Surat Al-An’am Ayat 27

وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذْ وُقِفُوا۟ عَلَى ٱلنَّارِ فَقَالُوا۟ يَٰلَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِـَٔايَٰتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Arab-Latin: Walau tarā iż wuqifụ 'alan-nāri fa qālụ yā laitanā nuraddu wa lā nukażżiba bi`āyāti rabbinā wa nakụna minal-mu`minīn

Artinya: Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan).

« Al-An'am 26Al-An'am 28 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Terkait Surat Al-An’am Ayat 27

Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan mendalam dari ayat ini. Terdapat sekumpulan penjabaran dari para mufassirun berkaitan makna surat Al-An’am ayat 27, misalnya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Seandainya engkau (Wahai Rasul) melihat kaum musyrikin pada Hari Kiamat, pastilah engkau akan menyaksikan perkara yang dahsyat. Yaitu, ketika mereka digiring menuju nereka dan mereka melihat rantai-rantai dan belenggu-belenggu, dan mereka melihat perkara-perkara dahsyat tersebut dan kejadian-kejadian yang mengerikan dengan mata kepala mereka sendiri, pada saat itulah mereka berkata, “Andai saja kami dikembalikan ke kehidupan dunia, kemudian kami membenarkan ayat-ayat Allah dan mengamalkannya serta menjadi orang-orang yang beriman.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

27. Firman ini ditujukan kepada Rasulullah, dan kata (إذ وقفوا) menggunakan bentuk lampau untuk menunjukkan bahwa peristiwa itu pasti akan terjadi.

Hai Muhammad, seandainya engkau melihat orang-orang musyrik yang tersesat dan menyesatkan orang lain itu, ketika akan dimasukkan ke dalam neraka, saat mereka melihat azab yang berat yang tidak dapat mereka hindari, mereka akan berkata: "sungguh celakalah kami, seandainya kami bisa kembali ke dunia agar kami dapat beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami dan tidak mendustakannya, agar kami termasuk orang-orang yang beriman."

Kalimat keterangan syarat dari kalimat (ولو ترى إذ وقفوا) tidak disebutkan agar setiap orang yang mendengar ayat ini dapat membayangkan dengan seluruh kemampuannya, bagaimana kehinaan yang dirasakan oleh orang-orang musyrik tersebut. Ini merupakan bentuk tingginya kefasihan Al-qur'an. (Tafsir as-sya'rawi 6/3581)


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

27. Seandainya kamu -wahai Rasul- melihat mereka di hari Kiamat ketika mereka dihadapkan pada api Neraka, lalu mereka mengungkapkan penyesalan mereka dengan mengatakan, “Oh, kiranya kami dikembalikan kepada kehidupan dunia, lalu kami tidak mendustakan ayat-ayat Allah, dan kami termasuk orang-orang yang beriman kepada Allah,” niscaya kamu akan melihat pemandangan yang menakjubkan dari buruknya keadaan mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

27. وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذْ وُقِفُوا۟ عَلَى النَّارِ (Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka)
Yakni ketika mereka ditahan di dekat neraka sambil melihat bagaimana neraka tersebut.
Yakni niscaya kamu akan melihat pemandangan yang menakutkan dan keadaan yang menyeramkan.

فَقَالُوا۟ يٰلَيْتَنَا نُرَدُّ (lalu mereka berkata: “Kiranya kami dikembalikan)
Yakni dikembalikan ke dunia.

وَلَا نُكَذِّبَ بِـَٔايٰتِ رَبِّنَا (dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami)
Mereka berangan-angan untuk dikembalikan sehingga mereka bisa untuk tidak mendustakan dan menjadi orang beriman.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

27. Dan jika kamu melihat keadaan orang-orang musyrik ketika mereka dipenjarakan di dekat nereka sembari diperlihatkan gambaran neraka, sungguh kamu akan melihat suatu keadaan yang mengejutkan dan menakutkan, Mereka berkata: “Andai saja kami bisa kembali ke dunia, sungguh kami akan bertaubat di sana dan tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan Kami. Kami akan beriman kepada Allah dan rasulNya. Semua itu hanyalah kebohongan dan alasan untuk menghindar”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Jika kamu melihat ketika mereka dihadapkan} dihadapkan {ke neraka, mereka berkata,“Seandainya kami dikembalikan} dikembalikan ke dunia {kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, dan kami menjadi orang-orang mukmin.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

27. Allah menyampaikan berita tentang orang-orang musyrik di Hari Kiamat manakala mereka dihadirkan di neraka, “Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka,” untuk dicemooh dan diazab, niscaya kamu melihat perkara yang menakutkan dan keadaan yang mengerikan, dan melihat bagaimana mereka mengakui kekufuran dan kefasikan atas diri mereka, mereka berharap dikembalikan ke dunia. “Lalu mereka berkata, ‘Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman,’ (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan).”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 27-30
Allah SWT menyebutkan keadaan orang-orang kafir ketika mereka menghadapi di neraka pada hari kiamat, dan menyaksikan apa yang ada di dalamnya berupa rantai dan belenggu serta melihat dengan mata kepala mereka perkara yang agung dan menakutkan itu. Maka saat itu mereka berkata: (Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman) Mereka berharap untuk dikembalikan lagi ke dunia, agar mengerjakan amal shalih, tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan mereka, dan menjadi orang-orang yang beriman. Allah SWT berfirman: (Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya)
yaitu tetapi tampak saat itu juga bagi mereka apa yang mereka sembunyikan dalam diri mereka, berupa kekufuran, pendustaan, dan keingkaran yang mereka ingkari di dunia atau di akhirat; sebagaimana Allah berfirman sebelumnya: (Kemudian tiadalah fitnah mereka kecuali mengatakan, "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah (23) Lihatlah, bagaimana mereka telah berdusta terhadap diri mereka sendiri) (Surah Al-An'am: 23, 24) Ayat itu juga bisa mengandung makna bahwa tampak jelas bagi mereka apa yang mereka ketahui dalam diri mereka, yaitu kebenaran sesuatu yang disampaikan oleh para rasul kepada mereka di dunia, yaitu ketika mereka menampakkan kepada para pengikutnya menentangnya. Sebagaimana firman Allah seraya memberitahukan tentang nabi Musa yang berkata kepada Fir'aun: (Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata) (Surah Al-Isra: 102), dan firman Allah SWT seraya memberitahukan tentang Fir'aun dan kaumnya: (Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya) (Surah An-Naml: 14)
Bisa dimaknai bahwa yang dimaksud adalah orang-orang munafik, yaitu orang yang menampakkan keimanan kepada manusia dan menyembunyikan kekafiran. Ini merupakan pemberitahuan tentang apa yang terjadi di hari kiamat berupa perkataan orang-orang kafir. Maka tampaklah ketika itu sesuatu yang mereka sembunyikan berupa kekafiran, kemunafikan, dan pertentangan. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Adapun makna “Al-Idhrab” dalam firmanNya: (Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya) Sesungguhnya mereka tidak meminta untuk dikembalikan ke dunia karena ingin dan suka kepada keimanan, melainkan karena takut kepada azab yang mereka saksikan sebagai balasan atas apa yang telah mereka lakukan berupa kekafiran. Jadi mereka meminta kembali ke dunia agar mereka terbebas dari apa yang mereka saksikan berupa neraka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka) yaitu dalam permintaan mereka untuk kembali ke dunia agar beriman. Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang mereka, bahwa jika mereka dikembalikan ke dunia, maka mereka kembali mengulangi sesuatu yang dilarang, yaitu kekufuran dan pertentangan.
(Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka) yaitu dalam firmanNya: (Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman), (Dan tentu mereka akan mengatakan (pula), "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan” (29)) yaitu sungguh mereka kembali melakukan hal-hal yang dilarang; dan mereka berkata: (Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja) yaitu kehidupan itu hanyalah di dunia saja, kemudian tidak ada hari kebangkitan. Oleh karena itu: (dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan) Kemudian Allah berfirman: (Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya) yaitu mereka berada di hadapanNya (Allah berfirman, "Bukankah (kebangkitan) ini benar”)? Yaitu bukankah hari kebangkitan ini benar, bukan sesuatu yang salah sebagaimana yang kalian sangkakan (Mereka menjawab, "Sungguh benar, demi Tuhan kami.” Allah Berfirman, "Karena itu, rasakanlah azab ini disebabkan kalian mengingkari (nya)”) yaitu yang kalian dustakan, maka rasakanlah pada hari itu azabnya. (Maka apakah sihir itu? Ataukah kalian tidak melihat? (15)) (Ath-Thur)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-An’am ayat 27: Dan (amatlah hebat) kalau engkau melihat tatkala mereka didirikan di pinggir neraka, lalu mereka berkata: "Alangkah baiknya kalau dikembalikan kami (ke dunia) supaya baiknya kalau dikembalikan kami mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, dan jadilah kami dari pada orang-orang Mu'minin!'"


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 27

Ayat ini menjelaskan keinginan orang-orang kafir untuk menjadi orang beriman ketika dihadapkan ke neraka. Dan seandainya engkau, wahai rasulullah, melihat orang-orang kafir, orang-orang musyrik, dan orang-orang munafik pada hari kiamat, ketika mereka dihadapkan ke neraka, melihat dahsyatnya rantai dan belenggu api neraka, engkau akan menyaksikan peristiwa penting ketika mereka berkata, aduh, kami sangat ingin seandainya kami dikembalikan ke dunia, tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat tuhan kami, seperti sikap kami selama hidup di dunia, serta bertekad menjadi orang-orang yang beriman kepada Allah, rasul, dan Al-Qur'an. Nurani mereka ingin kembali ke dunia untuk menjadi orang beriman, tetapi sebenarnya bagi mereka telah nyata kejahatan, yaitu penolakan dan kekufuran mereka terhadap ajakan rasulullah yang mereka sembunyikan dahulu dalam lubuk hati mereka. Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, suatu angan-angan yang tidak mungkin terjadi, tentu mereka akan mengulang kembali kekufuran, kemusyrikan, dan kemunafikan yang telah dilarang oleh Allah mengerjakannya. Mereka itu kenyataannya sungguh pendusta terhadap diri mereka sendiri.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjabaran dari para pakar tafsir terkait makna dan arti surat Al-An’am ayat 27 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita. Support dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dikaji

Tersedia berbagai konten yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Insyirah 5-6, Ali Imran 190-191, Al-Fajr, Al-Balad, Al-Baqarah 153, Al-An’am. Ada pula Al-Baqarah 185, Ar-Ra’d 11, Al-Maidah, Luqman 14, Juz al-Qur’an, Al-‘Adiyat.

  1. Al-Insyirah 5-6
  2. Ali Imran 190-191
  3. Al-Fajr
  4. Al-Balad
  5. Al-Baqarah 153
  6. Al-An’am
  7. Al-Baqarah 185
  8. Ar-Ra’d 11
  9. Al-Maidah
  10. Luqman 14
  11. Juz al-Qur’an
  12. Al-‘Adiyat

Pencarian: yasin latin lengkap, surah annur ayat 31, surat 27 ayat 8, al-baqarah ayat 31, surat ke 61

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.