Surat Yunus Ayat 21
وَإِذَآ أَذَقْنَا ٱلنَّاسَ رَحْمَةً مِّنۢ بَعْدِ ضَرَّآءَ مَسَّتْهُمْ إِذَا لَهُم مَّكْرٌ فِىٓ ءَايَاتِنَا ۚ قُلِ ٱللَّهُ أَسْرَعُ مَكْرًا ۚ إِنَّ رُسُلَنَا يَكْتُبُونَ مَا تَمْكُرُونَ
Arab-Latin: Wa iżā ażaqnan-nāsa raḥmatam mim ba'di ḍarrā`a massat-hum iżā lahum makrun fī āyātinā, qulillāhu asra'u makrā, inna rusulana yaktubụna mā tamkurụn
Artinya: Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Berkaitan Surat Yunus Ayat 21
Paragraf di atas merupakan Surat Yunus Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran menarik dari ayat ini. Terdapat variasi penjabaran dari kalangan ahli ilmu terhadap kandungan surat Yunus ayat 21, antara lain sebagaimana termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan apabila kami membuat orang-orang musyrik merasakan kemudahan dan kebahagiaan, serta kenyamaanan hidup setelah kesulitan, kesengsaraan dan musibah berat yang menimpa mereka, tiba-tiba mereka mendustakan dan mengolok-olok ayat-ayat Allah. Katakanlaah olehmu (wahai rasul) kepada orang-orang musyrik yang suka mengolok-olok itu, “Allah lebih cepat membalas tipu daya, istdroj (penangguhan) dan hukuman terhadap kalian.” Sesungguhnya malaikat-malaikat yang kami utus kepada kalian, mereka menulis apa saja tipu daya yang kalian perbuat di dunia dan kemudian Kami memperhitungkan kalian terhadap itu.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
21. Mereka telah tertimpa kekeringan dan kesulitan, kemudian Allah memberi mereka rahmat berupa kemudahan dan kesejahteraan setelah kekeringan dan kesulitan itu agar mereka mau bersyukur. Akan tetapi mereka tetap kafir dan menghina ayat-ayat kebesaran Allah yang dapat mereka dengar dan lihat. Maka Allah memerintahkan Rasulullah untuk memberi ancaman kepada mereka bahwa Allah sangat cepat tipu daya-Nya dalam membalas dosa-dosa yang mereka perbuat; para malaikat akan menulis dosa-dosa yang mereka perbuat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
21. Apabila Kami memberikan suatu anugerah kepada orang-orang musyrik berupa hujan dan kesuburan setelah mereka ditimpa kekeringan dan kesulitan, tiba-tiba mereka mengolok-olok dan mendustakan ayat-ayat Kami. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, "Allah lebih cepat tipu daya-Nya dan lebih cepat hukuman-Nya kepada kalian." Sesungguhnya para Malaikat pencatat amal senantiasa mencatat setiap tipu daya yang mereka rencanakan tanpa kecuali. Jadi bagaimana mungkin Pencipta mereka tidak mengetahui kondisi mereka?! Allah akan membalas tipu daya mereka dengan balasan yang setimpal.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
21. إِذَا لَهُم مَّكْرٌ فِىٓ ءَايَاتِنَا ۚ (tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami)
Allah melapangkan rezeki mereka dan melimpahkan kenikmatan kepada mereka dengan hujan dan buah-buahan yang sehat; setelah kesusahan berupa kekeringan dan kesempitan hidup menimpa mereka; namun mereka tidak mensyukuri nikmat-Nya dan tidak menghargainya dengan sebenar-benarnya penghargaan, namun mereka malah menganggap kenikmatan itu berasal dari berhala-berhala mereka yang tidak dapat memberi manfaat atau mudharat, dan mengolok-olok ayat-ayat Allah dan berusaha membantahnya dengan berbagai tipu daya.
قُلِ اللهُ أَسْرَعُ مَكْرًا ۚ( Katakanlah: “Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)”)
Lebih cepat balasannya.
إِنَّ رُسُلَنَا يَكْتُبُونَ مَا تَمْكُرُونَ (Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu)
Yakni para malaikat mencatat tipu daya orang-orang kafir. Mereka tidak dapat sembunyi dari para malaikat pencatat amal, lalu bagaimana mereka dapat sembunyi dari Allah yang Maha Mengetahui.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
21. Dan tatkala Kami melimpahkan kepada manusia yaitu orang-orang kafir dengan rahmat, yaitu hujan, kesuburan dan kemudahan setelah kekeringan kelaparan, seketika mereka memiliki rencana tipu daya yaitu perlawanan terhadap ayat Kami yang diturunkan untuk memberi hidayah, dan mereka tidak bersyukur atas nikmat. Katakanlah kepada mereka wahai rasulallah: “Allah itu lebih cepat hukumannya. Dia akan membalas kalian sebelum kalian melakukan tipu daya terhadap kitabNya. Sesungguhnya malaikat penjaga juga pencatat yang diutus untuk mendampingi kalian itu mencatat dalam catatan amal kalian tentang tipu daya yang kalian rencanakan. Dan kalian akan dibalas atas hal itu”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Apabila Kami memberi manusia} orang-orang musyrik {suatu rahmat setelah bencana menimpa mereka} menimpa mereka {seketika mereka memiliki tipu daya terhadap ayat-ayat Kami}ejekan dan kebohongan terhadap ayat Kami {Katakanlah,“Allah lebih cepat pembalasan tipu dayaNya”}lebih cepat pembiaran dan hukumannya bagi kalian {Sesungguhnya utusan-utusan Kami} malaikat penjaga Kami {mencatat tipu daya kalian
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
21. Allah berfirman, “Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka”, seperti kesembuhan setelah sakit, kekayaan setelah kemiskinan, rasa aman setelah rasa takut, mereka melupakan kesulitan yang menimpa, mereka tidak mensyukuri Allah atas rahmat dan kemakmuran, mereka justru terus berjalan di atas penyelewengan dan makar. Oleh karena itu, Dia berfirman, “Tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan kami.” Mereka berusaha membatalkan kebenaran dengan kebatilan. “Katakanlah, ‘Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)’.” Karena makar yang buruk hanya akan menimpa pemiliknya, senjata makan tuan, mereka tidak terbebas dari resiko buruk, para malaikat mencatat apa yang mereka kerjakan, lalu Allah menghitungnya atas mereka, kemudian Allah membalas mereka dengan balasan yang setimpal.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 21-23
Allah SWT memberitahukan bahwa apabila manusia mendapatkan rahmat setelah bencana menimpa mereka, sebagaimana kesejahteraan setelah penderitaan, kesuburan setelah ketandusan, dan hujan setelah kekeringan, serta hal lain semacamnya (tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan Kami) Mujahid berkata bahwa yaitu mengejek dan mendustakan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, ataupun berdiri) (Surah Yunus: 12)
Firman Allah: (Katakanlah, "Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)) yaitu lebih dahsyat dalam memberikan pembiaran dan penangguhan, sehingga orang-orang yang berprasangka dari kalangan orang-orang yang berdosa bahwa dia tidak diazab, melainkan hal itu diberi masa tangguh, kemudian Allah menghukumnya saat sedang lengah. Para malaikat yang mencatat semua yang dia kerjakan, dan mereka menyerahkannya kepada Dzat yang Maha Mengetahui hal ghaib dan yang nyata. Lalu Dia memberikan balasan kepadanya baik yang besar maupun kecil, sedikit maupun banyak.
Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa: (Dialah Tuhan yang menjadikan kalian dapat berjalan di daratan dan (berlayar) di lautan) yaitu Dia memelihara dan melindungi kalian dengan penjagaanNya (Sehingga apabila kalian berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya) yaitu dengan cepat membawa mereka, dan mereka dalam keadaan demikian tiba-tiba (datanglah angin badai menerpanya) yaitu Bahtera itu (ditimpa angin kencang) yaitu sangat keras (dan gelombang dari segenap penjuru menghantamnya) yaitu Laut menggulung dan mengombang-ambingkan mereka (dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya)) yaitu mereka binasa (maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata) yaitu mereka tidak berdoa kepada Allah dengan menyertakan berhala atau sekutu, bahkan mereka mengesakanNya dan memohon hanya kepadaNya, sebagaimana firmanNya: (Dan apabila kalian ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kalian seru, kecuali Dia: maka tatkala Dia menyelamatkan kalian ke daratan, kalian berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih (67)) (Surah Al-Isra) Di sini Allah berfirman: (maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata), "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini) yaitu keadaan ini (pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur”) yaitu kami tidak menyekutukanMu dengan seseorang pun, dan kami benar-benar akan mengesakanMu dalam beribadah, sebagaimana kami mengesakanMu dalam doa kami di sini. Allah SWT berfirman: (Maka setelah Allah menyelamatkan mereka) yaitu dari keadaan bahaya itu (tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar) yaitu seakan-akan tidak pernah terjadi apapun: (seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya) (Surah Yunus: 12)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezaliman kalian akan menimpa diri kalian sendiri) yaitu, sesungguhnya yang merasakan bencana kezaliman kalian ini hanyalah kalian sendiri, dan kalian tidak memberikan mudharat sedikit pun terhadap seseorang selain kalian, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits,”Tidak ada suatu dosa pun yang lebih layak untuk disegerakan oleh Allah siksaan terhadap pelakunya di dunia ini di samping siksaan yang disiapkan oleh Allah untuknya kelak di hari akhirat selain dari perbuatan bagyu (zina) dan memutuskan hubungan silaturahmi”
Firman Allah: ((hasil kezaliman) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi) yaitu sesungguhnya bagi kalian kesenangan dalam kehidupan dunia yang rendah dan hina (kemudian kepada Kami-lah kalian kembali) yaitu tempat kembali dan tempat tinggal kalian (lalu Kami kabarkan kepada kalian) yaitu Kami memberitahu kalian semua dengan amal kalian, dan membalas secara penuh kepada kalian. Maka siapa saja yang mendapati kebaikan, maka hendaklah dia memuji Allah, dan siapa saja yang mendapati selain itu. maka janganlah dia mencela kecuali kepada diri sendiri.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Yunus ayat 21: Seperti hujan dan kesuburan setelah sebelumnya kemarau panjang, atau sehat setelah sebelumnya sakit, atau kaya setelah sebelumnya miskin, dan aman setelah sebelumnya ditimpa ketakutan.
Dengan melakukan pengolok-olokkan dan mendustakan serta berusaha membatalkan kebenaran. Mereka lupa padahal sebelumnya mereka ditimpa bencana, mereka tidak bersyukur ketika mendapatkan rahmat, bahkan malah tetap di atas kesesatannya.
Dan makar yang buruk tidaklah menimpa kecuali kepada pelakunya; tipu daya mereka akan berbalik kepada mereka, bahkan para malaikat mencatatnya untuk kemudian diberikan balasan terhadapnya oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
Dr. Muhammad bin ‘Abdurrahman Al Khumais berkata, “Hakikat makar adalah siasat kokoh untuk menimpakan hukuman kepada pelaku dosa dari arah yang tidak dia sadari. Ia (makar) lebih khusus daripada kata pembalasan, karena ia adalah hukuman dengan cara yang khusus. Oleh karena itu, makar dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala adalah siasat untuk menolak tipu daya pembuat makar agar kembali menimpanya serta menimpakan hukuman kepadanya dari arah yang tidak dia sadari, serta membalasnya sesuai amal dan niatnya. Hal yang termasuk wajib diketahui, bahwa nama maakir (pembuat makar) tidak dimutlakkan kepada Allah karena mengambil kesimpulan dari ayat ini. Mahasuci Allah (dari memiliki nama maakir), bahkan yang benar dikatakan, “Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah sebaik-baik pembuat makar, dan Allah menimpakan makar kepada orang-orang kafir dan munafik, sehingga seorang yang mengucapkannya berhenti pada batas yang disebutkan dalam nash secara muqayyad (terikat) agar tidak memberikan kesan keliru karena dengan menisbatkan sesuatu kepada Allah Ta’ala yang Dia tidak menyebutkannya.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yunus Ayat 21
Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan sifat buruk orang musyrik lalu dalam ayat ini dijelaskan sifat dasar manusia pada umumnya. Dan apabila kami memberikan suatu rahmat, keselamatan kepada manusia yang durhaka, setelah mereka ditimpa bencana, baik pada diri, harta, keluarga, dan alam lingkungan mereka, maka mereka tidak bersyukur, bahkan mereka segera melakukan segala tipu daya menentang ayat-ayat kami. Katakanlah, Allah lebih cepat pembalasannya atas tipu daya itu. Sesungguhnya malaikat-malaikat kami mencatat tipu dayamu. Tidak ada sedikitpun perbuatan manusia yang terlewat dari pengawasan Allah dan kelak di akhirat dia akan memberikan balasan dengan seadil-adilnyasebagai bukti bahwa hukuman Allah sangat cepat sebagaimana dijelaskan pada ayat sebelumnya, maka berikut ini ditegaskan bahwa, dialah tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan dengan kaki dan beragam kendaraan di daratan, dan berlayar di lautan yang terbentang luas, sehingga ketika kamu sudah berada di dalam kapal, dan meluncurlah kapal itu membawa mereka, yakni seluruh penumpang yang ada di dalamnya dengan kekuatan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya; tiba-tiba datanglah badai yang mangacaukan arah kapal mereka, sehingga menyimpang dari tujuan yang direncanakan dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru, sehingga para penumpangnya panik akibat goncangan yang dasyat, dan mereka mengira, bahkan merasa telah terkepung bahaya, maka mereka berdoa dengan tulus ikhlas kepada Allah semata. Seraya berkata, sekiranya engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pasti kami termasuk orang-orang yang benar-benar bersyukur.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beragam penjelasan dari banyak mufassirun mengenai isi dan arti surat Yunus ayat 21 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi ummat. Sokong usaha kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.