Surat An-Nisa Ayat 41

فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِن كُلِّ أُمَّةٍۭ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ شَهِيدًا

Arab-Latin: Fa kaifa iżā ji`nā ming kulli ummatim bisyahīdiw wa ji`nā bika 'alā hā`ulā`i syahīdā

Artinya: Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).

« An-Nisa 40An-Nisa 42 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Mengenai Surat An-Nisa Ayat 41

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 41 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir mendalam dari ayat ini. Terdapat beraneka penjelasan dari berbagai ulama tafsir terhadap isi surat An-Nisa ayat 41, misalnya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Maka bagaimana keadaaan manusia pada hari kiamat, apabila Allah mendatangkan setiap umat manusia bersama rasul mereka untuk bersaksi kepada mereka atas apa yang mereka perbuat, dan DIA mendatangkan dirimu (wahai rasul),sebagai saksi atas umatmu bahwa engkau telah menyampaikan kepada mereka risalah tuhanmu.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

41. Setelah Allah menyebutkan sifat adil dan kemurahan karunia-Nya, kemudian Allah melanjutkan bahwa hal tersebut berlaku dengan kesaksian para rasul yang telah Allah jadikan sebagai hujjah seluruh makhluk. Allah berfirman: apa yang akan terjadi jika kami pada hari kiamat mendatangkan bagi seluruh umat seorang saksi atas mereka untuk bersaksi atas kerusakan akidah dan keburukan amal mereka? dan kami akan mendatangkanmu sebagai saksi atas umatmu?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

41. Bagaimana kondisinya kelak di hari Kiamat ketika Kami mendatangkan nabi tiap-tiap umat sebagai saksi atas amal perbuatan mereka, dan Kami mendatangkanmu -wahai Rasul- sebagai saksi atas umatmu?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

41. فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِن كُلِّ أُمَّةٍۭ بِشَهِيدٍ (Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi dari tiap-tiap umat)
Yakni orang yang menyeru umat-umat tersebut kepada Allah dan mengingatkan mereka dengan perjanjian-Nya akan menjadi saksi di hari kiamat atas seruan dan peringatan mereka.

وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هٰٓؤُلَآءِ شَهِيدًا (dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu)
Yakni kamu akan menjadi saksi atas orang-orang yang kafir dari kaummu dan atas orang-orang yang telah kamu seru.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

41. Bagaimanakah keadaan orang-orang kafir itu, jika Kami mendatangkan seorang saksi dari masing-masing umat pada hari kiamat yang bersaksi untuk kaumnya tentang apa yang dia dapatkan ketika mereka menerima risalah dari rasul mereka. Apakah mereka akan beriman atau tetap ingkar. Dan saksi itu adalah nabi mereka sendiri. Kemudian Kami mendatangkanmu sebagai saksi atas umatmu, wahai rasul?!


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Bagaimanakah} urusan pada hari Kiamat {jika Kami mendatangkan dari setiap umat seorang saksi} nabi {dan Kami mendatangkanmu sebagai saksi atas mereka} sebagai saksi


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

41. Kemudian Alah berfirman, “maka bagaimankah halnya orang kafir nanti apabila kami mendatangkan seorang saksi rasul dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan dari kaum Muhammad sebagai saksi atas mereka itu sebagai umatmu” makudnya, bagaimanakah kondisi kala itu? Dan sebagaimana terjadinya hukum yang agung tersebut menyatukan antar dzat yang menyatukan itu adalah dzat yang memiliki kesempurnaan ilmu, keadilan yang tidak bercacat dan kebijaksanaan yang agung dengan kesaksian makhluk yang paling suci yaitu para Rasul atas umat mereka bersamaan dengan pengakuan secara sadar dengan mereka yang menjadi terdakwa? Yang dmikian itu demi Allah, adalah hukum yang paling umum dan menyeluruh, yang paling adil dan paling agung, kemudian tinggalkanlah mereka pihak yang berhukum atau terdakwa mengakui akan kesempurnaan karunia, keadilan pujian dan sunjunganya, keberhasilan, kemuliaan dan kesuksesan, dan ada golongan yang sengsara dengan kehinaan, keterpurukan, dan siksa yang menghinakan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 40-42
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia tidak akan menzalim hamba-hambaNya di hari kiamat seberat biji sawi, bahkan seberat dzarrah pun. Sebaliknya, Dia akan membalas amal mereka dengan penuh, dan Dia akan melipatgandakan amal itu jika berupa amal baik, sebagaimana Allah SWT berfirman, (Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan (47)) (Surah Al-Anbiya’) Allah berfirmaan seraya memberitahukan tentang Luqman bahwa dia berkata, ("Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui (16)) (Surah Luqman) dan (Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka (6) Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (7) Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula (8)) (Surah Al-Zalzalah). Dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudzri dari Rasulullah SAW bersabda dalam hadits tentang syafa'at,"Allah SWT berfirman: “Kembalilah, dan siapa saja yang kalian temukan dalam hatinya seberat biji sawi dari iman, maka keluarkanlah dia dari neraka.” dalam lafazh “Bahkan lebih kecil lagi dari dzarrah dari iman, maka keluarkanlah dia dari neraka, lalu mereka mengeluarkan banyak makhluk". Lalu Abu Sa’id berkata,”Bacalah jika kalian mau (Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar (40))
Firman Allah SWT (Maka bagaimanakah apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu) (41)) Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kengerian, dan kedahsyatan perkara hari kiamat. Bagaimana perkara dan keadaan pada hari kiamat saat setiap umat akan dihadirkan dengan seorang saksi, (yaitu para Nabi) sebagaimana Allah SWT berfirman, (Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dianiaya (69)) (Surah Az-Zumar), dan ((Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (89)) (Surah An-Nahl) Abdullah bin Mas'ud berkata,”Rasulullah SAW pernah bersabda kepadaku “Bacakanlah untukku Al-Qur’an” Lalu aku berkata,”Wahai Rasulullah, apakah aku akan membacanya untukmu, padahal kepada engkaulah Al-Quran diturunkan?" Rasulullah SAW menjawab, "Ya, karena aku suka mendengarnya dari orang lain" Lalu Aku membaca surah An-Nisa sampai ayat, (Maka bagaimanakah apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu) (41)) Kemudian Rasulullah SAW bersabda,"Cukuplah untuk saat ini" Seketika kedua matanya meneteskan air mata.
Firman Allah, (Di hari itu orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai rasul, ingin supaya mereka disamaratakan dengan tanah, dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allah) sesuatu kejadianpun (42)) yaitu kengerian yang terjadi dan sesuatu yang akan menimpa mereka berupa rasa malu dan kehinaan itu membuat mereka terkejut menelan ludah mereka sendiri, sebagaimana firmanNya (pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah") (Surah An-Naba’: 40)
Firman Allah (dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allah) sesuatu kejadianpun) memberitahukan tentang keadaan mereka Diana mereka mengakui segala sesuatu yang telah mereka lakukan dan tidak menyembunyikan sedikitpun dari hal itu.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
الشهيد Asy Syahiid: menyaksikan sesuatu dengan ilmunya.

Makna ayat :
Kandungan ayat yang ke dua (41), ketika Allah menyebutkan balasan dan perhitungan yang ditunjukkan oleh konteks ayat ini berupa gonjang-ganjing dan ngerinya hari perhitungan amal. Allah mengajak bicara Rosul-Nya sembari berkata, {فَكَيْف إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاءِ شَهِيداً} “Maka jikalau kita datangkan saksi dari setiap umat, kami datangkan dirimu sebagai saksi atas mereka”, maksud ayat ini adalah bagaimana jadinya keadaan pelaku kekafiran, keburukan dan kerusakan jika didatangkan kepada mereka saksi dari setiap umat untuk mempersaksikan terhadap Rosul dan kaum kafir tentang apa yang telah ditaati dan dimaksiati oleh umatnya sebagai bentuk perhitungan hisab yang sempurna dengan mendata bukti-bukti, para saksi dan ganjaran sesuai dengan kekafrian, keimanan , maksiat dan ketaatan masing-masing. Dan Kamipun mendatangkanmu, wahai Nabi Muhammad sebagai saksi terhadap mereka. Yaitu umat Nabi Muhammad yang beriman dan juga yang kafir. Hal ini sebagai bentuk kesaksian mereka bahwasanya Nabi telah menyampaikan risalahnya dan menunaikan amanatnya. Inilah yang terangkum dalam ayat yang kedua (41).

Pelajaran dari ayat :
• Penjelasan gonjang-ganjing hari kiamat sampai-sampai orang-orang kafir ingin diratakan dengan bumi dan mejadi debu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 41: Lantaran itu bagaimanakah (hebat keadaan nanti) apabila Kamı bawakan seorang penyaksi dari tiap-tiap ummat dan Kami bawakanmu sebagai penyaksi atas mereka itu?


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Mahkamah tersebut merupakan mahkamah yang paling adil, yang memberikan keputusan adalah Zat yang Maha sempurna ilmu, keadilan dan kebijaksanaan, dan yang menjadi saksi adalah manusia yang paling bersih, yaitu para rasul terhadap umat mereka, belum lagi ditambah dengan pengakuan dari orang yang diberikan keputusan. Pada hari itu, sebagian orang berbahagia memperoleh keberuntungan, kemenangan, kemuliaan dan keberhasilan, dan pada hari itu sebagian lagi mendapatkan kesengsaraan, keninaan, terbukanya aib dan memperoleh azab yang menghinakan.

Seorang Nabi akan menjadi saksi atas perbuatan umatnya, yakni apakah perbuatan mereka mengikuti perintah Allah atau tidak.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 41

Setelah menggambarkan perilaku orang-orang yang sombong dan membanggakan diri yang dikategorikan sebagai orang-orang kafir itu, ayat berikut menghadapkan kenyataan itu terhadap orang beriman untuk ditarik pelajaran. Maka jadikanlah bahan renungan tentang bagaimanakah kelak keadaan orang kafir itu, jika kami pada hari itu mendatangkan seorang saksi, yakni rasul, dari setiap umat, dan kami mendatangkan engkau, wahai Muhammad, sebagai saksi atas mereka, orangorang sombong dan membanggakan diri itu. Karena pada hari ketika mereka dibangkitkan itu, orang yang kafir yang sombong dan membanggakan diri dan orang yang mendurhakai rasul, nabi Muhammad, berharap sekiranya mereka diratakan dengan tanah, hancur luluh menjadi tanah sehingga tidak ada yang tersisa sedikit pun dari jasmani mereka, dengan demikian mereka merasa tidak diadili lagi, padahal mereka tidak dapat menyembunyikan sesuatu kejadian apa pun dari Allah dari apa yang mereka perbuat. Sungguh hal ini menjadi pelajaran bagi orang-orang beriman


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah sekumpulan penjabaran dari kalangan ahli tafsir mengenai isi dan arti surat An-Nisa ayat 41 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita semua. Sokonglah usaha kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Sering Dicari

Ada banyak konten yang sering dicari, seperti surat/ayat: Yunus 41, Al-Baqarah 216, Luqman 13-14, Al-Fatihah 1, Al-Baqarah 284-286, Ali ‘Imran 104. Ada juga Al-Fatihah 2, Ali ‘Imran 191, Yasin 40, Al-Fatihah 7, Al-A’raf, Assalaamualaikum.

  1. Yunus 41
  2. Al-Baqarah 216
  3. Luqman 13-14
  4. Al-Fatihah 1
  5. Al-Baqarah 284-286
  6. Ali ‘Imran 104
  7. Al-Fatihah 2
  8. Ali ‘Imran 191
  9. Yasin 40
  10. Al-Fatihah 7
  11. Al-A’raf
  12. Assalaamualaikum

Pencarian: qs. al isra 17 32, surat 1 ayat 5, surah al-baqarah ayat terakhir, kumpulan ayat alquran tentang ilmu pengetahuan, syahru ramadhan

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.