Surat At-Tariq Ayat 10

فَمَا لَهُۥ مِن قُوَّةٍ وَلَا نَاصِرٍ

Arab-Latin: Fa mā lahụ ming quwwatiw wa lā nāṣir

Artinya: Maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong.

« At-Tariq 9At-Tariq 11 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Berkaitan Surat At-Tariq Ayat 10

Paragraf di atas merupakan Surat At-Tariq Ayat 10 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah mendalam dari ayat ini. Ditemukan aneka ragam penafsiran dari kalangan pakar tafsir terkait kandungan surat At-Tariq ayat 10, sebagiannya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

9-10. Hari itu, apa yang disimpan oleh dada akan ditampakkan, dibedakan antara yang baik dan yang buruk. Manusia tidak punya kekuatan untuk membela dirinya. Manusia tidak punya penolong yang menghindarkannya dari azab Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

10. Pada Hari itu manusia sama sekali tidak mempunyai kekuatan yang bisa mencegahnya dari siksa Allah, dan tidak ada penolong yang dapat menolongnya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

8. إِنَّهُۥ عَلَىٰ رَجْعِهِۦ لَقَادِرٌ (Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya)
Yakni membangkitkannya setelah kematian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Perhatikanlah bagaimana ayat ini menafikan semua sebab yang mungkin terjadi pada diri manusia pada hari kiamat nanti, seperti kekuatan yang dimiliki oleh manusia akan sirna semuanya, begitupun dengan teman-teman mereka yang ketika didunia menjadi penolong semuanya akan tidak berarti pada hari pembalasan itu tiba.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

10. Orang-orang yang dulu mengingkari hari kebangkitan dan mereka orang kafir, sama sekali tidak punya daya dan kekuatan untuk bisa terbebas dari azab Allah. Mereka tidak mempunyai penolong sama sekali


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Maka tidak ada lagi baginya kekuatan dan tidak pula ada penolong


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 8-10
Dzat yang menciptakan manusia dari air yang memancar yang keluar dari tempat yang sulit, tentu mampu untuk mengembalikannya di akhirat dan untuk membangkitkan, mengumpulkan, dan memberi balasan. Ada yang menafsirkan bahwa maknanya adalah, sesungguhnya Allah kuasa untuk mengembalikan air mani yang terpancar ke dalam tulang sulbi kembali. Karena itu Allah berfirman setelahnya, “Pada hari dinampakkan segala rahasia,” yaitu rahasia-rahasia dada ditampakkan dan segala kebaikan dan keburukan yang ada di hati terlihat pada rona muka. Seperti difirmankan Allah,
“Pada hari wajah-wajah memutih dan wajah-wajah menghitam.” (Ali Imran: 106)
Di dalam dunia, banyak hal yang bisa disembunyikan yang tidak tampak oleh mata manusia, tapi di Hari Kiamat, kebaikan orang-orang baik dan dosa orang-orang yang berdosa pasti nampak. Semua hal menjadi terang dan jelas. Allah berfirman, “Maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatan pun,” yakni dari dirinya yang bisa menangkal , “dan tidak (pula) seorang penolong” dari luar yang menolongnya. Ini adalah sumpah terhadap orang-orang yang berbuat pada saat mereka melakukannya dan pada saat mereka diberi balasan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-10
Allah SWT bersumpah dengan menyebut nama langit dan semua bintang yang bersinar. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Demi langit dan yang datang pada malam hari (1)) Kemudian Allah berfirman: (tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? (2)) Kemudian ditafsirkan dengan firmanNya: ((yaitu) bintang yang cahayanya menembus (3))
Qatadah dan lainnya berkata bahwa sesungguhnya bintang dinamakan “Ath-Thariq” tidak lain karena ia hanya dapat dilihat di malam hari, dan tersembunyi di siang hari. Hal ini diperkuat dengan apa yang disebutkan dalam hadits shahih,”Beliau SAW melarang seseorang mendatangi keluarganya di malam hari yang sudah larut” yaitu dia pulang ke rumahnya dengan tiba-tiba di malam hari
Firman Allah SWT: (yang cahayanya menembus) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah yang menyinari.
Firman Allah SWT: (tidak ada suatu jiwa (diri) pun melainkan ada penjaganya (4)) yaitu setiap jiwa terdapat malaikat yang menjaganya yang ditugaskan Allah SWT untuk melindunginya dari berbagai bencana dan penyakit. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah) (Surah Ar-Ra'd: 11)
Firman Allah SWT: (Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? (5)) peringatan bagi manusia tentang kelemahan asal kejadiannya yang mana dia diciptakan dari hal itu dan membimbingnya untuk mengakui adanya hari kebangkitan, karena sesungguhnya Tuhan yang mampu memulai penciptaannya itu juga mampu mengembalikannya dengan lebih baik. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dialah Yang Menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagiNya) (Surah Ar-Rum: 27)
Firman Allah SWT: (Dia diciptakan dari air yang terpancar (6)) yaitu air mani yang dikeluarkan laki-laki dan bertemu dengan perempuan, maka terjadilah anak dari keduanya dengan seizin Allah SWT. Oleh karena itu Allah berfirman: (yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (7)) yaitu dari tulang sulbi laki-laki dan dari tulang dada wanita.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (7)) yaitu sulbi laki-laki dan tulang dada wanita yang berwarna kuning tipis, yang mana tidak ada kejadian anak melainkan dari keduanya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “taribatul mar’ah” adalah tempat kalungnya Demikian juga dikatakan Ikrimah.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “At-tara’ib” adalah di antara payudaranya
Diriwayatkan dari Qatadah tentang firmanNya: (yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (7)) yaitu di antara tulang sulbi dan bagian bawah kerongkongannya.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah matinya) (8)) Terkait ini ada dua pendapat:
Pendapat pertama adalah bahwa Allah berkuasa mengembalikan air mani yang telah terpancarkan ini ke tempat keluarnya. Pendapat ini dikatakan Mujahid, Ikrimah, dan selain keduanya.
Pendapat kedua bahwa sesungguhnya Allah berkuasa menghidupkan kembali manusia yang diciptakan dari air mani ini, yaitu mengembalikan dan membangkitkannya lagi menuju negeri akhirat. Karena sesungguhnya Tuhan yang memulai penciptaan itu mampu mengembalikan ciptaanNya. Allah SWT telah menyebutkan dalil yang menunjukkan hal ini di dalam Al-Qur'an di berbagai tempat. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Pada hari ditampakkan segala rahasia (9)) yaitu, pada hari kiamat semua rahasia ditampakkan sehingga menjadi jelas dan terang, dan tidak ada lagi rahasia karena semuanya menjadi terang dan semua yang tersembunyi menjadi terlihat.
Firman Allah SWT: (maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu) yaitu bagi manusia pada hari kiamat (satu kekuatan pun) yaitu, dalam dirinya (dan tidak (pula) seorang penolong) yaitu dari luar dirinya. yaitu, tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkannya dari azab Allah dan tidak ada seorang pun yang mampu menolong orang lain dari hal itu


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Lalu apa yang akan terjadi dengan diri manusia pada saat itu ?

Pada saat semua yang tersembunyi dalam diri manusia ditampakkan dan semua perkara itu berhak atasnya azab , { فَمَا لَهُ مِنْ قُوَّةٍ وَلَا نَاصِرٍ } maka pada saat itu pula mereka tidak memliki kekuatan apapun dan penolong yang akan menolong mereka untuk menghindarkan diri dari azab tersebut, keluarga, sahabat, saudara, teman, ayah, ibu, dan anak-anak mereka serta istri tidak mampu menyelamatkan dan memberikan pertolongan untuk menghindar dari azab yang pedih atas kemaksiatan yang dihasilkan oleh diri mereka sendiri yang selama didunia mereka sembunyikan dari penglihatan dan pengawasan manusia, siapaun tidak mampu memberikan pertolongan sebagaimana didunia.

Maka dari itu, menjadi motifas bagi setiap insan untuk mengingat akan hal ini dan selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi apapun yang akan terjadi pada hari kiamat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

Kemudian Allah Ta’ala berfirman: فَمَا لَهُ مِنْ قُوَّةٍ “maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong. ” yaitu di hari kiamat manusia tidak akan punya kekuatan sama sekali, ولا ناصر "dan tidak (pula) seorang penolong.” yaitu kekuatan dari luar, dirinya sendiri tidak dapat membeladiri dan tidak ada seorang pun yang dapat membelanya, Allah Ta’ala berfirman: فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّوْرِ فَلَا أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَتَسَاءَلُوْنَ “Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. ”(QS. Al-Mu’minun: 101) di dunia mereka saling bertanya, mereka bertanya satu sama lain, dan berlindung satu kepada yang lain, tetapi di hari kiamat tidak akan ada lagi nasab, yakni: tidak akan kekerabatan, kekerabatan tidak lagi bermanfaat dan mereka tidak akan saling bertanya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat At-Tariq ayat 10: Pada hari itu tidak akan mampu manusia untuk dapat memilih (menolak) adzab dengan kekuatannya atau menjauhkannya dari dirinya agar tidak tertimpa adzab Allah. Tidak ada penolong yang akan menolong ata apa yang diturunkan padanya dari kepedihan dan musibah.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yang mengingkari kebangkitan.

Dari dalam dirinya untuk menolak azab yang menimpanya.

Yang menghindarkan azab dari dirinya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Tariq Ayat 10

Ketika semua persoalan terkuak di hadapan Allah maka manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan dalam dirinya sendiri dan tidak pula ada penolong dari luar dirinya yang mengelakkan nya dari balasan Allah. Allah-lah penguasa tunggal pada hari itu. 11-12. Demi langit yang mengandung hujan yang turun kembali ke bumi. Dengan hujan bumi yang tandus menjadi subur. Inilah salah satu bukti kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya. Dan demi bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan. Benih yang tersiram hujan akan mulai tumbuh dan menembus permukaan tanah untuk berkembang. Banyaknya tumbuhan dan pepohonan mendatangkan manfaat yang besar bagi makhluk hidup lainnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penjelasan dari kalangan ulama tafsir terhadap isi dan arti surat At-Tariq ayat 10 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Support kemajuan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Banyak Dibaca

Kaji ratusan halaman yang cukup banyak dibaca, seperti surat/ayat: At-Thalaq, Al-Qamar 49, Ali ‘Imran 139, Al-Jin, Al-Ma’idah 8, Al-Isra 25. Juga Ali ‘Imran 97, Al-Baqarah 43, Al-Hadid 20, Al-Baqarah 45, Ad-Dukhan, Tentang Al-Quran.

  1. At-Thalaq
  2. Al-Qamar 49
  3. Ali ‘Imran 139
  4. Al-Jin
  5. Al-Ma’idah 8
  6. Al-Isra 25
  7. Ali ‘Imran 97
  8. Al-Baqarah 43
  9. Al-Hadid 20
  10. Al-Baqarah 45
  11. Ad-Dukhan
  12. Tentang Al-Quran

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.