Surat Al-A’raf Ayat 61
قَالَ يَٰقَوْمِ لَيْسَ بِى ضَلَٰلَةٌ وَلَٰكِنِّى رَسُولٌ مِّن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Arab-Latin: Qāla yā qaumi laisa bī ḍalālatuw wa lākinnī rasụlum mir rabbil-'ālamīn
Artinya: Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Mengenai Surat Al-A’raf Ayat 61
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 61 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan berharga dari ayat ini. Tersedia beraneka penjelasan dari kalangan ahli ilmu terhadap makna surat Al-A’raf ayat 61, sebagiannya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Nuh berkata, ”wahai kaumku, aku bukan orang sesat dalam satu perkara apapun dari sudut manapun. Akan tetapi, aku adalah seorang utusan dari tuhan alam semesta, tuhanku dan tuhan kalian, serta tuhan seluruh makhluk.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
61- 63. Maka Nabi Nuh menanggapi mereka: "Hai kaumku, aku tidak seperti yang kalian sangka, namun aku adalah seorang rasul yang diutus oleh Pencipta alam semesta untuk menyampaikan kepada kalian apa yang telah aku perintahkan tersebut. Aku menyampaikan dakwah kepada kalian dan memberikan petunjuk menuju kebahagiaan dunia dan akhirat, dan aku memiliki ilmu yang diajarkan Allah kepadaku, yang tidak kalian ketahui.
Mengapa kalian merasa heran dan mendustakan, jika wahyu dari Tuhan kalian telah datang melalui lisan salah seorang dari kalian, untuk memperingatkan kalian dari azab Allah dan bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan ketaatan, agar kalian mendapatkan rahmat-Nya berupa kenikmatan yang kekal?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
61. Nuh berkata kepada para pemuka kaumnya, “Aku tidak tersesat seperti anggapan kalian. Justru aku sedang mengikuti petunjuk dari Rabbku. Karena aku adalah seorang rasul yang diutus kepada kalian dari Allah, Rabbku, Rabb kalian dan Rabb segenap alam semesta.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
61. وَلٰكِنِّى رَسُولٌ مِّن رَّبِّ الْعٰلَمِينَ (sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam)
Allah mengutusku kepada kalian untuk mendatangkan kebaikan dan menjauhkan keburukan dari kalian.
Nabi Nuh membantah bahwa dirinya berada dalam kesesatan dan menyatakan bahwa ia merupakan rasul.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
61. Nuh berkata: “Wahai kaumku, Tidaklah aku menyimpang dari jalan kebenaran, namun aku adalah seorang yang diutus kepada kalian oleh Tuhan semesta alam (jin dan manusia) untuk memberi petunjuk dan membimbing kalian, membawa kebaikan untuk kalian, dan mencegah keburukan menimpa kalian”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Nuh menjawab,“Hai kaumku, tidak ada padaku kesesatan sedikit pun, tetapi aku adalah rasul dari Tuhan semesta alam
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
61-62 Nuh menjawab dengan halus, dia bersikap lemah lembut berharap mereka akan tunduk. Nuh berkata ”hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun”. Yakni aku bukalah orang yang sesat dalam satu persoalanpun. Akan tetapi akau hanyalah pemberi petunjuk yang diberi petunjuk. Hidayahnya adalah seperti hidayah saudara-saudaranya para rasul ulul azmi, hidayah tertinggi, terlengkap dan tersempurna. Oleh karena itu dia berkata ”tetapi aku adalah utusan dari Rabb semesta alam”. Yakni Rabbku. Rabbmu, Rabb seluruh makhluk, yang mendidik seluruh makhluk dengan segala bentuk pendidikan, dimana salah satu pendidikanNya yang paling agung adalah bahwa Dia mengutus para rasul kepada hamba-hambaNya yang mengajak mereka kepada amal shalih, akhlak yang mulia dan akidah yang lurus, dan melarang dari yang sebaliknya. Oleh karena itu dia berkata ”aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Rabbku dan aku memberi nasihat kepadamu.” Yakni tugasku adalah menyampaikan kepadamu dengan menjelaskan tauhid kepadaNya, perintah-perintahNYa dan larangan-laranganNYa, semata-mata karena dasar kasih sayang dan memberi nasihat. ”dan aku mengetahui dari Allah yang tidak kamu ketahui” yang mengharuskanmu menaatiku dan tunduk kepada perintahku jika kamu mengetahui.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 59-62
Ketika Allah SWT menyebutkan kisah nabi Adam dan semua yang berkaitan dan berhubungan dengannya di permulaan surah. Lalu Allah SWT menyebutkan kisah para nabi lain satu per satu. Lalu Allah SWT memulainya dengan menyebutkan nabi Nuh karena sesungguhnya dia adalah rasul Allah yang pertama yang diutus kepada penduduk bumi setelah nabi Adam, yaitu Nuh bin Lamik bin Matusylakh bin Akhnukh.
Abdullah bin Abbas dan beberapa ulama’ dari kalangan ulama tafsir berkata,”Awal mula berhala-berhala itu disembah adalah karena ada suatu kaum yang shalih mati. Kemudian kaum mereka membangun masjid-masjid untuk mereka dan membuat gambar-gambar mereka di dalamnya agar mereka bisa mengingatkan keadaan dan ibadah mereka sehingga mereka bisa menirunya. Setelah masa berlalu lama, mereka menjadikan gambar-gambar itu menjadi bentuk tubuh. Setelah masa berlalu lama lagi, mereka menyembah patung-patung itu dan menamainya dengan nama-nama orang shalih itu, yaitu Wad, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr. Ketika hal itu semakin gawat, Allah SWT mengutus seorang rasul yaitu nabi Nuh. Lalu dia memerintahkan kepada mereka agar menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Lalu Allah SWT berfirman: (Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kalian tidak menyembah Allah), aku takut kalian akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat)) yaitu azab hari kiamat ketika kalian bertemu dengan Allah, dan kalian dalam keadaan menyekutukanNya. (Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata) yaitu mayoritas kaum, para pemimpin dan para pembesar mereka. (Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata)
yaitu dalam seruanmu kepada kami untuk meninggalkan menyembah berhala-berhala ini, yang kami dapati nenek moyang kami melakukannya. Demikian juga keadaan orang-orang yang durhaka. Sesungguhnya mereka melihat orang-orang yang berbuat kebajikan dalam kesesatan. Sebagaimana firmanNya: (Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan, "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat" (32)) (Surah Al-Muthaffifin: 32) dan (Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Kalau sekiranya dia (Al-Qur’an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya, maka mereka akan berkata, "Ini adalah dusta yang lama” (11)) (Surah Al-Ahqaf) dan ayat-ayat lainnya.
(Nuh menjawab, "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikit pun, tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam"(61)) yaitu aku bukanlah orang yang sesat, melainkan utusan Tuhan dan pemilik segala sesuatu. (Aku sampaikan kepada kalian amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasihat kepada kalian, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kalian ketahui (62)) Ini merupakan tugas seorang rasul, yaitu sebagai orang yang menyampaikan risalah dengan fasih, penuh nasehat, dan mengetahui Allah. Tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang mempunyai sifat-sifat ini selain mereka
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 61
Dia, nabi nuh, menjawab tuduhan dan penolakan kaumnya, wahai kaumku! aku menyuruhmu mengesakan Allah dan tidak menyembah tuhan selain dia. Aku tidak sesat seperti dugaanmu, tetapi aku ini seorang rasul yang diutus dari tuhan pencipta dan penguasa seluruh alam. Nabi nuh kemudian menegaskan tugasnya sebagai utusan Allah dengan berkata, aku tak kenal lelah menyampaikan kepadamu amanat tuhanku, yakni perintah dan larangan-Nya, memberi nasihat dan tuntunan kepadamu untuk kebahagiaanmu di dunia dan di akhirat, dan aku mengetahui persoalan agama dan hal-hal yang gaib melalui wahyu dari Allah apa yang tidak bisa kamu ketahui.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah sekumpulan penafsiran dari kalangan mufassir berkaitan makna dan arti surat Al-A’raf ayat 61 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita bersama. Support kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.