Surat Al-An’am Ayat 102

ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ فَٱعْبُدُوهُ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ

Arab-Latin: żālikumullāhu rabbukum, lā ilāha illā huw, khāliqu kulli syai`in fa'budụh, wa huwa 'alā kulli syai`iw wakīl

Artinya: (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.

« Al-An'am 101Al-An'am 103 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Tentang Surat Al-An’am Ayat 102

Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 102 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran menarik dari ayat ini. Ditemukan beragam penjelasan dari para ahli ilmu terkait kandungan surat Al-An’am ayat 102, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Yang memiliki sifat demikian itu (wahai kaum musyrikin), adalah tuhan kalian yang Maha agung lagi Maha tinggi , tiada sesembahan yang berhak dibadahi selainNya. Dia sang pencipta segala sesuatu, maka tunduklah kepadaNya dengan ketaatan dan ibadah kepadaNya. Dia Maha pemelihara lagi penjaga segala sesuatu, mengatur urusan-urusan makhlukNya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

102. Itulah Allah yang menciptakan langit dan bumi. Dan yang menciptakan segala sesuatu adalah Tuhan kalian, maka sembahlah Dia karena Dia berhak disembah. Dia adalah pemelihara dan penjaga segala sesuatu; Dia mengatur sendiri seluruh alam semesta tanpa memerlukan bantuan makhluk-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

102. Żāt yang memiliki sifat-sifat seperti demikian itulah Rabb kalian, wahai manusia. Maka tidak ada tuhan lain selain Dia. Dan tidak ada sembahan yang benar selain Dia. Karena Dia lah Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia saja. Karena hanya Dia lah yang berhak disembah. Dan Dia Maha Menjaga segala sesuatu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

102. ذٰلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ ۖ (demikian itu ialah Allah Tuhan kamu)
Yakni yang memiliki sifat-sifat yang mulia seperti disebutkan sebelumnya adalah Tuhan kalian, tidak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya, baik itu patung-patung atau berhala-berhala.

فَاعْبُدُوهُ ۚ (maka sembahlah Dia)
Yakni maka Dia berhak untuk disembah, dan janganlah menyembah selain-Nya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

102. Sesungguhnya yang disifati menggunakan sifat-sifat sebelumnya itu adalah Allah, Tuhan kalian yang merupakan satu-satunya Tuhan yang Esa, tiada Tuhan bagi kalian selain Dia. Dialah Dzat yang Maha Menciptakan setiap sesuatu. Jadi Dialah yang berhak untuk disembah, maka sembalah Dia. Dan Dia itu Maha Mengawasi segala sesuatu


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Itulah Allah Tuhan kalian. Tidak ada tuhan selain Dia, pencipta segala sesuatu. Maka sembahlah Dia. Dialah pemelihara segala sesuatu


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

102. Dzat yang menciptakan apa yang diciptakan dan mementukan apa yang dietntukan, “Dia-lah Allah Tuhanmu,” maksudnya, Dzat yang dipertuhankan dan disembah, yang berhak mendapatkan ketundukan dan kecintaan sempurna. Tuhan yang mengurusi seluruh makhluk dengan melimpahkan nikmat-nikmatNya dan menolak seluruh kesuliatn dari mereka. Dia adalah pencipta segala sesuatu yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. “Maka sembahlah Dia.” Maksdunya, jika telah terbukti dengan meyakinkan bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, maka berikan kepadaNya segala bentuk ibadah, ihklaskan ia untukNya, dan maksudkanlah untuk wajahNya, karena ini maksud dari pencipataan manusia,
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat:56).
“Dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu .” maksudnya, segala sesuatu dibawah pemeliharaan dan pengawasan Allah, baik dari segi penciptaan, panataan, dan pengaturan. Sudah diketahui bahwa perkara yang diatur, kesempurnaanNya kelengkapan dan keserasianNya tergantung kepada keadaan pemeliharanya, dan pemeliharaan Allah terhadap sesuatu tidak seperti pemeliharaan makhluk, karena pemeliharan akhluk adalah pemeliharaan yang bersifat penggantian, dan pelaksanaanNya hanya menginduk kepada pemberi hak pemeliharaan tersebut. Lain halnya dengan Allah Yang Maha Pencipta, pemeliharaNya adalah berasal dari DiriNya sendiri untuk DiriNya, yang mencakup kesempurnaan ilmu, kebaikan pengurusan dan adil. Maka tidak seorang pun yang mungkin mengritik Allah dan tidak mungkin melihat kekurangan tidak juga kelemahan pada makhluk pencitanNya dan tidak pulah ketimpang cacat pada pengaturanNya. Di antara pemeliharan Allah adalah bahwa dia menjelaskan agamanNya dan menjaganya dari perkara-perkara yang bisa menghapus dan merubahnya, dan bahwa Dia-lah yang menjaga orang-orang Mukmin dan memelihara mereka dari perkara-perkara yang merusak iman dan akidahNya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 102-103
Allah SWT berfirman: (Yang demikian itu adalah Allah Tuhan kalian) yaitu Dzat yang menciptakan segala sesuatu, sehingga tidak memiliki anak, dan tidak pula istri (tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia) yaitu sembahlah Dia semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan akuilah keesaaanNya, bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, dan Dia tidak mempunyai anak, tidak diperanakkan, tidak mempunyai istri, dan tidak ada pula yang menandingi dan setara denganNya (dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu) yaitu Dia Maha Memelihara dan Maha Mengawasi yang mengatur segala sesuatu yang selain Dia, memberi rezeki dan menjaga mereka di malam dan siang hari.
Firman Allah SWT: (Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata) dalam hal ini terdapat pendapat para imam dari ulama salaf.
Pertama, Allah tidak dapat dilihat di dunia, dan di akhirat bisa melihatNya.
Ulama’ lainnya berkat, dari kalangan Mu'tazilah berdasarkan dengan apa yang mereka pahami dari ayat ini, yaitu bahwa Allah tidak dapat dilihat, baik di dunia maupun di akhirat. Lalu mereka berbeda pendapat dengan ahlus sunnah wal jama’ah tentang hal ini. karena mereka tidak tahu tentang apa yang ditunjukkan oleh kitab Allah dan sunnah Rasulullah. Adapun dalil dari Al-Qur’an ini adalah firman Allah SWT: (Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri (22) kepada Tuhannyalah mereka melihat (23)) (Surah Al-Qiyamah) dan Allah juga berfirman tentang orang-orang kafir (Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (melihat) Tuhan mereka (15)) (Surah Al-Muthaffifin)
Imam Syafi’i berkata,”Ini menunjukkan bahwa orang-orang mukmin tidak terhalang untuk melihat Allah SWT. Adapun terkait sunnah, maka banyak riwayat yang mutawattir dari Abu Sa'id, Abu Hurairah, Anas, Juraij, Shuhaib, Bilal, dan lainnya dari para sahabat Nabi SAW; bahwa orang-orang mukmin dapat melihat Allah di akhirat, di halaman-halaman dan taman-taman surga. Semoga Allah menjadikan kita dari golongan mereka dengan karunia dan kemurahanNya, amin.
Dikatakan bahwa makna firmanNya: (Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata) yaitu dengan akal.
Ulama lainnya berkata bahwa tidak ada pertentangan antara ketetapan untuk melihat dan penafian untuk menyadari dan menyadari itu lebih khusus daripada melihat, maka tidak bisa penafian sesuatu yang khusus itu menjadi alasan untuk menjauhkan sesuatu yang lebih umum. Kemudian mereka berbeda pendapat tentang pengertian kedudukan “menyadari”, yaitu bagaimanakah itu?
Firman Allah (sedangkan Dia dapat melihat segala yang kelihatan) yaitu Dia meliputi semuanya dan mengetahui kedudukannya, karena sesungguhnya Allah menciptakan semua itu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui; dan Dia Maha Lembut lagi Maha Mengetahui? (14)) (Surah Al-Mulk) Terkadang ungkapan tentang “Al-Abshar” itu dari “Al-Mubshirun” sebagaimana yang dikatakan oleh As-Suddi tentang firmanNya: (Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat segala yang kelihatan) yaitu tidak ada sesuatu apapun yang melihatNya, dan Dia melihat semua makhluk.
Abu Al-‘Aliyah berkata tentang firmanNya: (dan Dialah Yang Maha Lembut lagi Maha Mengetahui) Dzat yang Maha Lembut untuk mengeluarkannya, lagi Maha Mengetahui tempatnya, Hanya Allah yang lebih mengetahui. Hal ini sebagaimana Allah SWT berfirman seraya memberitahu tentang nasihat Luqman kepada anaknya: ((Luqman berkata), "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui.” (16)) (Surah Luqman)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-An’am ayat 102: Pencipta, Pemberi rezki dan Pengatur alam semesta.

Oleh karena itu, arahkanlah ibadah hanya kepada-Nya.

Segala sesuatu di bawah pemeliharaan Allah dan pengaturan-Nya, termasuk pemeliharaan-Nya adalah dengan menerangkan agama-Nya, menjaganya dari semua yang dapat menhilangkan dan merubah agama itu, demikian juga Dia memelihara kaum mukmin dari segala yang dapat menyingkirkan iman dan agama mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 102

Setelah terbukti bahwa keyakinan mereka itu salah dan sesat, ayat ini sampai kepada kesimpulan bahwa yang memiliki sifat-sifat yang demikian mulia itulah Allah yang maha esa, tuhan pemelihara kamu; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain dia; pencipta segala sesuatu, karena itu maka sembahlah dia; dialah pemelihara segala sesuatu. Untuk lebih menguatkan uraian sifat-sifat Allah seperti yang disebut sebelumnya, Allah lalu menyatakan bahwa dia tidak dapat dicapai dalam bentuk apa pun oleh penglihatan mata, sedang dia dapat menjangkau dan melihat dengan sejelas-jelasnya segala penglihatan itu, dan dialah yang mahahalus sehingga tidak dapat dilihat oleh makhluk, lagi mahateliti sehingga dapat melihat segala sesuatu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah bermacam penjabaran dari banyak mufassir terkait isi dan arti surat Al-An’am ayat 102 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Bantu dakwah kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Tersering Dibaca

Ada banyak topik yang tersering dibaca, seperti surat/ayat: Al-‘Adiyat, Al-Baqarah 153, Al-Maidah, Ali Imran 190-191, Al-Baqarah 185, Al-Fajr. Ada juga Juz al-Qur’an, Ar-Ra’d 11, Luqman 14, Al-An’am, Al-Balad, Al-Insyirah 5-6.

  1. Al-‘Adiyat
  2. Al-Baqarah 153
  3. Al-Maidah
  4. Ali Imran 190-191
  5. Al-Baqarah 185
  6. Al-Fajr
  7. Juz al-Qur’an
  8. Ar-Ra’d 11
  9. Luqman 14
  10. Al-An’am
  11. Al-Balad
  12. Al-Insyirah 5-6

Pencarian: inna sholata tanha anil fahsya iwal munkar apakah keutamaan shalat yang dijelaskan pada ayat diatas, arti surat al maidah, surah al ankabut ayat 57, surat an.naba, yusuf ayat 3

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.