Surat Al-An’am Ayat 96

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَالِقُ ٱلْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ ٱلَّيْلَ سَكَنًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ حُسْبَانًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ ٱلْعَزِيزِ ٱلْعَلِيمِ

Arab-Latin: Fāliqul-iṣbāḥ, wa ja'alal-laila sakanaw wasy-syamsa wal-qamara ḥusbānā, żālika taqdīrul-'azīzil-'alīm

Artinya: Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

« Al-An'am 95Al-An'am 97 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Tentang Surat Al-An’am Ayat 96

Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 96 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Ditemukan kumpulan penafsiran dari kalangan mufassir berkaitan kandungan surat Al-An’am ayat 96, di antaranya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Allah , Dial ah yang membelah cahaya pagi dari kegelapan malam, dan menjadikan malam menjadi masa istirahat di mana tiap-tiap yang bergerak yang berdiam diri dan tenang pada waktu tersebut mengambil bagian waktu istirahatnya. Dan Dia menjadikan matahari dan bulan berjalan pada porosnya dengan dasar perhitungan yang sangat rapi lagi telah ditentukan. Perhitungan yang tidak berubah-ubah dan tidak berantakan. Itu adalah ketentuan Dzat yang Maha perkasa yang sangat kokoh kerajaanNya, Maha mengetahui segenap kemaslahatan makhlukNya dan pengaturan urusan-urusan mereka. Al-Aziz dan Al-Alim termasuk nama Allah yang paling baik yang menunjukan kesempurnaan keperkasaan dan ilmuNya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

96. Kemudian Allah menjelaskan dengan ayat yang lain dalil-dalil yang menunjukkan kekuasaan-Nya.

Allah yang menyingkap cahaya pagi dari kegelapan malam, menjadikan malam sebagai waktu istirahat bagi makhluk hidup setelah lelah beraktivitas di siang hari dan sebagai penenang jiwa dan raga mereka. Dan menjadikan matahari dan bulan beredar dengan perhitungan agar manusia dapat mengetahui waktu darinya, seperti mengetahui waktu melaksanakan ibadah dan pekerjaan dan waktu menunaikan kewajiban; ini merupakan perhitungan dari Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana dalam mengatur maslahat makhluk-makhluk-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

96. Dan Dia pulalah yang membelah cahaya pagi dari gelapnya malam. Dia lah yang menjadikan malam sebagai waktu istirahat yang manusia berhenti melakukan kesibukan mencari rezeki untuk beristirahat dari penatnya kerja di siang hari. Dan Dia lah yang menjadikan matahari dan bulan berjalan menurut perhitungan yang telah Dia tetapkan. Keajaiban ciptaan tersebut merupakan ketentuan yang dibuat oleh Rabb Yang Maha Perkasa yang tidak terkalahkan oleh siapa pun lagi Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi makhluk-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

96. فَالِقُ الْإِصْبَاحِ (Dia menyingsingkan pagi)
Yakni yang membelah kegelapan pagi. Yakni yang menyingsing sisa-sisa kegelapan malam dengan kecerahan siang.

وَجَعَلَ الَّيْلَ سَكَنًا (dan menjadikan malam untuk beristirat)
Yakni agar manusia dapat menentramkan diri dari kegiatan mencari penghidupan (mata pencaharian) mereka, dan beristirahat dari kelelahan dan keletihan.

وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ۚ (dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan)
Yakni menjadikan keduanya untuk objek perhitungan hari, yang berhubungan dengan maslahat manusia, karena peredarannya telah terukur, tidak bertambah setelah berlalunya masa yang panjang dan tidak berkurang. Hal itu dijadikan agar menjadi penunjuk hamba-hamba-Nya pada besarnya kekuasaan-Nya dan hebatnya penciptaan-Nya.

ذٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui)
Dan termasuk dari pengetahuannya adalah menjadikan peredaran matahari dan bulan dengan pengaturan yang sedemikian teratur.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

95-96
{ إِنَّ اللَّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَىٰ } "Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan", { فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا } "Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat" az-Zujaj berkata : "jika kita memperhatikan alam semesta ini, akan jelas bagi kita bahwasanya sebagian besar darinya terbentuk dengan pembelahan : seperti bumi yang terbelah dengan tumubuh-tumbuhan, dan awan yang terbelah dengan hujan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

96. Allah jugalah Dzat yang menyingsingkan kegelapan pagidengan cahaya siang, dan membuat malam sebagai tempat untuk beristirahat, dimana manusia berhenti dari aktifitas dan hal yang melelahkan. Dia juga membuat matahari dan bulan sebagai tempat (atau media) untuk menghitung waktu, yang mana hal itu sangat berhubungan dengan kebaikan para hamba. Sistem yang telah disebutkan itu adalah kekuasaan Dzat yang Maha Kuat di kerajanNya, dan Dzat yang Maha Mengetahui ciptaanNya, sehingga Dia membuat aturan yang penuh hikmah ini


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dzat yang menyingsingkan pagi} memecah kegelapan malam dengan cahaya {dan menjadikan malam untuk beristirahat, serta matahari dan bulan untuk perhitungan} untuk melakukan perhitunagn yang ditentukan {Itulah ketetapan Allah Yang Maha perkasa lagi Maha Mengetahui


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

96. dan ketika Allah menyebutkan bahan penciptaan makanan pokok, mana dia juga menyebutkan nikmatNya dengan menyediakan tempat tinggal, dan dia menciptakan cahaya dan kegelapan yang di butuhkan oleh hamba dan manfaat serta maslahatnya. Dia berfirman, “dia menyisingkan pagi,” sebagiamana dia menumbuhkan biji-bijian, maka dia juga membelah kegelapan malam yang menyelimuti permukaan bumi dengan cahay pagi yang melenyapkanNya sedikit demi sedikit cahaya yang menyebar. Dengan pengganti masa tersebut, manusia beraktifitas dalam maslahat dan kehidupan, dan dalam kemanfaatan agama dan dunia mereka.
Ketika manusia membutuhkan ketenangan dan ketentraman, serta istirahat yang tidak terjadi kecuali adanya siang dan cahaya, maka “Dia menjadikan” malam untuk beristirahat. Manusia beristirahat di rumah-rumah dan tempat tidur mereka di malam hari, ternak ke kangdangnya, burung ke sarangNya, maka masing-masing mengambil istirahatnya. Kemudian Allah menggangtikan dengan cahaya, dan begitulah seterusnya sampai Hari Kiamat. “Dan Allah” meenjadikan “matarhari dan bulan untuk perhitungan.” Dengan keduanya di ketahui waktu dan masa. Dengan itu waktu-waktu ibadah dan muamalah dipatok, lalu yang mana kalau bukan karena matahari, rembulan, dan pergantian kepada perintahkeduanya silih berganti, niscaya orang-orang tidak mengetahuinya hanyalah beberapa orang, itu pun setelah upaya yang keras yang karenanya ada kemaslahatan yang tidak tercapai.
“Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Mengetahui.” Yang mana diantara keperkasaanNya tunduknya mahkluk yang besar ini, maka ia pun berjalan dengan tunduk dan patuh kepada perintahNya, yang mana ia tidak lemapui batasan yang diletakkan oleh Allah, tidak maju dan tidak mundur darinya. Dia Maha Mengetahui, di mana ilmuNya meliputi yang lahir, yang batin yang pertama dan yang terakhir.
Di antara dalil aqli atas keluasan ilmuNya adalah pengendalian mahkluk-makhluk yang besar ini dengan tatanan dan aturan yang konkret yang mencenggangkan akal dalam kebaikan, kesempurnaan, dan kesesuaian dengan kemaslahatan dan hikmah.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 95-97
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia adalah Dzat membelah biji-bijian dan bibit, yakni Dia membelahnya di dalam tanah, lalu tumbuhlah dari biji-bijian itu bermacam-macam tanaman, berupa biji-bijian dan buah-buahan yang beragam warna, bentuk, dan rasanya. Oleh karena itu Allah berfirman: (menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan) dijelaskan dengan firmanNya (Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati) yaitu Dia mengeluarkan tumbuh-tumbuhan yang hidup dari biji dan bibit yang seakan-akan hal itu adalah benda mati. Sebagaimana firmanNya: (Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka darinya mereka makan (33)) sampai dengan firmanNya: (dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui) (Surah Yasin: 33-36)
Firman Allah: (Dan Dia mengeluarkan yang mati dari yang hidup) ma’thuf kepada (menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan) Kemudian menjelaskannya, lalu ma’thuf kepadanya firmanNya (Dan Dia mengeluarkan yang mati dari yang hidup) Mereka memberikan ungkapan tentang hal ini dan itu, dengan ungkapan-ungkapan yang semuanya saling berdekatan maknanya. Di antara mereka ada yang berkata,”Ayam dikeluarkan dari telur, dan sebaliknya” ada pula yang berkata,”Anak yang shaleh dilahirkan dari orang yang durhaka dan sebaliknya” dan hal lainnya dari ungkapan-ungkapan yang terkandung dalam ayat ini.
Kemudian Allah berfirman: ((Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah) yaitu Dzat yang melakukan ini hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya (maka mengapa kalian masih berpaling?) yaitu Bagaimana bisa kalian berpaling dan menyimpang dari kebenaran darinya menuju kebathilan, lalu kalian menyembah Dia bersama yang lain?
Firman Allah: (Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat) Dia adalah Dzat yang menciptakan cahaya dan kegelapan, sebagaimana Dia berfirman di awal surah: (dan mengadakan gelap dan terang) (Surah Al-An'am: 1) Dialah Dzat Yang Maha Suci menyingsingkan kegelapan malam di permulaan pagi, sehingga alam menjadi terang, dan cakrawala menjadi terang. Kegelapan malam hilang berangsur-angsur, lalu datanglah siang dengan sinarnya yang terang. Sebagaimana firmanNya: (Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat) (Surah Al-A'raf: 54) Allah SWT menjelaskan kekuasaanNya dalam menciptakan segala sesuatu yang saling bertentangan dan berbeda-beda, yang menunjukkan kesempurnaan dari keagunganNya dan kebesaran kekuasaanNya. Lalu Allah menyebutkan bahwa Dia adalah Dzat yang menyingsingkan pagi dan hal yang bertentangan dengan itu, dalam firmanNya (dan menjadikan malam untuk beristirahat) yaitu sunyi dan gelap agar segala sesuatu beristirahat ketika itu, sebagaimana Allah berfirman: (Demi waktu matahari sepenggalan naik (1) dan demi malam apabila telah sunyi (2)) (Surah Adh-Dhuha) dan (Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) (1) dan siang apabila terang-benderang (2)) (Surah Al-Lail) serta (dan siang apabila menampakkannya (3) dan malam apabila menutupinya (4)) (Surah Asy-Syams)
Firman Allah SWT: (dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan) yaitu keduanya beredar sesuai perhitungan yang pasti, stabil, tidak berubah, dan tidak kacau, melainkan masing-masing dari keduanya mempunyai garis edar yang dilewati oleh keduanya di musim panas dan musim dingin. Berdasarkan hal itu, maka berbedalah panjang dan pendek dari malam dan siang hari. Sebagaimana Allah berfirman: (Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya garis-garis edar bagi perjalanan bulan itu) (Surah Yunus: 5) dan (Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya (40)) (Surah Yasin) serta (dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang; (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya) (Surah Al-A'raf: 54)
Firman Allah: (Itulah ketentuan Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui) yaitu semuanya beredar sesuai pengaturan Dzat Yang Maha Perkasa yang tidak ada yang bisa menghalangi dan menentangNya. Dzat yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Maka tidak ada sesuatu yang tersembunyi dari pengetahuanNya bahkan sebesar dzarrah, baik di bumi dan di langit. Seringkali ketika Allah menyebutkan tentang penciptaan malam, siang, matahari, dan bulan, Dia mengakhiri firmanNya dengan menyebut sifat keagungan dan kemahatahuan, sebagaimana Allah menyebutkan di dalam ayat ini, dan sebagaimana Dia menyebutkan dalam firmanNya: (Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu. maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan (37) dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui (38)) (Surah Yasin) ketika Allah menyebutkan penciptaan langit dan bumi serta sesuatu yang ada pada keduanya, yaitu pada permulaan surah As-Sajdah: (Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui) (Surah Fushshilat: 12)
Firman Allah SWT: (Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagi kalian, agar kalian menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut) Sebagian ulama salaf berkata,"Siapa saja yang mempunyai keyakinan terhadap bintang-bintang ini selain dari tiga hal, maka dia keliru dan mendustakan Allah SWT yaitu bahwa Allah menjadikannya sebagai hiasan bagi langit dan sebagai sesuatu untuk merajam setan-setan serta petunjuk dalam kegelapan di darat dan laut"
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran) yaitu Kami menjelaskan dan menerangkan hal itu (kepada orang-orang yang mengetahui) yaitu orang-orang yang berpikir dan mengetahui kebenaran serta menjauhi kebathilan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-An’am ayat 96: Sehingga hari semakin terang, dan manusia dapat melakukan berbagai aktivitas.

Ada pula yang mengartikan, bahwa matahari dan bulan beredar menurut perhitungan. Dengan matahari dan bulan dapat diketahui waktu, baik waktu beribadah maupun waktu bermu’amalah.

Di mana dengan keperkasaan-Nya, semua makhluk tunduk kepada-Nya dan tidak berjalan melebihi batas yang Allah tetapkan.

Ilmu-Nya meliputi yang nampak maupun yang tersembunyi, yang awal maupun yang akhir. Di antara dalil ‘aqli yang menunjukkan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu adalah dengan diatur-Nya makhluk-makhluk yang besar dengan pengaturan yang indah, di mana hal ini membuat kita takjub karena begitu indahnya, begitu sempurnanya dan begitu sesuainya dengan maslahat dan hikmah.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 96

Setelah menjelaskan kekuasaan-Nya terhadap sesuatu yang bersifat material dan berada di bumi, kini dijelaskan tentang benda-benda langit. Dia menyingsingkan pagi agar aneka makhluk dapat melakukan berbagai aktivitas, dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan menjadikan matahari dan bulan beredar dengan ketelitian yang amat mengagumkan yang berguna sebagai dasar untuk perhitungan bulan dan tahun. Itulah ketetapan Allah yang mahaperkasa, maha mengetah fungsi matahari dan bulan telah diuraikan pada ayat di atas, selanjutnya fungsi bintang diuraikan pada ayat ini. Dan dialah Allah yang menjadikan bintang-bintang yang memancarkan cahaya bagimu, dengan tujuan antara lain agar kamu menjadikannya petunjuk arah dalam kegelapan di darat dan di laut. Kami telah menjelaskan secara rinci tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan kami kepada orang-orang yang mengetahui.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian sekumpulan penjabaran dari banyak mufassirin terhadap kandungan dan arti surat Al-An’am ayat 96 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Sokonglah perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Terbanyak Dilihat

Ada ratusan materi yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Balad, Al-Maidah, Al-Insyirah 5-6, Ali Imran 190-191, Al-An’am, Al-‘Adiyat. Ada juga Ar-Ra’d 11, Al-Fajr, Luqman 14, Al-Baqarah 153, Al-Baqarah 185, Juz al-Qur’an.

  1. Al-Balad
  2. Al-Maidah
  3. Al-Insyirah 5-6
  4. Ali Imran 190-191
  5. Al-An’am
  6. Al-‘Adiyat
  7. Ar-Ra’d 11
  8. Al-Fajr
  9. Luqman 14
  10. Al-Baqarah 153
  11. Al-Baqarah 185
  12. Juz al-Qur’an

Pencarian: as sajdah ayat 11, surat al isra ayat 79, ayat alquran tentang toleransi, qs albaqarah, surat asmaul husna

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: