Surat Al-Ma’idah Ayat 31

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَبَعَثَ ٱللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِى ٱلْأَرْضِ لِيُرِيَهُۥ كَيْفَ يُوَٰرِى سَوْءَةَ أَخِيهِ ۚ قَالَ يَٰوَيْلَتَىٰٓ أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَٰذَا ٱلْغُرَابِ فَأُوَٰرِىَ سَوْءَةَ أَخِى ۖ فَأَصْبَحَ مِنَ ٱلنَّٰدِمِينَ

Arab-Latin: Fa ba'aṡallāhu gurābay yab-ḥaṡu fil-arḍi liyuriyahụ kaifa yuwārī sau`ata akhīh, qāla yā wailatā a 'ajaztu an akụna miṡla hāżal-gurābi fa uwāriya sau`ata akhī, fa aṣbaḥa minan-nādimīn

Artinya: Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.

« Al-Ma'idah 30Al-Ma'idah 32 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Berkaitan Surat Al-Ma’idah Ayat 31

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 31 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan menarik dari ayat ini. Tersedia beberapa penjabaran dari para ahli tafsir mengenai makna surat Al-Ma’idah ayat 31, antara lain seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

31 Setelah Qabil membunuh saudaranya, ia belumlah tahu tindakan yang harus ia perbuat dengan jasadnya. Kemudian Allah mengirimkan seekor burung gagak yang mengagali-gali lubang di tanah untuk mengubur burung gagak yang telah mati di dalamnya, untuk menunjukan kepada qabil bagaimana mengubur jasad saudaranya. Lalu Qabil kaget dan berkata, ”apakah aku tidak mampu melakukan seperti yang diperbuat oleh gagak itu, sehingga aku dapat menutup aurat saudaraku?" kemudian diapun mengubur saudaranya, lalu Allah menghukumya dengan penyesalan setelah sebelumnya dia kembali dengan memikul kerugian.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

31. Setelah dia melakukan kejahatan itu, dia merasakan kebingungan yang tidak terlalu lama, karena Allah mengutus kepadanya makhluk yang memberinya petunjuk apa yang harus dilakukan. seekor burung gagak hinggap di tanah dan mulai menggali; dari sini dia mulai memahami isyarat yang diberikan dan mengetahui apa yang harus dilakukan. Dia mulai kecewa terhadap dirinya karena sebelumnya tidak mampu mengurus jenazah saudaranya dan merasakan penyesalan atas apa yang telah diperbuatnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

31. Lalu Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk mengubur burung gagak lain yang mati di hadapan Qabil. Allah bermaksud mengajarkan kepada Qabil tentang bagaimana cara mengubur jasad saudaranya, Habil. Dan ia pun termasuk orang-orang yang menyesal.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

31. فَبَعَثَ اللهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِى الْأَرْضِ لِيُرِيَهُۥ كَيْفَ يُوٰرِى سَوْءَةَ أَخِيهِ ۚ (Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya)
Saat ia telah membunuhnya ia tidak tahu bagaimana menguburnya karena ia adalah mayat pertama dari bani Adam. Maka Allah mengutus dua ekor burung gagak yang bersaudara lalu saling membunuh, lalu salah satunya berhasil membunuh saudaranya, maka ia menggali lubang untuknya kemudian menguburnya.

قَالَ يٰوَيْلَتَىٰٓ( Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku)
Ini adalah kalimat penyesalan dan kesedihan. Yakni celaka dan binasalah aku!
Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah bersabda: “tidaklah terbunuh seseorang atas dasar kezaliman kecuali anak Adam yang pertama mendapat bagian dosa atas tumpahnya darah tersebut, karena ialah yang memulai pembunuhan pertama kali”.

فَأُوٰرِىَ سَوْءَةَ أَخِى ۖ( lalu aku dapat menutup aurat saudaraku ini)
Yakni mayatnya. Yang ia tutupi dengan menguburnya dalam tanah.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

30-31

1 ). Pelajaran berharga dari dua ayat ini adalah :
- Dalil awal mula peradaban manusia di muka bumi, yaitu ketika Qabil berusaha menyembunyikan perkara buruk yang telah berlaku karenanya.
- Awal mula manusia mengambil ilmu dengan cara taqlid dan percobaan.
- Dan bukti awal mula manusia mengambil ilmu dari makhluk yang lebih lemah darinya, sebagaimana manusia diperumpamakan seperti hewan ketika disebabkan oleh zina.

2 ). { فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ } "sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi", { فَعَقَرُوهَا فَأَصْبَحُوا نَادِمِينَ } "Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menjadi menyesa" [asy-syu'ara' : 157] , tidak ada pembatas antara dorongannya melakukan kejahatan itu, dan kerugian dan penyesalan yang mendalam dalam dirinya, kecuali hanya beberapa saat yang ia perlukan untuk melakukan kejahatannya, sungguh penyesalan yang panjang bagi orang-orang yang tergesa-gesa!

3 ). { فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ } "Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal" , bahkan jika ia berusaha menyembunyikan jejak kekejin itu, tetapi banyang-banyang kejahatan itu akan menjadi menghancurkannya, dan bisikan perbuatan ingkar itu akan terus berbaring dibenaknya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

31. Qabil bingung akan melakukan apa terhadap tubuh saudaranya, dan bagaimana dia akan menyembunyikannya, karena Habil merupakan mayat pertama dari anak Adam. Lalu Allah mengutus dua burung gagak yang saling membunuh. Salah satu gagak itu membunuh gagak lainnya, lalu dia membuat lubang dan menimbunnya dengan tanah, supaya Allah bisa mengajarkan (Qabil) bagaimana dia menutupi tubuh saudaranya yang mana dia akan disakiti jika orang-orang melihatnya. Lalu Qabil berkata: “Celakalah aku (Itu adalah pengakuan ketika ditimpa sesuatu yang menyakitkan) mengapa aku tidak bisa melakukan sesuatu seperti gagak ini. Aku akan menguburkan tubuh saudaraku” Lalu dia menguburnya dalam tanah dan menyesal karena telah membunuhnya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Kemudian Allah mengirim} mengutus {seekor burung gagak untuk menggali} menggali {tanah supaya Dia bisa memperlihatkan kepadanya bagaimana cara mengubur} menutupi {mayat} jasad {saudaranya. Dia berkata, “Celakalah aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini sehingga aku dapat mengubur} menutup {mayat saudaraku} jasad saudaraku {Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang menyesal


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

31. Manakala dia membunuh saudaranya dan tidak tahu apa yang harus dilakukan kepadanya, karena dia adalah mayit pertama dari anak Adam, “maka Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi.” Artinya, membuat liang untuk mengubur gagak yang mati lainnya, “untuk memperlihatkan kepadanya,” dengan perbuatannya itu, “bagaimana seharusnya dia mengubur aurat (mayat) saudaranya,” yaitu, tubuhnya, karena tubuh mayit adalah aurat. “Karena itu jadilah dia seseorang di antara orang-orang yang menyesal.” Begitulah akibat dari dosa dan kemaksiatan yaitu penyesalan dan kerugian.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 27-31
Allah SWT berfirman seraya menjelaskan bahaya dari kedengkian, rasa iri, dan kezaliman dalam kisah dua anak kandung nabi Adam menurut pendapat mayoritas ulama’ yaitu Qabil dan Habil. Bagaimana satu di antara mereka melampaui batas yang lain dengan membunuhnya, karena iri dan dengki kepadanya terhadap nikmat yang telah diberikan Allah, ketika Allah menerima kurban yang diberikan dengan ikhlas. Yang dibunuh itu mendapat kemenangan dengan dihapuskan dosa-dosanya, dan dimasukkan ke surga dan yang membunuh itu merugi di dunia dan akhirat. Allah berfirman, (Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) dengan benar) yaitu ceritakanlah tentang kisah dua anak nabi Adam kepada orang-orang yang iri dan dengki yang merupakan saudara dari babi dan kera dari kalangan orang Yahudi dan orang-orang yang serupa dengan mereka. Keduanya adalah Qabil dan Habil. Ini telah disebutkan oleh banyak ulama’ dari generasi salaf dan sekarang.
Firman Allah, (dengan benar) yaitu dengan jelas, tanpa kesamaran, kebohongan, keraguan, perubahan, penambahan, maupun pengurangan. Sebagaimana Firman Allah SWT, (Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar) (Surah Ali Imran: 62), (Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar) (Surah Al-Kahfi: 13) dan (Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar) (Surah Maryam: 34).
Makna dari firmanNya, (Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa (27)) yaitu dari mereka yang bertakwa kepadaNya dalam melakukan pengorbanan itu.
Firman Allah (Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan alam semesta (28)) Saudara yang shalih yang kurbannya diterima oleh Allah karena ketakwaannya itu berkata kepada saudaranya, ketika saudaranya itu mengancam akan membunuhnya, meskipun dia tidak memiliki kesalahan apapun kepadanya, (Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu) yaitu aku tidak akan membalas perbuatanmu yang rusak dengan perbuatan yang sama, karena itu akan membuatku melakukan kesalahan yang sama dengan dirimu. (Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan alam semesta) yaitu aku takut berbuat sesuatu seperti yang kamu inginkan. Aku akan tetap sabar dan dan memperhitungkannya
Firman Allah (Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim (29)) Ibnu Abbas, Mujahid, Adh-Dhahhak, Qatadah, dan As-Suddi berkata tentang firmanNya, (Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri) yaitu dosa membunuhku dan dosa yang telah ada padamu sebelumnya.
(maka kamu akan menjadi penghuni neraka...) Ibnu Abbas berkata,"Dia menakuti saudaranya dengan neraka, tetapi dia tidak tetap tidak berhenti dan tidak menahan diri”
Firman Allah SWT, (Maka hawa nafsunya menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dia membunuhnya, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi (30)) Hawa nafsu dan keberaniannya mendorong dan membujuknya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia benar-benar membunuhnya. Yaitu setelah adanya nasehat dari saudaranya agar menahan diri
Firman Allah (dia menjadi salah seorang yang merugi) yaitu di dunia dan akhirat, kerugian mana lagi yang lebih besar daripada ini?
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satupun jiwa yang terbunuh secara zalim melainkan anak Adam yang pertama ikut menanggung dosa pertumpahan darah itu karena dialah orang pertama yang mencontohkan pembunuhan "
Firman Allah, (Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Dia berkata: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal (31)) As-Suddi dengan sanad disandarkan kepada para sahabat, dia berkata,”Ketika anak itu mati, saudaranya meninggalkannya di luar, dan tidak tahu bagaimana cara menguburkannya. Lalu Allah mengirim dua gagak yang bersaudara, lalu keduanya saling berkelahi. Salah satu dari mereka membunuh yang lain. Kemudian yang hidup menggali lubang dan mengubur saudaranya. Setelah melihat itu, saudaranya berkata (Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?).
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Seekor gagak datang kepada gagak yang telah mati, lalu dia menimbunnya dengan tanah sampai menutupnya. Kemudian yang membunuh saudaranya, itu berkata, (Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?)
Firman Allah, (Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal) Hasan Al-Bashri berkata, "Allah meninggikan derajatnya dengan penuh penyesalan setelah dia mengalami kerugian. Semua orang sepakat bahwa keduanya adalah anak nabi Adam AS, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an"


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Ma’idah ayat 31: Untuk menguburkan burung gagak yang lain yang mati.

Dari ayat ini dapat dipahami, bahwa manusia banyak pula mengambil pelajaran dari alam dan agar ia tidak segan-segan mengambil pelajaran dari yang lebih rendah tingkatan pengetahuannya.

Inilah akibat kemaksiatan, yaitu kerugian dan penyesalan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 31

Sesudah melakukan pembunuhan, qabil tidak tahu apa yang harus diperbuat dengan mayat saudaranya, karena peristiwa ini merupakan yang pertama terjadi. Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak yang menggali tanah dengan menggunakan cakarnya untuk diperlihatkan kepadanya, qabil, bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya yang baru saja dibunuhnya. Melihat peristiwa itu, qabil berkata, oh, celaka aku! mengapa aku tidak berpikir dan mampu berbuat seperti yang dilakukan burung gagak ini, sehingga dengan cara itu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini' maka ia menggali tanah untuk menguburkan mayat habil, dan jadilah dia termasuk orang yang sangat menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya. Pembunuhan yang dilakukan qabil ini ternyata berdampak panjang bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, kemudian kami tetapkan suatu hukum bagi bani israil, dan juga bagi seluruh masyarakat manusia, bahwa barang siapa membunuh seseorang tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dan bukan pula karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka dengan perbuatannya itu seakan-akan dia telah membunuh semua manusia, karena telah mendorong manusia lain untuk saling membunuh. Sebaliknya, barang siapa yang siap untuk memelihara dan menyelamatkan kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan, dengan perilakunya itu, dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya, untuk menjelaskan ketetapan ini, rasul kami telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas untuk mereka dan juga semua manusia sesudahnya. Tetapi kemudian banyak di antara manusia yang tidak memperhatikan dan melaksanakannya, sehingga mereka setelah itu bersikap melampaui batas dan melakukan kerusakan di bumi dengan pembunuhan-pembunuhan yang dilakukannya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penjabaran dari banyak pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Al-Ma’idah ayat 31 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi kita semua. Sokong perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Banyak Dibaca

Telaah banyak materi yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: Luqman 14, Al-‘Adiyat, Juz al-Qur’an, Al-Baqarah 185, Al-Maidah, Al-Balad. Termasuk Al-An’am, Al-Baqarah 153, Ar-Ra’d 11, Ali Imran 190-191, Al-Fajr, Al-Insyirah 5-6.

  1. Luqman 14
  2. Al-‘Adiyat
  3. Juz al-Qur’an
  4. Al-Baqarah 185
  5. Al-Maidah
  6. Al-Balad
  7. Al-An’am
  8. Al-Baqarah 153
  9. Ar-Ra’d 11
  10. Ali Imran 190-191
  11. Al-Fajr
  12. Al-Insyirah 5-6

Pencarian: surat ke 51, ar ra'd ayat 15, doa waqiah latin, al baqarah ayat 175, yunfiqun artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: