Surat Al-Insyiqaq Ayat 13

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

إِنَّهُۥ كَانَ فِىٓ أَهْلِهِۦ مَسْرُورًا

Arab-Latin: Innahụ kāna fī ahlihī masrụrā

Artinya: Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir).

« Al-Insyiqaq 12Al-Insyiqaq 14 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Berkaitan Surat Al-Insyiqaq Ayat 13

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insyiqaq Ayat 13 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasi berbagai penafsiran dari berbagai mufassir terhadap kandungan surat Al-Insyiqaq ayat 13, misalnya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

10-15. Dan barangsiapa diberi buku catatan amalnya dari balik punggungnya.yaitu orang yang kafir kepada Allah, Dia akan berseru celaka dan binasa, Masuk kedalam api neraka dan merasakan panasnya. Orang ini adalah semasa di dunia berbahagia ditengah keluarganya dan terpedaya,tidak memikirkan akibat yang diperbuatnya untuk perhitungan amal, Tentu Allah mengembalikanya sebagaimana Allah menciptakannya pertama kali dan membalas dengan amal amalnya. Sesungguhnya tuhannya maha melihat dan maha mengetahui keadaannya sejak dia menciptakannya hingga membangkitkannya kembali.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

13. Sesungguhnya ia dahulu di dunia bersama kaumnya merasa gembira dengan kekufuran dan kemaksiatan yang dilakukannya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

13. إِنَّهُۥ كَانَ فِىٓ أَهْلِهِۦ مَسْرُورًا (Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya)
Yakni dengan menuruti hawa nafsu dan syahwatnya dengan penuh kesombongan, sebab ia sama sekali tidak memikirkan akhirat.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

12-13. Mereka akan masuk ke dalam neraka yang menyala-nyala, itu semua sebagai balasan atas keteledoran mereka dan keluarganya terhadap kesenangan dunia dan mengikuti hawa nafsu mereka


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sesungguhnya dia di kalangan keluarganya bergembira} senang, dengan mengikuti hawa nafsunya dan suka menuruti syahwatnya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 10-15
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang,” yakni dengan tangan kiri dari belakang punggung, “maka dia akan berteriak, ‘Celakalah aku’ .” karena kehinaan dan dipermalukan serta apa yang didapatkan dalam catatan amalnya yang telah dilakukan dan belum sempat bertaubat darinya, “dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka),” yakni diliputi oleh api neraka dari segala penjuru dan berbolak-balik di atas azabnya. Hal itu dikarenakan, “dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir),” dalam benaknya tidak terlintas adanya Hari Kebangkitan dan berbuat buruk. Dan tidak pernah menduga akan pulang kembali ke Rabbnya dan akan berdiri di hadapanNya. “(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Raabnya selalu melihatnya,” tentu tidak baik bila dibiarkan sia-sia, tidak diperintah, dilarang, diberi pahala, dan disiksa.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-15
Allah SWT berfirman: (Apabila langit terbelah (1)) yaitu pada hari kiamat (dan patuh kepada Tuhannya) yaitu tunduk dan patuh kepada Tuhannya yang memerintahkan kepadanya untuk terbelah. Demikian itu terjadi pada hari kiamat (dan sudah semestinya langit itu patuh) yaitu sudah seharusnya langit patuh kepada perintahNya, karena Dia Maha Agung yang tidak dapat dicegah dan tidak dapat dihalangi apa yang Dia kehendaki, bahkan Dia mengalahkan segala sesuatu, dan segala sesuatu tunduk kepadaNya. Kemudian Allah berfirman: (dan apabila bumi diratakan (3)) yaitu digelar, dihamparkan, dan diluaskan
Firman Allah SWT (dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong (4)) yaitu mengeluarkan semua mayat yang ada di dalam perutnya sehingga bumi kosong dari mereka; pendapat itu dikatakan Mujahid, Sa'id, dan Qatadah. (dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh (5)) Sebagaimana yang telah dijelaskan.
Firman Allah: (Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuinya) yaitu sesungguhnya kamu telah berupaya dan beramal untuk menuju Tuhanmu dengan sebenar-benarnya, (maka kamu akan menemuiNya) kemudian sesungguhnya kamu akan menjumpai apa yang kamu kerjakan, berupa kebaikan atau keburukan.
Di antara manusia ada yang mengembalikan dhamir itu kepada firmanNya (Rabbika) yaitu: maka kamu akan menjumpai Tuhanmu, lalu Dia akan membalas semua amal perbuatanmu dan memberimu imbalan atas usahamu. Berdasarkan hal ini kedua pendapat saling berkaitan.
Qatadah berkata tentang firman Allah: (Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu) Sesungguhnya jerih payahmu, wahai anak Adam, benar-benar lemah. Maka barangsiapa yang menginginkan jerih payahnya dicurahkan untuk ketaatan kepada Allah, maka hendaknya dia melakukannya, dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya (7) maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah (8)) yaitu mudah, tanpa kesulitan. yaitu, tidak dilakukan secara detail semua amal perbuatannya, karena sesungguhnya orang yang dihisab dengan demikian pasti akan binasa.
Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Barang siapa yang diperiksa dengan teliti dalam hisab, maka dia disiksa” Aisyah berkata,”Aku bertanya, "Bukankah Allah SWT telah berfirman: (maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah (8))” Maka Rasulullah SAW menjawab,”Hal itu bukanlah hisab itu, tetapi penghisaban itu adalah orang yang diteliti dalam pemeriksaannya di hari kiamat, maka dia pasti disiksa”
Firman Allah SWT: (dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira (9)) yaitu dia kembali kepada keluarganya di surga. Pendapat itu dikatakan Qatadah, bahwa (masruran) adalah gembira dan senang karena apa yang diberikan Allah SWT
Firman Allah SWT (Adapun orang yang diberikan kitabnya dari arah belakangnya (10)) yaitu dengan tangan kirinya dari arah belakang, dengan menjulurkan tangan kirinya ke arah belakang, lalu menerima kitabnya (maka dia akan berteriak, "Celakalah aku" (11)) yaitu, merugi dan binasa (Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka) (12) Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir) (13)) yaitu bergembira, tidak memikirkan akibat dari amal perbuatannya, dan tidak takut kepada apa yang menunggunya di depan. Maka Allah menghukum kegembiraan yang sebentar itu dengan kesedihan yang panjang.
(Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya) (14)) yaitu, dia meyakini bahwa tidak akan kembali kepada Allah dan Allah tidak akan menghidupkannya kembali setelah mati. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas, Qatadah, dan selain keduanya. Kata “Al-hur” adalah kembali. Maka Allah berfirman: ((Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya (15)) yaitu tidak demikian, sebenarnya Allah akan mengembalikannya menjadi hidup sebagaimana Dia memulai penciptaannya dan Allah akan membalasnya sesuai amal perbuatannya yang baik dan buruknya, karena sesungguhnya Dia Maha Melihatnya, yaitu Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Ketika didunia hidupnya bahagia dengan berbagai macam makanan dan minuman, puas memanjakan nafsunya dengan huru hara dunia, tapi dia lalai dari mempersiapkan dirinya untuk kenyataan kehidupan akhirat, tidak pernah membayangkan bagaimana hari kiamat ini akan tiba, tidak pernah memikirkan keadaan yang akan dia hadapi pada hari yang mengerikan itu, melainkan hanya sibuk dengan kehidupannya yang hina didunia, dia bahagia dengan dunianya yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan sementara, dan sedikitpun tidak pernah berbuat untuk akhiratnya yang kekal selamanya.

Manusia golongan pertama telah mengabiskan masa hidupnya didunia dengan melakukan kebaikan-kebaikan dan ketaatan kepada Allah ﷻ, mereka mengharap pertolongan Allah dengan amalan shalih.

Sedangkan manusia golongan kedua ini mengharapkan pertolongan dan perlindungan dari Allah ﷻ dengan kekafiran dan kemaksiatan mereka, maka perbedaan antara golongan pertama dan kedua adalah ketaatannya kepada Allah, itulah keadilan yang Allah berikan kepada hamba-Nya.

Allah tidak menyamakan kedudukan hamba-Nya diatas kemaksiatan atau ketaatan yang berlaku diantara mereka, tapi membedakan mereka tergantung keadaan catatan amalan setiap hamba, maka siapa yang berbuat kebaikan akan mendapat kebaikan pula dari Allah ﷻ, dan pelaku kemaksiatan akan mendapatkan azab dari kemaksiatan yang ia perbuat.

Allah tidak menimpakan azab kepada siapa yang berhak atas surga dan kenikةatannya, dan tidak pula menganugerahkan surga kepada siapa yang pantas menerima azab neraka, Allah memberikan ganjaran kepada hamba-Nya tergantung amalan yang mereka perbuat untuk diri mereka sendiri didunia.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا Sungguh dia dahulu ketika di dunia dalam keluarganya bergembira, namun kegembiraan ini diakhiri dengan penyesalan, kesedihan yang berkepanjangan lagi terus menerus. Kaitkanlah antara firman Allah yang menyebutkan orang-orang yang menerima kitabnya dengan tangan kanan وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا “dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.” dengan ini إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا “ Sungguh dia dahulu ketika di dunia dalam keluarganya bergembira” anda akan mendapatkan perbedaan antara dua jenis kegembiraan. Kegembiraan yang pertama adalah kegembiraan yang menetap –kita memohon kepada Allah agar kita menjadi golongan ini- sedangkan yang kedua adalah kegembiraan yang pergi menghilang كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا “dahulu ketika di dunia pada keluarganya bergembira” Ada pun saat sekaram mereka tidak mempunyai kegembiraan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Insyiqaq ayat 13: 10-15. Adapun yang diberikan kitab catatan amalannya dari sebelah kiri melalui belakang punggunya, maka mereka akan diseur dengan kebinasaan bagi diri-diri mereka dan akan masuk ke dalam neraka yang menyala-nyala, tersiksa dengan panas (api) dan adzab di dalamnya. Karena mereka di dunia bersenang-senang bersama kaumnya dan lalai. Kemudian Allah jelaskan bahwasanya orang kafir menyangka tidak akan dikembalikan kepada Tuhannya dan tidak akan dihisab. Karena mereka termasuk orang yang angkuh dan fasiq. Maka Allah tegaskan bahwa mereka akan dikembalikan (kepada Rabbnya) dan dihisab atasa amalan mereka. Dimana akan nampak semua di hadapan Allah, dan tidak akan tersembunyi bagi Allah sesuatu apapun.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Di dunia. Tidak terpikirkan dalam hatinya, bahwa dirinya akan dibangkitkan, ia pun tidak merasa akan kembali kepada Tuhannya dan berdiri di hadapan-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insyiqaq Ayat 13

Sungguh, dia yang menerima catatan amalnya dari arah belakang dahulu di dunia bergembira di kalangan keluarganya yang kafir. Mereka melampiaskan hawa nafsu dengan kufur dan berbuat maksiat, seakan mereka akan hidup selamanya. 14. Sesungguhnya dia menikmati kekafirannya, merasa leluasa berbuat maksiat, dan mengira bahwa dia tidak akan kembali kepada tuhan untuk dimintai pertanggungjawaban.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penafsiran dari banyak ahli ilmu terkait makna dan arti surat Al-Insyiqaq ayat 13 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita. Sokong usaha kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Sering Dikaji

Nikmati banyak materi yang sering dikaji, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 97, Al-Baqarah 43, Ali ‘Imran 139, Al-Jin, At-Thalaq, Tentang Al-Quran. Termasuk Al-Hadid 20, Al-Baqarah 45, Al-Ma’idah 8, Al-Isra 25, Al-Qamar 49, Ad-Dukhan.

  1. Ali ‘Imran 97
  2. Al-Baqarah 43
  3. Ali ‘Imran 139
  4. Al-Jin
  5. At-Thalaq
  6. Tentang Al-Quran
  7. Al-Hadid 20
  8. Al-Baqarah 45
  9. Al-Ma’idah 8
  10. Al-Isra 25
  11. Al-Qamar 49
  12. Ad-Dukhan

Pencarian: ...

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: