Surat An-Nisa Ayat 63
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ يَعْلَمُ ٱللَّهُ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُل لَّهُمْ فِىٓ أَنفُسِهِمْ قَوْلًۢا بَلِيغًا
Arab-Latin: Ulā`ikallażīna ya'lamullāhu mā fī qulụbihim fa a'riḍ 'an-hum wa'iẓ-hum wa qul lahum fī anfusihim qaulam balīgā
Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Berkaitan Dengan Surat An-Nisa Ayat 63
Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 63 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir menarik dari ayat ini. Didapati variasi penjabaran dari para ahli tafsir berkaitan makna surat An-Nisa ayat 63, misalnya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Mereka itu adalah orang-orang yang telah Allah mengetahui hakikat isi hati mereka yang berupa kemunafikan. Maka berpalinglah dari mereka dan peringatkanlah mereka dari buruknya keadaan mereka.Dan katakanlah kepada mereka perkataan yang menyentuh pada kalbu mereka lagi menghentikan mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
63. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah ketahui isi hatinya yaitu berupa kemunafikan dan iktikad buruk. Maka tinggalkan -wahai Rasul- dan berpalinglah dari orang-orang tersebut. Dan jelaskanlah kepada mereka perihal ketentuan hukum Allah; dalam bentuk anjuran supaya tunduk kepada hukum Allah serta peringatan agar tidak berpaling darinya. Dan berikanlah nasihat yang mengena serta merasuk ke dalam jiwa mereka.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
63. أُو۟لٰٓئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللهُ مَا فِى قُلُوبِهِمْ (Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka)
Yang berupa kemunafikan dan permusuhan mereka terhadap kebenaran.
Dan makna dari potongan ayat ini adalah Allah mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang munafik.
فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ (Karena itu berpalinglah kamu dari mereka)
Yakni berpaling dari menerima uzur dan permohonan maaf mereka.
وَعِظْهُمْ (dan berilah mereka pelajaran)
Yakni takut-takutilah mereka agar tidak melakukan kemunafikan.
وَقُل لَّهُمْ فِىٓ أَنفُسِهِمْ (dan katakanlah kepada mereka)
Yakni katakanlah dalam hal hak mereka.
Dan pendapat lain mengatakan maknanya adalah katakanlah kepada mereka dengan menyendiri dengan mereka tanpa ada orang lain selain mereka.
قَوْلًۢا بَلِيغًا(perkataan yang berbekas pada jiwa mereka)
Yakni memberikan pembelajaran yang sampai kepada maksud dan membekas dalam diri mereka, dan hal itu dengan menakut-nakuti mereka bahwa perbuatan mereka dapat menjerumuskan mereka kepada tumpahnya darah dan hilangnya harta mereka, atau dengan mengatakan perkataan yang membekas dalam hati mereka dan meyakinkan mereka bahwa jalan yang mereka tempuh adalah jalan yang buruk.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
63. Allah menampik perkataan mereka dengan berfirman: “Mereka itu telah diketahui oleh Allah kemunafikan dan pertentangannya terhadap kebenaran, maka janganlah menerima permohonan maaf mereka, peringatkanlah mereka tentang kemunafikan dan berilah mereka pelajaran. Al-Wa’zhu adalah perkataan yang lemah lembut yang membekas dalam jiwa. Dan katakanlah kepada mereka dengan perkataan yang membekas dalam diri mereka dengan mengancam akan menumpahkan darah dan merampas harta mereka”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Mereka itulah orang-orang yang diketahui oleh Allah apa yang ada di dalam hati mereka. Maka berpalinglah dari mereka} maka berpalinglah {nasihatilah mereka} Cegahlah dan peringatkanlah mereka {dan katakanlah kepada mereka} kepada diri mereka yang sebenarnya {perkataan yang membekas} yang tersampaikan dan membekas dalam diri mereka
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
63. Oleh karena itulah Allah berfirman, “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka” yaitu berupa kemunafikan dan tujuan yang jelek, “karena itu berpalinglah kamu dari mereka,” maksudnya, janganlah kalian memperhatikan mereka dan janganlah kalian menghadapi apa yang mereka lakukan dana pa yang mereka ada-adakan, “dan berilah mereka pelajaran,” yaitu jelaskanlah kepada mereka tentang hukum Allah dengan mengajak mereka untuk tunduk kepada Allah dan mengancam mereka dari meninggalkannya, “dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka,” yaitu nasihatilah mereka dengan sembunyi-sembunyi antara kalian dengan mereka, karena ssesungguhnya yang demikian itu lebih berhasil untuk memperoleh tujuan, dan bersikaplah tegas terhadap mereka dalam memperingati dan mengekang mereka dari apa yang mereka lakukan. Ayat ini adalah dalil bahwa seorang pelaku kemaksiatan walaupun dihindari namun tetap harus diberikan nasihat secara sembunyi-sembunyi dan tegas dalam memberikan nasihat tersebut dengan perkara yang dapat menghantarkan kepada apa yang diharapkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 60-63
Ini adalah bentuk pengingkaran dari Allah terhadap orang yang mengaku beriman kepada apa yang diturunkan Allah kepada Rasulullah dan kepada para nabi terdahulu. Dalam hal itu dia menghendaki menentukan hukum dalam menyelesaikan perselisihan kepada selain Kitabullah dan sunnah Rasulullah, sebagaimana yang disebutkan dalam penyebab turunnya ayat ini, bahwa ada seorang dari kaum Anshar dan orang Yahudi yang sedang berselisih. Orang Yahudi berkata, “Di antara aku dan kamu ada Muhammad,” dan yang lain berkata,”Di antara aku dan kamu ada Ka'b bin Al-Asyraf.” Dikatakan,”Dalam kelompok orang munafik ada yang menampakkan keislamannya. Mereka ingin untuk menentukan hukum dengan hukum Jahiliyyah, dikatakan juga hal lain. Sedangkan ayat itu lebih umum dari semua itu. Sesungguhnya ayat itu mencela orang yang menentukan hukum tanpa menggunakan Kitabullah dan sunnah. Mereka menentukan hukum kepada sesuatu selain keduanya dengan cara yang bathil, dan itu yang dimaksud dengan thaghut. Oleh karena itu Allah berfirman (Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu …) sampai ayat terakhir
Firman Allah, (padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu) yaitu mereka menolak seperti orang-orang sombong dan enggan dari hal itu. Sebagaimana Allah berfirman mengenai orang-orang musyrik, (Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya") (Surah Luqman: 21). Mereka berbeda dari orang-orang mukmin yang difirmankan Allah tentang mereka (Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung (51)) (Surah An-Nur)
Kemudian Allah SWT berfirman untuk mencela orang-orang munafik (Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri) yaitu bagaimana dengan mereka ketika mereka menyampaikan mushibah yang menimpa mereka karena dosa mereka sehingga mereka membutuhkanmu dalam hal itu (kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna") yaitu mereka membuat alasan kepadamu dan bersumpah,”Kami tidak menghendaki untuk pergi ke orang lain selain dirimu, dan ketika kami meminta saran hukum kepada musuh-musuhmu itu tidak lain kecuali untuk mendapatkan kebaikan dan bantuan, yaitu bersikap keramahan dan bujukan tanpa adanya keyakinan tentang kebenaran dari hukum itu, sebagaimana Allah memberitahukan tentang mereka dalam firmanNya (Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka) (Surah Al-Maidah:52) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,”Abu Barazah Al-Aslami, pendeta yang menentukan urusan di antara orang Yahudi dalam perkara yang mereka perselisihkan dan yang diselisihkan oleh sebagian orang muslim, lalu Allah menurunkan ayat (Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu?) sampai firmanNya (penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna)
Kemudian Allah SWT berfirman (Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka) Ini merupakan perumpamaan orang-orang munafik, dan Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka dan akan membahas mereka atas hal tersebut. Sesungguhnya tidak ada sedikitpun yang tersembunyi dariNya. Jadi cukuplah denganNya wahai Muhammad terkait urusan mereka. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada mereka tampakkan dan mereka sembunyikan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman kepada beliau (Karena itu berpalinglah kamu dari mereka) yaitu jangan sampai membuatmu jengkel sesuatu yang ada dalam hati mereka (dan berilah mereka pelajaran) yaitu laranglah mereka dari sesuatu yang ada pada diri mereka yang merupakan kemunafikan dan rahasia-rahasia buruk (dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka) yaitu nasehatilah mereka dalam hal yang terjadi di antara kamu dan mereka dengan ucapan yang bisa mencegah mereka berbuat keburukan.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata :
{ﻓﺄﻋﺮﺽ ﻋﻨﻬﻢ} fa a’ridh ‘anhum: menyingkir dari mereka dan tidak menyakiti mereka.
{ﻭﻋﻈﻬﻢ} wa’izhhum: perintahkan mereka dengan apa yang seyogyanya dan apa yang wajib bagi mereka.
{ﻗﻮﻻ ﺑﻠﻴﻐﺎ} qoulan baliigho: argumentasi yang kuat yang menembus batas hati mereka karena kejelasan dan kefasihannya.
Makna ayat :
firman Allah Ta’ala : {ﺃﻭﻟﺌﻚ اﻟﺬﻳﻦ ﻳﻌﻠﻢ اﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻓﻲ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ ﻓﺄﻋﺮﺽ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﻋﻈﻬﻢ ﻭﻗﻞ ﻟﻬﻢ ﻓﻲ ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﻗﻮﻻ ﺑﻠﻴﻐﺎ} “Mereka itu adalah orang-orang yang isi hatinya telah diketahui oleh Allah, maka berpalinglah kamu dari mereka, nasihatilah mereka dan katakanlah kepada mereka dengan perkataan yang jelas.” Allah menunjuk mereka dengan kata tunjuk “itu” karena jauhnya mereka terpersok dan rendahnya mereka. Allah berfirman : {ﺃﻭﻟﺌﻚ اﻟﺬﻳﻦ ﻳﻌﻠﻢ اﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻓﻲ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ} “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui isi hati mereka.” yang berupa kemunafikan dan penyimpangan, oleh karena itu mereka pantas untuk mendapatkan azab dan siksa. {ﻓﺄﻋﺮﺽ ﻋﻨﻬﻢ} “berpalinglah dari mereka”, jangan menyalahkan mereka. {ﻭﻋﻈﻬﻢ} “nasihatilah mereka” kamu (Muhammad) memerintahkan kepada mereka untuk bertakwa kepada Allah dan masuk Islam secara lahir maupun batin. Sembari pula mengancam mereka dengan adanya akibat buruk dari amal-amal mereka dengan meninggalkan berhukum dengan dirimu (Muhammmad), malah berhukum kepada Thoghut. Katakanlah kepada mereka secara khusus di dada-dada mereka dengan perkataan yang baligh (lugas dan jelas) agar bisa mencapai lubuk hati mereka, maka diharap denganya akan menggerakkan hati mereka dan hilanglah kelalaian mereka kemudian mereka akan kembali.
Pelajaran dari ayat :
• Disunahkan berpaling dari orang yang pandir, dan disunahkan menasihati mereka dengan perkataan lugas dan jelas agar dapat sampai menembus hati mereka lalu meluluhkannya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Nisa ayat 63: Mereka itu ialah orang-orang yang Allah tahe apa yang ada di hati mereka. Lantaran itu, hendak- lah engkau berpaling dari mereka, tetapi nasehatilah akan mereka dan katakanlah kepada mereka perkataan yang memberi bekas (mengubah) apa-apa yang ada di hati mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Berupa kemunafikan, niat yang buruk dan udzur yang dusta.
Dengan membiarkannya dan tidak mempedulikan.
Jelaskanlah kepada mereka hukum Allah dan sampaikanlah targhib (dorongan) dan tarhib (ancaman).
Misalnya secara sir (rahasia), karena yang demikian dapat membuahkan hasil. Dalam ayat ini terdapat dalil, bahwa pelaku maksiat, jika berpaling, maka dinasehati secara rahasia dan menasehati dengan kata-kata yang bisa membekas di hatinya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 63
Ayat ini membantah pengakuan orang-orang munafik, sembari memberi umat islam petunjuk tentang cara menghadapi kebohongan orang-orang munafik itu. Mereka itu adalah orang-orang yang sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, yakni jangan hiraukan mereka dan jangan percaya pada ucapan dan sumpah mereka, dan berilah mereka nasihat yang menyentuh hati mereka, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas dan menghunjam pada jiwa mereka ayat ini menjelaskan kewajiban taat kepada Allah dan rasul sembari mencela perilaku orang-orang munafik yang mencari hakim terhadap thagut. Dan juga kami tidak mengutus seorang rasul dari semua rasul yang telah diutus, melainkan dengan membawa bukti-bukti untuk ditaati dengan izin dan perintah Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya dengan cara berhakim kepada thagut, lalu mereka datang kepadamu, Muhammad, lalu selanjutnya mereka memohon ampunan kepada Allah dengan sepenuh hati, dan rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka atas kesalahan yang telah mereka perbuat, niscaya mereka mendapati Allah maha penerima tobat atas kesalahan mereka, dan juga maha penyayang kepada orang-orang yang bertaubat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penjabaran dari para ulama tafsir terhadap kandungan dan arti surat An-Nisa ayat 63 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita. Support dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.