Surat Al-An’am Ayat 54
وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا فَقُلْ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ ٱلرَّحْمَةَ ۖ أَنَّهُۥ مَنْ عَمِلَ مِنكُمْ سُوٓءًۢا بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعْدِهِۦ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Arab-Latin: Wa iżā jā`akallażīna yu`minụna bi`āyātinā fa qul salāmun 'alaikum kataba rabbukum 'alā nafsihir-raḥmata annahụ man 'amila mingkum sū`am bijahālatin ṡumma tāba mim ba'dihī wa aṣlaḥa fa annahụ gafụrur raḥīm
Artinya: Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Tentang Surat Al-An’am Ayat 54
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 54 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir berharga dari ayat ini. Didapatkan kumpulan penafsiran dari banyak mufassirun terhadap makna surat Al-An’am ayat 54, antara lain seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan jika datang kepadamu (Wahai nabi ). orang-orang yang membenarkan ayat-ayat Allah yang mempersaksikan kebenaran(risalah)mu, baik dari al-qur’an maupun lainnya mereka meminta fatwa (kepadamu) tentang cara bertaubat dari dosa-dosa mereka yang telah lalu, maka muliakanlah mereka dengan membalas salam mereka dan berilah mereka kabar gembira berupa rahmat Allah yang sangat luas, bahwa Dia telah menetapkan atas diriNya kasih sayang kepada hambaNYa sebagai bentuk kemurahan; bahwasannya orang yang telah berbuat dosa karena ketidaktahuannya terhadap akibat perbuatan tersebut dan dampaknya yang mengundang kemurkaan Allah (dan perlu diketahui setiap orang yang telah berbuat maksiat kepada Allah, baik tidak sengaja atau dengan kesengajaan, maka hakikatnya adalah seorang yang bodoh, meskipun dia sudah tahu keharamannya), kemudian dia bertaubat setelah itu dan mendawamkan amal shalih, maka sesungguhnya Allah mengampuni dosanya. Dia maha pengampun terhadap para hambaNYa yang bertaubat dan maha pengasih terhadap mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
54. Hai Rasulullah, jika datang kepadamu orang-orang mukmin yang lemah yang tidak boleh kamu usir tersebut, dan para pembesar kaum Quraisy yang menghina mereka; maka segeralah memberi salam kepada orang-orang mukmin yang lemah itu, sebagai penenang hati mereka dan pemuliaan hati mereka; dan sampaikanlah kepada mereka keluasan rahmat Allah dan kebesaran ampunan-Nya.
Dan bagian dari rahmat-Nya adalah bahwa barangsiapa yang melakukan kesalahan dan kemaksiatan, kemudian dia bertaubat dan kembali kepada Allah dengan penuh penyesalan, maka Allah akan menghapus dosa dan kesalahannya, karena Dia Maha Pengampun dan Penyayang.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
54. Apabila kamu -wahai Rasul- didatangi oleh orang-orang yang percaya kepada ayat-ayat Kami dan bersaksi atas kebenaran agama yang kamu bawa, maka jawablah salam mereka untuk menghormati mereka. Dan berilah mereka kabar gembira akan luasnya kasih sayang Allah. Karena Allah telah mewajibkan diri-Nya sendiri untuk menebar kasih sayang. Barangsiapa di antara kalian berbuat maksiat (dosa) karena tidak tahu dan tidak mengerti, kemudian ia bertobat sesudah melakukan perbuatan itu dan memperbaiki amal perbuatannya, sesungguhnya Allah pasti mengampuni apa yang telah diperbuatnya. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
54. وَإِذَا جَآءَكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِـَٔايٰتِنَا (Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu)
Mereka adalah orang-orang yang dilarang Allah untuk diusir, mereka adalah orang-orang lemah dan miskin dari kalangan orang-orang beriman.
فَقُلْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ (maka katakanlah: “Salaamun alaikum)
Sebagai penenang fikiran mereka dan pemuliaan bagi mereka.
Dan setelah turunnya ayat ini, Rasulullah selalu memulai dengan memberikan salam apabila bertemu dengan para sahabatnya yang miskin.
كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۖ (Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang)
Yakni Allah menetapkan atas diri-Nya hal ini sebagai bentuk keluasan karunia dan kebaikan-Nya.
أَنَّهُۥ مَنْ عَمِلَ مِنكُمْ سُوٓءًۢا بِجَهٰلَةٍ(bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan)
Yakni mengerjakan perbuatan orang-orang jahil, bukan perbuatan orang-orang bijaksana. Dan segala perbuatan dosa dilandasi dengan kejahilan. (lihat surat an-Nisa: 17).
ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعْدِهِۦ (kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya)
Yakni setelah mengerjakan perbuatan buruknya.
وَأَصْلَحَ (dan mengadakan perbaikan)
Memperbaiki apa yang dirusaknya dengan kemaksiatan, lalu ia kembali kepada kebenaran dan berbuat ketaatan maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Suatu ketika Mundzir bin Baluthy (salah seorang ulama andalusia) keluar untuk melaksanakan shalat istisqa', maka tatkala ia melihat orang-orang tengah menangis, beliau kemudian menyapa mereka sembari mengucapkan salam, seketika ia terdiam lalu menangis tidak seperti biasanya, lalu ia terdorong untuk membaca firman Allah :
{ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ }
""Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang"
Lalu ia kemudian mengajak manusia untuk bertaubat dan senantiasa memohon ampun kepada Allah, lalu mereka pun berhenti dari tangisan, dan turunlah hujan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
54 Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu wahai Rasul. Mereka adalah orang-orang beriman dari golongan yang lemah atau fakir miskin, yaitu mereka yang Aku larang engkau untuk mengusir mereka, maka katakanlah untuk memberi kabar baik atas kekhwatiran mereka: “Keselamatan atas kalian. Tuhanmu telah menjawab kalian dengan kasih sayang atas dzat-Nya dengan jawaban yang mulia dan baik, bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kebodohan mereka, bukan karena sengaja, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan memperbaiki amal perbuatan maksiatnya yang menyebabkan kerusakan, kemudian kembali kepada kebenaran, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi orang-orang yang meminta ampunan lagi Maha Penyayang kepada mereka yang bertaubat. Ikrimah berkata: ayat ini turun untuk orang-orang yang tidak boleh diusir, larangan ini disampaikan Allah kepada Nabi, sehingga jika Nabi melihat mereka maka Nabi memulai dahulu menyampaikan salam
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Apabila telah datang kepadamu orang-orang yang beriman pada ayat-ayat Kami, katakanlah, “semoga keselamatan tercurah kepada kalian” Tuhan kalian telah menetapkan sifat kasih sayang pada diriNya, Siapa saja yang berbuat kejahatan di antara kalian karena ketidak tahuan} kebodohan {kemudian dia bertaubat setelah itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
54. Manakala Allah melarang Rosul-Nya untuk mengusir kaum Mukminin yang patuh, maka Dia memerintahkannya untuk memuliakan mereka dengan cara menghormati, menghargai, dan mengagungkan mereka. Allah berfirman, “Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah, ‘Salamun alaikum’ .” maksudnya, jika orang-orang Mukmin datang kepadamu, maka hormatilah mereka, sambutlah mereka, terimalah mereka dengan salam penghormatan, sampaikan kepada mereka berita gembira berupa rahmat Allah dan keluasan karuniaNya yang bisa memompa semangat dan keinginan mereka, doronglah mereka kepada semua jalan dan sebab yang mengantarkan kepadanya. Takut-takutilah mereka dari melakukan dosa secara terus menerus, perintahkan mereka agar bertaubat dari dosa-dosa supaya mereka mendapatkan ampunan dan karunia Allah.
Oleh karena itu, Allah berfirman “Tuhanmu telah menetapkan atas DiriNya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan,” maksudnya, di samping meninggalkan dosa, menyesal, dan berhenti darinya, dia juga berupaya memperbaiki amal, menunaikan apa yang Allah wajibkan dan menambal amal-amal lahir batin yang rusak, jika semua itu ada, “maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Peyayang.” Yakni, Dia mencurahkan ampunan dan rahmatNya berdasarkan apa yang mereka lakukan terhadap perintahNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 50-54
Allah SWT berfirman kepada RasulNya SAW: (Katakanlah, "Aku tidak mengatakan kepada kalian, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku") yaitu aku tidak memiliki dan mengaturnya (dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib) yaitu aku tidak berkata kepada kalian bahwa sesungguhnya aku mengetahui perkara ghaib, karena sesungguhnya itu merupakan ilmu Allah SWT; dan aku tidak mengetahuinya kecuali yang diperlihatkan oleh Allah kepadaku (dan tidak (pula) aku mengatakan kepada kalian bahwa aku adalah malaikat) yaitu aku tidak mengklaim bahwa bahwa diriku adalah malaikat. Aku hanya seorang manusia yang diberi wahyu oleh Allah SWT. Dia memuliakan dan memberiku nikmat dengan itu. Oleh karena itu Allah berfirman: (Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku) yaitu aku tidak menyimpang darinya meskipun hanya sejengkal, dan tidak pula kurang dari itu.
(Katakanlah, "Apakah sama orang yang buta dan orang yang melihat?”) yaitu apakah orang yang mengikuti kebenaran dan mendapat petunjuk kepada kebenaran itu sama dengan orang yang tersesat dari kebenaran sehingga dia tidak mengikutinya? (Maka apakah kalian tidak memikirkannya?) Ini semabagimana firman Allah: (Adakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran (19)) (Surah Ar-Ra'd). Firman Allah (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedangkan bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafaat pun) yaitu berilah peringatan dengan Al-Qur'an ini, wahai Muhammad! (orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka) (Surah Al-Mu’minun: 57) yaitu orang-orang (yang takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk) (Surah Ar-Ra’d:21) (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya) yaitu hari kiamat (sedangkan bagi mereka tidak ada) pada hari itu (seorang pelindung dan pemberi syafaat pun) yaitu tidak ada kerabat dan orang yang memberi syafaat bagi mereka dari azabNya, jika Allah menghendakinya (agar mereka bertakwa) yaitu peringatkanlah tentang hari yang tidak ada hakim saat itu selain Allah SWT (agar mereka bertakwa) jadi mereka beramal (shalih) di dunia ini, yang membuat Allah menyelamatkan mereka pada hari kiamat dari azabNya, dan Dia akan melipatgandakan kepada mereka pahalaNya dengan sangat banyak.
Firman Allah (Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedangkan mereka menghendaki keridaan-Nya) yaitu janganlah kamu menjauhkan orang-orang yang disifati dengan sifat itu darimu, melainkan jadikanlah mereka sebagai teman-teman duduk dan teman-teman dekatmu. Sebagaimana firmanNya: (Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas (28)) (Surah Al-Kahfi). Firman Allah: (orang-orang yang menyeru Tuhannya) yaitu mereka menyembah dan memohon kepadaNya (di pagi hari dan petang hari)
Sa'id bin Al-Musayyib, Mujahid, dan Qatadah berkata yang dimaksud adalah shalat fardu. Ini sebagaimana firman ALlah: (Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku (serulah Aku), niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian”) (Surah Ghafir: 60) yaitu Aku menerima doa kalian. Firman Allah: (sedangkan mereka menghendaki keridaan-Nya) yaitu dengan amal itu mereka mengharapkan ridha Allah yang mulia, mereka kerjakan ikhlas dalam melakukan ibadah dan ketaatan.
Firman Allah: (Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka, dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu) sebagaimana nabi Nuh berkata untuk menjawab orang-orang yang berkata, (Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan? (112) Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kalian menyadari (113)) (Surah Asy-Syu'ara) yaitu sesungguhnya hisab mereka intu di sisi Allah SWT, dan aku tidak bertanggung jawab sedikitpun atas hisab mereka, sebagaimana mereka tidak bertanggung jawab sedikit pun atas hisabku. Firman Allah: (Yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim) yaitu jika kamu melakukan itu, dan keadaannya seperti itu.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dia berkata,”Para pemuka Quraisy lewat di hadapan Rasulullah SAW dan di sisi beliau terdapat Khabbab, Shuhaib, Bilal, dan Ammar. Lalu mereka berkata, "Wahai Muhammad, apakah kamu rela bersama dengan orang-orang itu?" Lalu turunlah ayat: (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya) sampai dengan firmanNya: (Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?)
Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Syuraih, dari ayahnya, dia berkata,”Sa'd berkata,”Ayat ini diturunkan terkait enam sahabat Nabi SAW, di antaranya adalah Ibnu Mas'ud” Dia berkata,"Kami menemani dan dekat Rasulullah SAW”. Lalu orang-orang Quraisy berkata, “Kamu selalu mendekati mereka dan menjauh dari kami" Lalu turunlah ayat: (Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan di petang hari)
Firman Allah SWT: (Dan demikianlah Kami uji sebagian mereka dengan sebagian yang lain) yaitu Kami menguji mereka satu sama lain (supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata, "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?”) Demikian itu karena di awal pengutusan Rasulullah SAW seringkali diikuti oleh orang-orang yang dari kalangan laki-laki, wanita, budak-budak lelaki, dan budak-budak perempuan, dan tidak ada yang mengikuti beliau dari golongan orang-orang terpandang kecuali sedikit. Sebagaimana yang dikatakan kaum nabi Nuh kepadanya (Dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja) (Surah Hud: 27) Tujuan orang-orang musyrik Quraisy itu adalah menghina orang-orang mukmin dari kalangan orang-orang yang lemah. Mereka menyiksa siapa saja dari orang-orang lemah yang berada di bawahnya. Mereka berkata,(Orang-orang seperti inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah?) yaitu bahwa Allah tidak layak memberi petunjuk kepada orang-orang ini berupa, jika apa yang mereka ikuti itu baik, dan kami dibiarkan" Sebagaimana firman Allah: (Kalau sekiranya dia (Al-Qur'an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tidak mendahului kami (beriman) kepadanya) (Surah Al-Ahqaf: 11) dan (Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuannya)?" (73)) (Surah Maryam) Allah SWT berfirman untuk hal itu: (Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata (74)) (Surah Maryam) Allah SWT juga menjawab mereka ketika mereka berkata: (Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka? (Allah berfirman menjawab mereka), "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?) yaitu tidaklah Allah itu lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur kepadaNya dengan ucapan, perbuatan, hati mereka. Allah memberi taufik dan memberi petunjuk kepada keselamatan (Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus (16)) (Surah Al-Maidah) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (69)) (Surah Al-'Ankabut) dan dalam hadits shahih disebutkan,”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk kalian, dan tidak (pula) kepada warna kulit kalian, tetapi Allah memandang kepada kalbu dan amal perbuatan kalian”
Firman Allah: (Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah, "Salamun 'alaikum.”) yaitu muliakanlah mereka dengan menjawab salam mereka, dan sampaikan kabar gembira kepada dengan rahmat Allah yang luas mencakup mereka semua. Oleh karena itu Allah: (Tuhan kalian telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang) yaitu Dia mewajibkan rahmat atas DzatNya Yang Maha Mulia sebagai bentuk karunia, kebaikan, dan anugerahNya untuk mereka (Yaitu bahwa barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kalian lantaran kejahilan)
Beberapa ulama salaf berkata, setiap orang bermaksiat kepada Allah adalah orang yang bodoh.
(kemudian ia bertobat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan) yaitu kembali dari apa yang mereka lakukan sebelumnya berupa perbuatan maksiat dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, dan memperbaiki amal perbuatannya di waktu mendatang (maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-An’am ayat 54: Setelah Allah melarang Rasul-Nya menyingkirkan kaum mukmin meskipun kurang terhormat di masyarakat, Allah memerintahkan hal yang sebaliknya berupa memuliakan dan menghormati mereka.
Di ayat ini, Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan agar Beliau menyambut mereka yang bertobat, menyampaikan salam dan memberi kabar gembira kepada mereka agar mereka semangat, menakutkan mereka jika tetap berbuat dosa serta memerintahkan mereka bertobat dari segala maksiat agar mereka memperoleh ampunan dan kepemurahan dari Tuhan mereka.
Maksudnya ialah: 1. Orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali setelah dipikirkan lebih dahulu. 2. Orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak. 3. Orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran disebabkan sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu.
Berdasarkan ayat ini, maka setelah meninggalkan maksiat dan menyesal terhadapnya, ia perlu memperbaiki amal dan mengerjakan apa yang diwajibkan Allah serta memperbaiki amal yang yang sebelumnya rusak oleh maksiat.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 54
Setelah Allah melarang nabi Muhammad mengusir orang-orang lemah dan miskin yang taat kepada-Nya, maka Allah lalu memberi bimbingan kepada nabi tentang bagaimana sewajarnya menghadapi mereka. Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami datang kepadamu, khususnya mereka yang lemah dan miskin, maka katakanlah dengan lemah lembut, sala'mun 'alaikum (selamat sejahtera untuk kamu). Tuhanmu yang selalu membimbingmu telah menetapkan sifat kasih sayang yang sempurna pada diri-Nya, yaitu barang siapa berbuat kejahatan, apa pun jenisnya, di antara kamu karena kebodohan, yaitu mengikuti hawa nafsu kemudian dia bertobat dengan sungguhsungguh setelah itu dan memperbaiki diri dengan beramal saleh secara istikamah, maka dia maha pengampun, yaitu akan mengampuni semua kesalahan yang pernah dilakukan, lagi maha penyayang. Uraian yang sedemikian jelas pada ayat-ayat sebelumnya digarisbawahi pada ayat ini. Dan demikianlah kami terangkan ayat-ayat Al-Qur'an agar terlihat jelas jalan orang-orang yang saleh dan agar terlihat jelas pula jalan orang-orang yang berdosa. Setiap orang pada akhirnya akan mempertanggungjawabkan pilihan jalan yang ditempuh, karena keterangan-keterangan dari Allah yang mahakuasa sudah sangat jelas.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian pelbagai penafsiran dari berbagai mufassirin mengenai kandungan dan arti surat Al-An’am ayat 54 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita bersama. Bantulah dakwah kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.