Surat Al-An’am Ayat 149
قُلْ فَلِلَّهِ ٱلْحُجَّةُ ٱلْبَٰلِغَةُ ۖ فَلَوْ شَآءَ لَهَدَىٰكُمْ أَجْمَعِينَ
Arab-Latin: Qul falillāhil-ḥujjatul-bāligah, falau syā`a lahadākum ajma'īn
Artinya: Katakanlah: "Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya".
« Al-An'am 148 ✵ Al-An'am 150 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-An’am Ayat 149
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 149 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan berharga dari ayat ini. Didapati bermacam penjabaran dari beragam ulama tafsir terkait kandungan surat Al-An’am ayat 149, antara lain sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Katakanlah (wahai rasul) kepada mereka, ”maka milik Allah lah hujjah-hujjah yang kuat yang mematahkan prasangka-prasangka kalian. Sekiranya Allah berkehendak, niscaya Dia akan memberikan taufik kepada kalian semua menuju jalan yang lurus.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
149. Katakanlah kepada mereka: "Hanya milik Allah yang Maha Agung hujjah yang paling jelas dan paling kuat. Seandainya Dia menghendaki untuk memberikan kalian semua petunjuk menuju kebenaran niscaya Dia akan melakukannya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
149. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik itu, “Jika kalian tidak mempunyai dalil selain argumen-argumen yang lemah itu, sesungguhnya Allah mempunyai argumen yang kuat dan tidak terbantahkan, sehingga alasan-alasan yang kalian kemukakan akan dipatahkan dan syubhat-syubhat yang kalian jadikan sebagai pegangan akan terbantahkan. Dan sekiranya Allah berkehendak membimbing kalian semua -wahai orang-orang musyrik- ke jalan yang benar tentu Dia akan membimbing kalian semua ke jalan yang benar.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
149. قُلْ فَلِلّٰهِ الْحُجَّةُ الْبٰلِغَةُ ۖ (Katakanlah: “Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat)
Di sisi-Nya akan terbantah segala alasan dan tertolak semua prasangka, syubhatm dan khayalan mereka.
فَلَوْ شَآءَ (maka jika Dia menghendaki)
Yakni menghendaki hidayah bagi kalian semua.
لَهَدَىٰكُمْ أَجْمَعِينَ (pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya)
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
149 Katakanlah: “Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat, atau bukti yang kuat untuk menjelaskan kebenaran dengan mengutus para rasul untuk menyampaikan petunjuk kepada manusia, membenarkan keyakinan, dan menjelaskan hukum. Maka jika Dia menghendaki memberi hidayah kepada kalian maka pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya”. Maka kalian tidak bisa memaksakan kehendak atau pilihan kalian, dan semua bantahan kalian juga atas kehendak Allah
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Katakanlah,“Hanya milik Allahlah dalil yang kuat} yang sempurna dan mengena {kalau Dia menghendaki, niscaya Dia akan memberi petunjuk semua”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
149. Di antaranya adalah bahwa hujjah yang jeals lagi kuat adalah milik Allah yang tidak memberi peluang bagi siapa pun untuk beralasan, di mana para Nabi, para Rasul, kitab-kitab ilahiyah, hadits-hadits nabi, akal yang benar, fitrah yang lurus dan akhlak yang terpuji bersepakat di atasnya. Dari sini diketahui bahwa semua yang menyelisihi ayat yang tegas ini adalah batil karena lawan kebenaran tidak lain adalah kebatilan.
Di antaranya adalah bahwa Allah memberi makhluk kemapuan dan keinginan yang dengannya dia mampu melakukan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Allah tidak mewajibkan sesuatu kepada seseorang yang tidak mampu dia tunaikan, dan Allah juga tidak mengharamkan sesuatu yang tidak mampu dia tinggalkan. Maka setelah ini berdalil kepada Qadha dan Qadar adalah kezhaliman murni dan pengingkaran asal.
Di antaranya adalah bahwa Allah tidak memaksa hamba-hamba atas perbuatannya (jabariyah), akan tetapi Dia menjadikan perbuatannya mengikuti keinginannya. Jika mereka mau maka mereka lakukan, jika mereka mau, maka mereka tinggalkan. Ini adalah perkara nyata, yang mengingkarinya hanyalah orang yang sombong yang mengingkari sesuatu yang nyata. Semua orang membedakan antara gerakan suka rela dengan gerakan terpaksa meskipun semuanya termasuk dalam kehendak dan keinginan Allah.
Di antaranya adalah bahwa orang-orang yang berhujjah dengan Qadha dan Qadar atas perbuatan maksiat, maka mereka sendiri memiliki kontradiksi. Mereka tidak mungkin menetapkan hujjah mereka untuk seluruh kondisi. Seandainya ada orang yang berbuat buruk kepadanya dengan memukulnya atau mengambil hartanya lalu dia berdalil kepada Qadha dan Qadar, niscaya mereka tidak akan menerimanya, dan mereka akan marah besar. Benar-benar aneh, bagaimana mungkin dalam bermaksiat kepada Allah mereka berdalil kepada sesuatu yang membuat mereka marah, maka mereka tidak menerimanya?
Di antaranya adalah bahwa berdalil kepada Qadha dan Qadar bukanlah target, mereka mengetahui bahwa ia bukanlah dalil, yang mereka targetkan adalah penolakan terhadap kebenaran. Mereka memandang kebenaran sebagai penyerang berbahaya, maka mereka harus membendungnya dengan segala sesuatu yang terlintas di benak mereka (walaupun mereka mengetaahui bahwa ia adalah salah).
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 148-150
Ini merupakan dialog yang disebutkan Allah SWT dan perkara samar yang disampaikan oleh orang-orang musyrik dalam kemusyrikan dan pengharaman mereka terhadap hal-hal yang mereka haramkan. Lalu Allah menunjukkan kemusyrikan dan pengharaman mereka itu. Allah Maha Kuasa untuk mengubahnya dengan memberikan ilham kepada kita iman dan menghalangi antara kita dan kekufuran, tetapi Allah tidak mengubahnya. Dia menunjukkan bahwa hanya dengan kehendak, keinginan, dan keridhaanNya terhadap kita atas hal tersebut. Oleh karena itu mereka berkata: (Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya, dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apa pun)
Sebagaimana firmanNya SWT: (Dan mereka berkata, "Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki, tentulah kami tidak menyembah (mereka)") (Surah Az-Zukhruf: 20),
Allah SWT berfirman (Demikian pulalah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul))
yaitu dengan hal yang samar-samar ini telah tersesat orang-orang sebelum mereka, dan itu merupakan hujjah yang mereka sampaikan itu bathil, karena jika hujjah mereka benar, maka Allah tidak menimpakan siksaNya, tidak membinasakan, dan tidak mengirimkan rasul-rasulNya, serta tidak menimpakan siksa yang pedih terhadap orang-orang musyrik itu (Katakanlah, Adakah kalian mempunyai sesuatu pengetahuan”)
yaitu dengan keridhaan Allah kepada kalian atas apa yang kalian lakukan ("sehingga dapat kalian mengemukakannya kepada Kami?") yaitu yang kalian tunjukkan, jelaskan, dan kemukakan kepada kami (Kalian tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka) yaitu sangkaan dan khayalan. Yang dimaksud dengan persangkaan dalam ayal ini adalah keyakinan yang salah (dan kalian tidak lain hanya berdusta) kalian berdusta terhadap Allah dalam apa yang kalian akui itu.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak mempersekutukan-Nya) dan (Demikian pulalah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul)) serta (Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukan-(Nya)) (Surah Al-An’am: 107)) yaitu sesungguhnya mereka berkata,”Kegiatan menyembah kami kepada sembahan-sembahan itu untuk mendekatkan diri kepada Allah” Lalu Allah memberitahu mereka bahwa perbuatan itu tidak mendekatkan mereka. Firman Allah Swt: (Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukan-(Nya)) Allah SWT berfirman,”Seandainya Aku menghendaki, sungguh Aku mengumpulkan mereka semua ke dalam jalan petunjuk”
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Allah mempunyai hujah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kalian semuanya” (149)) Allah SWT berfirman kepada NabiNya SWT: (Katakanlah) kepada mereka, wahai Muhammad (Allah mempunyai hujah yang jelas lagi kuat)
yaitu, milikNyalah hikmah yang sempurna dan hujjah yang jelas dalam memberikan petunjuk kepada orang yang Dia beri petunjuk dan menyesatkan orang yang Dia sesatkan (Jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kalian semuanya) Semua itu terjadi sesuai dengan takdir, kehendak, dan pilihanNya. Bersamaan dengan itu, Dia meridhai orang-orang mukmin serta murka terhadap orang-orang kafir, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kalau Allah menghendaki tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk) (Surah Al-An'am: 35) dan (Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi) (Surah Yunus: 99) serta (Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat (118) kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusanNya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya (119)) (Surah Hud)
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Kemarikanlah saksi-saksi kalian") yaitu hadirkanlah saksi-saksi kalian (yang dapat mempersaksikan bahwa Allah mengharamkan (makanan yang kalian) haramkan ini) yaitu hal yang kalian haramkan, dustakan, dan buat-buat ini terhadap Allah (Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka) yaitu karena sesungguhnya apa yang mereka persaksikan dalam keadaan ini adalah itu merupakan kedustaan dan sesuatu yang sia-sia (dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedangkan mereka mempersekutukan Tuhan mereka) yaitu mereka menyekutukanNya dan menjadikan sekutu bagiNya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 149
Katakanlah kepada mereka wahai nabi Muhammad, alasan yang kuat hanya pada Allah, yaitu alasan yang dapat mematahkan sangkaansangkaan buruk kalian. Dia-lah yang berhak memberi petunjuk bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Maka kalau dia menghendaki, niscaya kamu semua mendapat petunjuk. Katakanlah kepada orang-orang musyrik itu, wahai rasulullah, bawalah saksi-saksimu yang dapat membuktikan dan berani mengakui bahwa Allah mengharamkan beberapa binatang ternak ini seperti sa'ibah dan bahirah. Jika mereka memberikan kesaksian, yaitu kesaksian dusta, engkau jangan ikut pula memberikan kesaksian bersama mereka dan jangan membenarkan persaksian mereka. Jangan engkau ikuti keinginan orangorang yang mendustakan ayat-ayat kami dan orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, dan mereka mempersekutukan tuhan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penafsiran dari beragam ahli ilmu terkait makna dan arti surat Al-An’am ayat 149 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita bersama. Bantulah dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.