Surat Al-A’raf Ayat 198

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَإِن تَدْعُوهُمْ إِلَى ٱلْهُدَىٰ لَا يَسْمَعُوا۟ ۖ وَتَرَىٰهُمْ يَنظُرُونَ إِلَيْكَ وَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ

Arab-Latin: Wa in tad'ụhum ilal-hudā lā yasma'ụ, wa tarāhum yanẓurụna ilaika wa hum lā yubṣirụn

Artinya: Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-herhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat.

« Al-A'raf 197Al-A'raf 199 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Tentang Surat Al-A’raf Ayat 198

Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 198 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Diketemukan berbagai penafsiran dari beragam mufassirun berkaitan kandungan surat Al-A’raf ayat 198, antara lain sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan apabila kalian menyeru (wahai kaum musyrikin) tuhan-tuhan kalian untuk istiaqamah dan berjalan lurus, niscaya mereka tidak mendengar seruan kalian.” Dan kamu bisa lihat (wahai rasul) tuhan-tuhan kaum musyrikin dari para penyembah berhala-berhala, menatap kamu seolah-olah melihat kamu padahal mereka itu tidak dapat melihat. Sebab sesunggguhnya mereka tidak mempunyai penglihatan dan tidak memiliki mata hati.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

198. Dan jika kalian -wahai orang-orang musyrik- mengajak berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah itu ke jalan yang benar mereka pasti tidak mendengar ajakanmu, dan kalian akan melihat mereka menyambutmu dengan mata buatan yang mati dan tidak bisa melihat. Dahulu mereka membuat patung-patung dalam bentuk manusia atau hewan. Patung-patung buatan mereka itu mempunyai tangan, kaki, dan mata. Tetapi patung-patung itu tetap benda mati yang tidak hidup dan tidak bisa bergerak.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

198. وَتَرَىٰهُمْ يَنظُرُونَ إِلَيْكَ (Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu)
Dahulu mereka membuat patung-patung itu dengan bentuk manusia atau binatang dan memiliki tangan, kaki, dan mata namun tidak dapat dipakai untuk memegang, berjalan, dan melihat apapun.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

198 Jika kamu sekalian menyeru berhala-berhala itu untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-herhala itu tidak dapat mendengar seruan kalian. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat. Sebab mereka memang tidak hidup, lalu bagaimana mereka bisa kalian harapkan pertolongan dan kebaikan?


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Jika kalian menyeru mereka untuk memberi petunjuk, mereka tidak dapat mendengarnya. Kalian mengira mereka memperhatikan kalian, padahal mereka tidak melihat.”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

197-198 Ayat ini juga merupakan penjelasan tentang tidak berhaknya berhala berhala yang mereka sembah selain Allah untuk disembah, karena berhala berhala itu tidak memiliki kemampuan dan kekuatan dalam pembantu dirinya sendiri apalagi membantu para penyembahnya, ia tidak memiliki kekuatan akal dan kemampuan menjawab, ia adalah gambar tanpa kehidupan. kamu melihatnya memandangmu padahal ia sama sekali tidak melihatmu, karena merekalah yang membentuknya dalam bentuk makhluk hidup, seperti manusia dan lain lain. Mereka memberinya mata dan anggota badan. Jika kamu melihatnya kamu melihatnya seperti sedang hidup. Jika kamu mengamatinya maka terbukti bahwa ia adalah benda mati yang tak mau bergerak dan tak hidup, lalu dengan dasar apa orang orang musyrik itu menjadikannya sebagai tuhan bersama Allah? Demi kebaikan dan kemaslahatan apa mereka beritikaf didepannya dan mendekatkan diri dengan berbagai macam ibadah kepadanya.
Jika ini telah diketahui maka diketahuilah bahwa orang orang musyrik dengan sesembahan sesembahannya, jika mereka berkumpul dan ingin menimpakan keburukan kepada orang yang dilindungi oleh pencipta langit dan bumi, yang melindungi hamba hambaNya yang shalih niscaya mereka tidak akan mampu menimpakan keburukan sekecil apapun karena sempurnanya ketidak mampuan mereka dan sesembahan mereka dan sempurnanya kekuatan orang yang berlindung di bawah perlindunganNya dan bertawakal kepadaNya.
Ada yang menyatakan bahwa makna firmanNya “dan kamu melihat berhala berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat” bahwa dhamir (kata ganti) kembali kepada orang orang musyrik yang mendustakan Rasulullah, kamu mengira mereka melihat kepadamu ya Rasululullah dengan mata perenungan yang dengannya dibedakan antara orang yang benar dan orang yang dusta, padahal sebenarnya mereka tidak melihat hakikatmu. Mereka tidak melihat keindahan, kebenaran, dan kesempurnaanmu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 191-198
Ini merupakan pengingkaran dari Allah terhadap orang-orang musyrik yang menyembah bersama Allah tandingan-tandingan, berhala-berhala dan patung-patung. Semua itu adalah makhluk Allah, yang dirawat dan dibuat manusia. Semua itu tidak memiliki sesuatu pun dari suatu perkara, tidak memberikan mudharat, tidak memberi manfaat, tidak dapat melihat, dan tidak dapat memberi pertolongan kepada orang yang menyembahnya. Bahkan semua itu itu adalah benda mati, tidak bisa bergerak, mendengar dan melihat. Orang-orang yang menyembahnya lebih sempurna daripada semua berhala itu, dengan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan. Oleh karena itu Allah berfirman: (Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatu pun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. (191)) yaitu apakah kalian mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun, dan tidak akan mampu melakukannya. Sebagaimana firman Allah SWT: (Hai manusia telah dibuatkan perumpamaan, maka dengarkanlah oleh kalian perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kalian seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah (73) Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa (74)) (Surah Al-Hajj) Allah SWT memberitahukan bahwa sembahan-sembahan mereka, seandainya dikumpulkan semuanya, maka tidak akan dapat menciptakan seekor lalat pun. Bahkan seandainya lalat itu merebut sesuatu dari mereka berupa makanan yang rendah, lalu terbang pergi, maka mereka tidak mampu mengambil kembali makanan itu darinya. Maka siapa saja yang memiliki sifat dan keadaan itu, maka bagaimana bisa disembah untuk dimintai rezeki dan pertolongan? Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (tidak dapat membuat sesuatu apa pun, sedangkan berhala itu sendiri dibuat orang) bahkan berhala-berhala itu dibuat, sebagaimana yang dikatakan oleh nabi Ibrahim: (Apakah kalian menyembah patung-patung yang kalian pahat itu? (95) Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu"(96)) (Surah Ash-Shaffat)
Kemudian Allah berfirman: (Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya, dan kepada dirinya sendiri pun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan) yaitu untuk orang-orang yang menyembahnya (dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan) yaitu, tidaklah bisa menolong diri sendiri dari orang yang ingin berbuat buruk terhadapnya, Sebagaimana yang dilakukan nabi Ibrahim yang menghancurkan berhala-berhala kaumnya dan mencemoohkannya dengan penghinaan yang berat, sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang itu pada firmanNya: (Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulinya dengan tangan kanannya (dengan kuat) (93)) (Surah Ash-Shaffat) dan (Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya (58)) (Surah Al-Anbiya)
Firman Allah: (Dan jika kalian menyerunya untuk memberi petunjuk kepada kalian, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruan kalian) yaitu berhala-berhala ini tidak dapat mendengar doa orang yang berdoa kepadanya. Hal itu juga sama baginya, baik orang yang berdoa kepadanya maupun orang yang menggulingkannya, sebagaimana yang dikatakan oleh nabi Ibrahim: (Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun?) (Surah Maryam: 42) Kemudian Allah SWT menyebutkan bahwa berhala-berhala itu adalah hamba-hamba, sebagaimana orang-orang yang menyembahnya. Yaitu makhluk seperti mereka. bahkan manusia jauh lebih sempurna daripada berhala itu, karena manusia bisa mendengar, melihat, dan memukul, dan berhala itu tidak bisa dapat melakukan sesuatu apapun dari hal itu.
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Panggillah berhala-berhala kalian yang kalian jadikan sekutu-sekutu Allah"). yaitu mintalah pertolongan kepada berhala-berhala itu di hadapanKu, janganlah kalian menangguhkannya sedikitpun, dan berusahalah semampu kalian (Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh (196)) yaitu cukuplah Allah yang melindungi dan mencukupiku, Dia adalah penolongku, hanya kepadaNyalah aku berserah diri, dan hanya kepadaNya aku berlindung, Dia adalah Pelindungku di dunia dan akhirat. Dia adalah Pelindung semua orang yang shaleh sesudahku. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh nabi Hud ketika berkata kepada kaumnya: (Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu. Hud menjawab, "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah, dan saksikanlah oleh kalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan (54) dari selain-Nya, Sebab itu, katankanlah tipu daya kalian semuanya terhadapku dan janganlah kalian memberi tangguh kepadaku (55) Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus" (56)) (Surah Hud) dan sebagaimana perkataan nabi Ibrahim: (Maka apakah kalian memperhatikan apa yang selalu kalian sembah (75) kalian dan nenek moyang kalian yang dahulu? (76) Karena sesungguhnya apa yang kalian sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam (77) (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku (78)) (Surah Asy-Syu'ara)
Firman Allah: (Dan berhala-berhala yang kalian seru selain Allah) sampai akhir ayat ini menguatkan apa yang disebutkan sebelumnya, hanya saja dalam ayat ini dengan sudut pandang mukhatab (orang yang diajak bicara), sedangkan ayat sebelumnya itu dengan sudut pandang gaibah (orang yang ketiga). Oleh karena itu Allah berfirman: (tidaklah sanggup menolong kalian, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri) dan (Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-berhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu, padahal mereka tidak melihat (198) Sebagaimana firmanNya (Jika kamu sekalian menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruan kalian (14)) (Surah Fathir).
Firman Allah: (Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu, padahal mereka tidak melihat) Sesungguhnya Dia berfirman (berhala-berhala itu memandang kepadamu) yaitu menghadapi kamu dengan mata, seakan-akan dapat melihat, sedangkan hal itu adalah benda mati. Oleh karena itu dalam berinteraksi dengan interaksinya orang yang berakal, karena berhala-berhala itu dibentuk seperti bentuk manusia (Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat) Dia mengungkapkannya dengan kata ganti untuk orang yang berakal


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-A’raf ayat 198: 198. Dan jika kalian meminta mereka untuk memberi petunjuk kepada sesuatu yang dapat mengantarkan kepada tujuan kalian merupakan penanganan atau lainnya, mereka sama sekali tidak mendengar apa yang kalian minta. Dan seandainya jika mereka mendengar, mereka tidak dapat mengabulkan karena tidak dapat melakukan sesuatu apapun. Kalian melihat berhala-berhala itu seakan-akan melihat kalian dengan mata yang dipahat, namun sebenarnya mereka sama sekali tidak dapat melihat karena mereka merupakan benda mati.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 198

Dan wahai para penyembah berhala, sesembahan kamu itu bukan hanya tidak mampu menolong kamu atau membela dirinya. Yang lebih lemah dari itu pun mereka tak mampu. Jika kamu para penyembah berhala menyeru mereka, berhala-berhala itu, untuk memberi petunjuk kepada kebaikan dan kebenaran, mereka tidak dapat mendengarnya apalagi mengabulkan permintaan itu. Dan engkau wahai nabi Muhammad lihat mereka, yakni berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik itu ada di hadapanmu seolah-olah memandangmu, sebab berhala-berhala itu dibuat seakan-akan memandang orang yang di hadapannya dengan mata yang bersinar, padahal mereka tidak melihat, karena se-sungguhnya tidak memiliki mata dan tidak pula hati. Setelah ayat-ayat yang lalu mengecam dengan keras kaum musyrik dan sembahan mereka, pada ayat ini Allah menjelaskan kepada nabi Muhammad tentang cara menghadapi kesesatan mereka. Jadilah engkau wahai nabi Muhammad dan juga umatmu orang yang pemaaf, dan tidak meminta sesuatu yang akan menyulitkan orang lain dan suruhlah orang mengerjakan dan mengucapkan yang makruf, berupa kebajikan yang dipandang baik oleh akal, agama dan tradisi masyarakat, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh, teruslah melangkah dalam berdakwah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah aneka ragam penafsiran dari kalangan mufassirin mengenai makna dan arti surat Al-A’raf ayat 198 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Dukunglah perjuangan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Cukup Sering Dicari

Terdapat banyak halaman yang cukup sering dicari, seperti surat/ayat: Adh-Dhuha, Yusuf 28, Al-A’la, Al-Falaq, Al-Kafirun, Al-Fatihah. Juga Al-Qadr, Seribu Dinar, Do’a Setelah Adzan, Al-Isra 32, An-Naba, Al-Hujurat 13.

  1. Adh-Dhuha
  2. Yusuf 28
  3. Al-A’la
  4. Al-Falaq
  5. Al-Kafirun
  6. Al-Fatihah
  7. Al-Qadr
  8. Seribu Dinar
  9. Do’a Setelah Adzan
  10. Al-Isra 32
  11. An-Naba
  12. Al-Hujurat 13

Pencarian: wallaili idza yaghsya, al baqarah 180, al baqarah ayat 1 sampai 10, ar rahman latin dan artinya, ayat tentang muamalah

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: