Surat Al-A’raf Ayat 151

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِأَخِى وَأَدْخِلْنَا فِى رَحْمَتِكَ ۖ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Arab-Latin: Qāla rabbigfir lī wa li`akhī wa adkhilnā fī raḥmatika wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

Artinya: Musa berdoa: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang".

« Al-A'raf 150Al-A'raf 152 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Mengenai Surat Al-A’raf Ayat 151

Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 151 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir menarik dari ayat ini. Didapati beragam penjabaran dari banyak mufassir terhadap isi surat Al-A’raf ayat 151, di antaranya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Musa berkata setelah menjadi jelas alasan saudaranya, dan tahu bahwa saudaranya tidak berbuat kesalahan dalam perkara yang menjadi tanggung jawabnya dari perintah Allah, ”wahai tuhanku, amunilah kemarahanku dan ampunilah bagi saudaraku apa yang telah terjadi antara dirinya dan Bani israil. Dan masukanlah kami kedalam rahmatMu yang amat luas. Sesungguhnya Engkau paling penyayang kepada kami daripada seluruh yang penyayang.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

151. Musa akhirnya percaya bahwa Harun tidak bersalah. Maka kemudian Musa berdoa kepada Tuhannya dengan menampakkan kepada Harun permohonan maafnya dan menampakkan kepada musuh-musuhnya bahwa dia telah meridhai saudaranya setelah yakin dia tidak bersalah, dia berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku atas kesalahanku berupa perkataan dan perbuatan yang keras terhadap saudaraku, dan ampunilah dia seandainya dia telah lalai, karena Engkau lebih mengetahui; dan masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, Engkaulah Yang Maha Merahmati hamba-hamba-Mu.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

151. Musa berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku! Ampunilah aku. Dan ampunilah saudaraku, Harun. Masukkanlah kami ke dalam rahmat-Mu dan lingkupilah kami dengan rahmat-Mu dari segala penjuru. Karena Engkau -wahai Tuhanku- lebih menyayangi kami dari siapa pun.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

151. قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِى وَلِأَخِى (Musa berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku)
Untuk menghilangkan ketakutan saudaranya dari kegembiraan musuh.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِأَخِي } Ka'b berkata : boleh jadi seseorang yang hanya berdiri mendapat kesyukuran baginya, dan boleh jadi juga seseorang hanya tidur mendapat ampunan dari tuhannya, hal itu ketika dua orang yang saling mencintai karena Allah, kemudian berdirilah salah satu dari keduanya untuk mendirikan shalat, lalu Allah ridho dengan shalat dan doanya, dalam doanya ia menyebut saudaranya dan mendoakan untuknya padahal saudaranya sedang tertidur pulas.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

151. Musa berkata: “Wahai tuhanku, ampunilah atas perbuatanku ini terhadap saudaraku, dan ampunilah saudaraku, Harun, jika dia lalai dan membatasi diri untuk mencegah perbuatan mereka, serta masukkanlah kami ke dalam surga dan rahmatMu yang luas. Engkaulah Dzat yang Maha Pengasih di dunia dan akhirat”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Musa berdoa,“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku serta masukkanlah kami ke dalam rahmatMu. Engkaulah Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

151 Musa menyesal atas perbuatannya yang teruru-buru terhadap saudaranya sebelum dia mengetahui bahwa saudaranya tidak seperti yang dia duga. Musa berkata, ”ya Rabbku ampunilah aku dan saudaraku” Harun. ”dan masukkanlah kami dalam RahmatMu” yakni di dalamnya jadikanlah RahmatMu meliputi kami dari segala segi karena ia adalah benteng yang kokoh dari segala keburukan dan disanalah seluruh kebaikan dan kebahagiaan. ”dan engkau adalah Maha penyayang diantara para penyayang.” yakni lebih menyayangi kami dari seluruh penyayang, lebih sayang kepada kami daripada bapak, ibu, anak dan diri kami sendiri.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 150-151
Allah SWT memberitahukan bahwa ketika nabi Musa kembali kepada kaumnya setelah bermunajat kepada Allah SWT, dia kembali dalam keadaan marah dan kecewa. Abu Darda’ berkata, “al-asfu” adalah kemurkaan yang sangat dahsyat. (Musa berkata, "Alangkah buruknya perbuatan yang kalian kerjakan sesudah kepergianku") dia berkata,"Betapa buruknya apa yang kalian lakukan berupa menyembah patung anak sapi setelah aku pergi meninggalkan kalian"
Firman Allah SWT: (Apakah kalian hendak mendahului janji Tuhan kalian?) dia berkata,"Kalian mempercepat kedatanganku kepada kalian sedangkan waktu kepergianku telah ditetapkan Allah SWT"
Firman Allah SWT: (dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya)
karena khawatir jika saudaranya lalai dalam melarang mereka, sebagaimana Allah berfirman di ayat lain: (Berkata Musa, "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat (92) (sehingga) kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?” (93) Harun menjawab, "Hai putra ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pulai) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku), 'Kamu telah memecah belah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku'" (94)) (Surah Thaha) Di sini Allah berfirman: (Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim) Yaitu janganlah kamu memasukkanku ke dalam golongan mereka, dan menjadikanku bersama mereka. Sesungguhnya dia berkata,”anak ibuku” agar lebih lembut dan menyentuh nabi Musa, karena sesungguhnya dia adalah saudara kandungnya. Setelah nabi Musa sudah memastikan ketidakterlibatan nabi Harun dari perbuatan kaumnya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya, "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu, dan sesungguhnya Tuhanmu ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku" (90)) (Surah Thaha) jadi saat itu saat itu nabi Musa (berkata, Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku, dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang”)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Semoga Allah merahmati Musa, orang yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri tidaklah sama dengan orang yang diberi tahu. Tuhannya memberi tahu kepadanya bahwa kaumnya teperdaya sesudah kepergiannya, dan ternyata ia tidak melemparkan luh-luh itu. Tetapi setelah ia melihat mereka dan menyaksikan perbuatan mereka, maka barulah ia melemparkan luh-luh itu”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-A’raf ayat 151: Maka Nabi Musa ‘alaihis salam merasa menyesal karena tergesa-gesa menarik kepala saudaranya sebelum mengetahui bahwa Harun tidak salah, karena Harun dikiranya kurang memperhatikan, kemudian Nabi Musa ‘alaihis salam berdoa seperti yang disebutkan dalam ayat di atas.

Karena rahmat-Mu merupakan benteng yang paling kokoh yang melindungi dari semua keburukan.

Engkau lebih penyayang kepada kami dari bapak dan ibu kami, bahkan daripada diri kami sendiri.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 151

Setelah mengetahui alasan saudaranya, nabi harun, dan memahami bahwa dia tidak melalaikan tugasnya, dia, nabi musa berdoa, ya tuhanku, yang selalu memelihara, membimbing dan berbuat baik padaku, ampunilah aku atas kemarahanku ini yang membuatku bertindak tidak wajar, dan ampuni juga saudaraku atas apa yang terjadi antara dia dan kaumku, atau kelalaiannya'jika ada'dalam menjalankan tugas, dan masukkanlah kami berdua ke dalam rahmat engkau yang amat luas, dan engkau adalah maha penyayang dari semua penyayang. Engkau memberi tanpa batas, bahkan kepada mereka yang mendurhakai-Mu. Setelah menjelaskan sikap nabi musa terhadap nabi harun dan doanya kepada Allah. Allah menjelaskan sanksi yang pantas diterima oleh mereka yang durhaka, yaitu sesungguhnya orang-orang yang penuh antusias dan sungguh-sungguh menjadikan patung anak sapi sebagai sembahannya dan enggan bertobat, kelak akan menerima kemurkaan yang besar dari tuhan mereka dengan dijauhkan dari rahmat-Nya, dan kehinaan dalam kehidupan di dunia oleh sebab kekufuran mereka. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebohongan terhadap Allah, seperti menjadikan anak sapi sebagai sembahan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penjabaran dari beragam pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Al-A’raf ayat 151 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk ummat. Dukunglah perjuangan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Terbanyak Dikunjungi

Baca banyak konten yang terbanyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Ali Imran 190-191, Al-Maidah, Al-Baqarah 185, Luqman 14, Ar-Ra’d 11, Al-Fajr. Juga Al-Baqarah 153, Al-Insyirah 5-6, Al-An’am, Al-Balad, Juz al-Qur’an, Al-‘Adiyat.

  1. Ali Imran 190-191
  2. Al-Maidah
  3. Al-Baqarah 185
  4. Luqman 14
  5. Ar-Ra’d 11
  6. Al-Fajr
  7. Al-Baqarah 153
  8. Al-Insyirah 5-6
  9. Al-An’am
  10. Al-Balad
  11. Juz al-Qur’an
  12. Al-‘Adiyat

Pencarian: at taubah 9 40, surah 18 ayat 6, qs alkafirun, surah 12 ayat 11, az-zumar ayat 68

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: