Surat Al-An’am Ayat 22
وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوٓا۟ أَيْنَ شُرَكَآؤُكُمُ ٱلَّذِينَ كُنتُمْ تَزْعُمُونَ
Arab-Latin: Wa yauma naḥsyuruhum jamī'an ṡumma naqụlu lillażīna asyrakū aina syurakā`ukumullażīna kuntum taz'umụn
Artinya: Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) Kami?".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Tentang Surat Al-An’am Ayat 22
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 22 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah mendalam dari ayat ini. Terdapat aneka ragam penafsiran dari banyak ahli tafsir terkait isi surat Al-An’am ayat 22, misalnya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Hendaknya orang-orang musyrik yang mendustakan ayat-ayat Allah mengkhawatirkan diri mereka pada hari kami mengumpulkan mereka semua kemudian kami berfirman kepada mereka, ”Mana tuhan-tuhan sesembahan kalian yang dahulu kalian mengaku-ngaku bahwasanya mereka merupakan sekutu-sekutu yang mendampingi Allah agar mereka memberikan syafaat bagi kalian?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
22. Allah akan mengolok-olok orang-orang musyrik ketika Dia membangkitkan mereka pada hari kiamat dengan bertanya: dimanakah sekutu-sekutu yang kalian jadikan sesembahan selain Aku? Mengapa mereka tidak datang untuk menolong kalian dan menjauhkan kalian dari azab?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
22. Dan ingatlah akan hari Kiamat ketika Kami mengumpulkan mereka semua. Kami tidak akan meninggalkan seorang pun dari mereka. Kemudian Kami berfirman kepada orang-orang yang menyembah tuhan lain di samping menyembah Allah untuk mengecam tindakan mereka, “Di mana tuhan-tuhan yang dahulu kamu anggap sebagai sekutu-sekutu Allah?”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
22. وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا (Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya)
Yakni ceritakanlah pada mereka kabar tentang hari kiamat, hari dimana Allah mengumpulkan disisi-Nya antara orang yang menyembah dan yang disembah selain Allah.
أَيْنَ شُرَكَآؤُكُمُ (Di manakah sembahan-sembahan kamu)
sembahan-sembahan itu sebenarnya bukanlah sekutu Allah, namun mereka menamainya dengan hal itu maka disebut sebagai sekutu sebagaimana yang orang-orang musyrik katakan. Dan ia adalah sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah atau mereka sembah bersama Allah.
الَّذِينَ كُنتُمْ تَزْعُمُونَ (yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) Kami?)
Yakni yang mereka anggap sebagai sekutu. Allah mengolok mereka dengan memanggil sekutu-sekutu tersebut untuk mereka dengan mengatakan: “dimana mereka? Agar mereka dapat menolong kalian”.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
22. Ingatkanlah mereka tentang kabar hari kiamat, yaitu hari dimana Allah mengumpulkan para penyembah dan yang disembah, lalu Kami bertanya kepada orang-orang musyrik: “Manakan sekutu-sekutu kalian, yaitu para berhala yang kalian sembah selain Allah, dan sekutu-sekutu yang kalian anggap sebagai sekutu dan penyelamat kalian di sisi Allah?”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Pada hari} pada hari kiamat {Kami mengumpulkan mereka semua kemudian Kami berfirman kepada orang-orang yang mempersekutukan Kami, “Manakah sekutu-sekutu kalian yang kalian sangkakan”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
22. Allah memberitakan tentang tempat kembali orang-orang musyrik pada Hari Kiamat, mereka ditanya dan dicemooh, “Mana sekutu-sekutuKu yang kalian klaim?” maksudnya, Allah tidak memiliki sekutu. Hal tersebut hanya sekedar klaim dan kedustaan mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 22-26
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang musyrik (Dan (ingatlah), di hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya) yaitu hari kiamat nanti, lalu Allah bertanya kepada mereka tentang berhala-berhala dan tandingan-tandingan yang mereka sembah-sembah selain Dia, seraya berfirman kepada mereka: (Di manakah sembahan-sembahan kalian yang dahulu kalian katakan (sekutu-sekutu Kami)?) sebagaimana firman Allah dalam surah Al Qashash: (Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata, "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kalian katakan?” (62)) (Surah Al-Qashash)
Firman Allah SWT: (Kemudian tiadalah fitnah mereka) yaitu hujjah mereka.
Ibnu Jarir berkata,”Pendapat yang benar adalah bahwa tidaklah jawaban mereka ketika Kami menguji mereka itu menjadi alasan tentang kemusyrikan kepada Allah yang pernah mereka lakukan itu. (Kecuali mengatakan, "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah”)
Adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas,”Ayat ini tentang orang-orang munafik.
Tetapi pendapat ini perlu dipertimbangkan, karena ayat ini adalah ayat Makkiyyah, dan orang-orang munafik itu ada pada ayat-ayat Madaniyyah, dan ayat yang diturunkan tentang orang-orang munafik adalah dalam surah Al-Mujadilah, ((Ingatlah) hari (ketika) mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu mereka bersumpah kepada-Nya (18)) Demikian juga Dia berfirman tentang mereka: (Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta terhadap diri mereka sendiri dan hilanglah dari mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan (24)) sebagaimana Allah berfirman: (Kemudian dikatakan kepada mereka, "Manakah berhala-berhala yang selalu kalian persekutukan, (73) selain Allah?" Mereka menjawab, "Mereka telah hilang lenyap dari kami.”(74)) (Surah Ghafir)
Firman Allah: (Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jika pun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya) yaitu mereka datang untuk mendengarkan bacaanmu, tetapi hal itu tidak membantu sedikit pun bagi mereka, karena Allah SWT telah membuat penutup yaitu penutup pada hati mereka agar mereka tidak dapat memahami Al-Qur'an. (Dan Allah meletakkan sumbatan pada telinga mereka) ketulian dari mendengarkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan (171) (Surah Al-Baqarah). Firman Allah: (Dan jika pun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya) yaitu sekalipun mereka telah melihat ayat-ayat, dalil-dalil, hujjah-hujjah yang jelas, dan bukti-bukti nyata, mereka tidak beriman kepada hal itu. Sehingga mereka tidak memiliki pemahaman dan mempunyai kesadaran. Sebagaimana firmanNya: (Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar (23)) (Surah Al-Anfal)
Firman Allah SWT: (Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu) yaitu mereka membantah dan menentang kebenaran dengan kebathilan (Orang-orang kafir itu berkata, "Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu”) yaitu apa yang kamu bawa ini tidak lain hanya diambil dari kitab-kitab orang-orang yang terdahulu dan dinukil dari mereka. Firman Allah SWT: (merekaa menjauhkan orang lain dari Al-Qur’an dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya) maknanya adalah bahwa mereka melarang orang lain mengikuti kebenaran, membenarkan Rasul, dan menaati Al-Qur'an (Dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya) yaitu mereka menjauhinya. Mereka menggabungkan dua perbuatan buruk, jadi mereka tidak bisa mengambil manfaat dan tidak mengajak seorang pun untuk mengambil manfaat.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait firmanNya: (Mereka melarang (orang lain) dari Al-Qur'an) yaitu mereka mencegah orang lain dari nabi Muhammad SAW agar mereka tidak beriman kepadanya.
Firman Allah (dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya) yaitu mereka menjauhkan diri darinya (dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedangkan mereka tidak menyadari) yaitu tidak ada yang mereka hancurkan dengan perbuatan itu, dan tidak ada bencana dari hal itu kecuali menimpa mereka, dan mereka tidak menyadarinya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-An’am ayat 22: Dan (ingatlah) hari yang Kami akan kumpulkan mereka semua, kemudian, Kami berkata kepada orang-orang yang musyrik: "Dimanakah orang-orang, yang kamu sekutukan yang kamu anggap?"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Sebagai bentuk taubikh (celaan).
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 22
Dan ingatlah, pada hari ketika kami mengumpulkan mereka semua, seluruh manusia sejak zaman adam hingga akhir zaman di padang mahsyar, kemudian kami berfirman kepada orang-orang yang menyekutukan Allah, sebagai pertanggungjawaban, di manakah sembahan-sembahanmu yang dahulu kamu sangka sebagai sekutu-sekutu kami yang kamu perlakukan sebagai tuhan' sikap orang-orang kafir dan musyrik di akhirat itu berbeda dengan sikap mereka di dunia. Ketika di akhirat kemudian tidaklah ada jawaban bohong mereka, karena mengikuti suara hati dan akal sehat, kecuali mengatakan, demi Allah, mereka bersumpah dengan nama Allah, ya tuhan kami, kini di akhirat, tidaklah kami mempersekutukan engkau dengan suatu apa pun.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah sekumpulan penafsiran dari banyak ulama mengenai kandungan dan arti surat Al-An’am ayat 22 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Sokong syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.