Surat Al-Baqarah Ayat 50

وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ ٱلْبَحْرَ فَأَنجَيْنَٰكُمْ وَأَغْرَقْنَآ ءَالَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ

Arab-Latin: Wa iż faraqnā bikumul-baḥra fa anjainākum wa agraqnā āla fir'auna wa antum tanẓurụn

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.

« Al-Baqarah 49Al-Baqarah 51 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Tentang Surat Al-Baqarah Ayat 50

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 50 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir menarik dari ayat ini. Didapatkan variasi penafsiran dari beragam ulama terhadap isi surat Al-Baqarah ayat 50, misalnya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ingatlah oleh kalian nikmat-nikmat kami yang tercurah pada kalian saat kami memisahkan lautan demi kalian dan kami menjadikan disana jalan-jalan yang kering kemudian kalian menyeberanginya dan kami selamatkan kalian dari Firaun dan bala tentaranya dan dari kebinasaan di dalam air. Maka ketika Firaun dan bala tentaranya mulai memasuki jalan-jalan kalian itu, maka kami pun membinasakan mereka di dalam air laut itu di hadapan mata kalian.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

50. Dan ingatlah ketika Kami belah bagi kalian Laut Merah bagian utara sehingga menjadi jalanan yang kering agar kalian dapat melintasinya, sehingga kalian dapat selamat dari pembantaian.

Dan ingatlah pula ketika Kami tenggelamkan Fir’aun dan pengikutnya, dan ketika itu kalian melihat sendiri kejadian itu. Syeikh as-Syinqithy mengatakan: “Allah tidak menjelaskan dalam ayat ini bagaimana mereka tenggelam, namun Allah menjelaskannya dalam ayat-ayat yang lain, seperti dalam firman-Nya:
فَأَتْبَعُوهُم مُّشْرِقِينَ. فَلَمَّا تَرَاءى الْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَابُ مُوسَى إِنَّا لَمُدْرَكُونَ. قَالَ كَلاَّ إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهْدِينِ. فَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنِ اضْرِب بِّعَصَاكَ الْبَحْرَ فَانفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ. وَأَزْلَفْنَا ثَمَّ الآخَرِينَ.

Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul”. Musa menjawab: “Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku”. Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain. (as-Syu’ara: 60-64)


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

50. Dan ingatlah di antara nikmat Kami kepada kalian yaitu Kami membelah lautan dan menjadikannya sebagai jalan yang kering sehingga kalian bisa melintasinya, kemudian Allah menyelamatkan kalian dan menenggelamkan musuh kalian, Fir'aun dan para pengikutnya di depan mata kalian, dan kalian menyaksikan pemandangan mereka itu secara langsung.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

50. وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ
Yakni kami belah untuk kalian sehingga menjadi kering agar kalian bisa berjalan diatas tanahnya.

فَأَنْجَيْنَاكُمْ
Yakni kami selamatkan dari tenggelam

وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ
Yakni Fir’aun dan para pengikutnya.

وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ
Yakni melihat bagaimana kalian selamat sedangkan fir’aun dan para pengikutnya tenggelam.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

Ingatlah juga nikmat kami kepada kalian, ketika kami membelah laut merah untuk kalian sehingga mengering dan kalian dapat berjalan di atas tanahnya, kemudian kami tolong kalian dari lautan itu, lalu kami tenggelamkan Fir’aun berserta kaumnya dan kalian melihat mereka tenggelam


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

(Ingatlah) ketika Kami membelah untuk kalian} Kami membelah untuk kalian {lautan lalu Kami menyelamatkan kalian dan menenggelamkan Fir’aun pengikut-pengikut Fir‘aun, dan kalian menyaksikannya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

49-54. ini adalah awal dari penyebutan satu persatu nikmat-nikmatNya terhadap Bani Israil dengan suatu perincian. Allah berfirman, “dan ingatlah ketika kami menyelamatkan kamu dari fir’aun,” maksudnya dari fir’aun, pengikut-pengikutnya dan bala tentaranya, sedangkan sebelum itu “mereka menimpakan kepadamu,” maksudnya menyiksa Bani Israil dan menimpakan kepada mereka “siksaan yang seberat-beratnya,” yaitu siksaan paling keras dengan cara “mereka menyembelih anak-anak kamu yang laki-laki,” karena khawatir akan kebangkitan kalian, ”dan membiarkan hidup anak-anak kamu yang perempuan.” Maksudnya mereka tidak membunuhnya, maka kamu sekalian dalam kondisi antara terbunuh dan terhina dengan pekerjaan-pekerjaan yang berat, yaitu dibiarkan hidup karena suatu pemberian dan kesombongannya, dan inilah puncak dari keterhinaan. Akhirnya Allah memberi karunia kepada mereka dengan keselamatan yang sempurna dan menenggelamkan musuh-musuh mereka sedang mereka melihat hal itu dengan nyata, agar hati mereka tentram. “dan pada yang demikian itu, ” yaitu pemberian keselamatan, ”ada ujian-ujian,” yaitu perbuatan baik “yang besar dari tuhanmu, ” dimana hal yang seperti ini mengharuskan kalian untuk bersyukur dan mengerjakan perintah-perintahNya.
Kemudian Allah menyebutkan karuniaNya yang lain kepada mereka dengan janjiNya kepada nabi Musa selama empat puluh hari, untuk menurunkan bagi mereka Taurat yang termasuk suatu karunia yang besar dan kemaslahatan yang menyeluruh. Tapi mereka tidak bersabar sebelum masa janji tersebut selesai, hingga akhirnya mereka menyembah anak hewan setelah itu, yaitu setelah kepergian nabi Musa, ”dan kamu adalah orang-orang yang zhalim, ” kalian mengetahui kezhaliman kalian, dimana hujjah telah tegak atas kalian, maka itu merupakan kejahatan dan dosa yang paling besar.
lalu Allah memerintahkan kepada kalian untuk bertaubat lewat lisan nabiNya, Musa alaihissalam yaitu dengan cara sebagian kalian membunuh sebagian lainnya, hingga Allah memaafkan kalian oleh sebab itu, ”agar kamu bersyukur kepada Allah."


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

"Aalur rajuli" artinya adalah orang yang memiliki hubungan melalui nasab atau sebab lain. Dikatakan juga bahwa mereka adalah pengikut dan pendukungnya, dan orang-orang mengikuti agama dan ajarannya. Dan terkadang digunakan untuk menyebut dirinya sendiris dan dapat digunakan untuk banyak hal, seperti "Aalu Fulan". Secara umum, istilah ini tidak dihubungkan dengan daerah. Sebagian ulama’ membolehkannya seperti "Aalul madinah". Abu Ubaidah mengatakan: "Aalu Makkata Aalullah" begitu juga dapat merujuk kepada kata ganti orang.
Abdul Muthalib berkata:
"Bantulah keluarga salib dan hamba-hambaNya saat ini karena dia keluargamu
Allah SWT berfirman: “Wahai Bani Israil, ingatlah nikmatKu atas kalian, ketika Aku menyelamatkan kalian dari Fir’aun dan pengikutnya, yaitu membebaskan kalian dari mereka, dan menyelamatkan kalian dari genggaman mereka melalui nabi Musa AS, dan sungguh mereka menindas kalian yaitu menyakiti, dan memberimereka siksa yang kejam. Hal itu karena Fir'aun (Allah melaknatnya) pernah melihat mimpi yang membuatnya takut, yaitu dia melihat api dari Baitul Maqdis, dan api itu masuk ke dalam rumah sukun Qibthy di negeri Mesir dan makna mimpinya yaitu bahwa kehancuran kekuasaannya akan disebabkan oleh ulah seorang pria dari Bani Israil
Dikatakan,”Tetapi penasehatnya telah memberi tahu Fir'aun bahwa Bani Israil menantikan kelahiran seorang laki-laki dari kalangan mereka yang akan memberi mereka kedaulatan dan keagungan"
Oleh karena itu, Fir'aun (Allah melaknatnya) memerintahkan untuk membunuh setiap anak laki-laki yang lahir dari Bani Israil, namun membiarkan hidup anak-anak perempuan. Fir'aun juga memerintahkan untuk memanfaatkan Bani Israil untuk bekerja keras dan melakukan tugas-tugas yang hina.
Dalam konteks ini, siksaan itu ditafsirkan dengan tindakan membunuh anak laki-laki. Di surah Ibrahim hal itu dihubungkan dengan hal ini, sebagaimana Allah SWT berfirman (mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu) (Surah Ibrahim: 6) Penafsiran ayat ini akan dijelaskan di awal (pembahasan) surah Al-Qashash jika Allah SWT. Dalam hal itu terdapat keyakinan, bantuan dan, dukungan.
Makna (mereka menyiksa kalian) menurut Abu 'Ubaidah itu menguasai mereka, sebagaimana dikatakan “Dia memberi kuasa sesuatu kepadanya, yaitu dia memberi kuasa hal itu kepadanya. Amr bin Kaltsum berkata,
Ketika raja menyerahkan hukuman kepada semua orang, kita mengetahui bahwa hukuman akan diberikan pada kita.
Firman Allah SWT di sini (mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu) agar hal itu bisa menjadi penafsiran terhadap nikmat atas mereka pada ayat (mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih), ayat ini sebagai penjelasan terhadap ayat (ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu) (Surah Al-Baqarah ayat 40). Adapun dalam Surah Ibrahim ketika Allah SWT berfirman, (dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah) (Surah Ibrahim ayat 5), yaitu nikmat-nikmat Allah kepada mereka, itu berhubungan dengan (mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu) yang dihubungkan dengan tindakan membunuh anak laki-laki sebagai salah satu bentuk nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada Bani Israil.
Firaun adalah sebutan bagi setiap penguasa Mesir yang kafir, termasuk juga bagi penguasa dari suku Amaliq dan lainnya. Sebagaimana "Kaisar" yang merupakan sebutan bagi setiap penguasa Romawi yang berkuasa di wilayah Syam yang kafir, "Kisra" bagi penguasa Persia, dan "Tubba'" bagi penguasa Yaman yang kafir, "Najasyi" bagi penguasa Habasyah, dan "Batolimus" bagi penguasa India.
Dikatakan bahwa nama Firaun pada masa nabi Musa adalah Al-Walid bin Mus'ab bin Ar-Rayan, atau Mus'ab bin Ar-Rayan. Apapun namanya, Allah melaknatnya, dan dia berasal dari keturunan Amaliq bin Lawdz bin Aram bin Sam bin Nuh. Julukannya adalah Abu Murrah dan asal-usulnya adalah dari bangsa Persia di daerah "Istakhr".
Terkait firman Allah SWT,(Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu) Ibnu Jarir berkata bahwa maknanya “Dalam hal yang Kami perbuat untuk kalian berupa penyelamaan kalian dari siksaan Fir'aun terdapat ujian yang besar dari Tuhan kalian; yaitu nikmat yang besar bagi kalian.
Ali bin Abi Thalhah mengutip dari Ibnu Abbas bahwa bahwa (cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu) ini adalah nikmat.
Mujahid berkata bahwa (cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu) berarti nikmat yang besar dari Tuhan kalian. Demikian juga yang diungkapkan Abu Al-‘Aliyah, Abu Malik, As-Suddi, dan lainnya.
Asal kata "bala’" adalah ujian. Terkadang ujian ini bisa berupa kebaikan atau keburukan, sebagaimana Allah SWT berfirman, (Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan) (Surah Al-Anbiya': 35) dan (Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali) (Surah Al-A'raf: 168). Ibnu Jarir berkata bahwa sering kali disebut dalam konteks keburukan, yaitu “Balautuhu Abluuhu balaa’an” (Aku mengujinya dengan ujian yang buruk). Sedangkan dalam konteks kebaikan “Ubliihi iblaa’an wa balaa’an” (Aku mengujinya dengan ujian yang baik). Zuhair bin Abi Sulma:
Allah membalas kebaikan atas perbuatan mereka kepada kalian. Dan menguji mereka dengan cobaan baik
Dia berkata:"Dia menyatukan dua bahasa karena maksudnya yaitu Allah memberikan kepada mereka berdua nikmat terbaik yang digunakan untuk menguji hamba-hambaNya."
Dikatakan: “Maksud dari dari firmanNya (Dan pada yang demikian itu) yaitu merujuk pada siksa yang berupa tindakan membunuh anak laki-laki dan membiarkan hidup anak perempuan. Al-Qurtubi berkata: “Ini adalah pendapat mayoritas, dan kata-kata tersebut disebutkan setelah menjelaskan tentang firman yang pertama, kemudian dia berkata,”hal ini adalah pendapat mayoritas, yaitu mengacu pada tindakan membunuh dan sejenisnya. Ujian yang dimaksud di sini adalah ujian yang buruk, maknanya yaitu bahwa tindakan membunuh itu dibenci dan merupakan suatu ujian
Firman Allah SWT (Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan (50)) maknanya yaitu, setelah Kami menyelamatkan kalian dari Fir'aun dan pengikutnya, mengeluarkan kalian bersama nabi Musa AS, Fir'aun keluar mengejar kalian, lalu Kami memisahkan kalian dengan laut, sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang hal itu secara rinci sebagaimana yang akan dijelaskan pada babnya, dan pembahasan yang paling sederhana tentang itu akan dijelaskan dalam Surah Asy-Syu'ara, jika Allah menghendaki"
(Kami menyelamatkan kalian) maknanya Kami membebaskan kalian dari mereka (Fir'aun dan pengikutnya) memisahkan antara kalian dan mereka, dan Kami menenggelamkan mereka, sementara kalian menyaksikannya. Semua itu untuk melegakan hati kalian dan itu lebih menghinakan musuh kalian"
Disebutkan bahwa hari itu adalah hari Asyura, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas.” Rasulullah SAW tiba di Madinah, dan melihat orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW bertanya,”Hari apa ini? sehingga kalian berpuasa?” Mereka menjawab,”Ini adalah hari yang baik di mana Allah SWT menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, lalu nabi Musa AS berpuasa” Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Kami lebih berhak dan lebih dekat dengan Musa AS daripada kalian,” lalu Rasulullah SAW berpuasa pada hari itu dan memerintahkan untuk untuk berpuasa pada hari itu


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
فَرَقۡنَا بِكُمُ ٱلۡبَحۡرَ Faroqna bikumul bahr : Allah jadikan lautan itu terbelah menjadi dua bagian, dan bagian tengahnya berupa daratan kering yang dapat kalian lalui wahai pengikut Musa sehingga kalian akan selamat. Laut yang dimaksud dalam ayat adalah laut Qalzum (Laut merah).

Makna ayat :
Kedua, Terbelahnya lautan menjadi dua bagian sehingga mereka selamat, dan melihat musuh mereka tenggelam di depan mata.

Pelajaran dari ayat :
• Ketika Allah Ta’ala menguji hamba-hambaNya, ada hikmah yang tinggi maka tidak boleh protes terhadap ujian yang Allah berikan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Baqarah ayat 50: Allah menyebutkan mereka dengan nikmat – nikmat kepada mereka pada hari itu yang bahwasannya mereka lolos dari firaun dan tentaranya dengan Allah jadikan lautan membeku sampai – sampai menjadi jalan yang kering; Allah selamatkan mereka dan Allah tenggelam kan firaun dan tentaranya dihadapan mata – mata mereka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Waktu Nabi Musa alaihis salam membawa Bani Israil ke luar dari negeri Mesir menuju Palestina dan dikejar oleh Fir'aun, mereka harus melalui laut merah sebelah Utara. Maka Allah memerintahkan kepada Musa memukul laut itu dengan tongkatnya. perintah itu dilaksanakan oleh Musa hingga terbelahlah laut itu dan terbentanglah jalan raya di tengah-tengahnya dan Musa melalui jalan itu sampai selamatlah ia dan kaumnya ke seberang. Sedangkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya melalui jalan itu pula, tetapi di waktu mereka berada di tengah-tengah laut, kembalilah laut itu sebagaimana biasa, lalu tenggelamlah mereka, sedangkan Bani Israil menyaksikan peristiwa tenggelamnya Fir'aun, sehingga hati mereka lega. Ini semua merupakan nikmat Allah kepada mereka yang patut mereka syukuri.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 50

Penyelamatan lain adalah terbelahnya laut merah (dahulu laut qulzum. Dan ingatlah ketika kami membelah laut merah untukmu, wahai bani israil yang ketika itu bersama nabi musa meninggalkan mesir menuju sinai. Ketika rombongan kamu sampai di tepi laut merah, Allah memberi perintah kepada nabi musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut merah, sehingga laut itu pun terbelah. Dengan demikian, kamu, wahai bani israil, bersama nabi musa dapat melewati laut, sehingga kamu dapat kami selamatkan dari kejaran firaun dan tentaratentaranya. Akan tetapi, ketika firaun dan tentara-tentaranya masuk ke dalam laut yang terbelah itu, air laut kemudian bertemu kembali, dan kami tenggelamkan firaun dan pengikut-pengikut fir'aun, sehingga mereka semua mati tenggelam, sedang kamu, wahai bani israil, menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala kamu sendiri. Sementara itu, mayat firaun diselamatkan agar menjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya (lihat: surah yunus/10: 92) setelah menerima nikmat dalam bentuk penyelamatan dari dua bencana pembunuhan dan tenggelam di laut merah, Allah kemudian menyuruh bani israil agar mengingat lagi peristiwa penurunan wahyu kepada nabi musa. Dan ingatlah, wahai bani israil, ketika kami menjanjikan kepada musa empat puluh malam, waktu yang dijanjikan Allah untuk menerima wahyu. Sayang kamu tidak sabar menunggunya. Kemudian kamu menjadikan patung anak sapi yang dibuat oleh samiri sebagai sesembahan setelah kepergian-Nya (musa). Dan dengan perbuatan menyembah patung anak sapi itu, kamu, wahai bani israil, menjadi orang yang zalim yang kezalimannya itu terhunjam di dalam jiwa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah aneka ragam penjelasan dari para ahli tafsir mengenai makna dan arti surat Al-Baqarah ayat 50 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi ummat. Sokonglah kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Tersering Dilihat

Kami memiliki ratusan materi yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: Yasin 9, Al-Baqarah 285-286, Al-Ma’idah 32, Luqman 13, An-Naas, Al-Fatihah 6. Serta Al-Lail, Al-Hujurat 10, Maryam, ‘Abasa, At-Taubah 40, Dua (2) Terakhir al-Baqarah.

  1. Yasin 9
  2. Al-Baqarah 285-286
  3. Al-Ma’idah 32
  4. Luqman 13
  5. An-Naas
  6. Al-Fatihah 6
  7. Al-Lail
  8. Al-Hujurat 10
  9. Maryam
  10. ‘Abasa
  11. At-Taubah 40
  12. Dua (2) Terakhir al-Baqarah

Pencarian: surat 12 ayat 19, surat al-kautsar ayat 2, ayat al fatihah dan artinya, al maidah ayat 116, surat yusuf 1-6

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.