Surat Al-Anfal Ayat 3
ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Arab-Latin: Allażīna yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Terkait Dengan Surat Al-Anfal Ayat 3
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir penting dari ayat ini. Diketemukan berbagai penafsiran dari banyak pakar tafsir mengenai makna surat Al-Anfal ayat 3, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Orang-orang yang terus menerus dalam menjalankan shalat fardu pada waktu-waktunya, dan dari rizki yang kami berikan kepada mereka dari harta-harta mereka infakan sesuai apa yang Allah perintahkan kepada mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
3. Sifat keempat adalah mereka senantiasa menegakkan shalat pada waktunya dengan menyempurnakan rukun, syarat, sunnah, adab, dan kekhusyuannya.
Sedangkan sifat kelima adalah mereka memberikan harta mereka kepada orang-orang miskin dan yang membutuhkan, dengan penuh kerelaan dan keridhaan demi memenuhi perintah Tuhan mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
3. Yaitu orang-orang yang selalu menunaikan salat secara sempurna dan tepat pada waktunya, serta menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, baik yang bersifat wajib maupun sunah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
3 Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dengan sempurna pada waktunya dan melengkapi rukunnya. Juga yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka dalam ketaatan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{orang-orang yang mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
3 “yaitu orang orang yang mendirikan shalat” yang fardhu dan yang sunnah dengan amal amalnya yang lahir dan yang batin, seperti hadirnya hati yang merupakan inti dan ruh shalat, ”dan yang menafkahkan sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka” yakni nafkah nafkah wajib seperti zakat, kafarat, nafkah kepada istri, kerabat dan hamba sahaya, dan nafkah sunnah seperti sedekah pada jalan jalan kebaikan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 2-4
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka) dia berkata,”Orang-orang munafik itu, tidak akan masuk ke dalam hati mereka, sesuatu apapun dari mengingat Allah ketika mengerjakan kewajiban dariNya. Mereka tidak beriman kepada sesuatu pun dari ayat-ayat Allah, tidak bertawakal, tidak shalat jika sendiri, dan tidak menunaikan zakat hartanya. Allah SWT memberitahukan bahwa mereka bukanlah orang-orang yang beriman. Kemudian Allah SWT menyifati orang-orang mukmin, Dia berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka) Jadi mereka mengerjakan hal-hal yang diwajibkan olehNya. (Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya)) yaitu kepercayaan mereka bertambah (dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal) yaitu mereka tidak mengharapkan kepada selainNya.
Mujahid berkata tentang firmanNya (hati mereka gemetar) takut, yaitu panik dan takut. Demikianlah yang dikatakan oleh As-Sddi dan lainnya. Ini adalah sifat orang mukmin dengan keimanan yang sebenarnya, yaitu ketika disebut nama Allah gemetarlah hatinya yaitu karena takut kepadaNya, lalu dia mengerjakan perintah-perintahNya dan meninggalkan larangan-laranganNya. Sebagaimana firmanNya: (Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon smpun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui (135)) (Surah Ali Imran)
Firman Allah SWT: (dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya)) Sebagaimana firmanNya: (Dan apabila diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, "Siapakah di antara kalian yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya sedang mereka merasa gembira (124)) (Surah At-Taubah)
(dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal) yaitu mereka tidak mengharapkan kepada selainNya, tidak bertujuan kecuali hanya kepadaNya, tidak memohon pertolongan kecuali hanya kepadaNya. tidak meminta kebutuhan selain hanya kepadaNya, dan tidak suka apapun kecuali hanya kepadaNya, dan mereka mengetahui bahwa apa Dia kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak akan terjadi. Dialah Dzat yang mengatur kerajaan. hanya Dia semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan tidak ada yang menghalangi keputusanNya, dan Dia itu Maha cepat perhitunganNya. Oleh karena itu Sa'id bin Jubair berkata bahwa tawakal kepada Allah adalah mengumpulkan keimanan.
Firman Allah SWT: ((yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka (3)) dengan itu, Allah SWT mengingatkan amal mereka, setelah mereka berkeyakinan. Amal ini mengandung semua kebaikan, yaitu mendirikan shalat yang merupakan hak Allah SWT
Qatadah berkata bahwa mendirikan shalat adalah memelihara waktu mengerjakannya, wuduhnya, rukuk dan sujudnya.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka (3)) maka belanjakanlah sebagian dari rezeki yang diberikan Allah kepada kalian sesungguhnya harta ini adalah pinjaman dan titipan yang ada padamu, wahai anak cucu Adam, yang dalam waktu dekat kamu akan berpisah dengannya.
Firman Allah SWT: (Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya) yaitu mereka yang disifati dengan sifat-sifat ini adalah orang-orang yang beriman dengan sesungguhnya.
Firman Allah SWT: (Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya) yaitu tempat, kedudukan, dan derajat di surga. Sebagaimana Allah SWT berfirman: ((Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan (163)) (Surah Ali Imran) (dan ampunan) yaitu Allah mengampuni dosa-dosa mereka dan membalas mereka dengan kebaikan-kebaikan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Anfal ayat 3: Yang wajib maupun yang sunat disertai sikap khusyu’ (hadirnya hati dan diamnya anggota badan).
Baik infak yang wajib (seperti zakat, kaffarat, menafkahi anak dan istri, orang tua, dan budak yang dimiliki) maupun yang sunat (seperti sedekah di semua jalan-jalan kebaikan).
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 3
Selain memiliki keimanan yang mantap dan kuat, serta amal kalbu lainnya, secara lahiriah orang mukmin sejati adalah orang-orang yang melaksanakan salat secara berkesinambungan sesuai waktu dan tatacara yang telah ditetapkan, dengan penuh rasa khusyuk dan ikhlas, dan mereka yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka sesuai ketentuan setelah menjelaskan beberapa bentuk amal yang berkaitan dengan hati, anggota tubuh dan harta, Allah menjelaskan bahwa mereka yang memiliki sifat-sifat seperti tersebut di atas itulah orang-orang yang benarbenar beriman, lahir dan batin, yang sempurna lagi mantap imannya. Mereka akan memperoleh derajat-derajat yang tinggi di sisi tuhannya, sesuai dengan amal mereka. Dan ampunan atas segala dosa mereka serta rezeki yang mulia berupa kehidupan yang baik di dunia dan kehidupan yang membahagiakan di akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian berbagai penjelasan dari para mufassirun terhadap makna dan arti surat Al-Anfal ayat 3 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita. Dukunglah perjuangan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.