Surat Yunus Ayat 17
فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِـَٔايَٰتِهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلْمُجْرِمُونَ
Arab-Latin: Fa man aẓlamu mim maniftarā 'alallāhi każiban au każżaba bi`āyātih, innahụ lā yufliḥul-mujrimụn
Artinya: Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Terkait Surat Yunus Ayat 17
Paragraf di atas merupakan Surat Yunus Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan penting dari ayat ini. Didapati beraneka penjabaran dari beragam ulama tafsir berkaitan kandungan surat Yunus ayat 17, misalnya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
tidak ada orang yang lebih parah tindak kezhalimannnya daripada orang yang membuat-buat kebohongan atas nama Allah dan mendustakan ayat-ayatNya. Sesungguhnya tidak beruntung orang-orang yang mendustakan nabi-nabi Allah dan rasul-rasulNya dan tidak meraih kemenangan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
17. Allah mengingkari orang-orang yang mendustakan: “Tidak ada orang yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat yang dibawa para rasul. Sungguh orang-orang yang mendustakan dan melakukan dosa-dosa terhadap para nabi dan umat mereka, tidak akan selamat.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
17. Tidak ada seorangpun yang lebih zalim dari orang yang membuat kebohongan atas nama Allah. Jadi bagaimana mungkin aku mengganti Al-Qur`ān ini secara dusta atas nama Allah?! Sesungguhnya orang-orang yang melampaui batas-batas Allah dengan cara membuat kebohongan atas nama-Nya tidak akan berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
17. فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللهِ كَذِبًا (Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah)
Setelah mereka diminta untuk mendatangkan selain al-Qur’an ini atau mengantinya dengan yang lain, kemudian Allah menjelaskan kepada mereka bahwa jika mereka melakukan hal itu berarti mereka telah melakukan kedustaan terhadap Allah dan telah melakukan kezaliman yang tak terkira.
إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ الْمُجْرِمُونَ (Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa)
Yakni tidak berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
17. Tidak ada yang lebih zalim dari orang yang mereka-reka (membuat-buat) kebohongan atas nama Allah, dan mengakui sesuatu yang tidak difirmnankan oleh Allah, atau mendustakan ayat-ayatNya yang diturunkan kepada utusanNya. Sesungguhnya tidaklah beruntung orang yang berbuat dosa dengan merekayasa sesuatu atas nama Allah?!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Maka siapakah} tidak ada {yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat kebohongan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayatNya. Sesungguhnya para pendurhaka itu tidak akan beruntung
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
17. Dan “siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayatNya?” kalau aku mengada-ada, maka aku adalah orang yang paling zhalim, keberuntungan lenyap dariku dan keadaanku pun tidak samar bagimu, akan tetapi aku datang kepadamu dengan ayat-ayat Allah lalu kamu mendustakannya maka kezhaliman terpastikan ada padamu, perkaramu harus lenyap dan kamu tidak akan mendapatkan keberuntungan selama kamu sebagaimana demikian. Firman Allah, “Orang-orang yang tidak berharap pertemuan dengan kami berkata”, menunjukkan bahwa faktor pendorong penentangan yang bersumber dari mereka adalah kekufuran mereka kepada pertemuan dengan Allah dan tidak mengharapkannya, dan bahwa siapa yang beriman kepada pertemuan dengan Allah, maka dia pasti tunduk kepada kitab Ini, beriman kepadanya, karena tujuannya baik.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Allah SWT berfirman,”Tidak ada seorang pun yang lebih aniaya, durhaka dan lebih jahat: (daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah) yaitu membuat-buat dusta terhadap Allah, lalu dia mengaku bahwa Allah mengutusnya, sedangkan kenyataannya tidak demikian. Tidak ada seorang pun lebih besar kejahatan dan kezalimannya dari hal ini. Perumpamaan hal ini perkaranya tidak tersembunyi bagi orang-orang yang tidak tahu, maka bagaimana mungkin orang seperti ini disamakan dengan para Nabi? Sesungguhnya orang yang mengatakan perkataan ini, baik dia benar atau dusta, maka Allah pasti menegakkan dalil-dalil yang menunjukkan kebenaran atau kedustaannya dengan sesuatu yang lebih jelas daripada matahari.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata, "Telah diwahyukan kepada saya, " padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata, "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah”) (Surah Al-An'am: 93) Allah berfirman dalam ayat yang mulia ini: (Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa (17)) Demikian juga orang yang mendustakan kebenaran yang dibawa oleh para rasul, padahal hujjah-hujjahnya telah disampaikan kepadanya. Tidak ada yang lebih zalim darinya
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Yunus ayat 17: Dengan menisbatkan sekutu kepada-Nya.
Yakni Al Qur’an.
Yakni orang-orang musyrik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yunus Ayat 17
Karena mereka tetap keras menolak kebenaran Al-Qur'an sebagai wahyu dari Allah dan menuduh nabi Muhammad berbohong, maka ditegaskan dalam bentuk pertanyaan, siapakah yang lebih zalim daripada orang yang dengan sengaja mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya' sungguh tidak ada orang yang lebih zalim daripada mereka dan mereka tidak akan mendapatkan keberuntungan untuk selama-lamanya. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat dosa itu tidak akan pernah beruntung. Setelah dijelaskan kerugian yang akan diperoleh oleh orang yang berbuat zalim karena ingkar terhadap ayat-ayat Al-Qur'an, lalu dijelaskan bentuk lain dari kezaliman mereka yaitu syirik. Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang dijadikan sembahan yang tidak dapat mendatangkan bencana kepada mereka, apabila mereka tidak menyembahnya, dan tidak pula memberi manfaat dan tidak bisa menolak madarat ketika mereka menyembahnya, dan mereka dengan yakin berkata, mereka berhala dan sembahan kami lainnya itu adalah pemberi syafaat kami di hadapan Allah. Padahal sembahan tersebut tidak mampu mendatangkan manfaat atau menolak madarat atas diri mereka sendiri.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian aneka ragam penjelasan dari beragam ulama tafsir terkait isi dan arti surat Yunus ayat 17 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita bersama. Dukunglah dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.