Surat Al-Insyirah Ayat 7
ููุฅูุฐูุง ููุฑูุบูุชู ูููฑูุตูุจู
Arab-Latin: Fa iลผฤ faragta fanแนฃab
Artinya: Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
ยซ Al-Insyirah 6 โต Al-Insyirah 8 ยป
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Terkait Dengan Surat Al-Insyirah Ayat 7
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insyirah Ayat 7 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan penting dari ayat ini. Diketemukan kumpulan penjelasan dari berbagai mufassir berkaitan isi surat Al-Insyirah ayat 7, antara lain seperti tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
7-8. Bila kamu telah menyelesaikan urusan dan kepentingan dunia,maka bersungguh sungguhlah dalam beribadah. Dan hanya kepada tuhanmu semata,berharaplah apa yang ada di sisi-Nya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
7. Jika kamu telah menyelesaikan dakwah atau ibadah maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, dan mintalah kepada Allah kebutuhanmu, serta beribadahlah dengan penuh kesungguhan. Yakni, jika kamu selesai beramal, maka mulailah dengan amalan yang lain, sehingga waktumu dapat terisi dengan amalan-amalan yang bermanfaat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
7. Jika engkau telah tuntas dari pekerjaanmu dan telah selesai darinya, maka bersungguh-sungguhlah dalam ibadah kepada Rabbmu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
7. ููุฅูุฐูุง ููุฑูุบูุชู ููุงูุตูุจู (Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain)
Yakni jika kamu telah selesai melakukan shalat, dakwah, atau perang, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, dan mintalah dari Allah kebutuhanmu. Atau berdirilah untuk ibadah lain.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ) . Ini adalah langkah hidup setiap muslim yang disampaikan kepada Nabi, jika kamu telah menyelesaikan suatu perkara agama, maka bergeraklah untuk memulai pekerjaan dunia, dan jika kamu telah menyelesaikan pekerjaan dunia, maka mulailah untuk mengerjakan amalan akhiratmu, setiap muslim harus hidup dengan tekun dan lelah, maka tidak sepantasnya ia mempergunakan waktunya dengan bersenang dan pengangguran.
2 ) . Seorang pendidik berkata : "Suatu ketika di hari terakhir aku mengikuti ujian aku pernah berfikir tentang hal-hal yang akan aku lakukan pada hari-hari libur, mulai dari tidur, bermain, senda gurau dan seterusnya, seketika pikiran ini terpotong oleh suara Imam yang sedang memimpin shalat maghrib yang membaca : { ููุฅูุฐูุง ููุฑูุบูุชู ููุงููุตูุจู , ููุฅูููููฐ ุฑูุจูููู ููุงุฑูุบูุจู } dan aku pun tahu bahwa seorang muslim sedikitpun tidak boleh berhenti dari ketaatan kepada Allah, bahkan ia harus berpindari satu ketaatan kepada ketaatan lainnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
7. Maka ketika kalian lengang wahai Rasulallah setelah melaksanakan dan menyampaikan risalah itu kepada manusia, maka beristirahatlah dengan berdoa dan ibadah, dan tetaplah melakukan keduanya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โAwaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Apabila kamu telah selesai} Apabila kamu tilah menyelesaikan amal dunia {maka bekerja keraslah} maka bersungguh-sungguhlah dalam beribadah
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
7-8. Selanjutnya Allah memerintahkan RasulNya pada asalnya dan kaum Mukminin setelahnya untuk bersyukur padaNya dan menunaikan kewajiban atas nikmat yang diberikan seraya berfirman, โMaka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.โ Artinya, bila kau telah usai mengerjakan urusanmu dan tidak tersisa sesuatu pun yang memberatkan di hatimu, maka bersungguh-sungguhlah dalam beribadah dan doa. โDan hanya kepada Rabbmulah,โ semata, โhendaknya kamu berharap,โ yakni, besarkanlah harapanmu agar doamu dikabulkan dan janganlah seperti orang yang bermain-main seusai bekerja dan berpaling dari Rabb mereka dan berpaling dari mengingatNya sehingga kau akan menjadi orang merugi. Ada yang menafsirkan sebagai berikut, makna ayat ini adalah bila engkau selesai shalat dan setelah menyempurnakannya, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kau berharap dalam meminta apa yang kau inginkan. Orang yang bependapat demikian berdalil dengannya atas disyariatkannya berdoa dan berdzikir setelah shalat wajib. Waalahu aโlam.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-8
Allah SWT berfirman: (Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (1)) yaitu Kami telah melapangkan dadamu, yaitu Kami telah menjadikannya bercahaya, luas, dan lapang. sebagaimana firmanNya: (Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam) (Surah Al-An'am: 125) Dan sebagaimana Allah melapangkan dada Rasulullah SAW, demikian pula Allah menjadikan syariatnya luas, lapang, toleran, dan mudah, tidak ada kesulitan, beban, dan kesempitan padanya.
Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah SWT: (Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? (1)) yaitu Allah melapangkan dadanya di malam Israโ, sebagaimana yang telah disebutkan dalam riwayat Malik bin Sha'sha'ah. Imam Turmuzi telah mengemukakannya di sini. Dan jika memang hal itu terjadi di malam Israโ sebagaimana yang diriwayatkan Malik bin Sha'sha'ah, maka tidaklah bertentangan dengan pendapat itu, karena sesungguhnya akibat dari yang dilakukan terhadap dada beliau di malam Israโ, terjadi setelah dilapangkan oleh Allah SWT secara maknawi juga.
Firman Allah SWT: (dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu (2)) Semakna dengan firmanNya: (supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang) (Surah Al-Fath: 2) firman Allah: (yang memberatkan punggungmu (3)) dan kata โAl-inqadhโ adalah suara. Beberapa ulama salaf berkata tentang firmanNya (yang memberatkan punggungmu (3)) yaitu bebannya memberatkanmu
Firman Allah: (Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu (4)) Mujahid berkata bahwa maknanya adalah โAku tidak menyebut melainkan menyebutmu bersamaKuโ yaitu dalam โAku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allahโ.
Qatadah berkata bahwa Allah meninggikan penyebutan namanya di dunia dan akhirat. Maka tidak ada seorang khatib, tidak ada seorang yang membaca syahadat, dan tidak ada orang yang shalat melainkan mengucapkannya, yaitu,โAku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allahโ
Firman Allah SWT: (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6)) Allah SWT memberitahukan bahwa sesungguhnya setelah kesulitan pasti ditemukan kemudahan, kemudian Dia menegaskan berita ini.
Diriwayatkan dari Al-Hasan, dia berkata bahwa mereka berkata bahwa satu kesulitan tidak dapat mengalahkan dua kemudahan.
Maknanya adalah karena โAl-'usrโ ini dijadikan maโrifat dalam dua keadaan dan itu merupakan bentuk mufrad, sedangkan โAl-yusrโ itu dijadikan nakirah, sehingga berbilang. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda,โSatu kesulitan tidak akan dapat mengalahkan dua kemudahanโ yaitu firman Allah SWT (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6)) dan โAlโusrโ yang pertama lain dengan yang kedua, sedangkan โAl-yusrโ itu berbilang.
Firman Allah SWT: (Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7) dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (8)) yaitu apabila kamu menyelesaikan perkara-perkara dunia, kesibukannya dan kamu menyelesaikan semua yang berkaitan dengannya, maka bulatkanlah tekadmu untuk beribadah dan bangkitlah kepadanya dalam keadaan bersemangat. Ikhlaslah niatmu kepada Tuhanmu.
Mujahid berkata tentang ayat ini, bahwa apabila kamu menyelesaikan perkara duniamu, lalu kamu berdiri untuk shalat, maka kerjakanlah shalatmu dengan sungguh-sungguh kepada Tuhanmu.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: Maka apabila kamu telah selesai, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh, yaitu dalam berdoa.
Zaid bin Aslam dan Adh-Dhahhak berkata tentang firmanNya: (Maka apabila kamu telah selesai) yaitu, dari melakukan jihad. (kerjakanlah dengan sungguh-sungguh) yaitu kerjakanlah ibadah (dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (8))
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Jika kamu telah selesai mengerjakan kesibukan duniamu, maka berdirilah dan semangat dalam mengerjakan ibadah yang dengannya kamu akan mendapatkan akhiratmu lebih baik, dan janganlah kamu habiskan waktumu hanya untuk urusan dunia semata, tetapi seimbangkanlah dengan amalan akhirat dan dzikir kepada Allah ๏ทป .
Waktu yang lapang adalah nikmat dari Allah ๏ทป , Rasulullah ๏ทบ bersabda : (( ููุนูู
ูุชูุงูู ู
ูุบูุจูููู ูููููู
ูุง ููุซููุฑู ู
ููู ุงููููุงุณู ุงูุตููุญููุฉู ููุงููููุฑูุงุบู )) โDua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.โ [ Diriwayatkan oleh Imam Bukhori : 6412 , dari hadits Ibnu 'Abbas ] , waktu luang adalah nikmat dari Allah, maka tidak sepantasnya seseorang mensia-siakan waktu luang itu dengan bermain dan kelalaian serta kemalasan , tetapi memanfaatkan waktu itu dengan memperbanyak amalan dan kebaikan baik yang bermanfaat untuk saat sekarang maupun untuk masa yang akan datang.
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
ููุฅูุฐูุง ููุฑูุบูุชู ููุงููุตูุจู (7) ููุฅูููู ุฑูุจูููู ููุงุฑูุบูุจู (8) " Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." Maknanya: Jika anda telah menyelaikan pekerjaan-pekerjaan anda, maka mulailah pekerjaan lainnya, yakni: Berlelah-lelahlah untuk mengerjakan pekerjaan lainnya, janganlah dunia menyia-nyiakanmu, oleh karenanya kehidupan manusia yang menggunakan akalnya adalah kehidupan dengan kesungguhan. Setiap kali telah menyelesaikan suatu amalan, ia memuliau amalan yang lain, dan begitu seterusnya. Karena waktu akan terus dilalui manusia saat ia sadar mau pun tidur, ia sibuk atau pun kosong, waktu terus berjalan, tidak mungkin seorang pun menghentikan waktu, walau pun semua makhluk berkumpul untuk menghentikan laju matahari, sehingga waktu siang menjadi lebih lama, mereka semua tidak akan mampu. Waktu tidak mungkin dihentikan oleh siapa pun.
Jika begitu, Jadikanlah hidup anda hidup dengan kesungguhan, jika anda telah menyelesaikan sebua pekerjaan maka kerjakanlah yang lainnya, jika anda telah menyesaikan amalan dunia maka lakukanlah amalan akhirat, dan jika telah menyelesaikan amalan akhirat, maka segeralah memulai pekerjaan dunia. Jika anda telah menyelesaikan sholat di hari jum'at maka bertebarlah di bumi dan carilah keutamaan dari Allah. Sholat jum'at diapit dengan dua amalan dunia ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู
ููููุง ุฅูุฐูุง ูููุฏููู ูููุตููููุงุฉู ู
ููู ููููู
ู ุงููุฌูู
ูุนูุฉู " Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat pada hari Jumat, " Maksudnya: Kalian tersibukkan dengan urusan dunia kalian ููุงุณูุนูููุง ุฅูููู ุฐูููุฑู ุงูููููู ููุฐูุฑููุง ุงููุจูููุนู ุฐูููููู
ู ุฎูููุฑู ููููู
ู ุฅููู ููููุชูู
ู ุชูุนูููู
ูููู (9) ููุฅูุฐูุง ููุถูููุชู ุงูุตููููุงุฉู ููุงููุชูุดูุฑููุง ููู ุงููุฃูุฑูุถู ููุงุจูุชูุบููุง ู
ููู ููุถููู ุงูููููู " maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah "(Al-Jumu'ah: 9-10) Maka apabila kita telah selesai dari suatu kesibukkan, maka sibukkanlah dengan urusan lain, dan jika kita telah selesai mengerjakan suatu kesibukkan, maka sibukkanlah dengan urusan lain, dan begitu seterusnya, hendaknya manusia senantiasa bersungguh-sungguh.
Apabila ada yang mengatakan: Andai saja saya selalu serius di semua kehidupanku, pasti aku akan lelah dan bosan.
Kita katakan: Peristirahatanmu untuk mengembalikan semangatmu termasuk sebuah kesibukkan dan amal, yakni, kesibukkan tidak selalu bergerak. Rehatmu agar dapat mengembalikan semangatmu melakukan pekerjaan yang lain termasuk perbuatan, yang penting anda selalu menjadikan seluruh kehidupanmu seruis dan kerja.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Insyirah ayat 7: 7-8. Allah memerintahkan Nabi-Nya ๏ทบ : Jika telah lapang urusan dakwah kepada manusia maka bersungguh-sungguhlah dalam beribadah kepada Tuhanmu, dan jadikan cita-cita dan harapan dengan apa yang ada di sisi Allah, dan mintalah kepadan-Nya karunia. Jadilah manusia yang bertawakal kepada-Nya saja atas semua urusan dalam kehidupan; Karena Ia adalah pemilik kenikmatan dan pertolongan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Rasul-Nya, demikian pula kaum mukmin untuk bersyukur kepada-Nya dan mengerjakan kewajiban dari nikmat itu.
Sebagian mufassir menafsirkan, bahwa apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah, maka beribadahlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia, maka kerjakanlah urusan akhirat, atau apabila kamu telah selesai dari kesibukan dunia, maka bersungguh-sungguhlah dalam beribadah dan berdoa. Ada pula yang berpendapat, bahwa maksudnya adalah, apabila kamu telah selesai mengerjakan shalat, maka berdoalah. Orang yang berpendapat demikian, berdalih dengan pendapat tafsir ini, bahwa disyariatkan berdoa dan berdzikr setelah shalat fardhu.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insyirah Ayat 7
Maka apabila engkau telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain. Bila engkau menyelesaikan suatu urusan dunia atau berdakwah, bergegaslah bersimpuh di hadapan tuhanmu. Begitu engkau selesai beribadah, bersungguh-sungguhlah dalam ber'doa. Demikian seterusnya. 8. Dan hanya kepada tuhanmulah engkau patut berharap dengan selalu bertawakal serta meng'harap rahmat dan rida-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beraneka penjabaran dari berbagai mufassirun terhadap makna dan arti surat Al-Insyirah ayat 7 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita bersama. Bantu usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.