluk agama yang hanif.
Qatadah berkata bahwa orang-orang yang dirahmati Allah adalah oang yang bersatu, sekalipun tempat tinggal dan tubuh mereka terpisah. Dan orang-orang berbuat maksiat kepadaNya adalah orang-orang yang berpecah belah, sekalipun tempat tinggal dan tubuh mereka bersatu.
Firman Allah: (Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka)
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Dia menciptakan mereka dalam keadaan terpecah belah, sebagaimana firmanNya (maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia) (Surah Hud: 105)
Dikatakan,”Allah menciptakan mereka untuk dirahmati” Ibnu Wahb berkata,”Telah memberitahukan kepadaku Muslim bin Khalid, dari Abu Najih, dari Thawus, bahwa dua orang laki-laki berselisih kepadanya dengan sengit. Lalu Thawus berkata,"Kalian sering bertengkar" Salah seorang dari keduanya berkata,"Demikianlah kami diciptakan” Thawus berkata,"Kamu berdusta" Lalu laki-laki itu berkata,"Bukankah Allah berfirman: (tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat (118) kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka?") Thawus berkata,"Allah tidaklah menciptakan mereka agar mereka berselisih, tetapi Dia menciptakan mereka agar bersatu" Makna pendapat ini merujuk kepada firman Allah SWT: (Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu (56)) (Surah Adz-Dzariyat)
Dikatakan, bahkan yang dimaksud adalah bahwa Allah menciptakan mereka untuk dirahmati dan berselisih. Sebagaimana yang dikatakan Hasan Al-Bashri dalam suatu riwayat yang tentang firmanNya: (tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat (118) kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka) dia berkata bahwa manusia itu berselisih tentang agamanya hingga terpecah belah (kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu) Maka siapa saja yang dirahmati oleh Tuhanmu, maka tidak berselisih. Dikatakan kepadanya, "Untuk itukah Allah menciptakan mereka?" dia menjawab,"Dia menciptakan mereka untuk surgaNya, dan lainnya untuk nerakaNya. Dia menciptakan mereka untuk rahmatNya dan lainnya untuk azabNya"
Ibnu Wahb berkata,”Aku bertanya kepada Malik tentang firmanNya: (tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat (118) kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka) dia menjawab bahwa satu kelompok dimasukkan ke dalam surga dan satu kelompok dimasukkan ke dalam neraka Sa'ir.
Dia berkata bahwa pendapat ini dipilih Ibnu Jarir dan Abu ‘Ubaidah Al-Farra’.
Firman Allah: (Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan bahwa sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya) Allah SWT memberitahukan bahwa telah ditetapkan dalam ketentuan dan takdirNya dengan ilmuNya yang sempurna dan kebijaksanaanNya yang berlaku bahwa di antara makhlukNya ada yang layak mendapat surga, dan ada yang layak mendapat neraka. Bahwa suatu kepastian bahwa Dia memenuhi neraka Jahanam dari kedua jenis makhluk dari kalangan jin dan manusia. MilikNyalah hujjah yang kuat dan kebijaksanaan yang sempurna.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata : (أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗۖ) ummataw wahidah : di atas satu agama yaitu Islam.
Makna ayat :
Firman-Nya : (وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ ٱلنَّاسَ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗۖ) menjadikan kalian semua berada di atas Islam, dengan menciptakan langsung hidayah di dalam hati mereka dan menghilangkan segala penghalang hidayah. Tapi Dia tidak berkehendak demikian, dan mereka senantiasa berada dalam perselisihan: dalam jenis agama yang bervariasi baik itu Yahudi, Nasrani, Majusi, dan bahkan suatu agama dapat terpecah kembali menjadi kelompok-kelompok yang bermacam-macam.
Pelajaran dari ayat :
• Persatuan adalah rahmat dan perpecahan adalah azab.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Hud ayat 118: Di atas agama yang satu, yaitu Islam.
Hikmah-Nya menghendaki bahwa mereka akan senantiasa berselisih, menyelisihi jalan yang lurus, mengikuti jalan yang menghubungkan ke neraka, masing-masing melihat bahwa dirinya yang benar sedangkan yang lain salah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 118
Dan jika tuhanmu wahai nabi Muhammad yang membimbing dan memberiimu menghendaki, tentu dia jadikan seluruh manusia menjadi umat yang satu, yakni menganut satu agama, satu keyakinan, atau satu pendapat, tetapi Allah tidak menghendaki demikian, melainkan memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih'sebagai wujud keadilan Allah dalam memberikan pahala dan siksa. Meskipun Allah memberi mereka kebebasan memilih, mereka senantiasa tetap berselisih pendapat tentang kebenaran, lantaran mereka mengikuti hawa nafsunya. Perselisihan itu terjadi kecuali di antara orang yang diberi rahmat oleh tuhanmu, mereka tidak berselisih, tetap mengikuti petunjuk Allah dan memilih agama yang benar. Dan untuk itulah Allah menciptakan sebagian mereka sengsara dan sebagian lain bahagia. Kalimat tuhanmu, yakni keputusan-ku telah tetap, bahwa aku pasti akan memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia semuanya yang durhaka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah sekumpulan penjelasan dari banyak ahli tafsir terhadap isi dan arti surat Hud ayat 118 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Support syi'ar kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.