Surat Al-An’am Ayat 61
وَهُوَ ٱلْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِۦ ۖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ
Arab-Latin: Wa huwal-qāhiru fauqa 'ibādihī wa yursilu 'alaikum ḥafaẓah, ḥattā iżā jā`a aḥadakumul-mautu tawaffat-hu rusulunā wa hum lā yufarriṭụn
Artinya: Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Mengenai Surat Al-An’am Ayat 61
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 61 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan menarik dari ayat ini. Ditemukan aneka ragam penjabaran dari beragam ulama berkaitan makna surat Al-An’am ayat 61, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Allah ,Dia lah yang memiliki kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-hambaNya , dengan ketinggian secara mutlak dari segala aspek, yang layak dengan keagungan Allah . Tiap-tiap makhluk tunduk terhadap kemulian dan keagunganNya.Dan Dia mengutus kepada para hambaNYa malaikat-malaikat yang menjaga amal perbuatan mereka dan menghitungnya, hingga ketika kematian mendatangi salah seorang dari mereka, maka malaikat maut dan para pendampingnya mencabut ruhnya, sedang mereka tidak menyia-nyiakan perintah yang menjadi tugas mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
61. Allah Maha Perkasa atas semua hamba-Nya. Dia Maha Besar dan Maha Kuat, semua makhluk tunduk kepada kebesaran dan kekuatan-Nya.
Allah mengutus para malaikat yang taat kepada para hamba-Nya untuk menulis dan menghitung amal perbuatan mereka; dan apabila ajal hamba-hamba itu telah sampai pada batasnya, para malaikat itu ditugaskan untuk mencabut nyawa mereka dan mengembalikannya kepada Kami. Para malaikat tersebut diperintahkan untuk mentaati perintah-perintah Allah, mereka tidak lalai dan tidak pernah meninggalkan apa yang telah diperintahkan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
61. Dia lah Tuhan Yang Maha Menang terhadap hamba-hamba-Nya serta Żāt yang menundukkan mereka. Mahatinggi dari mereka dalam segala hal dan segala sesuatu tunduk kepada-Nya. Dia berada di atas hamba-hamba-Nya dalam bentuk yang sesuai dengan keagungan-Nya -Subḥānahu wa Ta'ālā-. Dia mengirimkan kepada kalian -wahai manusia- para malaikat mulia yang bertugas mencatat amal perbuatan kalian sampai akhir hayat kalian, yang malaikat maut dan teman-temannya mencabut nyawa kalian. Sedangkan malaikat maut dan teman-temannya tidak pernah lalai dalam melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
61 وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِۦ ۖ (Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya)
Yakni yang berkuasa atas urusan hamba-hamba-Nya.
وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً (dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga)
Yakni Allah menjadikan malaikat-malaikat sebagai penjaga kalian dari mara bahaya dan pencatat amal perbuatan kalian.
حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا (sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami)
Mereka adalah malaikat maut dan pembantunya.
Makna diwafatkan adalah diambil nyawanya.
وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ(dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya)
Yakni tidak lalai dan lengah dari apa yang diperintahkan kepada mereka dalam hal memuliakan atau menghinakan hamba-Nya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
61 Dialah Yang Maha Suci Yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, semua tunduk atas keagungan dan keluhuran-Nya. Dia Mengutus malaikat-malaikat penjaga dari mara bahaya kepadamu, dan menjaga/mengawasi kegiatan kalian, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan melalui malaikat-malaikat Kami dengan menggenggam arwah mereka, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya baik untuk memuliakan maupun untuk menghinakan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dialah Penguasa di atas semua hambaNya, dan Dia mengutus kepada kalian penjaga} malaikat-malaikat pengawas perbuatan kalian {sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kalian, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya} mereka tidak melalaikan apa yang diperintahkan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
61. “ Dan Dia-lah” Allah, “ yang mempunyai kekuasaan tertinggi dia atas semua hambaNya.” Dia memberlakukan IridahNya yang laus dan kehendaknya yang umum kepada mereka. Hamba-hamab itu tidak sedikitpun memiliki perkara, mereka tidak bergerak dan juga tidak diam melainkan dengan izinNya. Walaupun demikian Dia telah menugaskan para malaikat penjaga kepada hama-hambaNya yang menjaga para hamba dan menjaga apa yang di kerjakanNya, sebagaiamana firman Allah,
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu) yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan".
(Al-Infitar:10-12)
" (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (Qaf:17-18).
Ini adalah penjagaanNYa kepada mereka pada waktu mereka hidup. “Sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, dia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami.” Yakni para malaikat yang ditugasi mencabut nyawa. “Dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya” dalam hal itu, mereka tidak menambah satu saat pun yang ditakdirkan Allah, mereka tidak menguranginya dan tidak melakukan itu kecuali menurut rancangan Ilahiyah dan takdir rabbaniyyah.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 60-62
Allah SWT berfirman bahwa Dia mewafatkan hamba-hambaNya dalam keadaan tidur mereka di malam hari. Ini adalah wafat kecil, sebagaimana Allah SWT berfirman: ((Ingatlah) ketika Allah berfirman, 'Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.”) (Surah Ali Imran: 55) dan (Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan) (Surah Az-Zumar: 42) Dia menyebutkan dalam ayat ini dua jenis kematian, yaitu wafat besar dan wafat kecil. Demikian juga bahwa Dia menyebutkan kedudukan ini terkait wafat kecil kemudian wafat besar Lalu Allah SWT berfirman: (Dan Dialah yang menidurkan kalian di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kalian kerjakan pada siang hari) yaitu Dia mengetahui apa yang kalian usahakan di siang hari. Ini merupakan kalimat sisipan yang menunjukkan bahwa pengetahuan Allah meliputi semua makhlukNya pada malam dan siang hari mereka, dalam keadaan diam dan kedaan bergerak mereka, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antara kalian yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari (10)) (Surah Ar-Ra'd) dan (Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untuk kalian malam dan siang, supaya kalian beristirahat pada malam itu) (Surah Al-Qashash: 73) yaitu di malam hari (dan supaya kalian mencari sebagian dari karunia-Nya) (Surah Al-Qashash: 73) yaitu di siang hari, sebagaimana Allah berfirman: (Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian (10) dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan (11)) (Surah An-Naba’) Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (Dan Dialah yang menidurkan kalian di malam hari, dan Dia mengetahui apa yang kalian kerjakan pada siang hari) yaitu apa yang kalian usahakan berupa melakukan pekerjaan saat itu (kemudian Dia membangunkan kalian pada siang hari) yaitu pada siang hari. Ini dikatakan oleh Mujahid, Qatadah, dan As-Suddi.
Ibnu Juraij meriwayatkan dari Abdullah bin Katsir, yaitu dalam keadaan tidur, dan yang pertama itu lebih jelas.
Firman Allah SWT: (Untuk disempurnakan umur (kalian) yang telah ditentukan) maknanya adalah ajal bagi setiap orang (kemudian kepada Allah-lah kalian kembali) yaitu hari kiamat (lalu Dia memberitahukan kepada kalian) yaitu Dia memberitahukan kepada kalian (apa yang dahulu kalian kerjakan) yaitu Dia membalas kalian atas hal tersebut, jika baik maka pembalasannya adalah dengan kebaikan dan jika buruk maka basalannya dengan keburukan. Firman Allah: (Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya) yaitu Dia adalah Dzat yang menguasai segala sesuatu; dan semuanya tunduk kepada keagungan, kebesaran, dan kekuasaanNya (dan diutus-Nya kepada kalian malaikat-malaikat penjaga) yaitu di antara para malaikat ada yang menjaga tubuh manusia, sebagaimana firman Allah: (Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah) (Surah Ar-Ra'd: 11) yaitu malaikat penjaga yang mencatat semua amal perbuatannya; sebagaimana firmanNya: (Padahal sesungguhnya bagi kalian ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaan kalian) (10)) (Surah Al-Infithar) dan (yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri (17) Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (18)) (Surah Qaf)
Firman Allah (sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kalian) yaitu telah tiba ajalnya, (ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami) yaitu malaikat yang ditugaskan untuk melakukan itu. Ibnu Abbas dan lainnya berkata,”Malaikat maut itu memiliki pembantu-pembantu yang terdiri dari para malaikat, mereka mengeluarkan ruh dari jasad, lalu malaikat maut menggenggamnya ketika telah sampai di tenggorokan. Penjelasan tentang hal ini akan datang tentang firmanNya: (Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh) (Surah Ibrahim: 27) Hadits-hadits yang berkaitan dengan hal ini membuktikan kebenaran dari riwayat Ibnu Abbas dan lainnya.
Firman Allah: (dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya) yaitu menjaga ruh orang yang wafat, bahkan memeliharanya dan menempatkannya sesuai yang dikehendaki oleh Allah Swt. Jika termasuk orang-orang yang baik, maka di tempat yang tinggi; dan jika termasuk orang-orang yang durhaka, maka di dalam penjara. Kami berlindung kepada Allah dari hal itu.
Firman Allah: (Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah Penguasa mereka yang sebenarnya) Ibnu Jarir berkata (Kemudian mereka dikembalikan) para malaikat (kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya)
Bisa juga maksud dari firmanNya: (Kemudian mereka dikembalikan) yaitu semua makhluk akan dikembalikan kepada Allah pada hari kiamat, lalu Allah akan memutuskan perkara mereka dengan keadilan dariNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian (49) benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal (50)) (Surah Al-Waqi'ah) dan (dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka) sampai (Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun) (Surah Al-Kahfi: 47-49) Oleh karena itu Allah berfirman (Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-An’am ayat 61: Berlaku pada mereka iradah dan kehendak-Nya. Mereka tidaklah bergerak atau diam kecuali dengan izin-Nya.
Yang menjaga kamu dan menjaga (mencatat dan menjumlahkan) amalmu.
Yakni para malaikat yang ditugaskan mencabut nyawa atau malaikat maut.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 61
Jangan menduga kekuasaan Allah hanya seperti yang disebutkan pada ayat di atas. Dan dialah penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu, wahai manusia, malaikat-malaikat yang berfungsi sebagai penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, dan itu berarti usai sudah tugas malaikat penjaga tersebut, maka utusan-utusan kami, yaitu malaikat-malaikat, mencabut nyawanya, dan mereka, yakni para malaikat tersebut, tidak akan pernah melalaikan tugasnya (lihat: surah at-tahrim/6: 66). Setelah semua menjumpai kematian dan mengalami kehidupan di alam barzakh, kemudian mereka, hamba-hamba Allah tersebut, dikembalikan kepada Allah, yakni kepada hukum dan ketetapan-Nya bahwa semua akan menerima balasan sesuai dengan amal perbuatannya ketika di dunia, karena dia adalah penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum dan segala aturan, khususnya pada hari itu, ada pada-Nya. Dan dialah pembuat perhitungan yang paling cepat. Dan tidak ada yang menandingi-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah kumpulan penjelasan dari kalangan mufassirin berkaitan isi dan arti surat Al-An’am ayat 61 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Sokonglah dakwah kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.