Surat Al-A’raf Ayat 192

وَلَا يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا وَلَآ أَنفُسَهُمْ يَنصُرُونَ

Arab-Latin: Wa lā yastaṭī'ụna lahum naṣraw wa lā anfusahum yanṣurụn

Artinya: Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.

« Al-A'raf 191Al-A'raf 193 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Mengenai Surat Al-A’raf Ayat 192

Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 192 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran menarik dari ayat ini. Ada beragam penjelasan dari beragam mufassirun mengenai makna surat Al-A’raf ayat 192, misalnya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan mereka tidak mampu untuk menolong para penyembahnya atau menyingkirkan keburukan dari dirinya sendiri.Jika mereka tidak dapat menciptakan sesuatu, bahkan sebaliknya justru diciptakan, dan tidak mampu menolak keburukan dari para penyembahnya dan tidak juga dari dirinya sendiri, maka bagaimana pantas mereka dijadikan tuhan-tuhan bersama Allah? Sesungguhnya tindakan ini tiada lain merupakan tindakan kezhaliman yang paling besar dan kebodohan yang paling parah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

192. Selain berhala-berhala ini merupakan benda yang diciptakan, ia juga tidak dapat memberi kemenangan bagi para penyembahnya atas musuh-musuh mereka. Bahkan ia tidak dapat menjauhkan keburukan dari dirinya sendiri. Dan benda yang memiliki sifat seperti ini bagaimana dapat disembah?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

192. Sembahan-sembahan selain Allah itu tidak mampu menolong orang yang menyembahnya, bahkan tidak mampu menolong dirinya sendiri; bagaimana bisa mereka menyembahnya?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

192. وَلَا يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا (Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya)
Yakni apabila mereka meminta tolong kepadanya.

وَلَآ أَنفُسَهُمْ يَنصُرُونَ(dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan)
Dan barangsiapa yang tidak mampu menolong dirinya sendiri maka ia pasti lebih tidak mampu lagi untuk menolong orang lain.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

192 Berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya jika mereka meminta, bahkan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan atas keburukan dan siksaan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesuatu itu tidak dapat memberikan kepada mereka} kepada para penyembahnya {pertolongan dan untuk dirinya sendiri ia tidak dapat memberi pertolongan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

191-192 akan tetapi perkaranya justru terbalik. Mereka menyekutukan Allah dengan “berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi perolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan” jika ia tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun bahkan seberat biji sawi, justru ia adalah yang diciptakan ia juga tidak mampu menolak hal hal buruk dari penyembahannya bahkan dari dirinya, lalu bagaimana ia diangkat sebagia hutan bersama Allah? Ini hanyalah kezhaliman yang paling zhalim dan kebodohan yang paling bodoh.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 191-198
Ini merupakan pengingkaran dari Allah terhadap orang-orang musyrik yang menyembah bersama Allah tandingan-tandingan, berhala-berhala dan patung-patung. Semua itu adalah makhluk Allah, yang dirawat dan dibuat manusia. Semua itu tidak memiliki sesuatu pun dari suatu perkara, tidak memberikan mudharat, tidak memberi manfaat, tidak dapat melihat, dan tidak dapat memberi pertolongan kepada orang yang menyembahnya. Bahkan semua itu itu adalah benda mati, tidak bisa bergerak, mendengar dan melihat. Orang-orang yang menyembahnya lebih sempurna daripada semua berhala itu, dengan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan. Oleh karena itu Allah berfirman: (Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatu pun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. (191)) yaitu apakah kalian mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun, dan tidak akan mampu melakukannya. Sebagaimana firman Allah SWT: (Hai manusia telah dibuatkan perumpamaan, maka dengarkanlah oleh kalian perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kalian seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah (73) Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa (74)) (Surah Al-Hajj) Allah SWT memberitahukan bahwa sembahan-sembahan mereka, seandainya dikumpulkan semuanya, maka tidak akan dapat menciptakan seekor lalat pun. Bahkan seandainya lalat itu merebut sesuatu dari mereka berupa makanan yang rendah, lalu terbang pergi, maka mereka tidak mampu mengambil kembali makanan itu darinya. Maka siapa saja yang memiliki sifat dan keadaan itu, maka bagaimana bisa disembah untuk dimintai rezeki dan pertolongan? Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (tidak dapat membuat sesuatu apa pun, sedangkan berhala itu sendiri dibuat orang) bahkan berhala-berhala itu dibuat, sebagaimana yang dikatakan oleh nabi Ibrahim: (Apakah kalian menyembah patung-patung yang kalian pahat itu? (95) Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu"(96)) (Surah Ash-Shaffat)
Kemudian Allah berfirman: (Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya, dan kepada dirinya sendiri pun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan) yaitu untuk orang-orang yang menyembahnya (dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan) yaitu, tidaklah bisa menolong diri sendiri dari orang yang ingin berbuat buruk terhadapnya, Sebagaimana yang dilakukan nabi Ibrahim yang menghancurkan berhala-berhala kaumnya dan mencemoohkannya dengan penghinaan yang berat, sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang itu pada firmanNya: (Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulinya dengan tangan kanannya (dengan kuat) (93)) (Surah Ash-Shaffat) dan (Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya (58)) (Surah Al-Anbiya)
Firman Allah: (Dan jika kalian menyerunya untuk memberi petunjuk kepada kalian, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruan kalian) yaitu berhala-berhala ini tidak dapat mendengar doa orang yang berdoa kepadanya. Hal itu juga sama baginya, baik orang yang berdoa kepadanya maupun orang yang menggulingkannya, sebagaimana yang dikatakan oleh nabi Ibrahim: (Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun?) (Surah Maryam: 42) Kemudian Allah SWT menyebutkan bahwa berhala-berhala itu adalah hamba-hamba, sebagaimana orang-orang yang menyembahnya. Yaitu makhluk seperti mereka. bahkan manusia jauh lebih sempurna daripada berhala itu, karena manusia bisa mendengar, melihat, dan memukul, dan berhala itu tidak bisa dapat melakukan sesuatu apapun dari hal itu.
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Panggillah berhala-berhala kalian yang kalian jadikan sekutu-sekutu Allah"). yaitu mintalah pertolongan kepada berhala-berhala itu di hadapanKu, janganlah kalian menangguhkannya sedikitpun, dan berusahalah semampu kalian (Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh (196)) yaitu cukuplah Allah yang melindungi dan mencukupiku, Dia adalah penolongku, hanya kepadaNyalah aku berserah diri, dan hanya kepadaNya aku berlindung, Dia adalah Pelindungku di dunia dan akhirat. Dia adalah Pelindung semua orang yang shaleh sesudahku. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh nabi Hud ketika berkata kepada kaumnya: (Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu. Hud menjawab, "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah, dan saksikanlah oleh kalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan (54) dari selain-Nya, Sebab itu, katankanlah tipu daya kalian semuanya terhadapku dan janganlah kalian memberi tangguh kepadaku (55) Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus" (56)) (Surah Hud) dan sebagaimana perkataan nabi Ibrahim: (Maka apakah kalian memperhatikan apa yang selalu kalian sembah (75) kalian dan nenek moyang kalian yang dahulu? (76) Karena sesungguhnya apa yang kalian sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam (77) (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku (78)) (Surah Asy-Syu'ara)
Firman Allah: (Dan berhala-berhala yang kalian seru selain Allah) sampai akhir ayat ini menguatkan apa yang disebutkan sebelumnya, hanya saja dalam ayat ini dengan sudut pandang mukhatab (orang yang diajak bicara), sedangkan ayat sebelumnya itu dengan sudut pandang gaibah (orang yang ketiga). Oleh karena itu Allah berfirman: (tidaklah sanggup menolong kalian, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri) dan (Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-berhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu, padahal mereka tidak melihat (198) Sebagaimana firmanNya (Jika kamu sekalian menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruan kalian (14)) (Surah Fathir).
Firman Allah: (Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu, padahal mereka tidak melihat) Sesungguhnya Dia berfirman (berhala-berhala itu memandang kepadamu) yaitu menghadapi kamu dengan mata, seakan-akan dapat melihat, sedangkan hal itu adalah benda mati. Oleh karena itu dalam berinteraksi dengan interaksinya orang yang berakal, karena berhala-berhala itu dibentuk seperti bentuk manusia (Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat) Dia mengungkapkannya dengan kata ganti untuk orang yang berakal


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-A’raf ayat 192: Ketika ada yang hendak menghancurkannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 192

Sungguh bodoh mereka yang menjadikan makhluk sebagai sekutu bagi Allah, dan bukan hanya tidak dapat mencipta, berhala-berhala itu juga tidak dapat memberikan pertolongan kepada penyembahnya, dan bahkan kepada dirinya sendiri pun mereka, yakni berhala-berhala itu, tidak dapat memberi pertolongan jika ada yang merusak dan mengganggu mereka. Dan jangan duga, wahai para penyembah berhala, sembahan-sembahan kamu hanya tidak dapat membela diri atau membantu kamu. Yang lebih ringan dari itu pun mereka tidak mampu, yaitu jika kamu, wahai orang-orang musyrik, selalu menyerunya dengan meminta berhala-berhala itu untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhalaberhala itu dapat memperkenankan seruanmu karena mereka tidak mendengar dan juga tidak mengerti. Sama saja hasilnya buat kamu apakah kamu telah menyeru mereka, walaupun itu berkali-kali, atau sikap kamu mantap berdiam diri, tidak mengucapkan satu kata pun. Sama saja, tidak ada gunanya sama sekali. Mereka tetap tidak akan tersentuh atau bergerak.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penjabaran dari kalangan mufassirun mengenai makna dan arti surat Al-A’raf ayat 192 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita bersama. Support perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Sering Dibaca

Baca banyak konten yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Insyirah 5-6, Al-‘Adiyat, Al-Baqarah 153, Al-Baqarah 185, Ar-Ra’d 11, Al-Balad. Ada juga Luqman 14, Al-Fajr, Al-An’am, Al-Maidah, Ali Imran 190-191, Juz al-Qur’an.

  1. Al-Insyirah 5-6
  2. Al-‘Adiyat
  3. Al-Baqarah 153
  4. Al-Baqarah 185
  5. Ar-Ra’d 11
  6. Al-Balad
  7. Luqman 14
  8. Al-Fajr
  9. Al-An’am
  10. Al-Maidah
  11. Ali Imran 190-191
  12. Juz al-Qur’an

Pencarian: surat al baqarah ayat 182, surat 22 ayat 11, surat shaffat, surh ar rahman, surat 25 ayat 7

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.