Surat Yunus Ayat 11

۞ وَلَوْ يُعَجِّلُ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ ٱلشَّرَّ ٱسْتِعْجَالَهُم بِٱلْخَيْرِ لَقُضِىَ إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ ۖ فَنَذَرُ ٱلَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَآءَنَا فِى طُغْيَٰنِهِمْ يَعْمَهُونَ

Arab-Latin: Walau yu'ajjilullāhu lin-nāsisy-syarrasti'jālahum bil-khairi laquḍiya ilaihim ajaluhum, fa nażarullażīna lā yarjụna liqā`anā fī ṭugyānihim ya'mahụn

Artinya: Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka. Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bergelimangan di dalam kesesatan mereka.

« Yunus 10Yunus 12 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Terkait Surat Yunus Ayat 11

Paragraf di atas merupakan Surat Yunus Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan menarik dari ayat ini. Ada aneka ragam penjabaran dari beragam ulama tafsir mengenai kandungan surat Yunus ayat 11, di antaranya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan sekiranya Allah menyegerakan bagi manusia pengabulan doa mereka dalam keburukan, sebagaimana Dia menyegerakan pengabulan permintaan mereka dalam kebaikan, pastilah mereka akan binasa. Maka kami biarkan orang-orang yang tidak takut terhadap siksaan kami dan tidak meyakini kebangkitan dan dikumpulkannya mereka kembali, berkubang dalam penentangan dan kesombongan, dimana mereka terus ragu-ragu dan bingung.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

11. Salah satu bentuk kelembutan Allah kepada hamba-hamba-Nya adalah dengan tidak segera mengabulkan doa buruk yang mereka panjatkan, tidak seperti ketika mereka berdoa untuk kebaikan. Seandainya Allah menyegerakan pengabulan doa itu, niscaya mereka akan binasa dalam waktu singkat.

Maka dari itu Allah membiarkan orang-orang yang mendustakan hari kebangkitan, berkubang dalam pembangkangan mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

11. Seandainya Allah -Subḥānahu- segera mengabulkan doa jahat yang diucapkan oleh manusia untuk kebinasaan diri mereka sendiri, anak-anak dan harta benda mereka ketika mereka marah, sebagaimana Allah mengabulkan doa baik mereka, niscaya mereka sudah binasa. Akan tetapi Allah memberikan tenggang waktu kepada mereka. Maka Allah membiarkan orang-orang yang tidak menunggu perjumpaan dengan-Nya, karena mereka tidak takut terhadap hukuman-Nya dan tidak mengharapkan ganjaran-Nya, Allah membiarkan mereka mondar-mandir dalam kebingungan dan kebimbangan terhadap hari penghitungan amal (Hari Kiamat).


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

11. وَلَوْ يُعَجِّلُ اللهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّ اسْتِعْجَالَهُم بِالْخَيْر (Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan)
Yakni seandainya Allah menyegerakan siksaan bagi manusia seperti harapan mereka untuk menyegerakan pahala dan kebaikan.

لَقُضِىَ إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ ۖ( pastilah diakhiri umur mereka)
Yakni mereka akan mati.
Pendapat lain mengatakan, makna ayat ini adalah: seandainya Allah memperlakukan manusia dalam mengabulkan doa mereka tentang keburukan bagi diri, harta, dan keluarga mereka sebagaimana harapan mereka untuk diperlakukan dalam pengabulan doa baik mereka niscaya Allah telah membinasakan mereka. Sebab banyak sekali manusia yang berdoa agar dirinya mati, atau agar orang lain mati, dan berharap agar itu disegerakan. Namun Allah tidak menyegerakan keburukan tersebut karena kelembutan dan rahmat-Nya yang Maha Luas. Sebagaimana doa yang dipanjatkan oleh penduduk Makkah: “Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih”. Dan Allah tidak mengabulkan doa mereka berkat hikmah-Nya yang telah ditetapkan bagi mereka yaitu masuknya mereka ke dalam agama Islam.

فِى طُغْيٰنِهِمْ يَعْمَهُونَ(bergelimangan di dalam kesesatan mereka)
Yakni Kami membiarkan mereka kebingungan dalam kesesatan, keangkuhan, dan ketidakmauan mereka untuk menerima kebenaran. Mereka mengatakan: seandainya al-Qur’an itu benar, maka kami telah berdoa kepada Allah agar menghujani kami dengan batu, dan karena Allah tidak melakukan itu maka kami tahu bahwa al-Qur’an bukanlah sesuatu yang benar.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

11. Dan jika Allah mempercepat keburukan atau hukuman bagi manusia sebagaimana yang mereka minta layaknya meminta kebaikan dan pahala dengan cepat, niscaya mereka telah dibinasakan dan mati, sehingga Kami membiarkan orang-orang yang tidak berharap bertemu Kami, mengingkari hari kebangkitan dan penghisaban itu bingung dan bimbang atas kedurhakaan, pengingkaran, keangkuhan dan penolakan mereka terhadap kebenaran. Dan mereka tidak ditunjukkan kepada kebenaran


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Jika Allah menyegerakan keburukan bagi manusia suatu keburukan} mengabulkan doa mereka tentang keburukan {sebagaimana permintaan mereka untuk disegerakan suatu kebaikan} sebagai mereka meminta untuk disegerakan ketika mereka berdoa tentang kebaikan {sungguh sudah diakhiri ajal mereka} sungguh mereka semua akan dibinasakan {namun Kami biarkan} Kami biarkan {orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami terombang-ambing dalam kesesatan mereka} terombang-ambing dalam kebingungan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

11. Ini termasuk kasih sayang dan kebaikan Allah kepada hamba-hambaNYa bahwa seandainya Dia menyegerakan keburukan dan hukuman kepada mereka jika mereka melakukan sebab-sebabnya sebagaimana Dia menyegerakan kebaikan kepada mereka jika mereka melakukan sebab-sebabnya “pastilah diakhiri umur mereka.” Yakni hukuman itu akan membinasakan mereka, akan tetapi Allah memberi tempo kepada mereka dan tidak melalaikan mereka, Dia memaafkan banyak hak-hakNya, seandainya Dia menghukum manusia karena kezhalimannya, pastilah Dia tidak membiarkan seorang pun di muka bumi, termasuk dalam hal ini adalah bahwa seorang hamba jika dia marah kepada anak-anaknya atau keluarganya atau hartanya bisa saja dia mendokan tidak baik yang mungkin saja jika dikabulkan pastilah mereka binasa, dan hal itu sangat merugikannya, akan tetapi Allah Mahabijaksana dan Mahalembut.
FirmanNya, “Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami,” yakni tidak beriman kepada akhirat, oleh karena itu dia tidak bersiap-siap untuknya dan melakukan apa yang menyelamatkan mereka dari azab Allah. FirmanNya “bingung di dalam kesesatan mereka”, yakni kebatilan di mana mereka melebihi batas-batas kebenaran. “bingung”, mondar-mandir kebingungan, tidak mengetahui jalan, tidak dibimbing kepada jalan yang lurus. Hal itu sebagai hukuman kepada mereka atas kezhaliman dan kekufuran mereka kepada ayat-ayat Allah.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Allah SWT memberitahukan tentang sifat penyantun dan kelemah lembutanNya terhadap hamba-hambaNya. Dia tidak mengabulkan bagi mereka jika mereka berdoa tentang keburukan untuk diri sendiri, harta dan anak-anak mereka, ketika lelah dan marah. Allah SWT mengetahui bahwa mereka tidak bermaksud melakukan itu, oleh karena itu, maka Dia tidak mengabulkan doa mereka, sebagai kelembutan dan rahmat. Sebagaimana Dia mengabulkan jika mereka mendoakan kebaikan, keberkahan, dan kesuburan untuk diri, harta, dan anak-anak mereka, Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan ragi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka). yaitu seandainya setiap kali mereka mendoakan kejahatan dalam hal itu diperkenankan oleh Allah, maka doa itu membinasakan mereka. Akan tetapi tidak diperkenankan banyak melakukan doa itu, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dari Ubadah bin Al-Walid, Jabir berkata,” Rasulullah SAW bersabda,”Janganlah kalian mendo'akan kecelakaan atas diri kalian, janganlah kalian mendo'akan kecelakaan bagi anak-anak kalian, dan janganlah kalian mendo'akan kecelakaan atas pembantu kalian, dan janganlah kalian mendo'akan kecelakaan atas harta kalian, jangan sampai kalian berdoa tepat saat diperolehnya pemberian sehingga Allah mengabulkan do'a kalian”.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT: (Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan) (Surah Al-Isra: 11).
Mujahid berkata tentang tafsir ayat ini: (Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan). yaitu ungkapan seseorang kepada anaknya atau hartanya jika dia marah kepadanya,"Ya Allah, janganlah Engkau berkati dia, dan laknatlah dia" Seandainya permintaan mereka itu dikabulkan dengan segera sebagaimana dikabulkan bagi mereka dalam kebaikan, maka binasalah mereka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Yunus ayat 11: Ayat ini turun ketika kaum musyrik meminta disegerakan azab.

Dan tidak akan diundur-undur. Hal ini termasuk kelembutan Allah dan ihsan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, yakni jika sekiranya Allah menyegerakan kepada mereka keburukan karena mereka telah melakukan sebab-sebabnya dan segera menimpakan hukuman karena hal itu sebagaimana disegerakan-Nya kebaikan ketika mereka mengerjakan sebab-sebabnya, tentu mereka akan dimusnakan dengan azab, akan tetapi Allah Subhaanahu wa Ta'aala menundanya, memaafkan sebagian besar di antara hak-hak-Nya yang diremehkan. Kalau sekiranya Alah langsung menghukum manusia disebabkan kezalimannya, maka tidak ada seorang pun yang masih hidup. Termasuk dalam hal ini, seorang hamba ketika marah kepada anak-anaknya, istrinya dan hartanya, terkadang mendoakan keburukan kepada mereka yang seandainya dikabulkan oleh Allah tentu keluarga dan hartanya binasa, dan tentu akan merugikannya, akan tetapi Dia Maha Penyantun lagi Mahabijaksana sehingga tidak dikabulkan-Nya.

Yakni tidak beriman kepada akhirat.

Oleh karenanya, mereka tidak bersiap-siap untuknya dan tidak mengerjakan amalan yang menyelamatkan mereka dari azab Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yunus Ayat 11

Setelah dijelaskan pada ayat sebelumnya bahwa Allah mahasuci dari segala kekurangan, mahasempurna dengan segala ciptaan-Nya, mahaadil dalam memberikan hukuman atau pahala, lalu dijelaskan pada ayat ini bahwa dia maha terpuji karena tidak segera menghukum orang yang durhaka sebagaimana permintaan mereka agar Allah menyegerakan siksa. Mereka diberi kesempatan untuk kembali kepada tuntunan Al-Qur'an. Dan kalau Allah menyegerakan keburukan, sebagai hukuman atas perbuatan jahat bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pasti diakhiri umur mereka, yakni dibinasakan. Namun kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan kami, yakni tidak percaya pada hari kiamat dalam keadaan bingung dan tetap berada di dalam kesesatan mereka sesuai kemauan mereka. Ayat ini masih menjelaskan tentang sifat-sifat buruk manusia, yaitu tidak bersyukur ketika mendapat anugerah atau nikmat. Dan apabila manusia ditimpa bahaya akibat ulah mereka sendiri, dia berdoa kepada kami dengan memuji dan mengakui keagungan Allah dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, yakni terus berdoa tiada henti dalam segala situasi, tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali ke jalan yang sesat, seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan berupa kedurhakaan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penjabaran dari beragam ulama tafsir mengenai kandungan dan arti surat Yunus ayat 11 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Dukunglah usaha kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Sering Dibaca

Telaah berbagai materi yang sering dibaca, seperti surat/ayat: Maryam, An-Naas, Al-Hujurat 10, Luqman 13, Yasin 9, Al-Fatihah 6. Ada pula At-Taubah 40, Dua (2) Terakhir al-Baqarah, Al-Ma’idah 32, ‘Abasa, Al-Lail, Al-Baqarah 285-286.

  1. Maryam
  2. An-Naas
  3. Al-Hujurat 10
  4. Luqman 13
  5. Yasin 9
  6. Al-Fatihah 6
  7. At-Taubah 40
  8. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  9. Al-Ma’idah 32
  10. ‘Abasa
  11. Al-Lail
  12. Al-Baqarah 285-286

Pencarian: al waqiah 35 38, surat al imran ayat 77, qs. ar rum ayat 21, al imran 145, surat 6 ayat 10

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.