Surat Al-Anfal Ayat 35

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِندَ ٱلْبَيْتِ إِلَّا مُكَآءً وَتَصْدِيَةً ۚ فَذُوقُوا۟ ٱلْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ

Arab-Latin: Wa mā kāna ṣalātuhum 'indal-baiti illā mukā`aw wa taṣdiyah, fa żụqul-'ażāba bimā kuntum takfurụn

Artinya: Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.

« Al-Anfal 34Al-Anfal 36 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Tentang Surat Al-Anfal Ayat 35

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 35 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapati kumpulan penjabaran dari berbagai mufassirun terkait isi surat Al-Anfal ayat 35, sebagiannya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan tidaklah sholat mereka di masjidil haram kecuali berupa siulan dan tepukan tangan. maka rasakanlah hukuman berupa terbunuh dan tertawan pada perang badar, disebabkan oleh pengingkaran kalian dan ulah-ulah kalian yang tidak ada yang melakukannya kecuali hanya orang-orang kafir yang mengingkari keesaan Allah dan risalah nabi mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

35. Allah menyebutkan bentuk lain dari kesesatan dan keingkaran yang dilakukan orang-orang musyrik.

Allah menjadikan Baitul Haram sebagai tempat ditegakkannya agama Allah dan tempat pengesaan-Nya; dan orang-orang berimanlah yang melakukan hal ini. Adapun orang-orang musyrik yang menghalangi orang beriman dari Baitul Haram, menjadikan peribadatan mereka di sana hanya berupa tepukan tangan dan siulan; mereka sama sekali tidak menghargai kehormatan Baitul Haram sebagai tempat yang paling mulia di muka bumi dan tidak pula mengagungkan Allah. Hal ini akibat kebodohan mereka tehadap kewajiban mereka bagi Pencipta mereka atau kerena besarnya keinginan mereka untuk mengganggu Rasulullah ketika membaca al-Qur’an, bertawaf, atau menjalankan ibadah lainnya. Mereka bagaikan hewan ternak yang tidak memahami makna ibadah dan kehormatan rumah Allah; oleh sebab itu Allah mengancam mereka dengan azab-Nya: “Hai orang-orang yang sesat, rasakanlah azab yang keras akibat kekafiran dan pembangkangan kalian, serta penghinaan kalian kepada risalah Nabi Muhammad yang datang dari Allah; di dunia kalian akan diazab dengan dilarang memasuki Masjidil Haram dan diperangi; sedangkan di akhirat kalian akan masuk neraka, dan itu adalah seburuk-buruk tempat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

35. Salat yang dilakukan oleh orang-orang musyrik di Masjidilharam tidak lain hanyalah bersiul dan bertepuk tangan. Maka rasakanlah -wahai orang-orang musyrik- azab (kalian) terbunuh dan tertawan dalam perang Badar, disebabkan karena kalian ingkar kepada Allah dan mendustakan rasul-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

35. وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِندَ الْبَيْتِ إِلَّا مُكَآءً وَتَصْدِيَةً ۚ (Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan)
Makna (المكاء) yakni siulan. Dan makna (التصفية) yakni tepukan tangan.
Yakni tidaklah Baitul Haram dahulu dimakmurkan dengan peribadatan yang didalamnya terdapat pengagungan kepada Allah sesuai dengan tuntunan syariat, namun dengan peribadatan bodoh dengan siulan dan tepuk tangan.
Pendapat lain mengatakan maknanya adalah bahwa dahulu orang-orang musyrik bersiul dan bertepuk tangan di Baitullah seakan-akan mereka sedang bersembahyang padahal dimaksudkan untuk mengganggu orang-orang Islam saat sedang shalat.

فَذُوقُوا۟ الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ(Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu)
Yakni maka ini adalah balasan atas apa yang kalian perbuat, yaitu kekalahan di perang Badar.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

35 Shalat yang mereka lakukan di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan, bukanlah sebuah ibadah yang benar untuk mengagungkan Allah sesuai syariat. Maka rasakanlah azab ini wahai orang musyrik berupa azab dunia sebagaimana yang sudah kalian rasakan di perang Badr, juga azab akhirat disebabkan kekafiran dan dustamu itu kepada Allah dan rasul-Nya. Ibnu Umar berkata: mereka tawaf di sekeliling Ka’bah dengan bersiul dan tepuk tangan, maka turunlah ayat ini.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Shalat mereka di sekitar Baitullah tidak lain hanyalah siulan} siulan {dan tepuk tangan} tepuk tangan {Maka rasakanlah azab} azab kematian dan penawanan pada hari perang Badar {karena kalian selalu ingkar


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

35 yakni bahwa Allah hanya menjadikan baitul haram agar agamaNya ditegakan padanya dan diikhlaskan ibadah untukNya di dalamnya. orang orang mukminlah yang dapat menegakkan perkara ini. adapun orang orang musyrik yang menghalang halangi manusia darinya, maka shalat mereka padanya yang merupakan ibadah terbesar “tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan” kelakuan orang orang bodoh lagi dungu, orang orang yang di dalam hati mereka tidak terdapat sedikitpun pengagungan kepada Rabbnya tidak pula mengetahui hak hakNya tidak pula penghormatan terhadap belahan bumi paling mulia dan paling utama. JIka shalat mereka padanya adalah demikian, lalu bagaimna dengan ibadah ibadah yang lain? Dengan alasan apa mereka merasa lebih berhak terhadap baitullah dari pada orang orang mukmin yang shalat mereka padanya adalah shalat yang khusyu orang orang yang berpaling dari perkara perkara yang tidak berguna dan sifat sifat terpuji lainnya serta perbuatan perbuatan baik yang dijelaskan oleh Allah, tidak aneh kalau Allah mewariskan baitullah al haram kepada mereka dan menjadikan mereka sebagai penguasanya. Setelah Allah menjadikan mereka sebagai penguasanya, Dia berfirman kepada orang orang yang beriman ”hai orang orang yang beriman sesungguhnya orang orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati masjidil haram sesudah tahun ini ” dan di sini Dia berfirman ”maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 34-35
Allah SWT memberitahukan bahwa mereka adalah kaum yang layak Dia azab, Akan tetapi Dia tidak menimpakan hal itu kepada mereka karena keberadaan Rasulullah SAW di antara mereka. Oleh karena itu, ketika Rasulullah SAW pergi dari mereka, Allah menimpakan azabNya kepada mereka dalam perang Badar, Dia membunuh para pemberani mereka dan menawan orang-orang kaya mereka. Allah membimbing mereka untuk memohon ampun dari dosa-dosa yang mereka lakukan, berupa kemusyrikan dan kerusakan. Qatadah, As-Suddi dan lainnya berkata bahwa kaum itu tidak memohon ampun. Seandainya mereka memohon ampun, maka mereka tidak akan disiksa. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir. Seandainya di antara mereka tidak ada kaum yang tertindas dari kalangan orang-orang mukmin yang memohon ampun, maka siksaan Allah akan menimpa mereka tanpa bisa dielakkan. Akan tetapi siksan itu ditahan karena keberadaan orang-orang mukmin yang tertindas itu. Sebagaimana Allah SWT berfirman pada perjanjian Hudaibiyyah (Orang-orang yang kafir yang menghalang kalian dari (masuk) Masjidil Haram dan menghalangi hewan kurban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. Dan kalau tidaklah karena laki-laki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukmin yang tiada kalian ketahui, bahwa kalian akan membunuh mereka yang menyebabkan kalian ditimpa kesusahan tanpa pengetahuan kalian (tentulah Allah tidak akan menahan tangan kalian dari membinasakan mereka), supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendakinya ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidak bercampur-baur, tentulah Kami akan mengazab orang-orang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih (25)) (Surah Al-Fath)
yaitu bagaimana bisa Allah tidak menyiksa mereka )sedangkan mereka menghalangi manusia untuk mendatangi Masjidil Haram?( yang ada di Makkah. Mereka menghalang-halangi orang-orang mukmin yang merupakan penduduk Makkah dari mengerjakan shalat dan thawaf di sekitarnya. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya, Orang-orang yang berhak menguasai(nya) hanyalah orang-orang yang bertakwa) yaitu mereka itu bukanlah penghuni Masjidil Haram, sesungguhnya penghuni Masjidil Haram adalah Nabi SAW dan para sahabatnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedangkan mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka (17) Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah; maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (18) (Surah At-Taubah: 17-18) dan (tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah) (Surah Al-Baqarah: 217)
Kemudian Allah SWT menyebutkan tentang yang biasa mereka lakukan dan amalkan di Masjidil Haram. Lalu Allah berfirman: (Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan) Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Sa'id bin Jubair, Qatadah, Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa maknanya adalah siulan. Mujahid menambahkan bahwa mereka memasukkan jari mereka ke dalam mulut mereka.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang makna firmanNya: (Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan) orang-orang Quraisy melakukan thawaf di Ka’bah dalam keadaan telanjang bulat dengan bersiul dan bertepuk tangan. “Al-muka’” adalah bersiul, dan mereka diserupakan dengan siulan burung. (tasdiyah) adalah bertepuk tangan.
Firman Allah SWT: (Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiran kalian itu) Adh-Dhahhak berkata itu adalah sesuatu yang menimpa mereka di perang Badar, berupa kematian dan menjadi tawanan. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir dan tidak ada yang meriwayatkan hal ini selain dia.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anfal ayat 35: Allah Subhaanahu wa Ta'aala menjadikan rumah-Nya yang suci agar agama-Nya dapat ditegakkan, agar Dia diibadahi dengan ikhlas, dan yang melaukan demikian adalah hamba-hamba-Nya yang mukmin, adapun orang-orang musyrik mereka menghalangi orang-orang mukmin dari Baitullah, padahal shalat mereka sebagai ibadah paling besar mereka di Baitulah hanyalah siulan dan tepuk tangan; perbuatan yang biasa dilakukan oleh orang-orang bodoh yang tidak memiliki rasa ta’zhim kepada Allah, tidak mengenal hak-hak-Nya, serta tidak menghormati tempat mulia. Jika shalat mereka saja seperti ini, lalu bagaimana dengan ibadah mereka lainnya? Oleh karena itu, siapakah yang lebih berhak mengurus Masjidilharam? Mereka atau kaum mukmin yang khusyu’ dalam shalatnya, beribadah dengan cara yang diridhai oleh pemilik-Nya. Sudah pasti, Alah akan mewariskan rumah-Nya yang suci kepada kaum mukmin dan aka memberi merea tempat di sana. Oleh karenanya, setelah Allah memberi tempat kepada mereka di sana, Dia berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam.” (Terj. At Taubah: 28).

Di Badar.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 35

Salah satu bukti ketidaklayakan mereka mengelola masjidilharam adalah seperti diuraikan pada ayat ini. Dan apa yang mereka anggap sebagai salat mereka yang seharusnya dilakukan dengan dengan penuh khusyuk, ketulusan, dan penghormatan kepada Allah, apalagi itu dilakukan di sekitar baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka kelak ketika azab telah jatuh, dikatakan kepada mereka, rasakanlah azab disebabkan sejak dahulu hingga kini kamu terus-menerus melakukan kekufuran. Terimalah kematian kamu di medan perang, agar kesyirikan itu menjauh dari masjidilharam, dan kematian itu tidak lain akibat kekufuran kamu. Demikianlah, perbuatan buruk mereka akan sia-sia dan berbuah azab. Demikian pula harta mereka akan sia-sia seperti dijelaskan pada ayat ini. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, yang mengingkari ayatayat dan menyekutukan Allah, bertekad untuk terus-menerus menginfakkan harta mereka dengan tujuan untuk menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah. Mereka akan terus menginfakkan harta itu, kemudian setelah beberapa lama apa yang mereka lakukan itu menjadi sebab penyesalan bagi mereka, penyesalan yang sangat besar karena mereka hilang dan tujuan mereka tidak tercapai, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Harta itu akan musnah dan sia-sia, sebab mereka tidak akan mampu menghalangi orang dari jalan Allah, dan semua itu hanya akan melahirkan penyesalan dan rasa sakit. Mereka akan dikalahkan dalam perang dan kelak ke dalam neraka jahanamlah orang-orang kafir itu, yang tetap atau bertambah kekufurannya, akan dikumpulkan, selama mereka masih mempertahankan kekufuran.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beraneka penafsiran dari beragam mufassirun berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anfal ayat 35 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita. Dukunglah syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dicari

Tersedia ratusan halaman yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Lahab, Yusuf, Quraisy, Al-‘Ashr, Al-Qari’ah, Al-Ma’idah 3. Termasuk Az-Zumar 53, Al-Kahfi 1-10, An-Nashr, Bismillah, An-Naziat, An-Nisa 59.

  1. Al-Lahab
  2. Yusuf
  3. Quraisy
  4. Al-‘Ashr
  5. Al-Qari’ah
  6. Al-Ma’idah 3
  7. Az-Zumar 53
  8. Al-Kahfi 1-10
  9. An-Nashr
  10. Bismillah
  11. An-Naziat
  12. An-Nisa 59

Pencarian: q.s. an-nur/24 2 dan artinya, إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ artinya, allahumma malikal mulki tu'til mulka mantasya, isi kandungan surat al isra ayat 32, surah al duha

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: