Surat Al-Anfal Ayat 47
وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ خَرَجُوا۟ مِن دِيَٰرِهِم بَطَرًا وَرِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
Arab-Latin: Wa lā takụnụ kallażīna kharajụ min diyārihim baṭaraw wa ri`ā`an-nāsi wa yaṣuddụna 'an sabīlillāh, wallāhu bimā ya'malụna muḥīṭ
Artinya: Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya' kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Tentang Surat Al-Anfal Ayat 47
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 47 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan menarik dari ayat ini. Ada aneka ragam penafsiran dari kalangan mufassir terkait kandungan surat Al-Anfal ayat 47, sebagiannya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang musyrik yang telah keluar meninggalkan negeri mereka dalam keadaan sombong dan riya, untuk menghalang-halangi manusia dari masuk ke dalam agama Allah. Dan Allah meliputi segala yang mereka perbuat, tidak ada yang terlewatkan olehNya sesuatupun.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
47. Dan janganlah kalian seperti musuh-musuh kalian yang musyrik, yang keluar dari rumah mereka di Makkah dan di tempat-tempat lain atas perintah Abu Sufyan; mereka keluar dengan penuh kesombongan atas kekuatan dan kenikmatan yang mereka miliki yang sebenarnya tidak layak mereka dapatkan; dan mereka keluar untuk memamerkan diri agar orang-orang takjub dan memuji mereka atas kekayaan, kekuatan, dan keberanian yang mereka miliki.
Padahal dengan mereka keluar dari rumah, mereka telah menentang agama Islam dengan menjadikan orang-orang memusuhi Rasulullah dan berpaling dari dakwahnya. Allah Maha Mengetahui tujuan kepergian mereka sehingga Allah akan membalas mereka di dunia dan di akhirat sesuai dengan tujuan itu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
47. Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang musyrik yang keluar dari Makkah sambil menyombongkan diri dan pamer kepada manusia, menghalang-halangi manusia dari agama Allah dan mencegah mereka masuk ke dalamnya. Sedangkan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Tidak ada satu pun perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan membalas mereka atas amal perbuatan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
47. وَلَا تَكُونُوا۟ كَالَّذِينَ خَرَجُوا۟ مِن دِيٰرِهِم بَطَرًا وَرِئَآءَ النَّاسِ (Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia)
Mereka adalah orang-orang Quraisy, mereka pergi ke perang badar untuk melindungi kafilah dagang mereka, mereka pergi dengan membawa wanita-wanita penyanyi dan alat-alat musik. Ditengah jalan mereka mendapat berita bahwa kafilah mereka telah selamat dari serangan kaum muslimin, namun mereka tidak langsung kembali ke Makkah, akan tetapi mereka mengatakan bahwa mereka harus meneruskan perjalanan sampai di Badar untuk minum minuman keras dan mendengar alunan nyanyian dari para penyanyi wanita, agar orang-orang Arab lainnya mengetahui bahwa mereka telah pergi untuk berperang; dan hal ini merupakan bentuk kesombongan dan keangkuhan serta mengharap pujian orang lain serta dapat membangga-banggakan diri di depan mereka, dan ini merupakan riya’.
وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللهِ ۚ( serta menghalangi (orang) dari jalan Allah)
Makna (الصد) yakni menyesatkan manusia dan menghalangi mereka dari jalan hidayah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
47 Wahai orang-orang muslim janganlah kalian menjadi seperti orang-orang musyrik yang keluar dari kampungnya pada hari Badr tuduhan Abu Jahal dengan rasa angkuh dan sombong atas kekuatan mereka dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi orang dari jalan Allah. Dan ilmu Allah meliputi apa yang mereka kerjakan sehingga tidak ada yang dapat mereka sembunyikan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Janganlah menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh} rasa sombong {dan ingin dilihat} ingin dilihat {orang serta menghalang-halangi dari jalan Allah. Allah Maha Meliputi apa yang mereka kerjakan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
47. Khusyulah dan tunduklah kepada Rabbmu. “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah.” Yakni, inilah tujuan mereka keluar berperang, dan inilah yang memicu mereka keluar dari negeri mereka, yaitu demi keangkuhan dan kesombongan di bumi, agar orang-orang melihat dan membanggakan mereka, dan tujuan terbesar adalah bahwa mereka hendak menghalangi dari jalan Allah bagi orang yang menitinya. “Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.” Oleh karena itu Allah memberitahumu tentang tujuan mereka dan memperingatkan agar kamu tidak seperti mereka, karena Allah akan mengazab mereka dengan azab yang sangat berat. Hendaknya tujuanmu dalam peperangan adalah demi mengharap Wajah Allah, meninggikan agama Allah, membendung jalan yang menuju murka dan azab Allah, dan menarik manusia kepada jalan Allah yang lurus yang mengantarkan kepada Surga kenikmatan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 47-49
Setelah A!lah memerintahkan orang-orang mukmin untuk ikhlas dalam berjihad di jalanNya dan memperbanyak menyebut namaNya, Dia berfirman seraya melarang mereka menyerupai orang-orang musyrik yang keluar dari negeri mereka (dengan rasa angkuh) yaitu menolak perkara kebenaran (dan dengan maksud riya') yaitu bersikap sombong terhadap mereka. Sebagaimana Abu Jahal ketika dikatakan kepadanya,"Sesungguhnya kafilah Quraisy telah selamat maka kembalilah" lalu Abu Jahal berkata “Tidak, demi Allah, kami tidak akan kembali sehingga kami sampai di mata air Badar, lalu menyembelih unta dan minum khamr serta mendengarkan nyanyian biduan yang bernyanyi untuk kami, dan orang-orang Arab akan membicarakan tentang kedudukan kami pada hari itu selamanya" Tetapi kenyataannya adalah sebaliknya, karena ketika mereka sampai di mata air Badar, ternyata mereka mendatangi air yang mendidih dan mereka dimasukkan ke dalam sumur Badar dalam keadaan terhina, rendah, kecil dan celaka dalam azab yang kekal, Oleh karena itu Allah SWT berfirman : (Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan) yaitu Dzat yang mengetahui apa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, Allah membalas mereka dengan balasan yang buruk.
Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, Adh-Dhahhak, dan As-Suddi berkata tentang firmanNya: (Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia) Mereka berkata bahwa mereka adalah orang-orang musyrik yang memerangi Rasulullah SAW pada perang Badar.
Firman Allah SWT: (Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan.”Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menang terhadap kalian pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindung kalian”), Setan (semoga dilaknat oleh Allah) menjadikan indah bagi mereka apa yang mereka datangi dan mereka inginkan itu, dan memberi semangat kepada mereka bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan mereka pada hari itu. Setan melenyapkan rasa takut dari kekhawatiran jika kampung halaman mereka didatangi oleh musuh mereka, Bani Bakar. Lalu setan berkata "Sesungguhnya aku ini adalah pelindung kalian" Demikian itu tampak bagi mereka ketika setan menyerupai Suraqah bin Malik bin Ju'syum, pemimpin Bani Mudlij, pembesar di daerah itu. Semuanya itu sebagaimana Allah SWT berfirman tentangnya: (Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka (120) (Surah An-Nisa)
Ketika musuh Alla melihat para malaikat (setan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat) Qatadah berkata,”Demikianlah kebiasaan musuh Allah kepada orang yang taat dan menurutinya. Sehingga ketika kebenaran bertemu dengan kebathilan, maka iblis menyerahkan keburukan dan dia berlepas diri dari mereka saat itu.
Saya berkata kebiasaan bagi orang yang menaatinya, sebagaimana firman Allah SWT: ((Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia, "Kafirlah kamu.” Maka tatkala manusia itu lelah kafir, ia berkata, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam” (16)) (Surah Al-Hasyr) dan: (Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepada kalian, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian, melainkan (sekadar) aku menyeru kalian, lalu kalian mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kalian mencerca aku, tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian, dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih (22)) (Surah Ibrahim)
Firman Allah: ((Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata.”Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya”) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang ayat ini, sebagian kelompok berdekatan dengan sebagian lain, maka Allah menjadikan sedikit jumlah orang-orang muslim berjumlah di mata orang-orang musyrik, dan juga jumlah orang-orang musyrik di mata orang-orang muslim. Lalu orang-orang musyrik berkata,"Mereka itu ditipu oleh agamanya" Sesungguhnya merea mengatakan demikian karena melihat sedikitnya jumlah oang-orang muslim, sehingga mereka menyangka bahwa mereka pasti dapat mengalahkan orang-orang muslim, tanpa diragukan lagi dalam hal itu. lalu Allah SWT berfirman: (Barang siapa yang tawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana)
Firman Allah (Barang siapa yang tawakal kepada Allah) yaitu menyandarkan diri kepadaNya (maka sesungguhnya Allah Maha perkasa) yaitu orang yang memohon perlindungan kepadaNya tidak akan dirugikan, sesungguhya Allah Maha Perkasa lagi Maha Mencegah segala sesuatu dari segala sisi lagi Maha Agung kekuasaanNya (lagi Maha bijaksana) dalam perbuatanNya sehingga Dia tidak menempatkan sesuatu kecuali pada tempatnya, sehingga Dia menolong orang yang layak mendapatkan pertolongan, dan menelantarkan orang yang pantas atas hal itu
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Anfal ayat 47: Mereka adalah kaum musyrik yang keluar untuk berperang di Badar, mereka berkata, “Kami tidak akan pulang sampai kami meminum khamr (arak), menyembelih unta, dan para penyanyi menabuh rebana kepada kami di Badar.”
Oleh karena itu, hendaknya kamu keluar dari rumahmu untuk berperang karena mencari keridhaan Allah dan meninggikan kalimat-Nya, menyingkirkan semua jalan yang membawa kepada kemurkaan Allah dan siksa-Nya serta membawa manusia ke jalan Allah yang lurus yang membawa mereka ke surga.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 47
Bukan hanya itu, orang-orang mukmin juga diperintahkan agar senantiasa menghiasi diri dengan menaati Allah dan rasul-Nya. Dan taatilah Allah dan rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih atau saling berdebat yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan bahkan kekuatan kalian hilang sehingga tidak berdaya sama sekali; dan bersabarlah ketika menghadapi musuh dalam situasi dan kondisi apa pun. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar. Allah akan selalu menolong hamba-hambanya yang membela dan mempertahankan kebenaran dengan penuh kesabaran, kesungguhan, dan semata-mata didasari atas ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya. Setelah beberapa ayat sebelumnya memaparkan berbagai hal yang terkait dengan perang badar, maka ayat ini menjelaskan kebohongan janji setan terhadap kaum musyrik pada perang badar tersebut. Ingatlah ketika setan menjadikan terasa atau terlihat indah bagi mereka, orangorang musyrik, perbuatan dosa mereka, yakni berperang melawan kebenaran dan seraya mengatakan, tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan kalian, wahai orang-orang musyrik, pada hari ini, yakni perang badar. Dan kalau ada yang berani melawan kalian, sungguh, aku adalah penolongmu. Maka ketika kedua pasukan itu telah saling melihat, berhadapan, setan berbalik ke belakang meninggalkan kaum musyrik seraya berkata, sesungguhnya aku berlepas diri dari kalian; aku dapat melihat apa yang kalian tidak dapat melihatnya; yakni para malaikat yang turun membantu kaum mukmin, sesungguhnya aku takut kepada Allah. Demikian ini, disebabkan Allah sangat keras siksa-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beraneka penjelasan dari banyak ahli tafsir mengenai isi dan arti surat Al-Anfal ayat 47 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita. Support dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.