Surat Al-Baqarah Ayat 16

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُا۟ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَٰرَتُهُمْ وَمَا كَانُوا۟ مُهْتَدِينَ

Arab-Latin: Ulā`ikallażīnasytarawuḍ-ḍalālata bil-hudā fa mā rabiḥat tijāratuhum wa mā kānụ muhtadīn

Artinya: Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.

« Al-Baqarah 15Al-Baqarah 17 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Mengenai Surat Al-Baqarah Ayat 16

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 16 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah berharga dari ayat ini. Ada sekumpulan penafsiran dari para ahli tafsir terhadap makna surat Al-Baqarah ayat 16, di antaranya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang-orang munafik tersebut telah menjual diri mereka dengan sebuah  transaksi yang akan merugikan. Dimana mereka lebih memilih kekafiran dan meninggalkan keimanan,  maka mereka tidak mendapatkan sesuatu apapun justru mereka rugi karena kehilangan Hidayah. Dan  inilah kerugian nyata.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

16. Mereka itu orang yang benar-benar bodoh, karena mereka mengganti keimanan dengan kekufuran. Perniagaan mereka tidak menguntungkan, karena kehilangan keimanan kepada Allah, dan mereka tidak menemukan jalan yang benar.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

16. اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلٰلَةَ بِالْهُدٰىۖ (Mereka adalah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk)
Yakni mengganti hidayah dengan kekufuran.
Dan secara bahasa kata (الضلالة) berarti kebingungan, berbelok dari tujuan, dan hilangnya petunjuk.

فَمَا رَبِحَتْ تِّجَارَتُهُمْ (Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung)
Yakni mereka tidak beruntung dalam perdagangan mereka yang mengganti keimanan dengan kekufuran.

وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ (dan mereka tidak mendapat petunjuk)
Yakni dikarenakan mereka membeli kekufuran dengan keimanan mereka dan keluar dari hidayah menuju kesesatan, dari jama’ah menuju perpecahan, dari keamanan menuju ketakutan, dan dari sunnah menuju bid’ah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

Mereka adalah orang-orang yang menukar petunjuk dengan kesesatan. Mereka memilih kekafiran dan meninggalkan petunjuk. Maka mereka tidak beruntung dalam berdagang dengan mengikuti kekafiran sebagai ganti keimanan. Dan mereka tidak ditunjukkan kepada kebenaran pada saat menjual kekafiran dengan (cara) keimanan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Mereka itulah orang-orang yang membeli} mereka mengganti {kesesatan dengan petunjuk. Maka, tidaklah beruntung perniagaan mereka. dan mereka itu bukanlah orang-orang yang mendapatkan petunjuk


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


16. “Mereka itulah, ” maksudnya orang-orang munafik yang bersifat dengan sifat-sifat tersebut,
“orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, ” maksudnya mereka suka terhadap kesesatan sebagaimana seorang pembeli suka terhadap suatu barang dagangan, yang –di antara kesukaannya terhadap kesesatan itu- membuat ia mengeluarkan harta yang berharga untuk mendapatkannya, dan ini adalah suatu perumpamaan yang paling bagus, karena Allah menjadikan kesesatan yang merupakan puncak dari segala kejahatan
Seperti barang dagangan dan Dia menjadikan petunjuk yang merupakan puncak dari segala
Kebaikan bagaikan harga barang, lalu mereka (orang-orang munafik) itu menyerahkan petunjuk karena tidak suka terhadapnya untuk mendapatkan kesesatan karena suka terhadapnya. Inilah perdagangan mereka, dan sungguh amat buruk perdagangan mereka itu, serta inilah transaksi mereka, dan sungguh buruk transaksi mereka itu.
Apabila seseorang mengeluarkan uang dinarnya untuk mendapatkan uang dirham maka ia pasti rugi, lalu bagaimanakah orang yang mengeluarkan permata untuk mendapatkan uang dirham?
Dan bagaimanakah orang yang mengeluarkan petunjuk untuk mendapatkan kesesatan? Ia lebih memilih kesengsaraan daripada kebahagiaan, serta lebih suka terhadap perkra-perkara yang tidak berarti dengan meninggalkan perkara-perkara yang berguna. Akhirnya tidak beruntunglah perdagangannya tersebut, bahkan ia merugi dalam hal itu dengan kerugian yang paling besar, mereka itulah orang-orang yang rugi diri mereka dan keluarga mereka pada Hari Kiamat, camkanlah, bahwa itulah kerugian yang nyata.
Dan firmanNya, ”Dan tidaklah mereka mendapat petunjuk, ” ini adalah sebagai penegasan akan kesesatan mereka, dan bahwasanya mereka tidak mendapatkan sedikitpun petunjuk. Inilah sifat-sifat mereka yang jelek itu, kemudian Allah menyebutkan perumpaan mereka –yang menyingkap hal itu dengan sejelas-jelasnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Dari Ibnu Abbas bahwa makna ayat (Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk) yaitu menukar keimanan dengan kekafiran"
Mujahid berkata: Mereka beriman, kemudian kafir.
Qatadah berkata: Mereka lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk.
Apa yang dikatakan oleh Qatadah ini secara makna menyerupai firman Allah SWT tentang kaum Tsamud, (Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk) (Surah Fushilat: 17).
Kesimpulan dari pendapat para mufasir yaitu bahwa orang-orang munafik itu telah meninggalkan petunjuk dan beralih menuju kesesatan. Mereka mengganti petunjuk dengan kesesatan, yaitu pemaknaan dari firman Allah SWT, (Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk) yaitu, mereka menjual petunjuk dengan harga murah untuk mendapat kesesatan. Hal itu juga sama seperti kondisi mereka seseorang dari golongan mereka yang telah beriman kemudian kembali kepada kekafiran, seperti firman Allah SWT tentang mereka, (Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti) (Surah Al-Munafiqun: 3). Sesungguhnya mereka lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk, Sebagaimana hal serupa yang terjadi di kelompok lain di antara mereka, karena golongan mereka beragam. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, (maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk) maknanya yaitu mereka tidak mendapatkan keuntungan dari kesepakatan mereka dalam transaksi ini.
Makna (dan tidaklah mereka mendapat petunjuk) yaitu bahwa mereka tidak mendapat bimbingan dalam melaksanakan tindakan mereka itu"
Dari Qatadah, makna (maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk) yaitu, Sungguh, demi Allah, kalian telah melihat mereka keluar dari petunjuk menuju kesesatan, dari persatuan menuju perpecahan, dari keamanan menuju ketakutan, dan dari sunnah menuju bid'ah.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
تِّجَٰرَتُهُمۡ At-Tijaroh adalah membayarkan modal untuk membeli sesuatu yang menghasilkan laba ketika dijual. Orang munafik menjual modal mereka yaitu keimanan untuk membeli kekufuran dengan harapan mendapatkan kemuliaan dan kekayaan di dunia. Akan tetapi mereka merugi dan tidak menghasilkan laba apapun, hanya mendapat kehinaan, adzab, dan kemiskinan karena kekufuran yang dilakukannya.
Al-Muhtadiy adalah orang yang menempuh jalan lurus yang menghantarkan untuk mencapai apa yang diinginkannya dalam waktu yang singkat tanpa terjatuh dalam kesesatan, sedangkan kebalikannya adlah orang yang menempuh jalan yang bengkok tidak menghantarkan kepada yang diinginkan sampai mereka hancur sebelum mencapai tujuan.

Makna ayat :
Kemudian ayat selanjutnya (16) Allah memberitahukan bahwa mereka orang-orang yang dijauhkan dari kebaikan sudah menukar keimanan dengan kekufuran, dan sudah merasa ikhlas dengan kemunafikan. Oleh karena itu perdagangan mereka tidak menghasilkan untung dan tidak bisa menunjukki kepada jalan yang penuh keuntungan atau keselamatan.

Pelajaran dari ayat :
Penjelasan mengenai pembalasan Allah terhadap musuh-musuhNya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Baqarah ayat 16: Kemudian Allah menjelaskan sebab dari kerugian mereka orang-orang munafik dan orang-orang yang bodoh dari mereka , Allah mengabarkan bahwasanya mereka setelah mengganti petunjuk dengan kesesatan serta keimanan dengan kekufuran ; maka tiada untung bagi mereka dalam perdagangan mereka, dan mereka tidak akan pernah menjadi orang-orang yang diberi petunjuk , dan ini adalah termasuk kerugian yang nyata.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Mereka membeli kekafiran dengan iman; membeli kesesatan dengan petunjuk, sehingga mereka tidak memperoleh apa-apa, bahkan hanya memperoleh kerugian karena tidak mendapat petunjuk dan akan membawanya kepada neraka, yang demikian itulah kerugian yang sesungguhnya. Jika seorang membeli uang satu dirham dengan harga satu dinar atau mengeluarkan modal untuk usaha sejumlah sepuluh juta sisanya tinggal satu juta tanpa keuntungan sudah dianggap rugi, lalu bagaimana dengan orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, membeli kekafiran dengan keimanan dan membeli kesengsaraan dengan kebahagiaan, alangkah ruginya perdagangan itu.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 16

Mereka itulah orang-orang yang jauh dari kebenaran yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Sikap mereka yang memilih kesesatan dan mengabaikan kebenaran diumpamakan seperti pedagang yang memilih barang-barang rusak untuk dijual dalam perdagangannya. Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung. Jangankan untung yang didapat, modal pun hilang. Dan mereka tidak mendapat petunjuk yang dapat mengantarkan kepada kebenaran, sebab yang ada pada mereka hanyalah kesesatan. Perumpamaan keadaan mereka orang-orang munafik yang sungguh mengherankan itu seperti keadaan yang aneh dari orang-orang yang menyalakan api. Setelah api itu menerangi apa-apa yang ada di sekelilingnya dan memberikan kehangatan, rasa nyaman, dan manfaat lainnya bagi mereka, tiba-tiba Allah melenyapkan cahaya yang menyinari mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan yang kelam, tidak dapat melihat suatu apa pun. Allah telah memberikan kepada mereka petunjuk kebenaran, tetapi mereka tidak berpegang teguh pada petunjuk tersebut, sehingga mata mereka menjadi tertutup, dan mereka pantas berada dalam kebimbangan dan kesesatan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penafsiran dari berbagai ulama tafsir terhadap kandungan dan arti surat Al-Baqarah ayat 16 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk ummat. Bantulah usaha kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Banyak Dibaca

Ada banyak konten yang banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Balad, Al-Maidah, Al-Baqarah 153, Al-Insyirah 5-6, Juz al-Qur’an, Ali Imran 190-191. Ada pula Ar-Ra’d 11, Al-‘Adiyat, Al-Baqarah 185, Luqman 14, Al-Fajr, Al-An’am.

  1. Al-Balad
  2. Al-Maidah
  3. Al-Baqarah 153
  4. Al-Insyirah 5-6
  5. Juz al-Qur’an
  6. Ali Imran 190-191
  7. Ar-Ra’d 11
  8. Al-‘Adiyat
  9. Al-Baqarah 185
  10. Luqman 14
  11. Al-Fajr
  12. Al-An’am

Pencarian: surah hujurat ayat 13, al falaw, isi al maidah 51, al isra ayat 22, ibrahim 41

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.